Volume 14 Nomor 4 21
POLIMORFISME CYP2D6 DAN PENGARUHNYA TERHADAP METABOLISME
KODEIN: REVIEW
Abstrak
Setiap individu dapat memberikan respon yang berbeda terhadap obat yang sama. Perbedaan
respon ini diakibatkan adanya variabilitas genetik hasil dari polimorfisme pada DNA yang
mengkode enzim metabolisme dan eliminasi obat. Salah satu polimorfisme yang sering
ditemukan yaitu pada gen CYP2D6, yang mengkode enzim CYP2D6. Enzim CYP2D6
merupakan salah satu enzim yang berperan dalam metabolisme beberapa obat, salah satunya
kodein. Kodein merupakan analgesik golongan opiat lemah yang digunakan untuk beberapa
pengobatan. CYP2D6 berperan dalam mengkonversi kodein menjadi bentuk aktifnya yaitu
morfin. Adanya polimorfisme pada gen CYP2D6 mempengaruhi aktivitas metabolisme enzim
yang dikodenya. Terdapat empat macam metabolisme hasil polomorfisme pada CYP2D6,
yaitu Extensive Metabolizer (EM), Intermediate Metabolizer (IM), Poor Metabolizer (PM)
dan Ultra-rapid Metabolizer (UM). Perbedaan metabolisme kodein ini akan mempengaruhi
kadar metabolit aktif kodein dan efek analgesik yang ditimbulkan. Berdasarkan fakta tersebut,
perlu dilakukannya penyesuaian terapi kodein untuk tiap individu berdasarkan polimorfisme
CYP2D6.
Kata Kunci: Polimorfisme, Enzim, CYP2D6, Metabolisme, Kodein.
Abstract
Each individual have a different respond to the same medicine. These difference in response
caused by their genetic variability which the results of polymorphism in the DNA that codes
the metabolism and elimination of drugs enzyme. One of the commonly found is
polymorphisms in CYP2D6 gene, which codes the CYP2D6 enzyme. CYP2D6 enzyme is one
of the enzymes involved in the metabolism of some drugs, one of them codeine. Codeine is a
weak opiate analgesic groups and use for some treatment. CYP2D6 plays a role in converting
codeine into its active form, morphine. The presence of a polymorphism in the gene CYP2D6
affects the metabolic activity of the enzyme. There are four kinds of polymorphisms in
CYP2D6 metabolism results, ie Extensive metabolizer (EM), intermediate metabolizer (IM),
Poor metabolizer (PM) and Ultra-rapid metabolizer (UM). This metabolic difference would
affect the levels of the active metabolite of codeine in body and its analgesic effect. Based on
that fact, necessary to do adjustment codeine therapy for each individual based on their
CYP2D6 polymorphisms.
Keywords: Polymorphism, Enzyme, CYP2D6, Metabolism, Codeine.
Kadar suatu obat dalam darah mengetahui dosis terapi maksimal untuk
yang akan dihasilkan, termasuk efek samping seperti toksisitas [1]. Efek
samping dari obat tersebut. Kadar obat samping obat yang muncul pada setiap
Farmaka
Volume 14 Nomor 4 22
individu dapat berbeda. Variabilitas fungsional berdasarkan aktivitas enzim
genetik mempunyai peran penting dalam yang nanti dikode oleh gen tersebut [5].
hal ini. Perbedaan respon tersebut Hasil variasi genotipe ini menyebabkan
farmakokinetik dari obat tersebut [2,3]. menengah (IM) dan metabolisme yang
Salah satu kemungkinan terjadinya buruk (PM) [6]. Variasi genotipe serta
dan eliminasi obat. Hal ini yang dihasilkan dapat dilihat pada Tabel 1.
terhadap obat akan berbeda [4]. sekitar 30% obat yang beredar dipasaran,
ditemukan yaitu pada enzim CYP2D6. target pada sistem saraf pusat dan
individu sangat luas, terjadi karena adanya Salah satu obat yang dimetabolisme
dan variasi urutan akibat insersi atau delesi merupakan obat analgesik golongan opiat
DNA. Tanda bintang (*) pada tiap alel yang biasa digunakan untuk penghilang
menandakan kombinasi spesifik dari SNPs rasa nyeri dari sedang hingga berat.
