Dasar-Dasar Teknologi Benih
Dasar-Dasar Teknologi Benih
PENDAHULUAN
Benih, s/s faktor utama penentu keberhasilan
dalam budidaya suatu tanaman
Penggunaan benih tidak bermutu menurunkan
produksi sekitar 2.6% per tahun
Diperlukan ilmu dan teknologi untuk
mendapatkan benih bermutu
Teknologi benih:
suatu ilmu yang mempelajari cara-cara untuk
mendapatkan benih bermutu baik secara fisik,
fisiologis maupun genetik
Benih
Biji
Umbi
Stek
Okulasi
Cangkokan
Tunas dsb
BATASAN BENIH
Struktural :
Benih sama dengan biji, karena sama-sama berasal
dari sel telur yang dibuahi oleh sperma.
Fungsional :
Benih tidak sama dengan biji, karena benih
berfungsi sebagai bahan pertanaman sehingga benih
harus hidup/bisa tumbuh, sedangkan biji belum
tentu bisa hidup/tumbuh.
Agronomi :
Benih tidak hanya hidup tetapi harus tanggap
terhadap usaha agronomi dalam mencapai produksi
yang maksimal dan harus bervigor tinggi.
PILAR PERBENIHAN
Conservation
of Forest
Genetic
Resources
Biotechnology
Tree
Improvement
Seed
Seed
Procurement
Procurement
Sumberdaya
Genetik
Kebun Benih
Persilangan
Pertanaman
Pembiakan
Vegetatif
Rekayasa Genetik
Benih:
biji tanaman yang sudah mengalami perlakuan
sehingga dapat dijadikan sebagai sarana dalam
memperbanyak tanaman
biji tanaman yg digunakan untuk keperluan dan
pengembangan suatu usaha tani dan memiliki fungsi
agronomi.
Bibit:
benih yang dikecambahkan, atau tanaman muda dari
benih yang siap ditanam
MUTU BENIH
Benih bermutu:
benih yang proses produksinya berdasarkan
ketentuan-ketentuan yang berlaku dan
mutunya mememenuhi standar mutu benih
Program perbenihan
(prinsip 6 tepat)
Tepat jumlah: sesuai dengan kebutuhan
Tepat jenis/varietas: varietas sesuai
dengan kondisi tempat yang memerlukan
Tepat mutu: bermutu baik
Tepat waktu: tersedia pada saat yang
dibutuhkan
Tepat tempat: tersedia di tempat yang
memerlukan
Tepat harga: harga terjangkau oleh petani
1. Mutu Genetik
2. Mutu Fisiologis
3. Mutu Fisik
Kesehatan Benih
I.
MUTU GENETIK
KEMURNIAN GENETIK
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan
benih dengan tingkat kemurnian genetik yang tinggi adalah:
1. Pengecekan Benih Sumber
Murni secara genetik, mempunyai viabilitas dan vigor
yang tinggi, bersih dan sehat
Benih sumber minimal 1 kelas lebih tinggi dari kelas yang
akan diproduksi
Keputusan Mentan No. 803/1997 ada 4 kelas benih:
(a) Benih Penjenis (BS), warna label kuning
(b) Benih Dasar (BD), warna label putih
(c) Benih Pokok (BP), warna label ungu
(d) Benih Sebar (BR), warna label biru
PETANI (USERS)
BS-1
BS-2
BS-3
BS-4
FS-1
FS-2
FS-3
FS-4
SS-1
SS-2
SS-3
SS-4
ES-1
ES-2
ES-3
ES-4
PETANI
KEMURNIAN GENETIK
1. Riwayat Lahan
Menghindari kontaminasi dari tanaman voluntir/ tipe
simpang
Satu areal ditanami satu varietas
2. Isolasi
Memastikan tidak terjadi persilangan liar
Isolasi jarak minimal : 3 m
Isolasi waktu tanam minimal : 30 hari
3. Roguing
Membuang tipe simpang (off type)
Membuang campuran tanaman / varietas lain
Membuang tanaman yg terinfeksi stem borer, tungro
dsb.
KEMURNIAN GENETIK
4. Pemeriksaan Lapangan
Memastikan bahwa pertanaman adalah benar (secara
genetik) dan baik (kondisi pertanaman sehat,
pertumbuhan normal dsb)
Pemeriksaan Lapangan dilakukan 4 kali:
(a) Pemeriksaan Pendahuluan (sebelum pengolahan
tanah sampai sebelum tanam)
(b) Pemeriksaan Lapangan Pertama (30 HST)
(c) Pemeriksaan Lapangan Kedua (30 HSP)
(d) Pemeriksaan Lapangan Ketiga (7 HSP)
Fase Pertumbuhan
Tanaman
Bibit Muda
Tanaman Muda
Warna daun
Sudut daun
Warna pelepah
Warna kaki (pelepah bagian bawah)
Fase Pematangan
Warna gabah
Keberadaan bulu pada ujung gabah
Bentuk & Ukuran gabah
Fase Panen
Kerontokan
Bentuk & Ukuran Gabah
Substrat
MUTU FISIOLOGIS
2. Vigor
Konduktivitas listrik
Variabel mutu
FS
SS
ES
13
13
13
99
99
98
0.0
0.1
0.2
0.0
0.1
0.2
80
80
80
2. Faktor lingkungan
a. Faktor produksi dan waktu tanam:
b. Tehnik budidaya
Pengolahan tanah, pemupukan, jarak tanam, serangan
h/p, gulma, pengelolaan air dan perlindungan tanaman
terhadap penyerbukan silang
c. Kondisi pra panen dar pasca masak saat panen:
hujan, suhu tinggi, kelembaban tinggi menyebabkan
deteriorasi pra panen
d. Waktu dan cara panen
Waktu penen yang baik: saat masak fisiologis/bbrp hari
setelah masak fisiologis dan alat panen tdk
menimbulkan kerusakan mekanis.
f. Struktur benih
Berkaitan dengan sistem penyebaran, ada lima
kelompok benih berdasarkan struktur:
Benih yg terlindung oleh berat yang ringan
(mahoni)
Benih yang dilindungi oleh struktur fisiknya (padi)
Benih yang terlindung oleh ruangan yang luas
antara biji dengan buah (kacang tanah)
Buah terbuka (jagung)
Biji terbuka (kedelai, kacang hijau)
2. Lini Pengadaan
3. Lini Pengawasan
Lini ini menyangkut pengawasan baik di lapangan maupun di laboratorium
termasuk pengawasan pemasaran. Lini ini dipegang oleh pemerintah
yaitu BPSB-TPH.