Anda di halaman 1dari 14

Farmaka

Volume 14 Nomor 4 21
POLIMORFISME CYP2D6 DAN PENGARUHNYA TERHADAP METABOLISME
KODEIN: REVIEW

Annisa Mayangsari, Tina Rostinawati


Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung Sumedang km21 Jatinangor 45363
annisajoys@gmail.com

Abstrak

Setiap individu dapat memberikan respon yang berbeda terhadap obat yang sama. Perbedaan
respon ini diakibatkan adanya variabilitas genetik hasil dari polimorfisme pada DNA yang
mengkode enzim metabolisme dan eliminasi obat. Salah satu polimorfisme yang sering
ditemukan yaitu pada gen CYP2D6, yang mengkode enzim CYP2D6. Enzim CYP2D6
merupakan salah satu enzim yang berperan dalam metabolisme beberapa obat, salah satunya
kodein. Kodein merupakan analgesik golongan opiat lemah yang digunakan untuk beberapa
pengobatan. CYP2D6 berperan dalam mengkonversi kodein menjadi bentuk aktifnya yaitu
morfin. Adanya polimorfisme pada gen CYP2D6 mempengaruhi aktivitas metabolisme enzim
yang dikodenya. Terdapat empat macam metabolisme hasil polomorfisme pada CYP2D6,
yaitu Extensive Metabolizer (EM), Intermediate Metabolizer (IM), Poor Metabolizer (PM)
dan Ultra-rapid Metabolizer (UM). Perbedaan metabolisme kodein ini akan mempengaruhi
kadar metabolit aktif kodein dan efek analgesik yang ditimbulkan. Berdasarkan fakta tersebut,
perlu dilakukannya penyesuaian terapi kodein untuk tiap individu berdasarkan polimorfisme
CYP2D6.
Kata Kunci: Polimorfisme, Enzim, CYP2D6, Metabolisme, Kodein.

Abstract

Each individual have a different respond to the same medicine. These difference in response
caused by their genetic variability which the results of polymorphism in the DNA that codes
the metabolism and elimination of drugs enzyme. One of the commonly found is
polymorphisms in CYP2D6 gene, which codes the CYP2D6 enzyme. CYP2D6 enzyme is one
of the enzymes involved in the metabolism of some drugs, one of them codeine. Codeine is a
weak opiate analgesic groups and use for some treatment. CYP2D6 plays a role in converting
codeine into its active form, morphine. The presence of a polymorphism in the gene CYP2D6
affects the metabolic activity of the enzyme. There are four kinds of polymorphisms in
CYP2D6 metabolism results, ie Extensive metabolizer (EM), intermediate metabolizer (IM),
Poor metabolizer (PM) and Ultra-rapid metabolizer (UM). This metabolic difference would
affect the levels of the active metabolite of codeine in body and its analgesic effect. Based on
that fact, necessary to do adjustment codeine therapy for each individual based on their
CYP2D6 polymorphisms.
Keywords: Polymorphism, Enzyme, CYP2D6, Metabolism, Codeine.

PENDAHULUAN dalam darah dapat digunakan untuk

Kadar suatu obat dalam darah mengetahui dosis terapi maksimal untuk

sangat mempengaruhi efek farmakologi pasien dan meminimalisir resiko efek

yang akan dihasilkan, termasuk efek samping seperti toksisitas [1]. Efek

samping dari obat tersebut. Kadar obat samping obat yang muncul pada setiap
Farmaka
Volume 14 Nomor 4 22
individu dapat berbeda. Variabilitas fungsional berdasarkan aktivitas enzim

genetik mempunyai peran penting dalam yang nanti dikode oleh gen tersebut [5].

hal ini. Perbedaan respon tersebut Hasil variasi genotipe ini menyebabkan

dikarenakan adanya polimorfisme pada adanya perbedaan metabolisme obat yaitu

enzim yang memetabolisme obat sehingga metabolisme super cepat (UM),

dapat mempengaruhi biovaibilitas serta metabolisme luas (EM), metabolisme

farmakokinetik dari obat tersebut [2,3]. menengah (IM) dan metabolisme yang

Salah satu kemungkinan terjadinya buruk (PM) [6]. Variasi genotipe serta

polimorfisme yaitu pada sitokrom P450 hubungannya dengan aktivitas enzim

yang berperan penting dalam metabolisme dalam memetabolisme kodein yang

dan eliminasi obat. Hal ini yang dihasilkan dapat dilihat pada Tabel 1.

menyebabkan respon tiap individu Enzim ini terlibat dalam metabolisme

terhadap obat akan berbeda [4]. sekitar 30% obat yang beredar dipasaran,

Polimorfisme yang sering khususnya metabolisme obat-obat dengan

ditemukan yaitu pada enzim CYP2D6. target pada sistem saraf pusat dan

Variasi aktivitas enzim CYP2D6 antar kardiovaskular [7].

