Anda di halaman 1dari 15

Amartya Kumar Sen

Lahir dari keluarga Brahman di Santiniketan, Bengal Barat, India pada


3 November 1933.
Pendidikan Sen di tempuh di Calcutta, India dan di Cambridge, UK
dimana ia mendapatkan gelar Ph.D pada 1959. Amartya Sen adalah
guru besar di India, Oxford, Cambridge dan Harvard University.
Nobel Memorial Prize in Economic Studies pada tahun 1998.
Mother Theresa of Economics.
Karya Monumental :
Poverty and Famines: An Essay on Entittlement and Deprivation, published in
1981;
Development as Freedom, published in 1999.
A Theory of Justice, published in 2009.
Pemikiran Sen dipengaruhi lingkungan yang saat itu dilanda
kemiskinan dan kelaparan. Tiga juta orang mati karena kelaparan.
Sen menimbai ilham dari sastrawan India pemenang Nobel,
Rabindranath Tagore. Nama Amartya diberikan langsung oleh Tagore
yang berarti keabadian.
Development as Freedom

Karya Monumental : Buku Development as Freedom, published in


1999.
Key focus:
Perkembangan ekonomi memerlukan sekumpulan kebebasan (a
set of freedoms)
Kemiskinan disebabkan kurangnya kebebasan.
Perkembangan sebenarnya tidak sesederhana dengan
meningkatkan pendapatan dasar (basic incomes), melainkan
dibutuhkan mekanisme yang untuk melaksanakan kebebasan.
Pasar bebas adalah metode utama untuk mencapai kebebasan.
Road to Nobel
1953: Presidency College, Calcutta;
1956-1958 : Professor of Economics, Jadaypur University;
1957-1963 : Fellow in Trinity College, Cambridge;
1963-1971 : Professor, Delhi University;
1971-1977 : Professor, London School of Economics;
1977-1980 : Professor, Oxford;
1980-1987 : Drummond Professor of Political Economy, Oxford;
1987-1998 : Lamont Professor of Economics and Philosophy,
Harvard;
1998 : Master, Trinity College;
2007 : Joined Nalanda University, Bihar.
Amartya
Sen
Riwayat Hidup
Ide keadilan Sen juga berasal dari
perkembangan minatnya dari ekonomi
kepada filsafat, dari pengaruh Adam Smith
(juga kerjasamanya dengan Kenneth
Arrow) dan John Rawls, yang akhirnya
dapat terumuskan teori keadilan yang
lebih komprehensif.

Teori keadilan Sen ini merupakan endapan


pengalaman pribadinya dengan latar
belakang malapetaka kelaparan besar-
besaran yang terjadi di Bengal tahun
1940-an ketika usia Sen pada saat itu
masih 9 (sembilan) tahun.
Amartya
Sen
Riwayat Hidup
Sen menyaksikan sendiri bagaimana seorang
Muslim yang datang memintak makanan ke
rumahnya tidak lagi memperdulikan batasan-
batasan agama atau apapun, yang pada
keadaan normal biasanya sangat berpengaruh
pada kehidupan di Bengal, untuk mendapatkan
makanan untuk keluarganya, walaupun pada
akhirnya ia mati sebelum sempat pulang ke
rumahnya.

