Anda di halaman 1dari 38

MODUL DASAR

SISTEM RESPIRASI
KELOMPOK 3
Ariq Salsabila Zalfa (2014730011)
Boby Ilham Ramadhan (2014730015)
Dzaki Murtadho (2014730023)
Dwi Purwanti (2014730021)
Fanny Destiara (2014730026)
Feby Gethia Anggreini (2014730030)
Frylie Fremiati (2014730034)
Ghina Hanifah Khoirunnisa (2014730036)
Hasanah Suci Indriani (2014730040)
Daramuna (2015730027)
Durrah Zati Yumna (2015730031)
Gama Hermawan (2015730049)
TUTOR :
dr. Muhammad Fachri, Sp.P.,FAPSR.,FISR
Skenario
Nina, perempuan usia 20 tahun, bersama adiknya Tino,
laki-laki usia 17 tahun pergi ke senayan untuk olahraga lari
pagi. Setelah berlari 200 langkah, Nina sudah lelah dan
nafasnya terengah-engah (cepat dan dalam), sedangkan Tino
masih dapat berlari dengan santai. Nina memang tidak biasa
olahraga dan kebetulan pagi itu ia sedang kurang sehat dan
sering bersin.

Kata Sulit
- Tidak Ada

Kata Kunci
Perempuan 20 tahun dan laki-laki 17 tahun
Olahraga lari pagi
Stelah 200 langkah, perempuan nafasnya terengah-
engah
Laki-laki masih berlari dengan santai
Pertanyaan
1. Apa saja anatomi sal. napas atas dan bawah?
2. Bagaimana struktur & fungsi histologi sal. napas atas dan bawah?
3. Jelaskan mekanisme pernapasan normal!
4. Jelaskan kapasitas volume paru!
5. Bagaimana metabolisme tubuh saat pernapasan normal?
6. Bagaimana metabolisme tubuh saat sesak?
7. Apa saja otot yang berperan saat inspirasi tenang dan kuat?
8. Apa saja otot yang berperan saat ekspirasi tenang dan kuat?
9. Jelaskan proses ventilasi, difusi dan perfusi!
10.Jelaskan lapisan yang dilalui oleh oksigen pada difusi!
11.Bagaimana mekanisme pengaturan keseimbangan antara ventilasi & perfusi?
12.Bagaimana peranan paru pada pengaturan asam-basa tubuh?
13.Bagaimana proses pengendalian pernapasan?
14.Jelaskan mekanisme sesak!
15.Jelaskan mekanisme dan faktor pencetus bersin!
16.Bagaimana perbedaan proses pernapasan orang yang biasa olahraga dengan
orang yang tidak biasa olahrga?
17.Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pernapasan saat tubuh
berolahraga!
Anatomi Saluran Napas Atas dan Bawah

Saluran napas atas :


Lubang hidung (cavitas nasi) sampai bagian-bagian faring.
Saluran napas bawah :
Laring
Trakea
Pulmo
Sumber : Sobotta Jilid 2, Edisi 23

Gama Hermawan / 2015730049


Nasalis
Masing-masing rongga hidung
disusun oleh tulang dan tulang
rawan hialin.
Nares anterior disusun oleh jaringan
ikat fibrosa dan tulang rawan.
Permukaan hidung ditutupi kulit
yang mengandung kelenjar
sebasea.
Rambut pada cavitas nasi berfungsi
untuk memfiltrasi udara.

Gama Hermawan / 2015730049


Pharynx

Berdasarkan muaranya , Pharynx terbagi menjadi 3 bagian :


Bagian superior : Pars nasalis pharyngis, Epipharynx,
Nasopharynx.
Bagian median : Pars oralis pharyngis, Mesopharynx,
Oropharynx.
Bagian inferior : Pars laryngea pharyngis, Hypopharynx,
Laryngopharynx.
Gama Hermawan / 2015730049
Larynx
Larynx merupakan saluran
yang menghubungkan
pharynx dengan trakea.
Fungsi : Saluran napas
&fonasi.
Tulang tulang rawan utama
larynx : tiroid, krikoid dan
aritenoid
Larynx menerima persarafan
bilateral melaui dua cabang
N.vagus [X] :
1. N.laryngeus superior
2. N.laryngeus recurrens

Gama Hermawan / 2015730049


Trakea & Bronkus

Panjang trakea 10-13 cm, memanjang dari kartilago


krikoid sampai Bifurcatio tracheae. Trakea terletak pada
Pars cervical dan Pars thorakal.
Bronchi principales terbagi menjadi 3 dan 2 bronkus
(Bronchi lobares).
Gama Hermawan / 2015730049

Bronkiolus & Alveolus


Bronkiolus mempunyai diameter
<1mm tidak memiliki kartilago
dan kelenjar pada dindingnya.
Bronkiolus merupakan segmen
terakhir dari bagian konduksi
sistem repiratorik, memiliki
volume 150-170ml.
Bronkiolus terminalis membuka
ke dalam asinus pulmonal yang
membentuk 10 pembentukan
Bronkiolus respiratorii, Ductus
dan sacculi alveolares.
Vasa publica berperan untuk
pertukaran gas darah.
Vasa privata paru menyuplai
jaringan paru itu sendiri.

