Anda di halaman 1dari 9

Elektronic

Nose

Irfan Maibriadi (1405106010058)


Masyitah (1405106010049)
Kemala Dewi (1405106010019)
Muliadi (1405106010048)
Kadri Gusriyan (1405106010040)
Muslem (1405106010010)
Pengertian

Elektronic nose(e-nose) merupakan sebuah


instrument yang digunakan untuk mendeteksi
aroma atau bau
Electronic nose mempunyai kemampuan meniru
kerja indra penciuman manusia
E-nose menggunakan dasar pengolahan pengenalan
pola yang dihasilkan dari sederetan larik sensor gas
sebagai metode analisinya
Sistem hidung elektronik ini dirancang untuk
identifikasi kadar dan jenis gas
Sensor gas adalah alat yang dapat menghasilkan
sinyal listrik sebagai fungsi interaksinya dengan
senyawa kimia, dalam hal ini gas atau uap
senyawa organik.
Electronic nose pada umumnya terdiri dari
beberapa deret sensor gas yang disusun menjadi
suatu kesatuan. Fungsi dari hidung elektronik ini
adalah untuk mendeteksi, mengidentifikasi dan
menganalisa berbagai jenis aroma.
Pada dasarnya Sistem Penciuman Elektronik yang
dikembangkan terdiri dari tiga bagian yaitu:
subsistem sensor yang mengubah besaran
aroma menjadi besaran fisik,
subsistem elektronik yang mengukur besaran
perubahan frekuensi sensor dan menyimpan
data ke komputer,
serta perangkat lunak jaringan neural buatan
(JNB) untuk melakukan proses pengenalan pola
aroma yang dideteksi.
Sistem Penciuman Elektronik menggunakan
sensor kuarsa untuk menggantikan fungsi
sistem sel reseptor dalam hidung manusia,
sedangkan jaringan neural buatan yang
dikembangkan digunakan untuk meniru sistem
neural manusia pakar.
Prinsip Kerja Electronic
Nose
Menirukan fungsi hidung manusia yang dalamnya
ada berbagai reseptor pengidentifikasi aroma.
Resep itu fungsinya digantikan oleh sensor pada
e-nose
Hidung elektronik meliputi tiga bagian utama :
sistem pengiriman sampel , sistem deteksi, dan
sistem komputasi.
Sistem pengiriman sampel memungkinkan
generasi headspace ( senyawa yang mudah
menguap ) dari sampel , yang merupakan fraksi
dianalisis.
Sistem kemudian menyuntikkan headspace ke
dalam sistem deteksi hidung elektronik .
Sistem deteksi , yang terdiri dari satu set sensor ,
adalah " reaktif " bagian dari instrumen.
Ketika kontak dengan senyawa yang mudah
menguap , sensor bereaksi , yang berarti mereka
mengalami perubahan sifat listrik .
Sistem komputasi adalah algoritma yang digunakan
untuk menemukan suatu cara dalam memecahkan
masalah dari sebuah data input.
Data input disini adalah sebuah masukan yang
berasal dari luar lingkungan sistem.
Hasil penelilitian

Pada penelitian ini telah dibuat sebuah hidung


elektronik berbasis kombinasi sensor gas dan
kolom partisi.
Prinsipnya dengan penggabungan kedua metode
yang dilakukan untuk membuktikan apakah
dengan menggunakan data dari pemisahan
senyawa mampu digunakan sebagai masukan
pada jaringan saraf tiruan dalam mengidentifikasi
jenis buah berdasarkan aroma
penelitian dasar mengenai identifikasi buah
berdasarkan aroma menggunakan sensor gas yang
terintegrasi dengan kolom partisi.
Bahan yang digunakan adalah buah yang
memiliki aroma menyengat yaitu buah durian,
buah nangka dan buah pakel.
Parameter yang diatur adalah lama waktu
pengambilan data sebesar 5000 detik, suhu
pemanasan kolom sebesar 60 oC, dan lama
sampel gas aroma buah masuk ke kolom
sebesar 90 detik.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa jaringan


saraf tiruan yang dibuat mampu mengenali jenis
buah yang diujikan dengan rata-rata akurasi
97.41 % dari variasi data yang diujikan
Kata Kunci: hidung elektronik, kolom partisi,
sensor gas, identifikasi, aroma buah, jaringan
saraf tiruan
Terima Kasih

Wassalam

Anda mungkin juga menyukai