Anda di halaman 1dari 42

Reseptor & Fisiologi refl

Reflex
merupakan dasar

Mekanisme kerja sistem SARAF

Reflex

(reaksi dari alat tubuh terhadap adanya rangsangan,


disadari maupun tidak)
RGS

Afferent

RECEPTO
R

muscle

Saraf Pusat

EFFERENT

EFFECTOR

Komponen yang membentuk

Reflex

Sensoris

Receptor

Medulla
spinalis
Motorik

Effektor

Struktur dari refleks arc. (busur refleks)


terdiri dari 3 bagian penting :
1. Reseptor
2. Sistem penghantar
(conducting system)
3. Effektor
Fungsi reseptor :
1. Menimbulkan refleks supaya fungsi tubuh berjalan
serasi
2. Menimbulkan rasa-rasa tubuh utk kesadaran tentang
realita dunia maupun citra diri

Reseptor Potensial :
Eksitasi pada semua macam reseptor akan
menimbulkan potensial listrik yang disebut
sebagai Reseptor Potensial atau
Generator Potensial

Suatu prinsip bahwa ke dalam spinalcord dorsal roots adalah


sensorik
Dan keluar dari spinalcord ventral roots adalah motorik

Hukum Bell-Magendie

Effektor :
Alat tubuh yang menjawab terhadap impuls
yang dipancarkan oleh refleks dan
merupakan bagian tubuh yg. dikendalikan
oleh saraf
Contoh : otot polos
otot skelet
sel-sel kelenjar

Reflex
Fisiologis
Somatik

Patologis
BABINSKI, CHADDOCK,
GORDON

Otonomik
SALIVASI, LAKRIMASI, BATUK,
BERSIN, MENELAN,
BAROREFLEX, CHEMOREFLEX,
RESPIRASI

Reflex Somatik
Monosynaptic
REFLEX PALING
SEDERHANA MYOTATIC =
STRETSC REFLEX
ADEKUAT STIMULUS
KONTRAKSI OTOT.

Polysynaptic

Reflex Fisiologis
Somatik

Monosinap
single sinap di

anterior motorneuron
contoh :
Patella reflex
Achilles reflex
Biceps reflex
Triceps reflex

Polisinap
sinap lebih dari 1
contoh :
Flexor reflex
Extensorreflex
Reflex berjalan
Reflex berdiri dll.

Polysynaptic reflex
contoh

Withdrawal reflex

Flexor reflex
( crossed )

&

Extensor reflex

Berjalan
Berlari

Flexion

Crossed
extension

Monosynaptic reflex
Contoh :

Stretch reflex = reflex regang


Contoh :
Patella reflex
Achilles reflex
Biceps reflex
Triceps reflex
Radial reflex
Masseter reflex

Alur busur Stretch reflex


Medulla spinalis

Saraf sensoris

Muscle spindle

Saraf motorik

Muscle fiber

Patella Reflex
Rec :

muscle spindles

Sensoris :
Pusat :

Ia / II

motorneuron
medull spinalis

Motorik :
Effektor :

A
Muscle fiber

Saraf motorik

A
Saraf motorik

Muscle
spindle

Muscle fiber

Saraf sensoris Ia / II

Saraf motorik A
menginervasi :

Muscle
fiber

Saraf motorik A menginervasi :


Muscle spindle

Didalam suatu otot /


muscle / musculus
terdapat :

Muscle fibers
Diantara muscle fibers terdapat

Muscle spindles

Muscle fiber
Fungsi :

Kontraksi

Muscle spindle
Fungsi :

Receptor

Terangsang oleh
tones / regangan,
panjang pendek Otot

POLYSYNAPTIC REFLEX

PUPILLARY LIGHT REFLEX


REFLEK PUPIL TERHADAP CAHAYA
PUSAT INTEGRASI MIDBRAIN
MIOSIS : PUPIL MENGECIL (CAHAYA
TERANG SIMPATIS
MIDIRIASIS : PUPIL MELEBAR : GELAP
PARASIMPATIS
PERDARAHAN PADA MIDBRAIN /
BATANG OTAK REFLEX (-)

POLYSYNAPTIC REFLEX

GRASP REFLEX :
REFLEX MEMEGANG
PUSAT INTEGRASI : MIDBRAIN
MULAI TAMPAK PADA BAYI 5-6 BULAN
TONIC NECK REFLEX
REFLEX MENEGAKKAN KEPALA &
LEHER
REFLEX TONES OTOT-2 LEHER,
PUSAT INTEGRASI : NUCLEI MOTORIC
MEDULLA OBLONGATA & TECTUM

POLYSYNAPTIC REFLEX

REFLEX YANG TERJADI AKIBAT


RANGSANGAN VESTIBULAR YANG
BERLEBIHAN :

NYSTAGMUS
GERAKAN BOLA MATA YANG FREKUEN
(SECARA REFLEKTORIS) DAN TIDAK
DAPAT DIKENDALIKAN OLEH KEMAUAN
(involuntary movement of the eye balls)
AKIBAT VOR (vestibulo-ocular reflex) yang
berlebihan NISTAGMUS

IMPULS AFFERENT YANG BERASAL DARI 3


RESEPTOR VESTIBULAR GANGLION OF
SCARPA N.C0HCHLEARIS
CEREBELLUM

Nn.VESTIBULARIS DI BRAIN STEM


SUPERIOR & LATERAL CEREBELLUM
LATERAL, MEDIALIS, SPINAL EFFEREN
MEDULLA SPINALIS (TRAC.
VESTIBULOSPINALIS)
SUPERIOR & MEDIAL EFERENT FLM
(fasciculus longitudinalis medialis) Nn.
MOTORIK UNTUK GERAKAN BOLA MATA DI
BRAIN STEM (Nn. n.III, n.IV DAN n. VI)
(gerakan bola mata ipsilateral dan
kontralateral)
= REFLEX VESTIBULO-OKULAR (VOR)

T
H
A
L
A
M
U
S

POLYSYNAPTIC REFLEX

MOTION SICKNESS
PENINGKTAN KEPEKAAN VESTIBULAR
APP. / RANGSANGAN YG BERLEBIHAN
OLEH KARENA PERJALANAN DARAT,
LAUT, UDARA.
INDIVIDU YANG HIPERSENSITIF
Gx : VERTIGO, NAUSEA VOMITUS,
KERINGAT DINGIN, PUCAT CEMAS
TAKUT.

MEKANISME GERAK REFLEKS


Merupakan suatu gerakan yang terjadi secara
tiba-tiba di luar kesadaran kita
Merupakan bagian dari mekanisme pertahanan
tubuh dan terjadi jauh lebih cepat dari gerakan
sadar, mis : menutup mata pada saat ada debu.
Refleks Fleksor (withdrawal reflex), penarikan
kembali tangan secara refleks dari rangsangan
yang berbahaya, merupakan suatu reaksi
perlindungan.
Refleks Ekstensor (polisinaps), rangsangan dari
reseptor perifer yang bisa fleksi maupun ekstensi
anggota badan.mis berjalan, lari dll

Penyebab timbulnya gerak refleks


1. Terkena / tersentuh
benda yang panas
2. Karena suatu
peristiwa
3. Terkena benda
tajam
4. Dll.

SARAF OTONOM
Saraf saraf yang bekerja tidak dapat
disadari dan bekerja secara otomatis,
disebut juga saraf tak sadar.
Sering juga disebut sistem saraf visceral,
karena mengurusi organ-organ visceral
Terdiri dari sistem saraf simpatis dan
sistem saraf parasimpatis

Sistem Simpatis

1.
2.

Pusat di cornu anterior segmen thoracolumbal, meliputi semua segmen


thoracal dan segmen lumbal 1 s/d 3
Sistem saraf simpatis ad 3 bagian :
Kornu anterior segmen Th 1 -12 dan segmen lumbalis 1-3
Trunkus simpatikus + cabang-cabangnya
a) Trunkus simpatikus sevicalis
3 pasang ganglion bercabang ke jantung dan a. karotis membentuk
fleksus & bercabang mempersarafi P.D, organ di kepala : faring,
kelenjar ludah, lakirimalis, otot-otot dilatator, pupil mata dll.
b) Trunkus Simpatikus Thorakalis
10-11 ganglion mempersarafi organ didalam thoraks : aorta, paru,
bronkus, osefagus dll, dan yang menembus diaphragma dan masuk
kedalam abdomen.
c) Trunkus Simpatikus Lumbalis
ke dalam abdomen dan rongga pelvis membentuk flekus pelvini
d) Trunkus simpatikus pelvis
membentuk plekus pelvini

3. Fleksus simpatikus + cabang-cabangnya


Didalam abdomen, pelvis, thoraks serta dekat
organ-2 yang dipersarafi oleh sistem simpatis
membentuk ganglion simpatikus, dan
membentuk fleksus serabut simpatikus yang
mempersarafi otot-otot jantung, otot tak sadar
dan semua pembuluh darah, lambung,
pankreas dan usus.
Ganglion lainnya membentuk :
1. Fleksus kardio organ jantung dan paru
2. Fleksus seliaka organ-organ abdomen
3. Fleksus mesenterikus organ-2 pelvis

Tr.S = Trunkus Sympaticus


Cs = Gang. Cervicale Sup.
Cm= Gang. Cervicale Med.
Ci = Gang. Cervicale Inf.