individu sangat luas, terjadi karena adanya Salah satu obat yang dimetabolisme

Single-Nucleotide Polymorphism (SNPs) oleh CYP2D6 adalah kodein. Kodein

dan variasi urutan akibat insersi atau delesi merupakan obat analgesik golongan opiat

DNA. Tanda bintang (*) pada tiap alel yang biasa digunakan untuk penghilang

menandakan kombinasi spesifik dari SNPs rasa nyeri dari sedang hingga berat.

atau variasi urutan yang menyebabkan Sebagai langkah kedua untuk obat

perubahan pada gen CYP2D6. Kombinasi analgesik opiat lemah dan narkotik, kodein

dari alel ini yang digunakan untuk merupakan obat yang paling banyak

menentukan diplotipe seseorang. CYP2D6 digunakan dikalangan praktisi kesehatan.

dikategorikan sebagai wild-type (fungsi Efek farmakologi kodein akan muncul

normal), penurunan fungsi atau non- apabila kodein dikonversi menjadi bentuk
Farmaka
Volume 14 Nomor 4 23
aktifnya, yaitu morfin ketika 10% dari clearence kodein), hal in

dimetabolisme oleh tubuh [8]. Meskipun merupakan langkah awal bagi kodein

metabolisme oleh CYP2D6 merupakan untuk menimbulkan efek

jalur minor dalam metabolisme kodein (5-

Tabel 1. Fenotipe metabolisme kodein berdasarkan CYP2D6 diplotipe [5].

Kemungkinan Genotipe Contoh diplotipe


Fenotipe
Ultra-rapid Individu yang mempunyai lebihi dari dua salinan *1/*1 + DUP.
Metabolizer alel fungsional *1/*2 +DUP
Extensive Individu yang mempunya dua alel fungsional atau *1/*1, *1/*2,
Metabolizer alel penurunan fungsi; atau satu alel fungsional *2/*2, *1/*41,
dengan satu alel nonfungsional atau satu alel *1/*4, *2/*5,
penurunan fungsi *1/*10

Intermesiate Individu yang memiliki satu alel penurunan fungsi *4/*10, *5/*41
Metabolizer dan satu alel non fungsioanal
Poor Metabolizer Individu yang memiliki dua fungsional alel *4/*4, *4/*5,
*5/*5, *4/*6
Abbreviation: DUP, Duplikasi

analgesiknya [9]. Efek analgesik kodein METODE

setara dengan 1/10 analgesia dari morfin. Metode yang digunakan adalah

Polimorfisme pada CYP2D6 bertanggung studi literatur. Studi literatur dilakukan

jawab pada pembentukan morfin dan menggunakan browser dan situs pencarian

metabolitnya mempengaruhi efek dengan kata kunci “CYP2D6”, “codeine”,

analgesik dari kodein [10]. “metabolism”, “polymorphism”, dan

Penelitian dilakukan untuk “enzyme”. Pencarian dengan kata kunci ini

mengetahui macam-macam polimorfisme dilakukan dalam Bahasa Inggris. Kriteria

pada CYP2D6 serta bagaimana inklusi yang digunakan meliputi (a)

pengaruhnya terhadap metabolisme kodein Pustaka primer harus mengandung bahasan

sehingga diharapkan dapat memberikan dari kata kunci yang dicari serta (b)

pengobatan spesifik dan penyesuaian terapi Pustaka primer maksimal 10 tahun terakhir

kodein pada tiap individu berdasarkan untuk sumber primer. Kriteria ekslusi

informasi genetiknya meliputi tahun penerbitan pustaka primer


Farmaka
Volume 14 Nomor 4 24
tidak boleh lebih dari 10 tahun untuk duplikasi memiliki fenotipe Ultra-rapid

sumber primer. Dari pencarian tersebut, Metabolizer (UM). Polimorfisme

diperoleh 38 pustaka yang kemudian CYP2D6 yang sering terjadi pada tiap

dikerucutkan menjadi 32 pustaka. Selain populasi menyebabkan EM. Walaupun

itu, literatur yang terbit lebih dari 10 tahun begitu, tiap populasi pada setiap penelitian

terakhir digunakan hanya sebagai terdapat kemungkinan terjadinya

informasi penunjang dengan menggunakan polimorfisme yang menyebabkan fenotipe

metode trace back yakni studi literatur dari PM dan UM walau tidak sebanyak EM.

salah satu pustaka hingga ke pustaka yang Pengaruh polimorfisme terhadap

paling awal. metabolisme kodein serta efek yang dapat

HASIL dihasilkan dapat dilihat pada Tabel 3. Dari

Penelitian mengenai genotipe CYP2D6 beberapa penelitian memperlihatkan

dilakukan pada beberapa populasi seperti adanya ADR (Adverse Drug Reaction),

yang tercantum pada Tabel 2. Penelitian khususnya untuk partisipan yang memiliki

dilakukan pada suatu populasi dengan fenotip UM dan PM. Pada partisipan

kesamaan etnis atau kondisi medis. dengan fenotipe UM akan mengalami

Polimorfisme pada CYP2D6 yang peningkatan kadar morfin pada darah

ditemukan dikaitkan dengan kemampuan sehingga berpotensi mengalami keracunan

metabolisme dari enzim yang dihasilkan. morfin. Sedangkan untuk partisipan

Populasi dengan genotipe dengan fenitope PM, efek analgesik dari

2D6*1/*1,*2,*10,*41 memiliki fenotipe kodein akan berkurang.

