arterial sistemik sehingga aliran darah ke seluruh tubuh tidak adekuat dan kebutuhan energi jaringan dan organ tidak dapat terpenuhi. (Corwin, 2000:390) Aliran darah yang adekuat membutuhkan komponen-komponen sebagai berikut: Pompa jantung yang adekuat, Sistem sirkulasi yang efektif Syok berdasar Penyebabnya: 1.Syok Hipovolemik 2.Syok Kardiogenik 3.Syok Distributif 4.Syok Obstruktif (Smeltzer, 2001:294). Syok Hipovolemik Syok hipovolemik merupakan syok yang paling umum terjadi dimana ditandai dengan penurunan volume intravaskular Syok Kardiogenik Syok yang terjadi akibat gangguan kemampuan jantung dalam memompa darah sehingga terjadi penurunan curah jantung (akan dibahas kemudian) Syok Distributif Terjadi ketika volume darah secara abnormal berpindah tempat dalam vaskulatur seperti ketika darah mengumpul dalam pembuluh darah perifer sehingga menyebabkan hipovolemia relatif. Syok distributif ini dapat disebabkan adanya tonus simpatis yang menurun atau pelepasan mediator kimia ke dari sel-sel yang mengakibatkan vasodilatasi. Syok distributif dapat dibagi lagi menjadi tiga tipe, yaitu: (1) neurogenik, (2) anafilaktik, (3) Syok septik. Syok Obstruktif Syok yang disebabkan oleh obstruksi mekanik pada aliran darah melalui sistem sirkulasi sentral walaupun fungsi miokardium dan volume intravaskular normal seperti pada; emboli paru, tamponade jantung, aneurisme aorta, dan tension pneumothoraks. Syok Kardiogenik Syok yang diakibatkan oleh adanya gangguan kemampuan jantung dalam memompa darah yang mengakibatkan penurunan curah jantung ke seluruh tubuh. Corwin (2000:391) Syok kardiogenik dapat timbul setelah kolapsnya curah jantung, yang sering diakibatkan oleh infark miokardium, fibrilasi, dan gagal jantung kongestif. Newberry dan Criddle (2005:358) menyatakan syok kardiogenik merupakan syok yang dihasilkan akibat kehilangan kontraktilitas miokardium yang menyebabkan kardiak output yang inadekuat. ETIOLOGI (Smeltzer, 2001:306)
Koroner Penyebab ini lebih umum terjadi akibat infark miokardium, terutama kerusakan luas ventrikular (>40%) pada dinding anterior miokardium. Non Koroner
Kerusakan katup, kardiomiopati,
tamponade perikardial, dan disritmia. Penyebab Syok Kardiogenik (Caterino dan Kahan, 2003:5)
Penyebab intrinsik; infark miokard, penyakit
valvular/regurgitasi mitral akut, dekompensasi CHF, aritmia yang berhubungan dengan abnormalitas elektrolit, miokarditis, miokardial kontusio, ruptur septal ventrikel, dilatasi atau hipertropi kardiomiopati. Penyebab ekstrinsik; tension
pneumothoraks, tamponade perikardial,
hematoma mediastinal. TANDA GEJALA Nyeri dada, diaforesis, mual, muntah, sinkop/pingsan Perubahan EKG yang mengindikasikan
iskemik miokard, injuri dan infark
Kardiak disritmia Nafas dangkal dan cepat Penurunan kontraktilitas miokardial Tekanan sistolik < 90 mmHg, tekanan
nadi (sistolik-diastolik) < 20 mmHg
TANDA GEJALA (cont) Suara jantung S3 dan S4 Penurunan kardiak output (<4 L/min
atau kardiak indeks < 2,2 L/min)
Penurunan tingkat kesadaran
(cemas, letargi, tidak sadar)
Pucat, dingin, kulit lembab Urine output minimal/oliguri Hipoksemia TANDA GEJALA (cont) Asidosis metabolik Tanda dari kegagalan ventrikel kiri: edema
pulmonal akibat pengosongan ventrikel kiri
yang tidak komplit, krakels dan wheezing, penurunan nadi perifer, hipotensi. Tanda dari kegagalan ventrikel kanan:
distensi vena jugular, edema perifer, dan
hepatomegali (Newberry dan Criddle, 2005:364; Caterino dan Kahan, 2003:5) PATOFISIOLOGI KESIMPULAN Syok merupakan suatu sindrom yang dihasilkan akibat oksigen dan nutrisi ke sel inadekuat untuk mempertahankan kebutuhan metabolisme sel (Newberry dan Criddle, 2005:357). Syok kardiogenik dapat mempengaruhi seluruh sistem tubuh yang dapat menyebabkan gagal organ multipel (MOF/Multiple Organ Failure) jika tidak cepat mendapatkan penanganan. Selama proses syok, tubuh akan melakukan kompensasi untuk mengembalikan aliran dan perfusi jaringan ke seluruh tubuh.