Setelah dewasa, Sen menyadari bahwa


kelaparan yang melanda Bengal bukan dampak
dari kelangkaan suplai makanan, melainkan
akibat dari alokasi yang tidak merata. India pada
saat itu masih merupakan jajahan Inggris,
sehingga kebutuhan makanan tentara Inggris
yang sedang berperang diambil dari India.
Akibatnya,harga makanan melejit tinggi dan
membuat banyak orang tidak lagi mampu
membeli makanan.
Pemikiran Sen
Kontribusi Sen yang paling revolusioner terhadap perkembangan indikator ekonomi dan
sosial adalah konsep mengenai Kapabilitas yang tertera di artikelnya yang berjudul
Equality of What. Sen menyatakan bahwa, pemerintah harus mengukur ulang secara
konkret kapabilitas (kemampuan) warga negaranya. Sen menjelaskan bahwa
Kapabilitas akan tercipta bila Functionings (fungsi/potensi) yang ada di setiap individu
diberdayakan. Functionings individu disini sangat luas pengertiannya, salah satunya
adalah ketersediaan individu untuk memperoleh pendidikan. Jika hambatan hambatan
yang dialami individu dalam mengakses pendidikan telah dihilangkan maka, barulah
bisa dikatakan Functionings seseorang itu digunakan dan orang tersebut merdeka
untuk menentukan pilihan dalam hidupnya.
Konsep Sen yang lain adalah mengenai Ekonomi Kesejahteraan dimana konsep
tersebut menjelaskan mengenai dampak dari setiap kebijakan yang diambil pemerintah
terhadap kehidupan masyarakat. Dimana permasalahannya berhubungan dengan hak
individu, peraturan/perundangan, dan ketersediaan informasi mengenai kondisi
individu. Sen mengungkapkan bahwa metode pengukuran tingkat kemiskinan (methods
of measuring poverty) sangat membantu dalam memberikan informasi guna
meningkatkan kondisi ekonomi agar bebas dari kemiskinan.
Pemikiran Sen
Menurut Sen kemiskinan dapat ditanggulangi apabila hak-hak
dasar dari kaum miskin ditegakkan.
Dalam hal ini, penyebab kemiskinan adalah akibat ketiadaan
akses yang dapat menunjang pemenuhan kehidupan manusia.
Selain itu, distribusi akses sumberdaya ekonomi yang tak
merata menyebabkan rakyat miskin tak dapat
mengembangkan usaha produktifnya. dari segi politik, rakyat
miskin sangat sulit mengakses dan terlibat berbagai kebijakan
publik, maka kebijakan tersebut tidak menguntungkan rakyat
miskin.
Development as Freedom
Perkembangan ekonomi memerlukan sekumpulan
kebebasan (a set of freedoms)
Kemiskinan disebabkan kurangnya kebebasan.
Perkembangan sebenarnya tidak sesederhana dengan
meningkatkan pendapatan dasar (basic incomes),
melainkan dibutuhkan mekanisme yang untuk
melaksanakan kebebasan.
Pasar bebas adalah metode utama untuk mencapai
kebebasan.