atau variasi urutan yang menyebabkan Sebagai langkah kedua untuk obat
perubahan pada gen CYP2D6. Kombinasi analgesik opiat lemah dan narkotik, kodein
dari alel ini yang digunakan untuk merupakan obat yang paling banyak
normal), penurunan fungsi atau non- apabila kodein dikonversi menjadi bentuk
Farmaka
Volume 14 Nomor 4 23
aktifnya, yaitu morfin ketika 10% dari clearence kodein), hal in
dimetabolisme oleh tubuh [8]. Meskipun merupakan langkah awal bagi kodein
Intermesiate Individu yang memiliki satu alel penurunan fungsi *4/*10, *5/*41
Metabolizer dan satu alel non fungsioanal
Poor Metabolizer Individu yang memiliki dua fungsional alel *4/*4, *4/*5,
*5/*5, *4/*6
Abbreviation: DUP, Duplikasi
setara dengan 1/10 analgesia dari morfin. Metode yang digunakan adalah
jawab pada pembentukan morfin dan menggunakan browser dan situs pencarian
sehingga diharapkan dapat memberikan dari kata kunci yang dicari serta (b)
pengobatan spesifik dan penyesuaian terapi Pustaka primer maksimal 10 tahun terakhir
kodein pada tiap individu berdasarkan untuk sumber primer. Kriteria ekslusi
diperoleh 38 pustaka yang kemudian CYP2D6 yang sering terjadi pada tiap
itu, literatur yang terbit lebih dari 10 tahun begitu, tiap populasi pada setiap penelitian
metode trace back yakni studi literatur dari PM dan UM walau tidak sebanyak EM.
dilakukan pada beberapa populasi seperti adanya ADR (Adverse Drug Reaction),
yang tercantum pada Tabel 2. Penelitian khususnya untuk partisipan yang memiliki
dilakukan pada suatu populasi dengan fenotip UM dan PM. Pada partisipan
opiat yang biasa digunakan sebagai menjadi morfin, sisanya akan dikonversi
analgesik. Efek analgesik dari koden menjadi metabolit yang tidak aktif untuk
morfin. Morfin hasil koversi ini akan reaksi o-demethylation agar dapat
dibantu oleh enzim CYP2D6 [8]. fenotipe EM memiliki aktivitas enzim yang
Enzim CYP2D6 dikode oleh gen normal sehingga respon terhadap kodein
CYP2D6 yang berada di kromosom normal. Namun, tetap ada variasi respon
gen ini dapat terjadi karena substusi fenotipe Extensive Metabolizer (EM).
nukleotida tunggal dan insersi atau delesi Penyebab variasi ini masih belum
segmen DNA tertentu [2]. CYP2D6 diketahui untuk individu dengan kesamaan
merupakan gen yang sangat polimorfik diplotipe [9,10]. Seperti pada Tabel 2,
dengan lebih dari 70 varian, menghasilkan seorang anak dinyatakan memiliki fenotipe
fungsi enzim. Terdapat empat fenotipe muntah darah setelah pemberian kodein.
hasil polimorfisme CYP2D6 yang Hal ini dapat diakibatkan karena fenotipe
Extension Metabolizer (EM), Intermediate dimana pada individu UM, memiliki alel
Metabolizer (IM), Poor Metabolizer (PM) fungsional seperti pada individu dengan
dan Ultra-rapid Metabolizer (UM) [4,8]. fenotipe EM, hanya saja alel fungsional
Sekitar 77-92% individu memiliki tindih yang dimaksud yaitu alel fungsional
setidaknya satu salinan alel fungsional tersebut hanya dibaca satu kali, bukan
Amerika, maupun Asia didapat lebih dari Intermediate Metabolizer (IM) memiliki
50% individu pada tiap ras yang memiliki satu alel non-fungsional atau satu alel
wild type alel (*1 atau *2) [22]. Individu aktivitas rendah dengan fungsional alel
yang memiliki alel ini disebut Extensive pada individu heterozigot atau dua alel
Farmaka
Volume 14 Nomor 4 28
aktivitas rendah pada individu homozigot. meskipun frekuensinya tidak banyak. Alel
Contohnya kombinasi satu alel fungsional *17 juga ditemukan pada ras Afrika hitam
atau wild-type dengan alel aktivitas rendah dengan frekuensi 9-34%. Pada ras Asia,
yaitu *10, *17 atau *41. Individu yang Cina memiliki frekuensi yang paling
metabolisme konversi kodein menjadi dibandingkan ras Asia lainnya. Hal ini
morfin lebih rendah sehingga respon dikarenakan tingginya genotipe *10 yang
kodein yang diberikan tidak sebaik pada dimiliki ras tersebut [22].
