Keperawatan Kritis
Keperawatan Kritis
Keperawatan Kritis
KEPERAWATAN KRITIS
Dianto
PENDAHULUAN
Pasien kritis dengan perawatan di ruang ICU (Intensive Care Unit) memiliki
morbiditas dan mortalitas yang tinggi.Mengenali ciri-ciri dengan cepat dan
penatalaksanaan dini yang sesuai pada pasien beresiko kritis atau pasien
yang berada dalam keadaan kritis dapat membantu mencegah perburukan
lebih lanjut dan memaksimalkan peluang untuk sembuh (Gwinnutt, 2006
dalam Jevon dan Ewens, 2009).
Perawatan pasien yg sakit kritis tdk hanya dilakukan dlm tatanan tradisional
di ICU di RS, tetapi bisa dilakukan juga beberapa unit pelayanan :
- Di unit perawatan progresif
- Di Unit medis
- Di Unit bedah
- Di Fasilitas sub akut
- Di komunitas
- Di rumah
Praktik
Praktik Askep
Askep Kritis
Kritis berbasis
berbasis Bukti
Bukti
Sertfikasi
Sertfikasi dan
dan praktek
praktek askep
askep kritis
kritis
Berpikir
Berpikir kritis
kritis
Model
Model sinergi
sinergi
Organisasi
Organisasi profesional
profesional dan
dan sumber
sumber
Masa
Masa depan
depan asuhan
asuhan keperawatan
keperawatan kritis
kritis
LANGKAH-LANGKAH PRAKTIK
KEPERAWATAN BERBASIS BUKTI
1. Terima kenyataan bahwa perawat harus berkembang
2. Identifikiasi kebutuhan terhadap perubahan praktik dg memeriksa hasil
pasien yang kurang menguntungkan
3. Susun pertanyaan klinis dan cari literatur
4. Evaluasi bukti untuk melihat manfaat
5. Lakukan sintesis untuk menentukan kekuatan bukti
6. Lakukan perbandingan antara anjuran praktik saat ini dg penelitian saat ini
7. Adaptasi dg perubahan
8. Lanjutkan evaluasi melalui tinjauan yg berkelanjutan
BERPIKIR KRITIS
Komponen Afektif
Percaya diri
Prespektif kontekstual
Kreativitas
Fleksibilitas
Keingintahuan
Kemampuan intelektual
Intuisi
Berpikir terbuka
Kegigihan
Refleksi
Komponen Kognitif
- Berpikir kritis meliputi
menganalisis
- Menerapkan standar
- Membedakan
- Mencari informasi
- Melakukan penalaran yang
logis
- Memperkirakan
- Mentranspormasi pengetahuan
KONSEP KEPERAWATAN
KRITIS
1.The critically ill patient
Pasien sakit kritis didefinisikan sebagai pasien yang
beresiko tinggi untuk masalah kesehatan aktual atau
potensial mengancam jiwa.
Semakin sakit kritis, pasien semakin besar kemungkinan
dia untuk menjadi sangat rentan, tidak stabil dan
kompleks, sehingga membutuhkan intens dan waspada
asuhan keperawatan.
Pengkajian
Pengumpulan data
Validasi data
Interpretasi data
Analisa data
Rumusan masalah
2.
Diagnosa keperawatan
Diformulasikan berdasarkan pada kebutuhan klien yang dapat diukur dan realistis.
3. Intervensi
Perencanaan tindakan perlu pula diprioritaskan dengan perencanaan ini adalah untuk
membuat efisiensi sumber-sumber, mengukur kemampuan dan mengoptimalkan
penyelesaian masalah.
4. Implementasi
Tindakan keperawatan dapat dalam bentuk observasi, tindakan prosedur terntentu, tindakan
kolaboratif dan pendidikan kesehatan.
5. Evaluasi
Evaluasi dapat dilakukan setiap akhir tindakan pemberian asuhan yang disebut sebagai evaluasi
proses dan evaluasi hasil yang dilakukan untuk menilai keadaan kesehatan klien selama dan
pengalaman pasien
ASKEP
Intervensi keperawatan :
1.
2.
3.
Memberikan informasi
4.
Memberikan kendali
5.
Kepekaan budaya
6.
7.
Teknik kognitif
8.
Terapi musik
Terapi meridian
Masase dan sentuhan terapeutik
Terapi dibantu hewan
Restrain :
Restrain fisik
Restrain kimia
Restrain alternatif
Agama
Kepercayaan dan nilai
Intuisi
Pengetahuan diri yg tdk diketahui
Cinta tanpa syarat
Rasa memiliki
Rasa terhubung dg alam semesta
Penghormatan terhadap kehidupan
Pemberdayaan diri
INTERVENSI KEPERAWATAN
Pandu keluarga dalam menentukan masalah yg dihadapi saat ini
Bantu keluarga mengidentifikasi kekuatan yg dimilikinya dan sumber dukungan
Siapkan keluarga untuk lingkungan kritis (peralatan)
Bicara terbuka dg pasien dan keluarga ttg sakit kritis
Tunjukan ttg kekhawatiran krsis yg dialami saat ini
Bersikap realistis dan jujur tentang situasi (jangan memberikan harapan palsu)
Pastikan keluarga mendapatkan informasi mengenai semua perubahan pada
kondisi pasien
Advokasi kunjungan keluarga
TERIMA KASIH
Good Luck