Kelompok 14
PENGERTIAN
DIGESTI
Kelebihan Kekurangan
1. Kekentalan pelarut berkurang, yang 1. Proses penyariannya tidak sempurna,
dapat mengakibatkan berkurangnya karena zat aktif hanya mampu
lapisan-lapisan batas. terekstraksi sebesar 50% saja.
2. Daya melarutkan cairan penyari
akan meningkat, sehingga
2. Prosesnya lama, butuh waktu
pemanasan tersebut mempunyai
beberapa hari.
pengaruh yang sama dengan
pengadukan.
3. Koefisien difusi berbanding lurus
dengan suhu absolut dan berbanding
terbalik dengan kekentalan, hingga
kenaikan suhu akan berpengaruh pada
kecepatan difusi. Umumnya kelarutan
zat aktif akan meningkat bila suhu
dinaikkan.
Caesalpinia sappan L.
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dycotyledoneae
Bangsa : Fabales
Suku : Fabaceae
Marga : Caesalpinia
Jenis : Caesalpinia sappan L.
SECANG
Alat Bahan
1. Blender 1.Etanol 96%
2. Mesh 12/50 2.Simplisia Kayu
3. Erlenmeyer Secang
4. Waterbath
5. KLT
6. TLC scanner densitometer
Cont
o Secang memiliki berbagai macam nama di
Indonesia, yaitu: Peupeung (Aceh), Sepang (Gayo),
Sopang (Batak), Cacang (Minangkabau). Secang
(Sunda), Kayu secang, Soga jawa (Jawa), Kaju
secang (Madura).
o Semak atau pohon kecil, tinggi sampai 10 m.
Uji KLT
N
Digesti adalah cara maserasi dengan
menggunakan pemanasan lemah, yaitu pada suhu
40 50C. Cara maserasi ini hanya dapat
dilakukan untuk simplisia yang zat aktifnya tahan
terhadap pemanasan.
Beberapa penyakit yang dapat diobati oleh
tumbuhan secang adalah : Diare, disentri, TBC,
luka dalam, sifilis, darah kotor, berak darah,
memar, malaria, tetanus, tumor, radang selaput
lender mata.
Lama digesti dan konsentrasi cairan penyari
(optimasi) merupakan faktor yang sangat
berpengaruh pada AUC.
PUSTAKA
Saifuddin A, Rahayu, Yuda Hilwan. 2011. Standarisasi Bahan Obat Alam.
Graha Ilmu. Yogyakarta. hal. 1-22.
Sarker SD, Latif Z, & Gray AI. 2006. Natural products isolation. In: Sarker
SD, Latif Z, & Gray AI, editors. Natural Products Isolation. 2nd ed. Totowa
(New Jersey). Humana Press Inc. hal. 6-10, 18.
Sudjadi. 1988. Metode Pemisahan. Fakultas Farmasi. Universitas Gajah
Mada. Yogyakarta : Kanisius
Adrian, peyne, 2000. Analisa Ekstraktif Tumbuhan Sebagai Sumber
Bahan Obat. Pusat Penelitian. Universitas Negeri Andalas.
Dijen POM. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat.
Cetkan Pertama. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Arnianty. 2012. Ekstraksi Digesti. Fakultas Pertanian. Universitas
Hasanuddin. Makassar.
Badan POM RI, 2008:
perpustakaan.pom.go.id/ebook/Taksonomi%20Koleksi%20Tanaman
%20Obat%20Kebun%20Tanaman%20Obat%20Citeureup/Caesalpinia
%20sappan%20L..pdf