dikarenakan morfin yang dihasilkan lebih Individu dengan genotipe 2D6 *3,
analgesik adalah morfin [4,8]. Individu Pada individu ini, terdapat dua alel non-
analgesik yang lebih tinggi dibandingkan menjadi bentuk aktifnya, morfin akan
dosis terapi standar. Selain itu, analgesik terhambat sehingga kadar morfin dalam
enzimatif seperti morfin atau hidromorfon menyebabkan efek analgesik kodein sangat
menghasilkan efek analgesik yang lebih sedikit bahkan tidak terasa sama sekali.
baik dibandingkan kodein pada individu Sekitar 6-10% ras Kaukasia memiliki
dengan fenotipe ini [13]. fenotipe PM, jumlah ini lebih sedikit
Pada ras Afrika-Amerika memiliki dibandingkan pada ras Afrika atau Asia
frekuensi alel *17 yang tinggi (26%), yang hanya sekitar 1-2%. Pada ras
dimana pada sebagian besar ras Kaukasia Kaukasia, lebih banyaknya frekuensi
tidak ditemukan alel tersebut. Pada ras individu yang memiliki fenotipe PM
Kaukasia, alel *41 yang bertanggung dibandingkan yang lain karena frekuensi
jawab atas munculnya fenotipe IM, alel non-fungsional 2D6*4,*3 dan*6 lebih
Farmaka
Volume 14 Nomor 4 29
banyak, sedangkan untuk 2D4*5 frekuensi banyaknya salinan gen CYP2D6, semakin
adanya genotipe ini hampir sama dengan banyak pula kodein yang akan dikonversi
ras lain. Pada ras Afrika-Amerika, genotipe menjadi morfin. Individu yang mememiliki
memiliki resiko yang lebih besar untuk Mediterranean, Saudi Arabia dan Etiopia
mengalami efek samping dan efek lebih tinggi yaitu sekitar 12-29%
farmakodinamik yang lebih lama dan dapat dibandingkan populasi Amerika Utara,
menyebabkan akumulasi obat di dalam Eropa tengah dan Asia sekitar 1-5%
darah (overdosis obat). Hal ini terjadi [24,25]. Pada ras Kaukasia (30%),
karena produg tidak dimetabolisme duplikasi paling sering terjadi pada alel
yang menerima terapi dengan kodein tidak resiko toksisitas opiat akan meningkat pada
merasakan efek analgesik [13,20]. Hal ini individu dengan UM jika terdapat faktor
mengkonversi kodein menjadi bentuk aktif menurun atau penghambatan pada sistem
duplikasi dari alel fungsional sehingga lebih tinggi pada anak dengan
dibandingkan pada anak dengan sehingga efek analgesik tidak terasa atau
metabolisme normal. Hal ini dikarenakan efektif. Untuk itu, status metabolik
individu sehat dengan fenotipe UM, efek dimiliki oleh individu. Pada individu
morfin sampai keracunan akibat akumulasi untuk tidak menggunakan kodein sebagai
morfin [19,21]. Karena kadar morfin dalam analgesik karena dapat meningkatkan
darah meningkat, efek analgesik akan lebih resiko toksisitas. Analgesik yang dapat
segera terasa dan efek samping dari opiat digunakan berupa analgesik non-opiat atau
berupa sedatif juga dapat meningkat morfin karena morfin tidak membutuhkan
dilakukan Yee, et al (2013), efek analgesik metabolit aktifnya. Untuk individu dengan
tidak dirasakan oleh individu dengan fenotipe EM dan IM, pemilihan dosis
fenotipe UM. Hal ini dapat terjadi karena analgesik berdasarkan umur atau berat
Farmaka
Volume 14 Nomor 4 31
badan diperlukan agar efek terapi yang PM disarankan untuk tidak menggunakan
dengan fenotipe IM, bila efek analgesik menimbulkan efek analgesik [5]. Adanya
kodein tidak berpengaruh banyak, terapi efek yang tidak diinginkan dari
dapat diganti dengan analgesik lain. penggunaan kodein pada individu tidak
Tabel 4. Rekomendasi terapi kodein berdasarkan fenotipe metabolisme dari CYP2D6 [5].
pada enzim CYP2D6, namun dapat pula mempengaruhi kadar metabolit aktif dan
terjadi akibat variabilitas dari beberapa gen efek analgesik dari kodein sehingga
glucuronosyltransferase (bertanggung
efikasi opiat atau berpotensi menyebabkan dan bantuan baik waktu, pikiran dan
banyaknya variabel lain yang dapat mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr.
penelitian lebih lanjut mengenai hubungan telah membimbing dan memberikan arahan
antar variasi metabolisme dari CYP2D6 jelas dalam pembuatan review artikel ini.
kodein dan efeknya pada individu 1. Kang JS. and M H Lee. Overview of
therapeutic drug monitoring. The
dibutuhkan [32]. Korean journal of internal medicine.
