BIMBINGAN DAN

MOTIVASI DALAM

KESULITAN BELAJAR
 A. PENGERTIAN MOTIVASI DAN
MOTIVASI BELAJAR
Motivasi berasal dari Bahasa Latin movere =
bergerak (move)
Santrock (2007) menyatakan motivasi adalah
proses yang memberi semangat, arah, dan
kegigihan perilaku
Brophy (2004) menyatakan motivasi belajar
lebih mengutamakan respon kognitif, yaitu
kecenderungan siswa untuk mencapai aktifitas
akademis yang bermakna dan bermanfaat
serta mencoba untuk mendapatkan
keuntungan dari aktifitas tersebut.
 B. ASPEK-ASPEK MOTIVASI
BELAJAR
Santrock (2007) mengemukakan 2 aspek:
1. Motivasi Ekstrinsik
Dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti
imbalan dan hukuman.
2. Motivasi Intinsik
2 jenis motivasi intrinsik:
a. motivasi intrinsik berdasarkan
determinasi diri dan pilihan personal
b. Motivasi intrinsik berdasarkan
pengalaman optimal
 C. FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI MOTIVASI
Dollar dan Miller (Loree, 1970:136) menegaskan
bahwa keefektifan perilaku belajar dipengaruhi 4
hal, yaitu :
1. Adanya motivasi (drives), siswa harus menghendaki
sesuatu (the learner must want something)
2. Adanya perhatian dan mengetahui sasaran (cue),
siswa harus memperhatikan sesuatu (the learner
must notice something)
3. Adanya usaha (response), siswa harus melakukan
sesuatu (the learner must do something)
4. Adanya evaluasi dan pemantapan hasil
(reinforcement), siswa harus memperoleh sesuatu
(the learner must get something)
 Brophy (2004), 5 faktor yang mempengaruhi motivasi
belajar :
1. Harapan guru
2. Instruksi langsung
3. Umpan balik yang tepat
4. Penguatan dan hadiah
5. Hukuman

. Sardiman (2000), 5 bentuk untuk menumbuhkan

motivasi dalam kegiatan belajar :
1. Pemberian angka
2. Kompetisi
3. Ego-involvement
4. Memberikan ulangan
5. Memberitahukan hasil
 D. PENGERTIAN KESULITAN
BELAJAR
1. Kesulitan Belajar Internal (Learning
Disabilities)
Berkaitan dengan kelainan sentral pada
fungsi otak.
2. Kesulitan Belajar berkenaan dengan faktor
lingkungan (Eksternal)
Terkait dengan 2 situasi : Diluar dan
Sebelum Sekolah; Situasi di Sekolah
 E. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
KESULITAN BELAJAR
Cooney, Davis & Henderson (1975)
mengidentifikasi beberapa faktor penyebab
kesulitan belajar, yaitu :
1. Faktor Fisiologis
2. Faktor Sosial
3. Faktor Kejiwaan
4. Faktor Intelektual
5. Faktor Kependidikan
 F. CARA MENGATASI KESULITAN
BELAJAR
1. observasi kelas
observasi kelas dapat dilakukan dengan cara
memeriksa keadaan secara fisik bagaimana
kondisi kelas dalam kegiatan belajar, cukup
nyaman, segar, sehat dan hidup atau tidak.
2. Pemeriksaan alat indera
pemerikasaan alat indera dapat dilakukan
dengan cara diupayakan minimal sebulan sekali
pihak sekolah melakukan tes atau pemerikasaan
kesehatan.
3. Teknik main peran
teknik ini dapat dilakukan dengan cara seorang
guru berkunjung ke rumah seorang murid, maka
guru dapat memperhatikan si anak, dan dapat
langsung mengadakan wawancara dengan orang
tua mengenai kepribadian anak, keluarga,
ekonomi, pekerjaan dan lain-lain serta guru juga
dapat melihat keadaan rumah, kondisii dan
sitauasinya dengan masyarakat secara langsung.
4. tes diagnostik kecakapan/Tes IQ/ Psikotes
dengan melakukan psikotes dapat diambil
beberapa nilai kepribadian siswa secara
praktis dari segi dasar, logika dan privasi
seseorang.
 5. Menyusun program perbaikan
Penyusunan program hendaklah dimulai dari
segi pengajar dulu. Seorang pengajar harus
menjadi seorang yang konsevator, transmitor,
transformator, dan organisator. Selanjutnya
melengkapi alat peraga atau lainnya yang
menunjang pengajaran yang lebih baik,
karena dengan kelengkapan yang kompleks,
motivasi belajarpun akan dengan mudah di
dapat oleh para siswa.
SEBELUM GURU MENGAMBIL ALTERNATIF MENGATASI
KESULITAN BELAJAR MAKA DIHARAPKAN GURU TERLEBIH
DAHULU MELAKUKAN BEBERAPA LANGKAH:

1. Menganalisis hasil diagnosis

2. Mengidentifikasi dan menentukan bidang
kecakapan tertentu yang memerlukan adanya
perbaikan.
3. Menyusun program perbaikan
a. Tujuan pengajaran remedial
b. Materi pengajaran remedial
c. Metode pengajaran remedial
d. Alokasi waktu
e. Teknik evaluasi pengajaran remedial
TERIMA KASIH