Diakronik, Sinkronik
A.Diakronik
. Diakronik berasal dari kata diachronich; (terdiri dari dua kata, yaitu dia dalam
bahasa latin artinya melalui/ melampaui dan chronicus artinya waktu. Diakronis
artinya memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang. Berpikir diakronik
adalah berpikir kronologis (urutan) dalam menganalisis sesuatu. Kronologis
berarti mengurutkan peristiwa yang saling berkesinambungan dari peristiwa paling
awal hingga paling akhir, Kronologi dalam peristiwa sejarah dapat membantu
merekonstruksi kembali suatu peristiwa berdasarkan urutan waktu secara
tepat.
. Dalam penyusunan sejarah kehidupan manusia, para sejarawan mengalami masalah
waktu, dimana rentan waktu dari manusia ada hingga sekarang merupakan jangka
waktu yang lama. Maka dari itu para ahli menggunakan Periodisasi. Periodisasi
adalah pembabakan atau pembagian zaman berdasarkan tema-tema
tertentu
Contoh Diakronik
Contoh Periodisasi
Masa Prasejarah
Dimulai ketika manusia purba bermigrasi ke Nusantara
sampai ketika Nusantara mulai mengenal tulisan, kira-kira
tahun 400 SM
Masa Hindu-Budha
Dimulai ketika pengaruh
kebudayaan India mulai masuk ke
Nusantara ( 400 M) hingga
runtuhnya Kerajaan Majapahit
pada abad ke -15.
Masa Islam
Dimulai abad ke -13 (meski Islam sudah masuk abad ke-7)
sampai ketika bangsa Eropa berdatangan ke Nusantara pada
abad ke -16
History Magistra Vitae
Masa Kolonialisme
Barat
Dimulai abad ke -16 dan
berakhir pada abad ke -20
Masa Revolusi
Dimulai pada 17 Agustus 1945 (Proklamasi
Kemerdekaan RI) hingga 27 Desember 1949
(pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda)
Masa Reformasi
Dimulai tahun 1998 sampai sekarang
B.Sinkronik
. Berasal dari Bhs. Yunani Syn dengan; Chronoss
waktu. Pendekatan sinkronis menganalisa satu atau
beberapa aspek pada satu waktu tertentu. Nah, jadi
saat berfikir sinkronik, aspek perkembangan waktu nya
diabaikan (kebalikan dari diakronik).
.Sebagai contoh: Peristiwa Reformasi Indonesia
1998 dilihat dari aspek ekonomi. Contoh ini hanya
membahas atau memfokuskan pandangan hanya pada
aspek ekonomi yang menyebabkan peristiwa reformasi
1998.
Untuk apa
berpikir
kronologis dan
sinkronik
dalam belajar
sejarah ?