2009 Mar 1; 24(1): 1-10.
SIMPULAN 2. Zhang JP. and A. K. Malhotra.
Pharmacogenetics and antipsychotics:
Adanya polimorfisme pada CYP2D6 akan therapeutic efficacy and side effects
prediction. Expert opinion on drug
mempengaruhi metabolisme kodein. Tiap metabolism & toxicology. 2011 Jan 1;
7(1): 9-37.
polimorfisme pada CYP2D6 menghasilkan 3. Darbari DS, Minniti CP, Rana S, et al.
Pharmacogenetics of morphine:
aktivitas metabolisme yang berbeda. Potential implications in sickle cell
disease. American journal of
Perbedaan metabolisme ini dapat hematology. 2008;83(3):233–236.
Farmaka
Volume 14 Nomor 4 33
4. Foster A, Wang Z, Usman M, thickness, or bone mineral density in
Stirewalt E, Buckley P. Japanese breast cancer patients treated
Pharmacogenetics of antipsychotic with adjuvant tamoxifen. Cancer. 2009
adverse effects: case studies and a Mar 1;115(5):952-61
literature review for clinicians. 13. Yee MM, Josephson C, Hill CE,
Neuropsychiatric disease and Harrington R, Castillejo MI, Ramjit R,
treatment. 2007 Dec;3(6): 965. Osunkwo I. Cytochrome P450 2D6
5. Crews KR, Gaedigk A, Dunnenberger Polymorphisms and Predicted Opioid
HM, Leeder JS, Klein TE, Caudle KE, Metabolism in African-American
Haidar CE, Shen DD, Callaghan JT, Children with Sickle Cell Disease.
Sadhasivam S, Prows CA. Clinical Journal of Pedriatic
Pharmacogenetics Implementation Hematology/Oncology. 2013
Consortium guidelines for cytochrome Oct;35(7):e301.
P450 2D6 genotype and codeine 14. Irvin WJ, Walko CM, Weck KE,
therapy: 2014 update. Clinical Ibrahim JG, Chiu WK, Dees EC, et al.
Pharmacology & Therapeutics. 2014 Genotype-guided tamoxifen dosing
Apr 1;95(4):376-82. increases active metabolite exposure in
6. Zhou, SF. Polymorphism of human women with reduced CYP2D6
cytochrome P450 2D6 and its clinical metabolism: a multicenter study.
significance. Clinical Journal of Clinical Oncology. 2011
pharmacokinetics. 2009 Dec 1;48(12): Aug 20;29(24):3232-9
761-804. 15. Samer CF, Daali Y, Wagner M,
7. Gardiner SJ, Begg EJ. Hopfgartner G, Eap CB, Rebsamen
Pharmacogenetics, drug-metabolizing MC, et al. Genetic polymorphisms and
enzymes, and clinical practice. drug interactions modulating CYP2D6
Pharmacological reviews. 2006 Sep and CYP3A activities have a major
1;58(3):521-90 effect on oxycodone analgesic efficacy
8. Dean, Laura. Codeine Therapy and and safety. British journal of
CYP2D6 Genotype. Medical Genetics pharmacology. 2010 Jun 1;160(4):919-
Summaries. 2016 30.
9. Crews KR, Gaedigk A, Dunnenberger 16. Kirchheiner J, Schmidt H, Tzvetkov
HM, et al. Clinical Pharmacogenetics M, Keulen JT, Lötsch J, Roots I,
Implementation Consortium (CPIC) Brockmöller J. Pharmacokinetics of
Guidelines for Codeine Therapy in the codeine and its metabolite morphine in
Context of Cytochrome P450 2D6 Ultra-rapid Metabolizers due to
(CYP2D6) Genotype.Clin Pharmacol CYP2D6 duplication. The
Ther. 2012;91(2):321–326 pharmacogenomics journal. 2007 Aug
10. Leppert W. Pain Management in 1;7(4):257-65.
Patients with Cancer: Focus On Opoid 17. Kelly LE, Rieder M, van den Anker J,
Analgesics. Current Pain and Malkin B, Ross C, Neely MN,
Headache Reports. 2011 Aug 1; Carleton B, Hayden MR, Madadi P,
(4):271-9 Koren G. More codeine fatalities after
11. Schroth W, Goetz MP, Hamann U, tonsillectomy in North American
Fasching PA, Schmidt M, Winter S, et children. Pediatrics. 2012 May
al. Association between CYP2D6 1;129(5):e1343-7.
