Anda di halaman 1dari 12

Codeine

Femmi Anwar
260110130097

CODEINE

ini termasuk kelas senyawa organik morphinans. Senyawa


Senyawa

polisiklik dengan kerangka empat cincin. Tiga cincin merupakan


fenantren terhidrogenasi parsial, dimana salah satunya adalah aromatik
sementara dua lainnya adalah alisiklik (Drug Bank, 2016).
Tipe : prodrug (PharmGKB, 2016).
Metabolit : morfin (PharmGKB, 2016).
Berasal dari tanaman Papaver somniferum (Wallenstein, Houde,
Bellwille, 1961)

C18H21NO3
(PharmGKB,
2016).

Agonis opioid reseptor (OPRM1) yang kurang poten dibandingkan


morfin (1:10) (Wallenstein, Houde, Bellwille, 1961; PharmGKB, 2016).

CODEINE
Nama Generik
Codeine anhydrous
L-Codeine
Methylmorphine
Morphine
monomethyl ether
Norcodeine, N-Methyl

Nama Dagang
Codipront Cum
Expectorant (Kimia
Farma)
Codipront (Kimia
Farma)
Codikaf (Kimia
Farma)

Norcodine, N-Methyl
(PharmGKB, 2016).

(BPOM, 2012).

Farmakologi
Indikasi:
Codeine agonis
opiate di
CNS, sama seperti derivate
fenantren (morfin).
+ guaifenesin /
glycerol antitusif

iodinated

Single agent / + asetaminofen


untuk mengkontrol nyeri
dan antidiare (Drug Bank,
2016).
Kontraindikasi:
Depresi napas, penyakit paru
obstruktif, serangan asma akut.

Efek Samping
Depresi
pernafasan
konstipasi
Sedasi
adiksi
Miosis
Mual

Muntah
Bradikardia
Hipotensi
Suhu tubuh rendah
Kulit lembab dan
dingin
Apnea
Kematian (Drug
Bank, 2016).

Mekanisme Kerja Codeine

berikatan dengan
Codein

GPCRs

menyebabkan

opioid reseptor (OPRM1). Aktivasi


disosiasi

kompleks

protein

heterotrimerik (,,) menjadi G dan subunit , karena terjadi


perubahan GDP menjadi GTP pada kompleks G-protein. G
menghampat

adenilat

siklase

sehingga

terjadi

penurunan

pembentukan cAMP. Selain itu, terjadi penutupan voltage


sensitive calcium channels (VSCC) yang menstimulasi keluarnya
K+ dalam sel, sehingga menyebabkan hiperpolarisasi. Hasilnya,
terjadi

penurunan rangsangan sel saraf yang mengarah ke

pengurangan dalam transmisi impuls saraf bersama dengan

(McDonald & Lambert, 2005).

inhibisi

pelepasan

neurotransmitter(Drug

Bank,

Mangmool & Kurose, 2011; McDonald & Lambert, 2005).

2016

Farmakokinetik
Pember
ian

Kons. Puncak
Plasma (Jam)

Waktu Paruh
(Jam)

Bioavabilita
s

Oral

3 - 3,5

90%

i.m

0,5

23

42% - 71%

P.
Binding

7 25%

Absorbsi

GI tract

Distribus
i

liver, limfa, dan ginjal


Crosses blood-brain barrier

Excretio
n

Ginjal
ASI
(William, Hatch &Howard, 2001; Drug Bank, 2016;
William, Patel & Howard, 2002; Findlay, Butz &
Welch, 1977; Campbell, 2006)

Metabolisme
Sekitar
50-70%
kodein

codeine-6-glucuronide
melalui
Glukuronidasi
10-15% kodein norcodeine
<15% kodein morfin melalui
jalur O-demetilasi
Morphine dan morphine-6glucuronide opioid activity
Ultrarapid metabolizer
- - low levels of drug,
conversion or elimination
- - low levels of brain
penetration

CYP2D6

CYP2D6 merupakan
subfamily dari cytochrome
P-450 enzymes yang
bertanggungjawab dalam
metabolisme obat,
termasuk obat
antidepresan,
antipsikotik,analgesic dan
beta-bloker.
Terdapat lebih dari 100
bintang (*) yang
menunjukan adanya

