Perkembangan Virus
HIV berkembang
Secara umum HIV menyerang sistem
kekebalan tubuh manusia
Virus yang baru terbentuk akan
menyerang CD4 (sel darah putih)
lainnya, dengan proses ini HIV
merusak dan dapat mematikan sel-sel
CD4
Merupakan virus yang termasuk
subclass lenti-viruses
Karakter utama: interval yang
lama dari
HIV types and sub-types
2 types of HIV: HIV-1 and HIV-2.
Show 40% to 60% amino acid
homology.
HIV-1 is subdivided into subtypes or
clades designated A to K(M
Clades) and O. M and O show 55-
70% similarity/homology. N clade is a
new group recently reported
HIV-2
Human retrovirus. Mainly in W.Africa.
Less transmissible(5-8fold less than HIV-1
in early stage disease and in MTCT).
Slower rate of CD4 decline and disease
progression.
20-30% of HIV-2 patients have
negative antibody tests.
Viral load tests are not generally
available.
Virus HIV
HIV-1: virus HIV yang pertama
diidentifikasi oleh Luc Montainer
di Institut Pasteur, Paris th 1983
Di Indonesia terbanyak HIV-1
10
Struktur
HIV
Envelop
gp 120
gp41
Enzym
Reverse transcriptase
Integrase
Protease
Inti
P17 (matrix)
P24 (kapsid)
P7/P9 (nucleocapsid)
11
Limfosit T
12
12
Limfosit
Limfosit adalah bagian dari sel
darah putih (lekosit) yang mempunyai
fungsi khusus untuk fagositosis.
Eritrosit
Limfosit
Lekosit Mazami Enterprise 2009
Mazami
Enterprise 2009
Mazami
Enterprise 2009
3 Bulan 1 th 5 th 7 th 10-11 th 21
21
2
Penularan HIV-
AIDS
4 Prinsip Dasar Penularan
Exit yaitu terdapat virus yang
keluar
Survival yaitu bertahan hidup
Sufficient yaitu cukup jumlahnya
Enter yaitu terdapat pintu masuk
Jalur penularan HIV
darah
cairan sperma
cairan vagina
Plasenta dan air susu ibu
Melalui cairan darah
Langsung :
Transfusi darah yang tercemar
Transplantasi organ tubuh
Tidak langsung :
Jarum suntik
Peralatan kedokteran
Jarum tatto, tindik, pisau cukur tidak
steril
dipakai bersama
Melalui cairan sperma (mani/vagina)
Hubungan Seks yang tidak aman
(tanpa kondom ada kemungkinan
cairan tubuh HIV masuk kedalam
aliran darah pasangannya baik mll
vaginal, oral dan anal
HIV ditularkan dari ibu HIV+ ke
bayinya
Anak-anak
Laki-laki Perempuan
Commission on AIDS in Asia Projections and
Implications
Virus HIV tidak menular
Air mata
Air ludah
Keringat
Air seni (kencing)
Virus HIV tidak menular
Kehidupan sosial
Hidup serumah
Hidup bertetangga
Hidup bermasyarakat
Satu tempat sekolah
Satu tempat pekerjaan
Bersalaman, bersinggunggan, berciuman
31
HIV TIDAK MENULAR MELALUI KONTAK SOSIAL
APAKAH IMS?
Infeksi yg disebabkan oleh bakteri atau
virus yg salah satunya penularannya
melakukan kegiatan seksual beresiko
3 jenis gejala utama IMS:
IMS dg adanya cairan tidak normal yg
keluar
dari alat kelamin (GO, klamidia)
IMS dg luka pada sekitar kelamin, sifilis
dan herpes
IMS dg tumbuhnya kutil pada sekitar
alat kelamin (jengger ayam)
Hubungan IMS dengan
HIV
HIV termasuk IMS karena ditularkan lewat
seksual
Multipartner tanpa kondom beresiko IMS
dan HIV
Luka basah IMS menjadi pintu masuk HIV
ke pembuluh darah
Org dg HIV menyebabkan IMS dpt
,menjadi IO mempercepat AIDS
Tertular IMS 1-9 kali beresiko tertular HIV
PENCEGAHAN HIV
Cara pencegahan dan penularan HIV yaitu dengan
cara :
A : Abstinence -> tidak melakukan hubungan seks
B: Be faithful -> setia pada pasangan (hub monogami dan
pasangan juga setia
C: Condom menggunakan kondom saat hubungan seks dan
kondom juga digunakan bagi pasangan yg keduanya HIV+
D: Dont inject -> jangan menggunakan narkoba dg cara
suntik karena kebiasaan buruk pencandu narkoba sering
berganti jarum
E: education: pemberian informasi dari sumber yg kompeten
melalui penyuluhan, seminar, pelatihan dll
CARA PENCEGAHAN
Bagi yang belum menikah dianjurkan
untuk tidak melakukan hubungan seksual
(Abstinensia)= puasa
A
Saling setia pada satu pasangan yang tidak terinfeksi
HIV (be faithful)
B
Gunakan kondom setiap kali
berhubungan seks yang berisiko
C
Hindari penggunaan jarum suntik
secara bergantian dan tidak steril
D
Education: pemberian informasi
dari sumber yg kompeten melalui
penyuluhan, seminar, pelatihan
dll
E
VCT (VOLUNTARY
COUNSELING
DAN TEST)
Tdd 3 tahap :
- Konseling sebelum testing HIV
- Testing HIV
- Konseling setelah testing HIV
VC
T
KONSELING : evaluasi resiko personal
penularan HIV, fasilitasi pencegahan
perilaku dan evaluasi penyesuaian diri
ketika klien memperoleh hasil +
45
Teknik yang digunakan
deteksi
antibodi ?