Extensive Metabolizer (EM). Populasi

dengan genotipe 2D6*10,*17,*41 memiliki

fenotipe Intermediate Metabolizer (IM).

Sedangkan populasi dengan polimorfisme

2D6 *3, *4,*5 memiliki fenotipe Poor

Metabolizer dan poliforfisme 2D6 dengan


Farmaka
Volume 14 Nomor 4 25
Tabel 2. Polimorfisme CYP2D6 pada Beberapa Populasi

Populasi / Ras Jumlah Varian CYP2D6 Genotipe Frekuensi Referensi


Pasien dengan 1325 2D6*3 (PM) 1.7% [11]
Breast Cancer / 2D6*4 (PM) 20 %
Kaukasia 2D6*5 (PM) 2.4%
2D6*10 (IM) 2%
2D6*41 (IM) 9%
2D6 duplication (UM) 2.3%
Pasien dengan 173 2D6 Wt/Wt or Wt/*10 (EM) 76.9% [12]
Breast Cancer 2D6 *10/*10 (IM) 23.1%
stage 1 / Asia
Anak dengan 75 2D6 *1/*1;*2;*10 (EM) 28% [13]
SCD / Afrika- 2D6 *2/*2;*10;*41 (EM) 9.3%
Amerika 2D6 *1/*4;*5;*17 (IM) 20%
2D6 *2/*4;*5;*17 (IM) 17.4%
2D6 *17/*17 (IM) 4%
2D6 *41/*41 (IM) 2.7%
2D6 *4/*4;*17 (PM) 4%
2D6 *5/*5;*17 (PM) 2.6%
2D6 *1/*1;*2 + DUP (UM) 4%
Wanita / 118 2D6 *1, *2 (EM) 48% [14]
multietnis 2D6 *35 (EM) 2%
2D6 *3-6 (PM) 25%
2D6 *9 (IM) 2%
2D6 *10 (IM) 3%
2D6 *17 (IM) 4%
2D6 *29 (IM) 2%
2D6 *41 (IM) 13%
Pria sehat / 10 2D6 *1/*4;*6;*41 (EM) 30% [15]
2D6 *2/*41 (EM) 10%
2D6 *4/*35 (EM) 10%
2D6 *5/*35 (EM) 10%
2D6 *5/*41 (IM) 10%
2D6 *4/*4 (PM) 10%
2D6 *1/*2 + DUP (UM) 10%
2D6 *41/*41 + DUP (UM) 10%
Pria sehat / 26 2D6 *1/*1;*2;*9;*10;*35 38.5% [16]
Kaukasia (EM) 3.8%
2D6 *2/*41 (EM) 3.8%
2D6 *35/*41 (EM) 3.8%
2D6 *3/*3 (PM) 7.7%
2D6 *4/*4 (PM) 19.2%
2D6 *1/*1;*9;*10;*35;*41 + 19.2%
DUP (UM) 3.8%
2D6 *2/*1;*35;*41+ DUP
(UM)
2D6 *35/*1 + DUP (UM)
Abbreviation: CYP, cytochrome P450; EM, Extensive Metabolizer; IM, Intermediate
Metabolizer; PM, Poor Metabolizer; UM, Ultra-rapid Metabolizer; DUP, Duplication
Farmaka
Volume 14 Nomor 4 26
Tabel 3. Efek Kodein pada Manusia Terkait Genotipe CYP2D6