Gama Hermawan / 2015730049


Struktur dan fungsi saluran
pernapasan atas
Epitel Respiratorik
Bagian konduksi dilapisi epitel bertingkat
silindris bersilia. Epitel ini memiliki lima jenis sel
yang menyentuh membran basal yang tebal.

Sel silindris bersilia


Sel goblet mukosa
Sel sikat
Sel granul kecil

Ghina Hanifah / 2014730036


Mescher, Anthony L. 2011. Histologi dasar Junqueira: teks&atlasi. Jakarta: EGC
Leeson, C Roland. 1996. Buku ajar histologi. Jakarta: EGC
Histologi saluran napas atas

Ghina Hanifah / 2014730036


Mescher, Anthony L. 2011. Histologi dasar Junqueira: teks&atlasi. Jakarta: EGC
Leeson, C Roland. 1996. Buku ajar histologi. Jakarta: EGC
Struktur dan fungsi saluran napas bawah

Bronkus
Mukosa bronkus secara
struktural mirip dengan mukosa
trakea, dengan lamina propria
yang mengandung kelenjar
serosa , serat elastin, limfosit
dan sel otot polos.

epitel
bronkus

Ghina Hanifah / 2014730036


Junqueira LC, Carneiro J. 2007. Histologi Dasar Teks & Atlas 10th ed. Jakarta: EGC.
Bronkiolus
Bronkiolus tidak memiliki tulang
rawan dan kelenjar pada mukosanya.
Lamina propria mengandung otot
polos dan serat elastin. Pada segmen
awal hanya terdapat sebaran sel
goblet dalam epitel. Pada bronkiolus
yang lebih besar, epitelnya
adalah epitel bertingkat silindris
bersilia, yang makin memendek dan
makin sederhana sampai
menjadi epitel selapis silindris
bersilia atau selapis kuboid pada
bronkiolus terminalis yang lebih
kecil epitel bronkiolus terminalis, tidak
ditemukan adanya tulang rawan dan
kelenjar campur pada lamina propria

Ghina Hanifah / 2014730036


Junqueira LC, Carneiro J. 2007. Histologi Dasar Teks & Atlas 10th ed. Jakarta: EGC.
Bronkiolus respiratorius
Mukosa bronkiolus respiratorius secara
struktural identik dengan mukosa bronkiolus
terminalis, kecuali dindingnya yang diselingi
dengan banyak alveolus. Bagian bronkiolus
respiratorius dilapisi oleh epitel kuboid bersilia
dan sel Clara, tetapi pada tepi muara alveolus,
epitel bronkiolus menyatu dengan sel alveolus
tipe 1.
Duktus alveolaris
Terdapat anyaman sel otot polos pada lamina
proprianya, yang semakin sedikit pada segmen
distal duktus alveolaris dan digantikan
oleh serat elastin dan kolagen.

bronkiolus terminalis, bronkiolus


respiratorik, duktus alveolaris dan
alveoli
Ghina Hanifah / 2014730036
Junqueira LC, Carneiro J. 2007. Histologi Dasar Teks & Atlas 10th ed. Jakarta: EGC.
Alveolus

Terdapat sel alveolus tipe 1 yang


melapisi 97% permukaan alveolus,
fungsinya untuk membentuk sawar
dengan ketebalan yang dapat
dilalui gas dengan mudah Sel
alveolus tipe 2 tersebar di antara sel
alveolus tipe 1, keduanya saling
melekat melalui taut kedap dan
desmosom.