polymorphisms and outcomes among 18. Voronov P, Przybylo HJ, Jagannathan
women with early stage breast cancer N. Apnea in a child after oral codeine:
treated with tamoxifen. Jama. 2009 a genetic variant–an ultra‐rapid
Oct 7;302(13):1429-36 metabolizer. Pediatric Anesthesia.
12. Okishiro M, Taguchi T, Jin Kim S, 2007 Jul 1;17(7):684-7.
Shimazu K, Tamaki Y, Noguchi S. 19. Koren G, Cairns J, Chitayat D,
Genetic polymorphisms of CYP2D6* Gaedigk A, Leeder SJ.
10 and CYP2C19* 2,* 3 are not Pharmacogenetics of morphine
associated with prognosis, endometrial poisoning in a breastfed neonate of a
Farmaka
Volume 14 Nomor 4 34
codeine-prescribed mother. Lancet population: case files of the University
2006;368:704 of Massachusetts Medical Toxicology
20. Berger H, Sistonen J, Madadi P, Matok Fellowship. J Med Toxicol
I, Gijsen VM, de Wildt SN, Taddio A, 2014;10(3):280–5. [PubMed:
Ross CJ, Carleton BC, Hayden MR, 24610706]
Koren G. CYP2D6 polymorphisms 27. Racoosin J.A. Roberson D.W.
and codeine analgesia in postpartum Pacanowski M.A. Nielsen D.R. New
pain management: a pilot study. evidence about an old drug--risk with
Therapeutic drug monitoring. 2011 codeine after adenotonsillectomy. N
Aug 1;33(4):425-32. Engl J Med 2013;368(23):2155–7.
21. Ciszkowski C, Madadi P, Phillips MS, 28. Fleeman N, Dundar Y, Dickson R,
Lauwers AE, Koren G. Codeine, Ultra- Jorgensen A, Pushpakom S, McLeod
rapid-metabolism genotype, and C, Pirmohamed M, Walley T.
postoperative death. New England Cytochrome P450 testing for
Journal of Medicine. 2009 Aug prescribing antipsychotics in adults
20;361(8):827-8. with schizophrenia: systematic review
22. Neafsey P, Ginsberg G, Hattis D, et al. and meta-analyses. The
Genetic polymorphism in cytochrome pharmacogenomics journal. 2011 Feb
P450 2D6 (CYP2D6): Population 1;11(1):1-4.
distribution of CYP2D6 activity. J 29. Dickman A: Tramadol: a review of this
Toxicol Environ Health B Crit atypical opioid. Eur J Palliat Care
Rev. 2009;12(5–6):334–361 2007; 14: 181–185.
23. Chhangani BS, Melgar T, Patel D. 30. Wolf CR, Smith G: Cytochrome P450
Pediatric obstructive sleep apnea. CYP2D6. IARC Sci Publ 1999; 148:
Indian J Pediatr. 2010;77(1):81–85 209–229.
24. Kirchheiner J, Keulen J-T HA, Bauer 31. Ingelman-Sundberg M: Genetic
S, Roots I, Brockmöller J: Effects of polymorphism of cytochrome P450
the CYP2D6 gene duplication on the 2D6 (CYP2D6): clinical consequences,
pharmacokinetics and evolutionary aspects and functional
pharmacodynamics of tramadol. J Clin diversity. Pharmacogenom J 2005; 5:
Psychopharmacol 2008; 28: 78–83. 6–13.
25. Wang G, Zhang H, He F, Fang X: 32. Shord SS, Cavallari LH, Gao W, Jeong
Effect of the CYP2D6 * 10 C188T HY, Deyo K, Patel SR, et al. The
polymorphism on postoperative Pharmacokinetics of Codeine and Its
tramadol analgesia in a Chinese Metabolites in Blacks with Sickle Cell
population. Eur J Clin Pharmacol Disease. European Journal of Clinical
2006; 62: 927–931. Pharmacology. 2009 Jul 1;65(7):651-8
26. Boyle K.L. Rosenbaum C.D.
Oxycodone overdose in the pediatric