ELISA Rapid
test
?
Perbedaan ELISA dan
Rapid Test ELISA Rapid
Test
- Alat pembaca - Diperlukan - Visual
- beban kerja (spesimen) - banyak - sedikit , bisa 1
(kontrol independen)
- Reagensia - generasi keempat - Generasi ketiga
(mendeteksi Ag (mendeteksi
dan Ab) Ab)
- sensitivitas dan - Sangat tinggi - Sebagian besar
spesifisitas sebanding dengan
ELISA
Provider-Initiated Testing and
(PITC)
Counseling
Provider melakukan persuasi untuk test
kepada pasien beresiko
Tetap harus melakukan 3 C:
Inform concent pada pasien sebelum
tes laboratorium dilakukan
Menjaga kerahasiaan kedokteran (confidentiality)
hasil testing
Saat ada hasil, tetap dilakukan post-test
counseling
Tujuan ART:
Menjaga jumlah HIV pd tubuh dg jumlah yg
rendah
Mengurangi kerusakan kekebalan tubuh
Meningkatkan mutu hidup ODHA
CST MELALUI HAART
HAART highly active ART
yaitu terapi ARV sangat aktif pd semua
pasien stadium IV tanpa
memperdulikan jumlah CD4
59
PERAWATAN PALIATIF
Paliatif perawatan penunjang yg berpusat pd
jenyamanan pasien, meringankan penderitaan
serta meningkatkan mutu hidup
Karakteristik:
Berpusat pd pasien dan keluarga
Meningkatkan mutu hidup ODHA dg mengawali,
mencegah dan mengobati penderitaan
Untuk Menghadapi kebut fisik, mental, emosi, sosial dan
spiritual
Menggunakan pendekatan tim
Memudahkan otonomi pasien, informasi dan pilihan
ODHA DAN OHIDHA
ODHA orang dengan HIV dan AIDS
OHIDHA orang yg hidup dengan HIV
dan AIDS termasuk pasangan,
keluarga dan masyarakat
OHIDHA
Mengembangkan peer group/ KDS
Menciptakan suasana yg membuat ODHA dan
OHIDHA aktif dalam segala aspek penanggulangan
Tujuannya:
- masyarakat semakin paham dg masalah
HIV/AIDS
- sikap diskriminatif dari masyarakat semakin hilang
- menghilangkan stigma sosial
- masyarakat semakin bersedia menerima ODHA
dan
OHIDHA
6
SITUASI
EPIDEMI
HIV DI INDONESIA
Perbandingan Jumlah Kasus HIV dan
AIDS di Indonesia Tahun 2005-2011
25000
21591
20000
Jumlah Kasus
15589
15000
10362
9793
10000
7195
6048 4969 4917
3863
5000 2873 2947
2639 1805
859
0
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Tahun
66
Proporsi Kumulatif Kasus AIDS
Menurut
Faktor Risiko per periode 5
tahunan
Jumlah Kasus AIDS Pada
Perempuan
(hingga September
Menurut2011)
Pekerjaan Pada Tahun
2011
68
KasusAIDS Menurut
Faktor Risiko
(Tahun 2011)
Persentase Kumulatif Kasus AIDS Menurut
Kelompok
Umur di Indonesia (hingga September 2011)
Anak-anak
Laki-laki Perempuan
Commission on AIDS in Asia Projections and
Implications
Prakiraan peningkatan epidemi
HIV ke data
(dengan depan
pencapaian
2006-2010)
100.0
#Infeksi
97,5
00
Baru HIV 08
Tahuna WPS
90.00
n
80.000
0
LSL
70
.000 Penasun
60.0
00
50.0
00
40.0 Pelanggan
00
30.0
00
20.0 Pasangan
10.0
00 Intim
00 Lo-Risk
0 Men
199 199 200 200 201 2019
2020 2024
2025
4 9 4 9 4
Prakiraan peningkatan epidemi
HIV ke data
(dengan depan
pencapaian
2006-2010))
#ODHA
2.000.000
1.817.728
1.800.000
1.000.000
800.000 751.816
648.322
600.000
400.000 350.550
200.000 244.103
178.911
-
1995 2000 2005 2010 2015 2020 2025
7
1. Mencegah penularan HIV
4. Meningkatkan lingkungan
kondusif
78
ft e1 0 e1
(Ll]
[(u w [fl e1 @ [Q) [Q) @
@ ) (Q)
Persentase Cakupan Program Berdasarkan
Populasi Kunci
10
0
8
0
%
6
0
4
0
0
WP
2 Penasu Tidak S Waria LSL WBP Pria
n
0 Langs Risti
W
ung
P
S
L
a
n
g
s
u
n
g
Sumber: KPAN
2006 (Baseline) 7 16 43 2 5 8 80
Peta Epidemiologis & upaya
penanggulangan HIV &
AIDS
di Indonesia, 2011
Sumber PPT: Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dan Penguatan Konektivitas
Nasional,
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 14 Juni 2011
82