Ghina Hanifah / 2014730036


Junqueira LC, Carneiro J. 2007. Histologi Dasar Teks & Atlas 10th ed. Jakarta: EGC.
Mekanisme Pernafasan
Normal
Udara mengalir masuk dan keluar paru selama
tindakan bernapas karena berpindah mengikuti
gradient tekanan antara alveolus dan atmosfer
yang berbalik arah secara bergantian dan
ditimbulkan oleh aktivitas siklik otot pernapasan.
Terdapat tiga tekanan yang berperan penting
dalam ventilasi.
Terdapat 3 tekanan yang berperan penting dalam
ventilasi :
A. Tekanan atmosfer
B. Tekanan intra-alveolus
C. Tekanan intra-pleura
Hasanah Suci I / 2014730040
Sherwood Lauralee.2009.Fisiologi Manusia.Jakarta:EGC
Mekanisme Pernafasan
Normal

Hasanah Suci I / 2014730040


Sherwood Lauralee.2009.Fisiologi Manusia.Jakarta:EGC
Mekanisme Pernafasan Normal

Hasanah Suci I / 2014730040


Sherwood Lauralee.2009.Fisiologi Manusia.Jakarta:EGC
Mekanisme Pernafasan
Normal

Hasanah Suci I / 2014730040


Sherwood Lauralee.2009.Fisiologi Manusia.Jakarta:EGC
Volume Paru
Volume alun napas ( TV ) Volume udara yang masuk atau
keluar paru dalam satu kali
bernapas
Volume cadangan inspirasi ( IRV ) Volume udara tambahan yang
dapat secara maksimal dihirup di
atas volume alun napas istirahat
Volume cadangan ekspirasi Volume udara tambahan yang
( ERV ) secara aktif di keluarkan dengan
mengkonsentrasikan secara
maksimal otot ekspirasi
Volume residual ( RV ) Volume udara minimal yang
tertinggal di paru setelah
ekspirasi maksimal
Volume ekspirasi paksa dalam Volume udara yang dapat di
satu detik ( FEV1 ) hembuskan selama detik pertama
ekspirasi
Hasanah Suci I / 2014730040
Kapasitas Paru

Kapasitas Paru Rumus Nilai Rerata


Kapasitas inspirasi IC = IRV + TV 3500 ml
( Inpiratory Capacity,
IC )
Kapasitas residual FRC = ERV + RV 2200 ml
fungsional ( FRC )

Kapasitas vital ( VC ) VC = IRV + TV + ERV 4500 ml


Kapasitas paru total TLC = VC + RV 5700 ml
( TLC )

Hasanah Suci I / 2014730040


Proses metabolisme pernapasan
Proses metabolisme pernapasan
diatur didalam proses anaerob.

Durrah Zati Yumna / 2015730031


Respirasi Aerob
Adalah merupakan proses pembongkaran glukosa yang
terjadi di lingkungan aerob dan menghasilkan ATP, CO 2,
dan air.
Pembongkaran 1 mol glukosa dalam proses respirasi akan
diperoleh energi sebanyak 38 ATP.
C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O + 36 ATP

Respirasi aerob terdiri dari empat tahap:


1.Glikoslisis
2.Dekarboksilasi Oksidatif
3.Siklus Krebs
4.Transpor Elektron

Daramuna / 2015730027
Proses Glikolisis

Daramuna / 2015730027
Proses Dekarboksilasi Oksidatif

Daramuna / 2015730027
Proses Siklus Krebs

Daramuna / 2015730027
Proses Transportasi Elektron

Daramuna / 2015730027
INSPIRASI
Inspirasi tenang
- proses aktif
- Diafragma
- M. Interkostalis
eksterna

Inspirasi kuat
(Dalam)
- Otot otot inspirasi
- Otot-otot tambahan
:
M.
Sternokleidomastoide
us
M. Skalenus

EKSPIRASI
Ekspirasi tenang
- Proses pasif
- Gaya rekoil paru
dan diding toraks

Dwi Purwanti / 2014730021 Ekspirasi kuat


INSPIRASI
Inspirasi tenang
- proses aktif
- Diafragma
- M. Interkostalis
eksterna

Inspirasi kuat
(Dalam)
- Otot otot inspirasi
- Otot-otot tambahan
:
M.
Sternokleidomastoide
us
M. Skalenus

EKSPIRASI
Ekspirasi tenang
- Proses pasif
- Gaya rekoil paru
dan diding toraks

Dwi Purwanti / 2014730021 Ekspirasi kuat


Proses Ventilasi

Ventilasi paru
Ventilasi paru : [ Isi alun napas (tidal volume) x
Frekuensi respirasi]
3 Tekanan yang berperan penting :
Tekanan Atmosfer
Tekanan Intra-alveolus
Tekanan Intrapleura
Ventilasi alveolar
Ventilasi Alveolar : [volume alun napas volume ruang
rugi x kecepatan napas]
Ruang Rugi Alveolus
Kondisi dimana tidak semua alveolus mendapatkan
ventilasi udara dan aliran darah yang sama