Partisipan Jumlah Dosis Kodein Fenotipe Efek klinis Referensi


Anak laki- 1 8 mg, 5 kali CYP2D6* bilateral acute [17]
laki (4 tahun) sehari 1/*2 + bronchopneumonia
dengan DUP
OSAS dan (UM)
tonisilitis
Anak 1 15 mg, 2 kali CYP2D6 Muntah darah [17]
Perempuan (sirup) *1/*1
(3 tahun) (EM)
dengan
OSAS
Anak laki- 1 12 mg setiap 4 CYP2D6 Kadar morfin [17]
laki (5 tahun) jam UM meningkat
dengan
tonisilitis
berulang
Pria sehat 26 30 mg (oral) CYP2D6 Periode miosis lebih [16]
PM lama
CYP2D6 Meningkatnya efek [16]
UM sedatif
Anak (29 1 1.75 mg/kg CYP2D6 Apnea [18]
bulan) UM
setelah
tonsillectomy
Anak-anak 75 Tergantung CYP2D6 Efek analgesik tidak [13]
dengan SCD tiap pasien UM dan ada
(cohort) PM
Ibu 1 30 mg/hari CYP2D6 Bayi yang menyusui [19]
menyusui UM mengalami keracunan
morfin
Wanita 45 Tidak CYP2D6 Tidak ada efek [20]
disebutkan PM analgesik
CYP2D6 Efek analgesik segera, [20]
UM pusing, konstipasi
Anak (2 1 10-12.5 mg CYP2D6 Akumulasi toksik [21]
tahun) UM morfin
Abbreviation: CYP, cytochrome P450; EM, Extensive Metabolizer; IM, Intermediate Metabolizer; PM, Poor Metabolizer; UM,
Ultra-rapid Metabolizer; DUP, Duplication

PEMBAHASAN menimbulkan efek analgesik. Hanya

Kodein merupakan obat golongan sekitar 5-10% kodein yang dikonversi

opiat yang biasa digunakan sebagai menjadi morfin, sisanya akan dikonversi

analgesik. Efek analgesik dari koden menjadi metabolit yang tidak aktif untuk

tergantung pada konversi kodein menjadi dieksresikan. Kodein harus mengalami

morfin. Morfin hasil koversi ini akan reaksi o-demethylation agar dapat

berikatan dengan reseptor opiat sehingga


Farmaka
Volume 14 Nomor 4 27
dikonversi menjadi morfin. Reaksi ini Metabolizer (EM). Individu dengan

dibantu oleh enzim CYP2D6 [8]. fenotipe EM memiliki aktivitas enzim yang

Enzim CYP2D6 dikode oleh gen normal sehingga respon terhadap kodein

CYP2D6 yang berada di kromosom normal. Namun, tetap ada variasi respon

22q13.1. Terjadinya polimorfisme pada terhadap kodein pada individur dengan

gen ini dapat terjadi karena substusi fenotipe Extensive Metabolizer (EM).

nukleotida tunggal dan insersi atau delesi Penyebab variasi ini masih belum

segmen DNA tertentu [2]. CYP2D6 diketahui untuk individu dengan kesamaan

merupakan gen yang sangat polimorfik diplotipe [9,10]. Seperti pada Tabel 2,

dengan lebih dari 70 varian, menghasilkan seorang anak dinyatakan memiliki fenotipe

non-fungsional enzim atau penurunan CYP2D6 *1/*1 (EM), namun mengalami

fungsi enzim. Terdapat empat fenotipe muntah darah setelah pemberian kodein.

hasil polimorfisme CYP2D6 yang Hal ini dapat diakibatkan karena fenotipe

berpengaruh pada metabolisme obat yaitu EM biasanya tumpang tindih dengan UM

Extension Metabolizer (EM), Intermediate dimana pada individu UM, memiliki alel

Metabolizer (IM), Poor Metabolizer (PM) fungsional seperti pada individu dengan

dan Ultra-rapid Metabolizer (UM) [4,8]. fenotipe EM, hanya saja alel fungsional

Extensive Metabolizer (EM) tersebut mengalami duplikasi. Tumpang

Sekitar 77-92% individu memiliki tindih yang dimaksud yaitu alel fungsional

setidaknya satu salinan alel fungsional tersebut hanya dibaca satu kali, bukan

normal atau wild-type alleles yaitu *1 atau duplikasinya [17].

*2 [9]. Dari beberapa penelitian yang Intermediate Metabolizer (IM)

dilakukan pada ras Kaukasia, Afrika- Individu dengan fenotipe

Amerika, maupun Asia didapat lebih dari Intermediate Metabolizer (IM) memiliki

50% individu pada tiap ras yang memiliki satu alel non-fungsional atau satu alel

wild type alel (*1 atau *2) [22]. Individu aktivitas rendah dengan fungsional alel

yang memiliki alel ini disebut Extensive pada individu heterozigot atau dua alel
Farmaka
Volume 14 Nomor 4 28
aktivitas rendah pada individu homozigot. meskipun frekuensinya tidak banyak. Alel

Contohnya kombinasi satu alel fungsional *17 juga ditemukan pada ras Afrika hitam

atau wild-type dengan alel aktivitas rendah dengan frekuensi 9-34%. Pada ras Asia,

yaitu *10, *17 atau *41. Individu yang Cina memiliki frekuensi yang paling

dengan genotipe ini memiliki laju banyak terhadap fenotipe IM (57%)

metabolisme konversi kodein menjadi dibandingkan ras Asia lainnya. Hal ini

morfin lebih rendah sehingga respon dikarenakan tingginya genotipe *10 yang

kodein yang diberikan tidak sebaik pada dimiliki ras tersebut [22].