C = Gang. Coeliacum
Ms = Gang. Mesenterica sup
Mi = Gang. Mesenterica inf.

Cr = Cranial
S = Sacral

Fungsi saraf simpatis


1. Mensarafi otot jantung
2. Mensarafi P.D dan otot polos
3. Mensarafi semua alat rongga abdomen :
lambung, pankreas, dan usus
4. Melayani serabut motorik kelenjar keringat
5. Serabut motorik pada otot polos kulit
6. Mempertahankan tonus semua otot skelet

Sistem Parasimpatis
Mempunyai pusat di batang otak dan segmen sacral 2-4 medulla
spinalis (cranio-sacral).
Mempunyai nuclei di batang otak mengurus organ visceral sampai
sejauh colon tranversum melalui n. vagus
Sedangkan bagian distal colon tractus urogenitalis diurus oleh saraf
parasimpatis yg berpusat pada medulla spinalis segmen sacral 2-4
Sistem parasimpatis = mempertahankan energi dalam tubuh (mengi
denyut jantung, mekan tekanan darah, dan mengaktifkan sistem
pencernaan makanan)
Sistem Simpatis = mengatur penggunaan energi (mempercepat
denyut jantung, meninggikan tekanan darah, dll)
Ada mediator kimia untuk aktivitas saraf antara preganglion dan
ganglion = acetylcholine
Post ganglion dengan target organ (sel efektor) parasimpatis =
acetylcholine (kolinergik)
Post ganglion dengan target organ (sel efektor) simpatis =
Norephineprine (adrenergik), kecuali ke kulit (kelenjar keringat) =
acetylcholine

Saraf parasimpatis
Kolinergik

Kolinergik

Pre ganglion

Post ganglion
ganglion

Sel efektor

Saraf simpatis
Kolinergik

Adrenergik

Pre ganglion
ganglion

Post ganglion
Sel efektor

Kolinergik = Acetylcholine

Adrenergik = Norepinephrine

S = Sacral

Ac = Acectylcholin
Nad = Noradrenalin

Fungsi Sistem Saraf Simpatis


1.

2.
3.

4.

Merangsang sekresi kelenjar air mata, kelenjarkelenjar di mukosa rongga hidung (nuclei lacrimalis
yang saraf nya keluar bersama n.VII), dan sub lingualis,
sub mandibularis (di nuclei salivatorius superior yang
mengikuti n.VII).
Mempersarafi parotis yang berpusat di nucleus
salivatorius inferior dlm medulla oblongata mengikuti
n.IX.
Mempersarafi sebagian besar alat tubuh : jantung,
paru, gastrointestinal, ginjal, pancreas, lien, hepar dan
kelenjar suprarenalis yg berpusat pada nucleus dorsalis
n.X.
Mempersarafi colon descendents, sigmoid, rectum,
vesica urinaria dan alat kelamin, yang berpusat di
sacrum II, III, IV.

Organ

Efek Simpatis

Efek Parasimpatis

Jantung
Arteri coronaria
P.D perifer
Tekanan darah
Bronkus
Kelenjar ludah
Kelenjar Lakrimalis
Pupil mata
GI Track
Kelenjar GI Track
Kelenjar Keringat (kulit)
Kandung kecing
-Detrusor
-Trigone & sphingter
Uterus
-Nggak hamil
-Hamil
Organ sex cowok

Denyut dipercepat
Dilatasi
Vasokonstriksi
Naik
Dilatasi
Sekresi berkurang
Sekresi berkurang
Dilatasi
Peristaltik berkurang
Sekresi berkurang
Ekskresi bertambah

Denyut diperlambat
Kontraksi
Vasodilatasi
Turun
Kontraksi
Sekresi bertambah
Sekresi bertambah
Kontraksi
Peristaltik bertambah
Sekresi bertambah
Ekskresi berkurang

Dilatasi
Kontraksi

Kontraksi
Dilatasi

Dilatasi
Kontraksi () Dilatasi ()
Ejakulasi

Tergantung fase siklus


ovulasi
Tergantung fase siklus
ovulasi
Erection

Anda mungkin juga menyukai