Boby Ilham Ramadhan / 2014730015


Sherwood, Lauralee. 2012. Fisiologi Manusia Edisi Keenam. Jakarta: EGC
Proses Perfusi

Terdapat kira-kira 6 milyar kapiler yang


mengelilingi 3 juta alveoli di kedua paru sehingga
terdapat 2000 kapiler untuk satu alveolus
Jika terjadi penurunan ventilasi, alveolus relatif
terhadap perfusinya, PO2 di alveolus menurun
akibat berkurangnya pengiriman O2 ke alveolus
dan PCO2 alveolus meningkat karena menurunnya
pengeluaran CO2
Bila perfusi berkurang secara relative terhadap
ventilasi, PCO2 akan berkurang karena lebih sedikit
CO2 yang dikirimkan dan PO2 meningkat karena
lebih sedikit O2 yang memasuki aliran darah.

Boby Ilham Ramadhan / 2014730015


Djojodibroto, Darmanto. 2009. Respirology (Respiratory Medicine) hal 24-25. Jakarta. EGC.
Ganong, W.F. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 22 hal 686. Jakarta. McGrawHill.
Difusi
Pertukaran O2/ CO2 antara alveolus
dengan kapiler yaitu masuk ke
konsentrasi yang lebih rendah

Boby Ilham Ramadhan / 2014730015


Kurva disosiasi oksigen-
hemoglobin

Frylie Fremiati / 2014730034


Price,Sylvia A.2005.PATOFISIOLOGI Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit ed.6.Jakarta:EGC
Sherwood,Lauralee.2014.FISIOLOGI MANUSIA Dari Sel ke Sistem ed.8.Jakarta:EGC
Jelaskan peran paru pada pengaturan
asam basa
Reaksi CO2 dengan air menghasilkan H+ yang
berpengaruh pada penurunan pH.
Secara reflex menstimulasi pusat respiratory
dengan meningkatkan ventilasi sehingga akan
lebih banyak dibentuk CO2 yang keluar melalui
paru
Sebaliknya apabila pH meningkat, maka pusat
respiratory akan dihambat dan menghentikan
peningkatan ventilasi, sehingga CO2 ditahan.
pH kembali dalam keadaan normal

Ariq Salsabila Zalfa / 2014730011


Hardjasasmita,pantjita. 2009. IKHTISAR BIOKIMIA DASAR A hal. 143. Jakarta : FKUI
Sherwood. Lauralee. 2010. Fisiolog Manusia Dari Sel ke Sistem ed 7. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Mekanisme Bersin
Rangsangan
Benda terhadap Mechanorecept
asing/toksik nervus or mengirim
terhirup trigeminus/ sinyal ke otak
mechanoresept
or
Otak memerinta
Udara yang Saluran tempat
kan untuk
keluar dari udara keluar
menurunkan kerja
paru-paru diantara langit-
otot di langit-
sedikit langit mulut dan
langit mulut dan
(tertahan) lidah menyempit
meningkatkan
otot di lidah
Menciptakan tekanan
Otot intercostal yang kuat, sehingga
berkontraksi sisa udara yg tertahan
keluar lewat hidung Bersin
untuk membantu
membersihkan
saluran hidung
Fanny Destiara / 2014730026
Mekanisme pasien bernafas cepat
dan dalam
Kebutuhan Pembentukan
Gerakan tubuh ATP (reaksi
cepat energi (ATP)
meningkat glukosa dan
oksigen)
Asam laktat
Paru-paru
mengambil
oksigen secara
paksa dari luar

Fanny Destiara / 2014730026


Sistem Pernapasan pada orang olahraga

KVP dapat dipengaruhi oleh kebiasaan seseorang


melakukan olahraga.
Olahraga dapat meningkatkan aliran darah
melalui paru-paru sehingga menyebabkan
oksigen dapat berdifusi ke dalam kapiler paru
dengan volume yang lebih besar dan maksimum.
Kapasitas vital pada seorang atlet lebih
besardaripada orang yang tidak pernah
berolahraga (Karbella, 2011).

Feby Gethia Anggreini / 2014730030


repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/.../4/Chapter%20II.pdf
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pernapasaan saat olahraga

Refleks yang
berasal dari
gerakan
tubuh

Impuls dari
Peningkatan
korteks
serebri Faktor suhu tubuh

Pelepasan
epinefrin

Feby Gethia Anggreini / 2014730030


Sherwood, Lauralee. 2012. Fisiologi Manusia Edisi Keenam. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai