Anda di halaman 1dari 22

STRUKTUR MASYARAKAT

PEDESAAN
TIM PENGAMPU MATA KULIAH
KOMUNIKASI PEMBANGUNAN PERTANIAN

Disampaikan oleh :
Lenny Luthfiyah, S.I.Kom., M.Sc.
Contents
• Pengertian Struktur • Stratifikasi Sosial dalam
Masyarakat Pedesaan
• Pelapisan dalam Masyarakat
• Dasar Pelapisan dalam Masyarakat • Pemerintahan dan Kelembagaan
• Unsur-unsur Pelapisan dalam Masyarakat Desa
Masyarakat
• Skala Status Sosial Ekonomi • Mobilitas Sosial
• Penentuan Golongan Sosial • Sistem Sosial Masyarakat
• Karakteristik Kelas Menengah dan
Pedesaan
Rendah
• Sifat-sifat Pelapisan dalam Masyarakat
• Fungsi dari Stratifikasi Sosial
• Kelas Sosial dalam Masyarakat
Pengertian
• Struktur sosial merupakan pola dari hak dan kewajiban para pelaku dalam
suatu sistem interaksi yang terwujud dari rangkaian-rangkaian hubungan
sosial yang relatif stabil dalam suatu jangka waktu tertentu.
• Hak dan kewajiban para pelaku dikaitkan dengan masing-masing status
dan peranan.
• Struktur sosial merupakan jaringan dari unsur-unsur sosial yang pokok
dalam masyarakat yang terdiri dari:
1. Kelompok sosial
2. Kebudayaan
3. Lembaga sosial
4. Kekuasaan dan wewenang
Pengertian
• Soekanto (1986) menyatakan ada 2 (dua) unsur dari terbentuknya stratifikasi
sosial:
1. Kedudukan sosial, tempat seseorang secara umum dalam masyarakat terkait
dengan orang-orang lain;
2. Peranan, suatu aspek dinamis dari kedudukan.

• Dimensi struktur sosial (Bernard Barber dalam parsons, 1973):


1. Prestise jabatan atau pekerjaan (occupational prestige);
2. Ranking dalam wewenang dan kekuasaan (authority and power ranking);
3. Pendapatan dan kejayaan (income or wealth);
4. Pendidikan dan pengetahuan (educational and knowledge);
5. Kesucian beragama atau pimpinan keagamaan (religious or ritual purity);
6. Kedudukan dalam kekerabatan dan suku bangsa (kinship and ethnic group ranking).
Pelapisan dalam Masyarakat
• Penyebab terjadinya pelapisan dalam masyarakat:
1. Terjadi dengan sendirinya, seperti kepandaian, umur, keaslian keanggotaan kerabat, harta
dsb.
2. Terjadi dengan disengaja atau disusun, terbentuk untuk mengejar suatu tujuan bersama
seperti profesi, usaha dalam perdagangan, pembagian kekuasaan, wewenang resmi dalam
organisasi formal dll.
• Pedoman dasar terjadinya proses pelapisan dalam masyarakat:
1. Adanya pertentangan sosial;
2. Adanya unsur-unsur yang dapat menyebabkan terjadinya pelapisan sosial, yaitu:
a. Unsur distribusi hak-hak istimewa yang obyektif, seperti penghasilan, kekayaan,
wewenang dll.
b. Unsur sistem penerangan yang diciptakan masyarakat (prestige dan penghargaan).
c. Unsur kriteria sistem pertentangan dari keanggotaan kelompok, wewenang milik dll.
d. Unsur lambang-lambang kedudukan, misal perumahan, tata cara berpakaian, kenggotaan
pada organisasi, tingkah laku dll.
Pelapisan dalam Masyarakat
• Ukuran yang dipakai dalam menggolong-golongkan anggota masyarakat
dalam lapisan masyarakat:
1. Ukuran kepemilikan kekayaan atau kebendaan;
2. Ukuran kekuasaan;
3. Ukuran kehormatan;
4. Ukuran ilmu pengetahuan

• Indikator penilaian secara subyektif mengenai lapisan dalam masyarakat:


