SUKSES MAKMUR TBK PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.. (dahulu PT. Indofood Sukses Makmur Tbk., PT Gizindo Primanusantara, PT Indosentra Pelangi, PT Indobiskuit Mandiri Makmur, dan PT Ciptakemas Abadi) (IDX: ICBP) merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1990 oleh Sudono Salim dengan nama Panganjaya Intikusuma yang pada tahun 1994 menjadi Indofood. Perusahaan ini mengekspor bahan makanannya hingga Australia, Asia, dan Eropa
VISI Perusahaan Total Food Solutions MISI 1.
Memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara berkelanjutan
2.
Memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara berkelanjutan
3.
Memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara berkelanjutan
4.
Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses
produksi dan teknologi kami
5.
Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan
lingkungan secara berkelanjutan
6.
Meningkatkan Stakeholders' Values secara berkesinambungan
PSAK BERKAITAN DENGAN ASET TAK
BERWUJUD PADA PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK. 1. Aset tak berwujud yang dimiliki untuk dijual entitas dalam kegiatan usaha normal
PSAK 14 (Revisi 2008): Persediaan
PSAK 34: Akuntansi Kontrak Konstruksi
2. Aset pajak tangguhan
PSAK 46: Akuntansi Pajak Penghasilan
3. Sewa
PSAK 30 (Revisi 2007): Sewa
4. Aset yang timbul dari imbalan kerja
PSAK 24: Imbalan Kerja
PSAK 55 (Revisi 2006): Instrumen
Keuangan,Pengakuan dan Pengukuran
PSAK 4 (Revisi 2009): Laporan Keuangan
Konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri,
PSAK 15 (Revisi 2009): Investasi pada Entitas
Asosiasi dan
PSAK 12 (Revisi 2009): Invetasi pada Ventura
Bersama
5. Aset keuangan
6. Goodwill yang timbul dari kombinasi
bisnis
PSAK 22 (Revisi 2010): Kombinasi
Bisnis
7. Biaya akuisisi yang ditangguhkan dan
aset tak berwujud yang timbul dari hak
kontraktual penjamin berdasarkan kontrak
asuransi
PSAK 28: Akuntansi Asuransi Kerugian
8. Aset tak berwujud tidak lancar yang
diklasifikasikan untuk dijual (atau termasuk dalam kelompok aset lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual)
PSAK 58 (revisi 2009): Aset Tidak Lancar
yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
9. Aset tak berwujud yang berbentuk fisik,
seperti compact disk (yang memuat piranti lunak komputer), dokumentasi legal (yang memuat lisensi atau paten), atau film dalam hal elemen tak berwujudnya lebih signifikan 10. Pengeluaran iklan, pelatihan, perintisan usaha, penelitian dan pengembangan,
11. Hak yang timbul dari perjanjian lisensi
untuk hal seperti film, rekaman video, karya panggung, manuskrip, paten, dan hak cipta 12. Aset tak berwujud selain butir 1 s.d. 11 di atas
PSAK 36: Akuntansi Asuransi Jiwa
PSAK 19 (Revisi 2010): Aset Tak Berwujud
KEBIJAKAN AKUNTANSI TERKAIT
DENGAN ASET TAK BERWUJUD PADA PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK.
1. Aset Kelompok Lepasan Yang Dimilki Untuk Dijual
2. Aset Pajak Tangguhan
BIAYA DITANGGUHKAN
BEBAN TANAMAN DITANGGUHKAN
GOODWILL
Aset tak berwujud
PENYAJIAN ASET TIDAK BERWUJUD PADA PT INDOFOOD
SUKSES MAKMUR TBK
ANALISIS ASET TAK BERWUJUD PADA PT
INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK. TAHUN 2015
1. Jumlah Aset tak berwujud
1. Aset Kelompok Lepasan Yang Dimilki Untuk Dijual. Perseroan mencatat Aset Kelompok Lepasan Yang Dimilki Untuk Dijual di akhir tahun 2014 sebesar Rp. 11.832.922. 2. Aset Pajak Tangguhan. Pada tahun 2014 jumlah Aset pajak tangguhan PT Indofood Sukses Makmur adalah sebesar Rp. 1.587.470 3. Biaya Ditangguhkan. Pada tahun 2014 jumlah biaya ditangguhkan PT Indofood Sukses Makmur adalah sebesar Rp. 596.345. 4. Beban Tanaman Ditangguhkan Pada tahun 2014 jumlah Aset pajak tangguhan PT Indofood Sukses Makmur adalah sebesar Rp. 161.819 5. Goodwill Pada tahun 2014 jumlah Aset pajak tangguhan PT Indofood Sukses Makmur adalah sebesar Rp. 3.976.524. 6. Aset tak berwujud Pada tahun 2014 jumlah Aset pajak tangguhan PT Indofood Sukses Makmur adalah sebesar Rp. 2.761.473.
2. Analisis Likuiditas
Rasio lancar tahun 2014 = 40.995.736 :
22.681.686 = 1,80 jadi apabila mengalami likuidasi perusahaan ini masih mampu membayar hutang jangka pendeknya dengan aset lancarnya dengan rasio 1,80. Dengan demikian rasio ini digunakan oleh kreditur untuk mengetahui sejauh mana kemampuan perushaan untuk membayar hutangnya.