Polimorfisme CYP2D6
1. Metabolizer normal
* 1 (alel wild type) * 2, * 33, dan * 35 berhubungan
dengan aktivitas enzim yang normal
2. Extensive metabolizers
individu memiliki setidaknya satu salinan fungsi
alel normal (* 1 atau * 2), atau dua alel yang
berfungsi sebagian. Secara fenotip, respon normal.
3. Intermediate metabolizers
Sekitar 2-11% individu termasuk intermediate
metabolizers yang memiliki dua alel yang
berfungsi sebagian atau satu yang berfungsi
parsial dan satu alel yang nonfunctional. Individu
ini kemungkinan tidak memberikan respon dengan
baik terhadap kodein karena metabolism kodein
menjadi morfin menurun.
4. Poor metabolizers
memiliki 2 alel yang nonfunctional dimana efek
kodein dalam menghilangkan rasa sakit sangat
rendah atau tidak ada.
5. Ultrarapid metabolizers

Tabel 2. Fenotip CYP2D6 berdasarkan etnis (Iedema, 2011; Madadi & Koren, 2008; Actavis,
2014).

Farmakogenetik CYP2D6
Fenotip

Nilai Aktivitas

Ultrarapid
metabolizer
(sekitar 1-2%)

> 2.0

Extensive
metabolizer
(sekitar 77
92%)

1. 2.0

Genotip

Meningkatkan aktivitas enzim *1/1xN

Meningkatkan pembentukan
morfin yang menyebabkan
peningkatan toksisitas

*1/2xN

Aktivitas enzim normal

*1/*1

Pembentukan morfin normal

*1/*2
*2/*2

Rekomendasi
untuk terapi
kodein
Hindari
penggunaan
kodein untuk
menghindari
toksisitas
Sesuaikan dosis
menurut usia
dan/atau berat
badan

*1/*41
*1/*4
*2/*5
*1/*10
Intermediate
metabolizer
(sekitar 2
11%)

0,5

Aktivitas enzim menengah


Menurunkan pembentukan
morfin

*4/*10
*5/*41

Sesuaikan dosis
menurut usia
dan/atau berat
badan
Jika tidak
memberikan
respon, berikan
analgesic

Farmakogenetik CYP2D6
Fenotip

Nilai
Aktivitas

Poor
metabolize
r (sekitar
5-10%)

Genotip

Rekomendas
i untuk
terapi
kodein

Rendah atau tidak ada


aktivitas enzim

*4/*4

Pembentukan morfin
sangat rendah

*5/*5

Hindari
penggunaan
kodein karena
efek yang
timbul rendah

Nilai aktivitas alel:

*4/*5
*4/*6

0 untuk nonfungsional
0,5 untuk fungsi menurun
1 untuk setiap copy fungsi alel normal
(Dean, 2016).

Daftar Pustaka
BPOM. 2012. Cek Produk BPOM. Tersedia online di: http://
cekbpom.pom.go.id/index.php/home/produk/2128f65f10554095f74fcaa33fa41229/all/row/10/page/1/order/4/DESC/search/5/codein
(30
Mei 2016)
Mangmool, Supachoke., Kurose, Hitoshi., 2011. G i/o Protein-Dependent and Independent Actions of Pertussis Toxin (PTX).
Toxins2011,3(7), 884-899.
Findlay JW., Butz RF., Welch RM. Codeine kinetics as determined by radioimmunoassay. Clin Pharmacol Ther. 1977;22(4):439-46.
Campbell, W. (2006). Appropriate drug treatment of mild-to-moderate pain. Prescriber, 17(18), 28-38.
PharmGKB. 2016. Codein. Tersedia Online: https://www.pharmgkb.org/chemical/PA449088#tabview=tab0&subtab=31 (diakses 1
Juni 2016)
Wallenstein Sl., Houde RW., Bellwille JW. Relative Potency and Effectiveness of Codeine and Morphine. Fed Proc. 1961; 20: 311
Drug Bank.
McDonald, John., Lambert, DG. Opioid Receptors. The Board of Management and Trustees of the British Journal of Anaesthesia.
2005; 5(1):22-25
Coffman B L, Rios G R, King C D, Tephly T R. Human UGT2B7 Catalyzes Morphine Glucuronidation. Drug metabolism and
disposition: the biological fate of chemicals.1997;25(1):1-4.
Findlay JW., Butz RF., Welch RM. Codeine kinetics as determined by radioimmunoassay. Clin Pharmacol Ther. 1977;22(4):439-46.
Dean, Laura. Codeine Therapy and CYP2D6 Genotype. Medical Genetics Summaries. 2012

Anda mungkin juga menyukai