01
Departemen Kesehatan RI membagi umur lanjut
usia (lansia) menjadi 3 tingkatan, yaitu:
usia lanjut (elderly) : 60 74 tahun
usia tua (old) : 75 90 tahun
usia sangat tua (very old) : di atas 90 tahun.
02
Sejak tahun 2000, Indonesia telah memasuki era
masyarakat berstruktur tua (aging structured
population), karena 7,18% dari penduduk Indonesia
berusia 60 tahun ke atas (batasan PBB: 7,0%).
05
Kondisi phisik lansia pada umumnya:
Daya tahan tubuh menurun;
Mudah terkena infeksi;
Penurunan fungsi panca indera, kendali sekresi
(kencing, BAB) menurun.
07
Performance
Intended
Exhaustion
Ill-health
Presure
Break-down
Stimuli
Pada puncak daya tahan individu menghadapi stresor, individu mulai mengalami
kelelahan/ kepayahan (exhaustion).
Jika stresor datang lagi, individu memasuki kondisi antara sehat dan sakit (ill-
health) mengeluh badannya sakit-sakit, padahal secara phisik sehat.
Pada kondisi ini, dengan stresor kecil saja individu menjadi tidak berdaya
(break-down) depresi.
08
Gangguan mental yang sering dialami lansia:
insomnia
stres psikososial
anxiety
depresi
gangguan perilaku: agresif, agitasi
(Jervis, 2007; Zudema, 2007).
11
Gejala-gejala depresi pada lansia, antara lain:
Kehilangan minat, ketertarikan, dan kesenangan
(segala macam hal dikeluhkan)
Mudah tersinggung
Mudah cemas
Mudah sedih, sering ingin menangis
Tidak bersemangat, mudah putus asa
Mudah lelah, merasa lemas, tidak bertenaga
Mengalami kesulitan tidur
Tidak ada nafsu makan, gangguan pencernaan
Sakit kepala berkepanjangan
Gangguan libido
(Hawari, 1995)
12
Gangguan depresi pada lansia merupakan masalah
sosiopsikogeriatri yang sangat perlu mendapat
perhatian, karena:
Prevalensi tinggi
- di Panti Wreda Abiyoso Sleman: 36,8% (Isa, 2008)
- di Kota Yogyakarta: 46,1% (Sumarni, 2007)
Memperburuk fungsi kognitif, psikomotorik, dan
afektif (Damping, 2006)
Beresiko dimensia (Geda, 2006)
Beresiko mencoba bunuh diri (67%, Tsol, 2002)
Memperburuk fungsi sosial.
Perawatan memerlukan waktu lama dan biaya
besar jika terlambat ditangani.
13
Gangguan stres piskososial dan depresi pada lansia
dapat diobati dan dicegah, sehingga lansia terbebas
dari penderitaannya dan dapat produktif.
Dukungan sosial:
Meningkatkan rasa senang, semangat, imunitas,
dan produktivitas. (Isa, 2008)
Fungsi kognitif, kualitas hidup, rasa tenteram,
menurunkan depresi. (Keyes, 2005)
14
Dukungan sosial adalah sejumlah kontak dengan
orang lain atau luasnya pergaulan yang dimiliki dan
dapat dipertahankan oleh seseorang dalam jaringan
sosial. (Mc Dowell, 1996).
15
Dukungan emosional: ungkapan empati, kepedulian,
perhatian, kasih sayang.
16
Keluarga: suami, isteri, anak, cucu, orang tua,
saudara kandung, famili.
17
Dukungan Emosional:
Pemberian konseling (sosiolog, psikolog, dokter,
psikiater): untuk mendengarkan permasalahan
dan membantu memecahkan masalah, memberi
farmakoterapi apabila diperlukan.
Keluarga/teman: memberikan perhatian, kasih
sayang, mau mendengarkan keluhan tentang
sakitnya, dan permasalahan-permasalahan yang
dihadapi. Keluarga/teman juga harus bersedia
menghibur, menjaga perasaan hatinya, membuat
suasana hatinya tenteram, jangan melarang
kesenangannya bersama kelompoknya, usahanya,
atau hobinya.
18
Dukungan Penghargaan:
Memberikan penghargaan dalam bentuk:
menghadiahi bunga, kado silang, selamatan kecil
untuk lansia yang berulang tahun, diiringi dengan
menyanyi dan menari bersama (dapat dilakukan
dalam klub-klub lansia atau keluarga).
Memberi kesempatan kepada lansia untuk mem-
bangun kembali kenangan indah, menceriterakan
masa-masa mudanya, keberhasilannya dalam
karier, keberhasilan menghantarkan kesuksesan
anak-anaknya, dan lain-lain.
Anak-anak dan cucu, memberikan pujian atas ke-
berhasilannya.
19
Dukungan Instrumental:
Penyediaan taman lansia untuk silaturahmi, arena
senam bersama, rekreasi, joging/jalan-jalan,
mendengarkan musik, menari bersama, saling tukar
pengalaman.
Pembentukan paguyuban untuk mengembangkan
hobi lansia (memasak, berkebun, beternak, menulis,
berwirausaha).
Penyediaan/penggalangan anggaran yang
mencukupi untuk membantu dan memberikan
fasilitas dan pelayanan kesehatan khusus bagi
lansia.
20
Dukungan Instrumental (Lanjutan):
Di lingkungan keluarga, berusaha ada yang
menemani, menyediakan kamar mandi yang dekat
dan ada pegangannya (menghindari terjatuh yang
dapat mengakibatkan cedera tulang dan kepala).
Keluarga membantu untuk menyiapkan makan
yang bergizi, banyak sayur dan buah untuk
menghindarkan sembelit.
Keluarga/anak harus memprioritaskan waktu
untuk mengantar ke Puskesmas/Rumah
Sakit/Dokter guna pemeriksaan kesehatan rutin
(tekanan darah, gula darah, kolesterol, dsb).
21
Dukungan Informasi:
Mengadakan pertemuan-pertemuan dengan men-
datangkan dokter-dokter ahli geriatri, ahli penyakit
dalam, ahli jiwa, ahli gizi, untuk meningkatkan pe-
ngetahuan lansia mengenai perawatan kesehatan.
Melakukan kerjasama dengan laboratorium klinik
untuk mendapatkan leaflet pemeliharaan kesehat-
an, kemudahan dan diskon pemeriksaan lab dan
check-up kesehatan rutin.
Melakukan kerjasama dengan produsen susu,
vitamin, suplemen, pabrik obat, dll., yang dapat
mendukung pemeliharaan kesehatan lansia.
22
Pengertian Dasar:
Menikmati waktu luang di alam terbuka dengan
berbagai macam permainan masa kanak-kanak yang
jenaka, diiringi musik, menari, menyanyi bersama,
menggunakan atribut atau peralatan berwarna-warni
dan lucu-lucu.
25
26
27
28
d:\mar\damas08\damas08A_prop_ppt.ppt
d:\mar\damas08\damas08A_prop_ppt.ppt