a. Bentuk rumah, kondisi perawatan rumah, tata kebun, luas lahan pertanian yang
dimiliki;
b. Wilayah tempat tinggal atau lingkungan;
c. Pekerjaan atau profesi yang dipilih atau dimiliki;
d. Sumber pendapatan.
Pelapisan dalam Masyarakat
• Unsur-unsur Pelapisan dalam Masyarakat:
1. Status atau kedudukan, terdapat 3 macam kedudukan:
1) Ascribed status, kedudukan sesorang yang melekat dengan sendirinya tanpa
memperhatikan perbedaan rohaniah dan kemampuan yang dimiliki dan diperoleh atas
dasar kelahiran. Biasanya terjadi pada masyarakat yang memilki sistem lapisan tertutup
atau kasta.
2) Achieved status, kedudukan seseorang yang diperoleh atau dicapai melalui suatu usaha
yang disengaja.
3) Assigned status, kedudukan seseorang yang diperoleh dari pemberian. Biasanya
berhubungan erat dengan achieved status, artinya suatu kelompok memberikan
kedudukan yang lebih tinggi pada seseorang yang telah berjasa pada kelompoknya.
2. Peranan (role), merupakan dinamika dari status atau penggunaan dari hak dan
kewajiban seseorang yang diberikan oleh masyarakat. Dalam peranan ada 2 (dua)
macam harapan: (1) harapan dari masyarakat, dan (2) harapan yang dimiliki oleh
si pemegang peran terhadap masyarakat.
Pelapisan dalam Masyarakat
• Skala Status Sosial Ekonomi di pedesaan Jawa:
1. Kelompok lapisan paling atas (kelas tertinggi) disebut kentol yaitu kelompok
masyarakat yang terdiri dari sanak kerabat dan keturunan pembuka tanah
atau cikal bakal.
2. Kelompok masyarakat lapisan kedua atau menengah disebut sikep atau kuli
kenceng yaitu kelompok masyarakat pemilik tanah yang bukan keturunan
cikal bakal.
3. Kelompok masyarakat lapisan bawah disebut indung atau kuli gundul yaitu
kelompok masyarakat yang tidak memiliki lahan pertanian hanya memiliki
pekarangan.
4. Kelompok masyarakat lapisan paling rendah yang disebut indung telosor yaitu
kelompok masyarakat yang tidak memiliki tanah, pekarangan dan rumah
tinggal. Hidupnya menumpang pada tokoh masyarakat, bekerja sebagai
pesuruh masyarakat seperti menjaga kebun, memanjat kelapa dll.
Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat Pedesaan
• Bertrand (1987) menyatakan nilai budaya masyarakat merupakan dasar untuk
membedakan kelas sosial secara vertikal.
• Orang-orang yang dikelompokkan bersama oleh karena ranking sosial yang sama,
terutama bagi mereka yang mempunyai hubungan akrab, disebut sebagai suatu
kelas sosial atau lapisan sosial.
• Para ahli sosial sepakat tentang adanya stratifikasi sosial yang sering mengambil
bentuk pengujian hipotesis status seseorang yang berhubungan erat dengan
sejumlah karakteristik penting lainnya.
• Setiap warganegara menyadari atau tidak, terlibatkan dengan struktur kelas.
Pemerintahan dan Kelembagaan
Masyarakat Desa
• Pemerintahan Desa
• Dipimpin oleh seorang kepala desa (Kades), dibantu sekretaris desa dan
beberapa staf desa yang terdiri dari: urusan pemerintahan, urusan ekonomi dan
pembangunan, urusan kesejahteraan rakyat, urusan keuangan dan urusan
umum.
• Dalam melaksanakan wewenang dan kewajibannya dibantu oleh para kepala
dusun yang diangkat oleh Kades berdasar usulan dari masyarakat.
• Lembaga Pertimbangan Masyarakat Desa (PMD) merupakan lembaga yang
bertugas mengontrol dan memberi nasehat pada kepala desa dalam
menjalankan tugas-tugas dan merumuskan kebijakan.
Pemerintahan dan Kelembagaan
Masyarakat Desa
• Kelembagaan Pedesaan
• Kelembagaan (institution) atau pranata diartikan sebagai suatu prosedur yang
sudah berlaku dan mantap (Mc Iver, 1962).
• Hayami dan Kikuchi (1987), kelembagaan adalah aturan-aturan yang mengatur
perilaku yang dikukuhkan dengan adanya sanksi oleh suatu anggota komunitas.
• Ruttan (1985), kelembagaan sebagai aturan-aturan perilaku yang menentukan
pola-pola tindakan dan hubungan sosial.
• Koentjaraningrat (1987) kelembagaan atau pranata sosial sebagai suatu
himpunan aturan atau norma yang mengatur hubungan antara individu dengan
individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok dalam
upaya memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kelembagaan Pedesaan
• Gunawan dkk (1988) menyatakan kelembagaan mengatur 3 (tiga) hal
utama yang diatur oleh kelembagaan yaitu pengaturan terhadap
penguasaan, pengaturan dalam pemanfaatan, dan pengaturan dalam
