Anda di halaman 1dari 37

SP INA L

STENOSIS
ANNISA KINANTI ASTI
I Z Z AT U L M U F I D A H M .
PEMBIMBING:
D R . N OVA N , S P B S
SMF ILMU BEDAH RSD DR.SOEBANDI
F A K U LT A S K E D O K T E R A N U N I V E R S I T A S J E M B E R
2016

DEFINISI
Spinal Stenosis adalah penyempitan kanalis spinalis
(spinal canal), nerve root canals, atau intervertebral
foramina mengarah pada spondilosis dan penyakit
degeneratif diskus.

INSIDENSI
Muncul pada cervical dan lumbar, jarang pada
thoracal.
5 dari 1000 adalah usia >50 tahun
1 dari 1000 orang usia >65 th di Amerika menjalani
laminektomi, untuk stenosis degeneratif lumbal

ETIOLOGI
Bagian dari proses aging
Korelasi tidak jelas antara gejala stenosis dan ras,
pekerjaan, gender.
2 bentuk:
Primary Stenosis kongenital dan jarang. Pasien usia muda yang
tanpa gejala.
Acquired Stenosis kondisi degeneratif. Biasanya simptomatis
pada usia >50

PATOFISIOLOGI

MANIFESTASI KLINIS
Biasanya muncul pada segmen cervical dan lumbar.
Menghasilkan 2 manifestasi klinis:
1. CERVICAL STENOSIS
-. Muncul dengan cervical radiculopathy, nyeri lengan yang
menjalar dengan mati rasa dan parastesia kadang-kadang,
kelemahan.
-. Jika stenosis cukup parah, atau jika posisinya terpusat pada
spine, pasti muncul gejala Myelopathy (Spinal Cord
Dysfunction): mati rasa, janggal, kesulitan berjalan karena
spastik dan hilangnya sensasi posisi. Pada kasus lebih parah,
pasien dapat mengalami penurunan kontrol defekasi dan miksi.
Pada pemeriksaan, didapatkan long-tract signs misalnya

2. LUMBAR STENOSIS
- Presentasi: nyeri tungkai saat berjalan dan berkurang dengan
istirahat. Ketika pasien membungkuk, nyeri hilang
(Klaudaksio atau Pseudoklaudaksio)
- Gejala utama: tidak nyaman, sensori hilang, kelemahan
tungkai, mencerminkan keterlibatan spinal nerve roots pada
lumbar spinal canal.
- Low Back Pain tidak berhubungan dengan gejala klaudaksio
- Jarang, pasien muncul dengan cauda equina syndrome
(kelemahan tungkai bilateral, retensi urin karena atonia VU.

Canal stenosis dapat menyebabkan kompresi pada spinal cord,


yg dapat menyebabkan gejala myelopati, seperti:
Kelemahan atau spastisitas otot punggung, leher, ekstrimitas
Gangguan sensoris
Gangguan keseimbangan atau pola berjalan/gait
Disfungsi defekasi dan miksi

Foramen stenosis dapat menyebabkan kompresi pada spinal


nerve root, yang dapat menyebabkan gejala radikulopati,
seperti:
Kesemutan di punggung, leher, ekstrimitas
Nyeri tembak (shooting pain) atau nyeri yang terasa hangat/tersengat
listrik
Kelemahan otot/ kram

Pada penelitian, 68 pasien, dengan pemeriksaan


myelografi dan telah dilakukan tindakan operatif
untuk stenosis lumbar pada 30 bulan:
Pseudoklaudaksio gejala tersering (94%) didefinisikan
pasien sebagai nyeri (93%), mati rasa (63%), kelemahan
(43%)
Bilateral (68%)
Mengenai seluruh tungkai: tungkai atas: tungkai bawah
(78%: 15%: 6%)
Nyeri dengan distribusi 1 single root saja (6%)

DIAGNOSIS BANDING
Peipheral Vascular Disease / Vascular Claudactio
Nonspesific LBP dari Spondylosis tanpa Lumbar Spinal
Stenosis
Polineuropati distal
Nyeri OA pada paha dan lutut
Kondisi inflamasi terkait lumbosacral nerve roots atau
cauda equina
Arachnoiditis, Chronic Inflammatory Demyelinating
Polyneuropathy, Sarcoidosis, Ca Meningitis, Infeksi (CMV,

WORK UP
Riwayat pasien dan Pemeriksaan fisik adalah diagnostik
Pemeriksaan foto penting untuk diagnosis yang tepat
Tujuan foto spinal adalah melokalisir tempat dan derajat
penyakit
Gejala LBP baru pada usia >50 thn atau defisit
neurologis dan gejala penyakit lumbosacral adalah
indikasi neuroimaging

IMAGING
Foto polos Spine
Paling tidak sensitif untuk melihat stenosis pada perubahan
degeneratif
Berguna untuk menyingkirkan fraktur, spondilosis,
neoplasma
Tampat lateral spine
Posisi fleksi-ekstens
Foto polos Spinal

MRI atau CT myelogram


Merupakan pilihan terbaik
MRI adalah pilihan pertama karena CT myelogram invasif.
Namun, CT myelogram lebih spesifik unruk menampakkan
nerve root yang terllibat.