individu dengan fenotipe EM. Hal ini Poor Metabolizer (PM)

dikarenakan morfin yang dihasilkan lebih Individu dengan genotipe 2D6 *3,

sedikit, sedangkan yang memiliki peranan *4, *5 dan *6 (alel non-fungsional)

penting dalam menimbulkan efek memiliki fenotipe Poor Metabolizer (PM).

analgesik adalah morfin [4,8]. Individu Pada individu ini, terdapat dua alel non-

dengan fenotipe IM memerlukan dosis fungsional menyebabkan konversi kodein

analgesik yang lebih tinggi dibandingkan menjadi bentuk aktifnya, morfin akan

dosis terapi standar. Selain itu, analgesik terhambat sehingga kadar morfin dalam

yang tidak membutuhkan aktivasi tubuhnya akan rendah. Hal ini

enzimatif seperti morfin atau hidromorfon menyebabkan efek analgesik kodein sangat

menghasilkan efek analgesik yang lebih sedikit bahkan tidak terasa sama sekali.

baik dibandingkan kodein pada individu Sekitar 6-10% ras Kaukasia memiliki

dengan fenotipe ini [13]. fenotipe PM, jumlah ini lebih sedikit

Pada ras Afrika-Amerika memiliki dibandingkan pada ras Afrika atau Asia

frekuensi alel *17 yang tinggi (26%), yang hanya sekitar 1-2%. Pada ras

dimana pada sebagian besar ras Kaukasia Kaukasia, lebih banyaknya frekuensi

tidak ditemukan alel tersebut. Pada ras individu yang memiliki fenotipe PM

Kaukasia, alel *41 yang bertanggung dibandingkan yang lain karena frekuensi

jawab atas munculnya fenotipe IM, alel non-fungsional 2D6*4,*3 dan*6 lebih
Farmaka
Volume 14 Nomor 4 29
banyak, sedangkan untuk 2D4*5 frekuensi banyaknya salinan gen CYP2D6, semakin

adanya genotipe ini hampir sama dengan banyak pula kodein yang akan dikonversi

ras lain. Pada ras Afrika-Amerika, genotipe menjadi morfin. Individu yang mememiliki

2D6*17/*4,*5 ditemukan paling banyak fenotipe UM dapat mengahsilkan morfin

yang menyebabkan fenotipe PM dengan 50-70% lebih banyak dibanding individu

frekuensi untuk alel *5 sekitar 5-7%. dengan fenotipe EM [17]. Insiden

Individu dengan fenotipe PM terjadinya UM pada populasi

memiliki resiko yang lebih besar untuk Mediterranean, Saudi Arabia dan Etiopia

mengalami efek samping dan efek lebih tinggi yaitu sekitar 12-29%

farmakodinamik yang lebih lama dan dapat dibandingkan populasi Amerika Utara,

menyebabkan akumulasi obat di dalam Eropa tengah dan Asia sekitar 1-5%

darah (overdosis obat). Hal ini terjadi [24,25]. Pada ras Kaukasia (30%),

karena produg tidak dimetabolisme duplikasi paling sering terjadi pada alel

menjadi metabolit aktifnya, dimana CYP2D6*1 dan CYP2D6*2 dimana

metabolit aktif tersebut yang bertanggung kodein dengan dosis 30 mg dapat

jawab memberikan efek terapi memberikan efek yang sama dengan

[8,10,22,23]. Dari beberapa penelitian kodein 45 mg pada individu EM.

menyebutkan individu dengan fenotipe PM Walaupun perbedaan tidak terlalu tinggi,

yang menerima terapi dengan kodein tidak resiko toksisitas opiat akan meningkat pada

merasakan efek analgesik [13,20]. Hal ini individu dengan UM jika terdapat faktor

dikarenakan tidak mampunya enzim tambahan seperti fungsi ginjal yang

mengkonversi kodein menjadi bentuk aktif menurun atau penghambatan pada sistem

analgesiknya, yaitu morfin [9]. enzim lain [16].

Ultra-rapid Metabolizer (UM) Pada anak-anak dengan OSAS dan

Fenotipe UM dikarenakan adanya tonisilitis, kemungkinan mengalami apnea

duplikasi dari alel fungsional sehingga lebih tinggi pada anak dengan

meningkatkan aktivitas enzim [2]. Semakin polimorfisme CYP2D6 yang menyebabkan


Farmaka
Volume 14 Nomor 4 30
Ultra-rapid Metabolism (UM) terlalu cepatnya aktivasi dan eliminasi obat

dibandingkan pada anak dengan sehingga efek analgesik tidak terasa atau

metabolisme normal. Hal ini dikarenakan efektif. Untuk itu, status metabolik

banyaknya kodein yang dikonversi CYP2D6 sangat penting dalam

menjadi morfin menyebabkan pola menentukan efikasi terapi pada individu

pernafasan menjadi tidak normal [21]. [2,13].

Selain terjadinya apnea, metabolisme Penelitian - penelitian mengenai

Ultra-rapid kodein menjadi morfin dapat farmakogenetik dimaksudkan untuk

menyebabkan kematian. Beberapa memperbaiki hasil terapi dengan

penelitian menyebutkan anak yang memperhatikan pemilihan obat dan dosis

mengalami tonsillectomy dan/atau sehingga memungkinkan untuk terapi

denoidectomy yang mendapatkan kodein personal sesuai dengan keadaan

mengalami penurunan respirasi dan karakteristik yang dimiliki orang tersebut

kematian, dimana anak-anak tersebut [28]. Pada Tabel 4, menyajikan

mengalami polimorfisme pada CYP2D6 rekomendasi terapi kodein dengan

berupa UM [26,27]. Sedangkan untuk memperhatikan fenotipe dan genotipe yang

individu sehat dengan fenotipe UM, efek dimiliki oleh individu. Pada individu

yang dirasakan berupa efek samping dengan fenotipe UM, direkomendasikan

morfin sampai keracunan akibat akumulasi untuk tidak menggunakan kodein sebagai

morfin [19,21]. Karena kadar morfin dalam analgesik karena dapat meningkatkan

darah meningkat, efek analgesik akan lebih resiko toksisitas. Analgesik yang dapat

segera terasa dan efek samping dari opiat digunakan berupa analgesik non-opiat atau

berupa sedatif juga dapat meningkat morfin karena morfin tidak membutuhkan

[16,17,20]. Namun pada penelitian yang enzim CYP2D6 untuk membentuk

dilakukan Yee, et al (2013), efek analgesik metabolit aktifnya. Untuk individu dengan

tidak dirasakan oleh individu dengan fenotipe EM dan IM, pemilihan dosis

fenotipe UM. Hal ini dapat terjadi karena analgesik berdasarkan umur atau berat
Farmaka
Volume 14 Nomor 4 31
badan diperlukan agar efek terapi yang PM disarankan untuk tidak menggunakan

diinginkan dapat tercapai. Untuk individu kodein karena kemungkinan tidak

dengan fenotipe IM, bila efek analgesik menimbulkan efek analgesik [5]. Adanya

kodein tidak berpengaruh banyak, terapi efek yang tidak diinginkan dari

dapat diganti dengan analgesik lain. penggunaan kodein pada individu tidak

Sedangkan untuk individu dengan fenotipe hanya dikarenakan adanya polimorfisme

Tabel 4. Rekomendasi terapi kodein berdasarkan fenotipe metabolisme dari CYP2D6 [5].

Fenotipe Rincian fenotipe Genotipe Contoh Rekomendasi terapi


diplotipe kodein
Ultra-rapid Aktivitas enzim Mempunyai *1/*1 + Menghindari penggunaan
Metabolizer meningkat lebih dari dua DUP kodein, mengganti kodein
menyebabkan salinan *1/*2 + dengan analgesik non-opiat
pembentukan normal DUP atau dengan morfin seperti
morfin menigkat fungsional tromadol. Hidrokodon dan
sehingga resiko alel oksikodon tidak
toksisitas lebih direkomendasikan karena
tinggi metabolismenya
dipengaruhi CYP2D6
Extensive Aktivitas enzim - Dua alel *1/*1 menggunakan kodein
Metabolizer normal. fungsional *1/*2 dengan menyesuaikan dosis
Pembentukan normal *2/*2 berdasarkan umur dan berat
morfin normal - Dua alel *1/*41
penurunan *1/*4
fungsi *2/*5
- Satu alel *1/*10
fungsional
normal
dan satu
alel
penurunan
fungsi
/alel
nonfungsi
onal
Intermediate Aktivitas enzim Satu alel *4/*10 menggunakan kodein
Metabolizer intermediate. penurunan *5/*41 dengan menyesuaikan dosis
Pembentukan fungsi dan berdasarkan umur dan berat.
morfin berkurang satu alel non Bila tidak ada efek dari
fungsional kodein, mengganti kodein
dengan analgesik non-opiat
atau morfin.
Poor Aktivitas enzim Dua alel *4/*4 Tidak menggunakan kodein
Metabolizer yang sangat rendah nonfungsiona *4/*5 sebagai analgesik karena
atau tidak ada sama l *5/*5 efikasinya sangat rendah.
sekali. Pembentukan *4/*6 Mengganti dengan analgesik
Farmaka
Volume 14 Nomor 4 32
morfin sangat non opiat atau morfin,
sedikit sehingga kecuali hidrokodon dan
efek analgesik tidak oksikodon
terasa.
Abbreviation: DUP, Duplikasi

pada enzim CYP2D6, namun dapat pula mempengaruhi kadar metabolit aktif dan

terjadi akibat variabilitas dari beberapa gen efek analgesik dari kodein sehingga

lain yang mengatur farmakokinetik dan diperlukan penyesuaian terapi kodein

farmakodinamik opiat seperti UDP- untuk tiap individu.

