Anda di halaman 1dari 22

PRANATA SOSIAL

PRANATA SOSIAL
Koentjaraningrat (1990 : 165)
Sistem norma atau aturan-aturan yang mengenai suatu aktivitas
masyarakat yang khusus

Soekanto (1990 : 218)


Himpunan norma-norma segala tingkatan yang berkisar pada suatu
kebutuhan pokok di dalam kehidupan masyarakat

Leopold von Wiese dan Becker


Suatu jaringan proses-proses hubungan antar manusia dan antar
Kelompok manusia yang berfungsi untuk memelihara hubunganhubungan tersebut serta pola-polanya, sesuai dengan kepentinganKepentingan manusia dan kelompok

Summer
Perbuatan, cita-cita, sikap dan perlengkapan budaya, bersifat kekal
Serta bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat
www.themegallery.com

Menurut Horton dan Hunt (1987

Suatu sistem norma untuk mencapai


suatu tujuan atau kegiatan yang oleh
masyarakat dipandang penting.
Dengan kata lain, pranata sosial
adalah sistem hubungan sosial yang
terorganisir yang mengejawantahkan
nilai-nilai serta prosedur umum yang
mengatur dan memenuhi kegiatan
pokok warga masyarakat.
www.themegallery.com

PROSES TIMBULNYA PRANATA

hasil dari interaksi diantara


anggotanya
menjadi pola-pola tindakan yang
resmi
pedoman bagi anggota masyarakat
dalam melakukan suatu aktivitas
bersama

www.themegallery.com

KETERKAITAN ANTAR PRANATA

Menurut Beattie (1972:60), sebuah


pranata saling terkait dengan
pranata-pranata lain secara teratur
untuk membentuk satu kesatuan
yang sistematis

www.themegallery.com

SIFAT PRANATA
Pranata sosial pada hakikatnya bukan merupakan
sesuatu yang bersifat empirik, karena sesuatu
yang empirik unsur-unsur yang terdapat di
dalamnya selalu dapat dilihat dan diamati.
Sedangkan pada pranata sosial unsur-unsur yang
ada tidak semuanya mempunyai perwujudan
fisik.
Pranata sosial adalah sesuatu yang bersifat
konsepsional, artinya bahwa eksistensinya hanya
dapat ditangkap dan dipahami melalui sarana
pikir, dan hanya dapat dibayangkan dalam
imajinasi sebagai suatu konsep atau konstruksi
pikir.
www.themegallery.com

Tujuan Utama Pranata

untuk mengatur agar kebutuhan


hidup manusia dapat terpenuhi
secara memadai
untuk mengatur agar kehidupan
sosial warga masyarakat bisa
berjalan dengan tertib dan
lancar sesuai dengan kaidahkaidah yang berlaku
www.themegallery.com

Fungsi-Fungsi Pranata
Untuk mewujudkan tujuannya, menurut Soerjana
Soekanto (1970), pranata sosial di dalam masyarakat
harus dilaksanakan dengan fungsi-fungsi berikut:
Memberi pedoman pada anggota masyarakat tentang
bagaimana bertingkah laku atau bersikap di dalam
usaha untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya.
Menjaga keutuhan masyarakat dari ancaman
perpecahan atau disintegrasi masyarakat.
Berfungsi untuk memberikan pegangan dalam
mengadakan sistem pengendalian sosial (social
control).
www.themegallery.com

3 KUNCI PRANATA
Berbicara Pranata Sosial, maka akan tidak jauhjauh dari tiga kata kunci yang melatarbelakanginya
a. Nilai dan norma
b. Pola perilaku yang dibakukan atau yang
disebut prosedur umum
c. Sistem hubungan, yakni jaringan peran serta
status yang menjadi wahana untuk
melaksanakan perilaku sesuai dengan prosedur
umum yang berlaku

www.themegallery.com

Tipe/Klasifikasi Pranata

J.L. Gillin dan J. P. Gillin (1954),


bahwa pranata sosial itu
diantaranya dapat
diklasifikasikan menurut:
Tingkat kompleksitas
penyebarannya
Orientasi nilainya
www.themegallery.com

Tipe 2 :Tingkat kompleksitas penyebarannya

Besar kecilnya atau luas sempitnya jangkauan pranata


sosial dalam kehidupan masyarakat sangat dipengaruhi
oleh bermacam-macam faktor.
Faktor dari dalam pranata sosial terkandung nilai-nilai
tertentu, sehingga kemampuan nilai-nilai untuk memenuhi
kebutuhan manusia itulah yang turut menentukan luas
sempitnya penyebarannya.
Faktor yang dari luar pranata sosial diantaranya adalah
bagaimana persepsi dan kepentingan masyarakat terhadap
nilai serta peranan yang dimiliki oleh pranata sosial,
sehingga adanya tanggapan yang baik dan adanya
kepentingan yang kuat akan memberi peluang yang lebar
untuk dapat diterima serta menyebar luas di masyarakat

www.themegallery.com

tingkat kompleksitas penyebarannya dua


bentuk, yaitu:

General social institutions


Sesuai dengan namanya, maka pranata sosial ini dapat
dikatakan hampir terdapat di setiap bentuk masyarakat,
sehingga bersifat universal. Dari kenyataan yang demikian
membuktikan bahwa pranata sosial mempunyai nilai yang
tinggi dalam kehidupan masyarakat terutama untuk
kelangsungan hidupnya. Luasnya jangkauan penyebaran
pranata sosial yang demikian ini berarti dikenal, diakui, dan
diterimanya pranata sosial itu oleh sebagian besar atau
bahkan oleh seluruh umat manusia sebagai sarana untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Pranata sosial jenis ini dapat dikatakan netral, umum, atau
tidak memihak terhadap komponen atau unsur-unsur yang
terdapat di dalamnya. Agama merupakan salah satu
contoh dari pranata sosial yang bersifat universal atau
umum yang menghimpun dari berbagai macam agama
tertentu, tanpa memihak terhadap salah satu agama
tertentu tersebut
www.themegallery.com

Restricted social institutions

Pranata sosial ini pada umumnya mempunyai corak yang


khas atau khusus dalam kehidupan masyarakat.
Kenyataan ini dipengaruhi oleh kaidah-kaidah serta
peranan-peranan yang terdapat di dalam pranata itu
mempunyai kekhususan.
Pola penyebarannya relatif lebih terbatas dibandingkan
dengan pranata yang umum.
Relatif lebih kecilnya kepentingan serta terbaginya minat
warga ke dalam pranata lain yang bersifat khusus.
Daya jangkaunya hanya terbatas pada kelompok, kelas,
ataupun golongan tertentu saja, walaupun tidak menutup
kemungkinan bahwa seorang warga dapat melakukan
perpindahan dari satu pranata sejenis yang khusus ini ke
pranata yang lain. Seperti telah dikemukakan sebelumnya,
bahwa pranata sosial yang bersifat umum misalnya adalah
agama, sedang pranata sosial yang khusus adalah agama
tertentu, yaitu Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha, dan
lain sebagainya.
www.themegallery.com

Tipe 2 : Orientasi nilainya


Seperangkat kaidah sosial yang terkandung
di dalam setiap pranata sosial mempunyai
arti penting atau nilai di dalam kehidupan
masyarakat. Namun, mengingat kaidah
sosial itu pada dasarnya dapat
diklasifikasikan ke dalam beberapa
tingkatan yang bersifat hierarkis, maka
nilai-nilai dari kaidah tersebut juga dapat
dikelompokkan ke dalam kategori pokok
dan kurang pokok.

www.themegallery.com

Basic social institutions


Pranata yang bersifat dasar atau utama ini
harus ada dalam kehidupan masyarakat,
karena terdiri dari kaidah sosial yang memiliki
nilai sangat pokok atau utama bagi
kelangsungan kehidupan masyarakat. Seperti
kaidah yang mengatur pemenuhan hajat
hidup manusia.

www.themegallery.com

Subsidiary social institutions

Pranata sosial sekunder didukung oleh kaidah sosial


yang nilai-nilainya dianggap kurang penting untuk
menunjang kelangsungan hidup manusia.
Namun demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa
ada masyarakat tertentu di suatu saat dan tempat
tertentu, mempunyai anggapan terhadap pranata sosial
sekunder itu sebaga pranata primer. Hal ini di antaranya
dipengaruhi oleh perubahan struktur masyarakat dan
kemampuan pranata sekunder untuk mengait terhadap
pranata primer.
Misalnya dalam kehidupan masyarakat yang sudah
maju, terdapat beberapa kebutuhan sekunder yang
kegiatannya dikaitkan dengan kegiatan primer. Seperti
untuk dapat memperoleh kesehatan, rasa keindahan,
rasa seni, dan pengembangan diri secara bertahap
dikaitkan dengan kegiatan ekonomi. Suatu contoh yang
paling mudah kita kenali adalah bahwa kebutuhan
pendidikan dalam kehidupan masyarakat kota, bukanlah
merupakan kebutuhan yang bersifat sekunder. Karena
dengan memperoleh pendidikan, maka individu yang
bersangkutan akan ditempatkan oleh masyarakat pada
posisi sosial, ekonomi, dan politis tertentu.
www.themegallery.com

DELAPAN GOLONGAN PRANATA


DOMESTIC
INSTITUTIONS

ECONOMIC
INSTITUTIONS

PRANAT
A
SOSIAL

EDUCATIONAL
INSTITUTIONS

SOMATIC
INSTITUTION
S
SCIENTIFIC
INSTITUTIONS
AESTETHIC AND
RECREATIONAL
INSTITUTIONS

RELIGIOUS
INSTITUTION
S

www.themegallery.com

POLITICAL
INSTITUTION
S

DELAPAN GOLONGAN PRANATA :

Koentjaraningrat

1. Kinship atau domestic institution : pranata yang


berfungsi untuk memenuhi keperluan kehidupan
kekerabatan. Contoh : perkawinan, tolongmenolong, antar-kerabat, pengasuhan anakanak, sopan-santun, pergaulan antar kerabat,
sistem istilah kekerabatan
2. Economic institutions: pranata yang berfungsi
untuk memenuhi keperluan manusia untuk
mata pencaharian hidup, memproduksi,
menimbun, menyimpan, mendistribusi hasil
produksi dan harta

www.themegallery.com

DELAPAN GOLONGAN PRANATA


3. Educational Institutions : pranata yang berfungsi
memenuhi keperluan penerangan dan
pendidikan manusia supaya menjadi anggota
masyarakat yang berguna. Misalnya pengasuhan
anak-anak, pendidikan rakyat, pendidikan
menengah, pendidikan tinggi, pemberantasan
buta huruf, pendidikan keamanan, pers,
perpustakaan umum
4. Scientific institutions: pranata yang berfungsi
memenuhi keperluan ilmiah manusia,
menyelami alam semesta dan sekelilingnya.
Misalnya metodologi ilmiah, penelitian,
pendidikan ilmiah dan sebagainya
www.themegallery.com

DELAPAN GOLONGAN PRANATA


5. Aesthetic and recreational institutions : pranata
yang berfungsi memenuhi keperluan manusia
untuk menghayatkan rasa keindahannya dan
untuk rekreasi. Contoh : seni rupa, seni suara,
seni gerak, seni drama, kesusasteraan, olah
raga, dan sebaginya
6. Religious institutions: pranata yang berfungsi
memenuhi keperluan manusia untuk
berhubungan dengan dan berbakti kepada
tuhan atau dengan alam gaib. Contoh : doa,
semadi, bertapa, penyiaran agama, pantangan,
ilmu gaib, ilmu dukun

www.themegallery.com

DELAPAN GOLONGAN PRANATA


7. Political institutions: pranata yang berfungsi
memenuhi keperluan manusia untuk mengartur
dan mengelola keimbangan kekuasaan dalam
kehidupan masyarakat. Contoh : pemerintahan,
demokrasi, kehakiman, kepartaian, kepolisian,
ketentaraan dan sebagainya
8. Somatic institutions : pranata yang berfungsi
memenuhi keperluan fisik dan kenyamanan
hidup manusia. Contoh : pemeliharaan
kecantikan, kesehatan, kedokteran
(sumber : Koentjaraningrat.1990 : 162-167
Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta Rineka
Cipta)
www.themegallery.com

CONTOH PRANATA
pranata sosial tolong-menolong yang
terdapat pada tiga kelompok masyarakat,
yaitu: Sekaha (pada masyarakat Desa
Trunyan di Bali), Gotong-royong (pada
masyarakat Desa Blanakan di Subang, Jawa
Barat), dan Nemui Nyimah (pada
masyarakat Lampung

www.themegallery.com

Anda mungkin juga menyukai