Anda di halaman 1dari 8

Tatalaksana MS

A. Tata laksana bayi dengan cairan amnion


bercampur mekonium di ruang persalinan
1. Nilai konsistensi mekonium. Kejadian MAS
meningkat seiring dengan peningkatan konsistensi
mekonium.
2. Rekomendasi bahwa dokter kebidanan harus
membersihkan hidung dan orofaring bayi sebelum
melahirkan bahu atau dada, tidak dianjurkan lagi.
Jika ditemukan mekonium pada cairan ketuban,
bayi harus segera diserahkan kepada dokter anak
untuk dibersihkan (AAP 2009).
3. Pada penilaian awal sebuah persalinan dengan
ketuban bercampur mekonium, dokter anak harus
menentukan apakah bayi bugar atau tidak. Bayi
dikatakan bugar bila frekuensi denyut jantung
>100 kali/menit, bernapas spontan, dan tonus
baik (bergerak spontan atau fleksi ekstremitas).
a. Bila bayi bugar, berikan perawatan rutin tanpa
memandang konsistensi mekonium.
b. Bila terdapat distres pernapasan, lakukan
laringoskopi direk dan pengisapan intratrakeal
(menggunakan aspirator mekonium).
Bayi yang dilahirkan dengan ketuban bercampur mekonium,
sebanyak 20-30% akan mengalami depresi saat melalui
perineum. Pada kasus ini, intubasi menggunakan
laringoskop sebaiknya dilakukan sebelum usaha napas
dimulai. Setelah intubasi, pipa endotrakeal dihubungkan
dengan mesin pengisap. Prosedur ini diulangi sampai trakea
bersih atau bila resusitasi harus dimulai. Visualisasi pita
suara tanpa melakukan pengisapan tidak dianjurkan karena
mekonium masih mungkin berada di bawah pita suara.
Ventilasi tekanan positif sebisa mungkin dihindari sampai
pengisapan trakea selesai. Kondisi umum bayi tidak boleh
diabaikan selama melakukan pengisapan trakea.
Pengisapan trakea harus dilakukan dengan cepat dan
ventilasi harus segera dimulai sebelum terjadi bradikardi.
B. Tata laksana MAS
Walaupun telah dilakukan
pengisapan trakea, bayi yang
mengalami distres intrapartum masih
berisiko mengalami MAS dan harus
dipantau secara ketat
1. Perawatan rutin. Distres sering mengakibatkan abnormalitas
metabolik seperti hipoksia, asidosis, hipoglikemia, dan
hipokalsemia. Koreksi abnormalitas metabolik bila diperlukan.
Cairan harus direstriksi untuk mencegah edema serebri dan
paru.
2. Pemantauan saturasi oksigen. Pulse oxymetri dapat
dijadikan pemeriksaan awal untuk mendeteksi PPHN dengan
membandingkan saturasi oksigen pada lengan kanan dengan
saturasi oksigen pada ekstremitas bawah.
3. Obstruksi. Pada bayi dengan aspirasi mekonium berat, dapat
terjadi obstruksi mekanik saluran napas dan pneumonitis kimia.
Atelektasis dan inflamasi yang terus berjalan serta terbentuknya
pirau ekstrapulmonar akan memperburuk mismatch ventilasi-
perfusi dan mengakibatkan hipoksemia berat.
4. Hipoksemia. Tata laksana hipoksemia adalah meningkatkan
konsentrasi oksigen inspirasi dengan pemantauan analisis gas
darah dan pH. Bayi harus mendapat oksigen yang adekuat
karena hipoksia berulang mengakibatkan vasokonstriksi paru
dan selanjutnya dapat menyebabkan PPHN.
5. Ventilasi mekanik. Ventilasi mekanik terindikasi bila PaCO2
>60 mmHg atau terdapat hipoksemia persisten (PaO2 <50
mmHg). Pada kasus berat, seringkali dibutuhkan inspiratory
pressure yang lebih tinggi dibandingkan kasus sindrom gawat
napas. Waktu ekspirasi yang cukup harus diberikan untuk
mencegah air trapping akibat obstruksi parsial saluran napas.
Bayi dengan MAS berat yang tidak berespons dengan ventilator
konvensional dan yang mengalami air leak syndrome mungkin
membutuhkan high frequency oscillatory ventilator.
6. Medikamentosa.
a. Antibiotik. Seringkali sulit untuk membedakan antara
pneumonia bakterial dan MAS hanya berdasarkan temuan klinis
dan foto toraks. Walaupun beberapa bayi dengan MAS juga
mengalami infeksi, penggunaan antibiotik spektrum luas
terindikasi hanya pada kasus dengan infiltrat pada foto toraks.
Kultur darah darus dilakukan untuk mengidentifikasi etiologi dan
mengevaluasi keberhasilan terapi antibiotik.
b. Surfaktan. Mekonium menghambat aktivitas surfaktan
endogen. Terapi surfaktan dapat meningkatkan oksigenasi,
menurunkan komplikasi pulmonal, dan menurunkan kebutuhan
ECMO (extracorporeal membrane oxygenation). Surfaktan tidak
rutin diberikan untuk kasus MAS, tetapi dapat dipertimbangkan
untuk kasus yang berat dan tidak berespons terhadap terapi
standar.

Anda mungkin juga menyukai