Anda di halaman 1dari 21

COMPARATIVE STUDY OF

CERUMINOLYTIC EFFECT OF
DISTILLED WATER AND
2% PARA DICHLOROBENZENE
V M Hemlata Katiyar, Vincent Prasanna, Elango Dhanapal
Department of ENT, Tagore Medical College, Rathinamangalam,
Chennai, Tamil Nadu, India

Pembimbing : dr. Syabriansyah Sp.THT-KL

Oleh:
- Dwi Tika Septiany
- Tari Nasawida
Pendahuluan
Serumen merupakan sekresi dari kelenjar
serumenosa pada 1/3 bagian luar liang
telinga
Fungsi : Sebagai lubrikasi telinga,
perangkap benda asing
Secara normal : serumen dapat terbuang
akibat gerakan rahang
Tanda adanya akumulasi
serumen
Gatal
Penurunan pendengaran
Tinnitus
Vertigo
Metode membersihkan
serumen
Observasi
Obat tetes
Irigasi
Manual remove dan irigasi
Kombinasi obat tetes dan
irigasi/manual remove
Pada penelitian sebelumnya, diketahui
perbandingan cara pembersihan telinga
menggunakan bahan dasar air dan
bahan dasar minyak dan non-oil dan
non-water.
Melihat penelitian sebelumnya, peneliti
mencoba membandingkan efek
penggunaan air suling dan 2% para-
dichlorobenzene sebagai tetes telinga
Material dan metode
Penelitian : september desember 2013
Peserta :
Kriteria inklusi
usia : 1-80 tahun
Pasien dengan serumen yang memenuhi
liang telinga
Pasien yang sudah menerima inform
concern
Kriteria eksklusi :
Pasien dengan riwayat keluar cairan
di telinga
Riwayat operasi pada telinga
Pasien dengan nyeri pada telinga
Otitis ekterna
otomikosis
Jumlah : 144 orang, dibagi 2 kelompok ,
yaitu:
Grup D : 72 orang, menggunakan air suling
sebagai tetes telinga
Grup P : 72 orang, menggunakan 2% para-
dichlorobenzene sebagai tetes telinga
Sample : random
Metodologi
Setiap grup diperlakukan sama, diberikan 4
tetes pada telinga, lalu tekan tragus selama 8-
10 detik, didiamkan selama 5 menit
pada pasien dengan bilateral wax, pada
telinga yang berbeda dilakuakn prosedure
yang sama setelah 30 menit.
Pada setiap grup menggunakan tetes telinga 4
kali dalam 1 hari selama 5 hari berturut-turut.
Pada hari ke 6, pasien kembali untuk
membersihkan kotoran.
Study of parameters
Setiap pasien diberikan penjelasan
tentang kemungkinan komplikasi yang
terjadi selama pengobatan dan akan
melaporkan setiap komplikasi yang terjadi
Diberikan tatalaksana pada setiap
komplikasi yang terjadi
Suction/penghisap digunakan sebagai
metode untuk menghilangkan sisa
kotoran
Study of parameters
End point : pengeluaran serumen
secara menyeluruh, pendengaran
baik dengan membran timpani
Jika tidak tercapai dalam 6 minggu,
kemudian pasien diinstruksikan untuk
lanjut ke pengobatan yang sama
untuk 5 hari berikutnya, dan dilihatn
lagi untuk pembersihan kotoran.
Result (General Parameter)
Hasil (Parameter umum)
Hasil (General Parameter)
Hasil (Spesifik Parameter)
Diskusi
Dari penelitian penggunaan air distilasi
lebih banyak menimbulkan komplikasi,
seperti otitis ekterna dan otomikosis.
Dari statistik hasil pembersih pada
penggunaan air distilasi lebih mudah
tetapi perbedaan tidak signifikan
Pada penggunaan air distilasi, saat
pembuangan lebih nyeri.
Hal ini, karena komplikasi yang
terjadi pada grup D. nyeri yang
timbul juga bisa timbul dari kulit
pada liang telinga. Tetapi pada
penelitian ini kulit liang telinga tidak
menjadi variabel yang diteliti.
Saran
Dibutuhkan penelitian lebih lanjut
yang lebih spesifik untuk mengetahui
respon speifik dari kedua tetes
telinga dan mengetahui semua
komplikasi lain yang terjadi.
Kesimpulan
Secara efektivitas untuk
pembersihan serumen, penggunaan
air suling sama dengan 2%para-
dichlorobenzene.
Tetapi melihat komplikasi yang ada,
penggunaan air distilasi secara
teratur tidak direkomendasikan.
Referensi

Anda mungkin juga menyukai