pendistribusian sumberdaya.
• Kerja dari suatu kelembagaan secara normatif bisa berdampak baik dan
bisa pula berdampak buruk.
• Kinerja kelembagaan yang berdampak baik seperti lembaga koperasi,
kemitraan, pemasaran dsb.
• Kinerja kelembagaan yang berdampak buruk antara lain kelembagaan
sistem bagi hasil. Menurut Siahaan (1984), sistem bagi hasil secara drastis
telah berubah fungsi dari sistem yang mempertahankan harmoni sosial
menjadi sistem komersial rasional.
Kelembagaan Pedesaan
• Pada pokoknya, kelembagaan dibangun dalam rangka sebagai aturan
main untuk mengatur pelaku ekonomi dalam suatu masyarakat, sebagai
akibat dari adanya perubahan perilaku manusia di luar kendali manusia
pada kondisi teknologi dan pengetahuan yang dimilikinya, karena adanya
perubahan ekonomi.
• Menurut Hayami dan Kikuchi (1987) kelembagaan sebagai pedoman
perilaku lebih mudah dilaksanakan di dalam masyarakat yang berstruktur
terpadu dan ketat.
• Adanya kelembagaan memudahkan koordinasi dan kerjasama diantara
penduduk dalam memenuhi kebutuhan hidup dan kehidupannya.
Kelembagaan Pedesaan
• Kelembagaan yang ada di pedesaan:
1. Lembaga formal, meliputi: Pemerintahan Desa, LMD, BPD, PKK, Hansip dan
Wanra.
2. Lembaga non formal, meliputi Kader Pembangunan Desa (KPD), lembaga
keagamaan atau lembaga adat, lembaga kesenian, lembaga hubungan kerja
sosial produksi (kemitraan, patron-client, bagi hasil dll).
Mobilitas Sosial
• Mobilitassosial (social mobility) adalah
suatu gerak sosial dalam struktur sosial,
yaitu pola-pola tertentu yang mengatur
organisasi suatu kelompok sosial
(Soekanto, 1987).
Tipe Gerak Sosial : 2
1. Gerak sosial horizontal, yaitu peralihan individu atau obyek-obyek sosial lainnya
dari suatu kelompok sosial lainnya dari suatu kelompok sosial tertentu ke
kelompok sosial lainnya yang sederajat.
2. Gerak sosial vertikal, yaitu perpindahan individu atau obyek-obyek sosial
lainnya dari suatu kedudukan sosial tertentu ke kedudukan sosial lainnya yang
tidak sederajat. Gerak sosial vertikal terbagi ke dalam:
a. Gerak sosial vertikal naik (social climbing) dengan bentuk:
1) Masuknya individu yang mempunyai kedudukan rendah ke dalam kedudukan yang lebih tinggi.
2) Pembentukan suatu kelompok baru yang ditempatkan lebih tinggi dari kedudukan individu
pembentuk kelompok tersebut.
b. Gerak sosial vertikal menurun (social sinking) dengan bentuk:
1) Turunnya kedudukan individu dari suatu kelas yang tinggi ke dalam kedudukan kelas yang lebih
rendah derajatnya.
2) Turunnya derajat kelompok individu dari suatu kelas dalam suatu kelompok sebagai kesatuan.
Sistem Sosial Masyarakat Pedesaan
• Sistem sosial adalah sesuatu yang menunjuk pada cara bagaimana
kehidupan sosial diatur dan diorganisasi, dengan kata lain merupakan
pengaturan dan pengorganisasian terhadap suatu kehidupan sosial.
• Lawang (1985), sistem sosial adalah sejumlah kegiatan atau orang yang
melakukan hubungan timbal balik yang bersifat konstan.
• Sistem sosial diciptakan oleh manusia dan mempengaruhi perilaku
manusia dalam kehidupannya, contoh kerjasama antara dua orang atau
lebih dalam pemeliharaan ternak dengan sistem maro bathi atau gaduhan.
Sistem Sosial Masyarakat Pedesaan
• Tujuan sistem sosial yang utama adalah untuk memenuhi kebutuhan sistem
juga memenuhi kebutuhan minimum individu dengan harapan agar individu
tersebut dapat menyesuaikan diri dengan sistem dan melaksanakan tugas yang
diminta sistem
• Fungsi sistem sosial antara lain:
1. Memberi petunjuk kepada anggota sistem untuk melaksanakan tugasnya;
2. Memberi batasan yang jelas antara sistem yang satu dengan sistem yang lainnya;
3. Meningkatkan rasa solidaritas antara anggota sistem;
4. Meningkatkan gairah untuk bergotong-royong.
Sistem Sosial Masyarakat Pedesaan
• Masyarakat pedesaan sebagai sistem sosial yang ditandai dengan:
a. Adanya saling hormat menghormati,
b. Tokoh masyarakat mempunyai pengaruh yang besar terhadap warga,
c. Pemuka agama memimpin upacara-upacara selamatan,
d. Para wanita terbatas ruang geraknya di luar rumah,
e. Kegiatan menabungnya tidak ke bank, tetapi dengan membeli ternak atau
menyewa tanah,
f. Mencari waktu baik untuk menyelenggarakan upacara tertentu,
g. Tingginya semangat gotong-royong dan kekeluargaan.
Terima kasih…

Anda mungkin juga menyukai