Kebebasan (freedom) adalah


The Idea of Justice
Muncul sebagai pemikiran kritis dari Rawls.
Terdapat pemikiran Sen mengenai government by discussion yang berkenaan
dengan pemikiarn mengenai demokrasi sebagai manifestasi pemikiran
publik.
The Idea of Justice memberikan definisi teori keadilan yang dalam arti yang
amat luas dan tidaaklah dimaksudkan untuk menentukan sidat keadilan yang
sempurna pada tingkatan ideal, melainkan suatu penerapan yang ditujukan
sbagai dasar pedoman yang praktis tentang apa yang seharusnya dilakukan.
Sen berpendirian bahwa dengan hanya memusatkan pada identifikasi
kebutuhan akan keadilan yang sempurna adlah suatu pekerjaan yang gagal
dan sia-sia belaka. Keadilan yang sempurna seperi di dalam teori adalah hal
yang sulit, jika bukan tidak mungkin untuk diwujudkan. Sebagai intisari dari
pemikian tentang keadilan, bahwa kita dapat memiliki kearifan moral yang
kuat terhadap ketidakadilan dengan berbagai alasan yang berbeda,
walaupun belum dapat menyetujui suatu dasar alasan tertentu sebagai
alasan dominan untuk mendiagnosis ketidakadilan.
The Idea of Justice
Economic versus political rights
Sering kali disebutkan bahwa hak-hak politik tidak akan berarti apa-
apa bagi orang-orang yang masih kelaparan. Atas hal ini Sen
berpendapat bahwa kehilangan hak (deprivtion
fd
Kritik terhadap pemikiran keadilan
Rawlsian
Kritik (Keadilan
Sen terkait model Kontraktarian)
keadilan kontraktarian yang merupakan basis teori keadilan Rawls.
Menurut Sen pelaksanaan keadilan melalui pendekatan kontrak sosial yang diarahkan
dalam analisis Rawlsian, adalah untuk sekedar mengidentifikasi terhadap lembaga
keadilan belaka, hingga sampai pada kesepakatan tentang prinsip-prinsip yang mengatur
lembaga-lembaga struktur dasar itu sendiri dari saat ini ke masa depan.
Sen menolak kontrak sosial sebagai model keadilan yang ideal (ideal justice) yang
memberikan kepada teoritisi liberal untuk menjustifikasi perbedaan ukuran baku keadilan
(standards of justice) diantara warganegara dengan orang-orang asing. Menurut Sen,
dunia ini secara global membutuhkan suatu teori keadilan global yang mantap, mumpuni,
dan menyeluruh. Kontrak sosial yang didasarkan pada asumsi resiprositas suatu
pandangan relasional tentang keadilan, oleh karenanya keadilan kontratarian tidaklah
terbuka bagi pemikiran global yang abstrak yang didasari adanya kebutuhan akan moral
perseorangan yang independen dari kelembagaan dan afiliasi kerja sama.
Sen menyimpulkan bahwa upaya mengidentifikasi suatu perencanaan sosial yang
sempurna dan adil didasarkan pada resiprositas antara satu dengan lainnya yang melekat
pada mekanisme kontrak social dan seperti yang dipertahankan oleh Rawls tidaklah
mmemenuhi kebutuhan yang diperlukan. Konsekuensinya pada suatu latar belakang
pemikiran yang berpengaruh dari kelompok dominan filsafat politik, maka Sen menolak
teori keadilan kontrak social dan khususnya yang diajukan oleh pemikiran Rawls.
Kritik terhadap pemikiran keadilan
Rawlsian
Bagi (Keadilan
Sen, persetjuan Kontraktarian)
dalam posisi asali tidak pernah diakui,
Sen justru ingin merumuskan teori keadilan yang tidak
terbatasi oleh kontrak social.
Walaupun Sen menolak konsep institusi ideal, ia tetap
membahas peran institusi ideal, ia tetap membahas peran
institusi dalam teori keadilannya, bagaimana institusi dapat
mempengaruhi masyarakat. Dalm teori keadilan Rawls,
isntitusi dimaknai lebih luas, baik pada pemahaman abstrak
mapunfisik yang bisa berupa kelompok kecil hingga Negara.
Namun dalam pembahasan keadilan Sen, institusi lebih
banyak diartikan langsung sebagai badan konstitusional.
Kritik atas Justice as
Fairness
Menurut Sen, konsep keadilan Rawls dalam istilah justice as fairness telah membuat
ketidakjelasan dalam restatement justice as fairness-nya, perihal selain tentang
matriks imparsialitas yang secara meyakinkan untuk menghasilkan seperangkat
prinsip-prinsip yang secara unik mendukung pemikiran Rawls mengenai
perencanaan secara institusional yang adil.
Dalam mengkritik imparsialitas tertutup Rawls, Sen justru memperkenalkan
pemikirannya imparsialitas terbuka yang serasi dengan kompleksitas dari prinsip-
prinsip yang saling bersaing. Dalam hal ini Sen mengtuip thesis Tomas Scanlin
mengenai non-rejectability yaitu bukan pada hal-hal yang semua orang dapat
menyetujuinya, melainkan pada hal-hal yag tidak seorangun beralasan menolaknya.
Menurut Sen, kenaikan primary goods memang dapat membuka kapabilitas, namun
tidak serta-meta langsung berimplikasi pada kesjahteraan dan tercapainya keadilan.
Sen berupaya untuk membuktikan bahwa untuk mereduksi praktik ketidakadilan
terjun langsung pada masyarakat akan lebih efisien ketimbang menyibukkan diri
dalam membentuk institusi yang adil. Fokus utama dari teori keadilan adlah untuk
merealisasikannya, paling tidak untuk mengurangi ketidakadilan, dengan
memberikan pilihan-plihan mana yang lebih adil antara satu dengan lainnya dan
mengkomparasikannya, daripada hanya berpatokan dengan bentuk institusi yang
transdental ideal.
Kritik atas Justice as
Fairness
Kritik terhadap pemikiran keadilan
Rawlsian

Anda mungkin juga menyukai