glucuronosyltransferase (bertanggung

jawab pada metabolisme morfin), the 03bc UCAPAN TERIMA KASIH

opioid receptor, dan blood-brain-barrier Dalam penyelesaian review jurnal ini,

transporter proteins dapat menurunkan penulis mendapatkan banyak bimbingan

efikasi opiat atau berpotensi menyebabkan dan bantuan baik waktu, pikiran dan

kecanduan opiat [29-31]. Karena usaha. Pada kesempatan ini, penulis

banyaknya variabel lain yang dapat mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr.

mempengaruhi efek analgesik opiat Tina Rostinawati, S.Si., M.Si., Apt.

disamping metabolisme oleh CYP2D6, selaku dosen pembimbing penulis yang

penelitian lebih lanjut mengenai hubungan telah membimbing dan memberikan arahan

antar variasi metabolisme dari CYP2D6 jelas dalam pembuatan review artikel ini.

dan gen lain terhadap farmakokinetik DAFTAR PUSTAKA

kodein dan efeknya pada individu 1. Kang JS. and M H Lee. Overview of
therapeutic drug monitoring. The
dibutuhkan [32]. Korean journal of internal medicine.
2009 Mar 1; 24(1): 1-10.
SIMPULAN 2. Zhang JP. and A. K. Malhotra.
Pharmacogenetics and antipsychotics:
Adanya polimorfisme pada CYP2D6 akan therapeutic efficacy and side effects
prediction. Expert opinion on drug
mempengaruhi metabolisme kodein. Tiap metabolism & toxicology. 2011 Jan 1;
7(1): 9-37.
polimorfisme pada CYP2D6 menghasilkan 3. Darbari DS, Minniti CP, Rana S, et al.
Pharmacogenetics of morphine:
aktivitas metabolisme yang berbeda. Potential implications in sickle cell
disease. American journal of
Perbedaan metabolisme ini dapat hematology. 2008;83(3):233–236.
Farmaka
Volume 14 Nomor 4 33
4. Foster A, Wang Z, Usman M, thickness, or bone mineral density in
Stirewalt E, Buckley P. Japanese breast cancer patients treated
Pharmacogenetics of antipsychotic with adjuvant tamoxifen. Cancer. 2009
adverse effects: case studies and a Mar 1;115(5):952-61
literature review for clinicians. 13. Yee MM, Josephson C, Hill CE,
Neuropsychiatric disease and Harrington R, Castillejo MI, Ramjit R,
treatment. 2007 Dec;3(6): 965. Osunkwo I. Cytochrome P450 2D6
5. Crews KR, Gaedigk A, Dunnenberger Polymorphisms and Predicted Opioid
HM, Leeder JS, Klein TE, Caudle KE, Metabolism in African-American
Haidar CE, Shen DD, Callaghan JT, Children with Sickle Cell Disease.
Sadhasivam S, Prows CA. Clinical Journal of Pedriatic
Pharmacogenetics Implementation Hematology/Oncology. 2013
Consortium guidelines for cytochrome Oct;35(7):e301.
P450 2D6 genotype and codeine 14. Irvin WJ, Walko CM, Weck KE,
therapy: 2014 update. Clinical Ibrahim JG, Chiu WK, Dees EC, et al.
Pharmacology & Therapeutics. 2014 Genotype-guided tamoxifen dosing
Apr 1;95(4):376-82. increases active metabolite exposure in
6. Zhou, SF. Polymorphism of human women with reduced CYP2D6
cytochrome P450 2D6 and its clinical metabolism: a multicenter study.
significance. Clinical Journal of Clinical Oncology. 2011
pharmacokinetics. 2009 Dec 1;48(12): Aug 20;29(24):3232-9
761-804. 15. Samer CF, Daali Y, Wagner M,
7. Gardiner SJ, Begg EJ. Hopfgartner G, Eap CB, Rebsamen
Pharmacogenetics, drug-metabolizing MC, et al. Genetic polymorphisms and
enzymes, and clinical practice. drug interactions modulating CYP2D6
Pharmacological reviews. 2006 Sep and CYP3A activities have a major
1;58(3):521-90 effect on oxycodone analgesic efficacy
8. Dean, Laura. Codeine Therapy and and safety. British journal of
CYP2D6 Genotype. Medical Genetics pharmacology. 2010 Jun 1;160(4):919-
Summaries. 2016 30.
9. Crews KR, Gaedigk A, Dunnenberger 16. Kirchheiner J, Schmidt H, Tzvetkov
HM, et al. Clinical Pharmacogenetics M, Keulen JT, Lötsch J, Roots I,
Implementation Consortium (CPIC) Brockmöller J. Pharmacokinetics of
Guidelines for Codeine Therapy in the codeine and its metabolite morphine in
Context of Cytochrome P450 2D6 Ultra-rapid Metabolizers due to
(CYP2D6) Genotype.Clin Pharmacol CYP2D6 duplication. The
Ther. 2012;91(2):321–326 pharmacogenomics journal. 2007 Aug
10. Leppert W. Pain Management in 1;7(4):257-65.
Patients with Cancer: Focus On Opoid 17. Kelly LE, Rieder M, van den Anker J,
Analgesics. Current Pain and Malkin B, Ross C, Neely MN,
Headache Reports. 2011 Aug 1; Carleton B, Hayden MR, Madadi P,
(4):271-9 Koren G. More codeine fatalities after
11. Schroth W, Goetz MP, Hamann U, tonsillectomy in North American
Fasching PA, Schmidt M, Winter S, et children. Pediatrics. 2012 May
al. Association between CYP2D6 1;129(5):e1343-7.
polymorphisms and outcomes among 18. Voronov P, Przybylo HJ, Jagannathan
women with early stage breast cancer N. Apnea in a child after oral codeine:
treated with tamoxifen. Jama. 2009 a genetic variant–an ultra‐rapid
Oct 7;302(13):1429-36 metabolizer. Pediatric Anesthesia.
12. Okishiro M, Taguchi T, Jin Kim S, 2007 Jul 1;17(7):684-7.
Shimazu K, Tamaki Y, Noguchi S. 19. Koren G, Cairns J, Chitayat D,
Genetic polymorphisms of CYP2D6* Gaedigk A, Leeder SJ.
10 and CYP2C19* 2,* 3 are not Pharmacogenetics of morphine
associated with prognosis, endometrial poisoning in a breastfed neonate of a
Farmaka
Volume 14 Nomor 4 34
codeine-prescribed mother. Lancet population: case files of the University
2006;368:704 of Massachusetts Medical Toxicology
20. Berger H, Sistonen J, Madadi P, Matok Fellowship. J Med Toxicol
I, Gijsen VM, de Wildt SN, Taddio A, 2014;10(3):280–5. [PubMed:
Ross CJ, Carleton BC, Hayden MR, 24610706]
Koren G. CYP2D6 polymorphisms 27. Racoosin J.A. Roberson D.W.
and codeine analgesia in postpartum Pacanowski M.A. Nielsen D.R. New
pain management: a pilot study. evidence about an old drug--risk with
Therapeutic drug monitoring. 2011 codeine after adenotonsillectomy. N
Aug 1;33(4):425-32. Engl J Med 2013;368(23):2155–7.
21. Ciszkowski C, Madadi P, Phillips MS, 28. Fleeman N, Dundar Y, Dickson R,
Lauwers AE, Koren G. Codeine, Ultra- Jorgensen A, Pushpakom S, McLeod
rapid-metabolism genotype, and C, Pirmohamed M, Walley T.
postoperative death. New England Cytochrome P450 testing for
Journal of Medicine. 2009 Aug prescribing antipsychotics in adults
20;361(8):827-8. with schizophrenia: systematic review
22. Neafsey P, Ginsberg G, Hattis D, et al. and meta-analyses. The
Genetic polymorphism in cytochrome pharmacogenomics journal. 2011 Feb
P450 2D6 (CYP2D6): Population 1;11(1):1-4.
distribution of CYP2D6 activity. J 29. Dickman A: Tramadol: a review of this
Toxicol Environ Health B Crit atypical opioid. Eur J Palliat Care
Rev. 2009;12(5–6):334–361 2007; 14: 181–185.
23. Chhangani BS, Melgar T, Patel D. 30. Wolf CR, Smith G: Cytochrome P450
Pediatric obstructive sleep apnea. CYP2D6. IARC Sci Publ 1999; 148:
Indian J Pediatr. 2010;77(1):81–85 209–229.
24. Kirchheiner J, Keulen J-T HA, Bauer 31. Ingelman-Sundberg M: Genetic
S, Roots I, Brockmöller J: Effects of polymorphism of cytochrome P450
the CYP2D6 gene duplication on the 2D6 (CYP2D6): clinical consequences,
pharmacokinetics and evolutionary aspects and functional
pharmacodynamics of tramadol. J Clin diversity. Pharmacogenom J 2005; 5:
Psychopharmacol 2008; 28: 78–83. 6–13.
25. Wang G, Zhang H, He F, Fang X: 32. Shord SS, Cavallari LH, Gao W, Jeong
Effect of the CYP2D6 * 10 C188T HY, Deyo K, Patel SR, et al. The
polymorphism on postoperative Pharmacokinetics of Codeine and Its
tramadol analgesia in a Chinese Metabolites in Blacks with Sickle Cell
population. Eur J Clin Pharmacol Disease. European Journal of Clinical
2006; 62: 927–931. Pharmacology. 2009 Jul 1;65(7):651-8
26. Boyle K.L. Rosenbaum C.D.
Oxycodone overdose in the pediatric

Anda mungkin juga menyukai