CT Scan
Alternatif lain selain penunjang lain
Kalsifikasi dan osseous muncul

TATALAKSANA
Pasien dengan tanda dan gejala Myelopati atau cauda
equina syndrome Urgent decompression of the
spinal cord or the nerve roots
Kelemahan otot signifikan karena pergeseran akar
Surgical
Nyeri radikuler terkait kualitas hidup terganggu
Surgical
Pasien dengan LSS yang tidak ada defisit neurologis
progresif dan menetap Konservatif

FISIOTERAPI
Tujuan: Stabilisasi muscular dan perbaikan postur
Stretching, Strengthening, Aerobic fitness
Abdominal corcets/braces kontroversial

MEDIKAMENTOSA
Simptomatis antinyeri: Acetaminofen, NSAID,
Gabapentin
Kortikosteroid
Steroid epidural injeksi antinyeri short-term

SURGERY
Indikasi operasi adalah gejala neurologis yang bertambah
berat, defisit neurologis yang progresif, ketidakamampuan
melakukan aktivitas sehari hari dan menyebabkan penurunan
kualitas hidup, serta terapi konservatif yang gagal.
Prosedur yang paling standar dilakukan adalah laminektomi
dekompresi. Tindakan operasi bertujuan untuk dekompresi
akar saraf dengan berbagai tekhnik sehingga diharapkan bisa
mengurangi gejala pada tungkai bawah dan bukan untuk
mengurangi LBP (low back pain), walaupun pasca operasi
gejala LBP akan berkurang secara tidak signifikan

INTRASPINOUS SPACER
IMPLANTATION

LAMINECTOMY

CASE REPORT

IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny Suliati
Usia

: 58 th

Pekerjaan : IRT
Alamat : Jember

SUBJECTIVE
KU: Nyeri pinggang
RPS: Pasien mengeluh nyeri pinggang menjalar ke telapak kaki
kanan dan kiri, nyeri ketika berjalan 5 meter, dan sebentarsebentar berhenti. Nyeri bertambah ketika pasien menegakkan
punggung, dan membaik ketika membungkuk. Nyeri juga
dirasakan saat setelah duduk. Pasien juga merasa kesemutan
pada kaki, hingga telapak kaki, namun lebih terasa kesemutan
di kaki sebelah kiri. Keluhan ini sudah dialami 3 tahun, namun
pasien tidak mau dilakukan operasi.
RPD: HT (+) DM (+) Trauma (-)
RPO: Meloxicam, Gabapentin, Metampiron

OBJECTIVE
KU: cukup
Kes: Alert
Status Neurologis
1. GCS 456
2. MS: KK (-) K (-) L (+) sinistra B1(-) B2(-)
3. NC: N III: Bulat, isokor, RC +/+ d 3/3mm
4. Motorik:

ext superior KO 555/555 TO: n/n

ext inferior

555/555

n/n

KA +/+

RF: BT +/+

BCOGGS: -/-

5. Sensorik: Parastesi dermatom L4-S1 sinistra


6. Otonom: Inkontinensia uri et avi (-) Retensi uri et alvi (-)
7. CV: dbn

RP: H/T -/-

Bacaan MRI Lumbosacral tanpa kontras:


Degenerasi discus terutama L3-4 dan L4-5
Spinal canal stenosis dan foraminal stenosis terutama
L4-5, L5-S1, e.c. Posterolateral kiri L3-4, posterocentral
L4-5, dan posterocentral L5-S1 dan penebalan
ligamentum flavum
Unstable lumbosacral

ASSESMENT
Diagnosis Klinis: Ischialgia sinistra, LBP
Diagnosis Topis: L3-S1
Diagnosis Etiologis : Spinal Canal Stenosis dan Foramen
Stenosis L4-S1, Degenerasi discus L3-4 dan L4-L5

PLANNING
Total Hemilaminectomy L4 L5, L5 S1

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai