Kelompok 12
Alma Laina Sabila
A. Pernafasan yang sangat cepat atau sangat B. pergerakan dinding dada yang tidak C. cyanosis
lambat adekuat
Suara tersebut menandakan pasien kesulitan untuk Pada tahap lanjut, pernapasan yang tidak adekuat
melakukan pernapasan. Waspadai dengan suara napas ditandai dengan denyut nadi yang lemah dan
abnormal lain seperti snoring,gurgling, crowing dan lambat, dan frekuensi pernapasan yang tadinya
sridor. cepat menjadi lambat.
Denyut nadi normal
Ketentuan Denyut Nadi Normal
(x/menit)
Dewasa 60 - 80
Anak 80 - 100
Bayi 100 - 140
PEMERIKSAAN FISIK
a. Inspeksi
Perhatikan rate,ritme dan bentuk pernapasan, perhatian juga
peranjakan dada apakah simetris atau tidak, lihat juga adanya
dispnu / kesulitan bernafas.
b. Auskultasi
Dengarkan bising nafas, apakah vesikuler atau ada ronchi.
Tempat pemeriksaan utama dibawah klavikula pada garis
aksilaris anterior. Bising napas harusnya kiri dan kanan
(bandingkan kiri dan kanan).
c. Perkusi
Pada keadaaan normal akan selalau sonor. Pada keadaan
hipersonor menandakan adanya penumpukan udara pada rongga
dada (tension pneumothorak).
d. Palpasi
Identifikasi adalah suara krepitasi dan rasa nyeri pada saat
dilakukan palpasi. Kemungkinan terjadinya patah tulang pada
iga sangatlah mungkin pada kondisi trauma thorak.
PULSE OXYMETRY
Rebreathing mask
Merupakan alat pemberian oksigen kontinu atau
selang seling 5 8 liter/mnt dengan konsentrasi
oksigen 40 60%. Keuntungan Konsentrasi oksigen
yang diberikan lebih tinggi dari kateter atau kanula
nasal, sistem humidifikasi dapat ditingkatkan
melalui pemilihan sungkup berlobang besar, dapat
digunakan dalam pemberian terapi aerosol.
Kerugian Tidak dapat memberikan konsentrasi
oksigen kurang dari 40%, dapat menyebabkan
penumpukan CO2 jika aliran rendah.
Non Rebreathing Mask.
Ini adalah alat yang paling tinggi konsentrasi
oksigen yang dihasilakannya dibandingkan dengan
nasal kanul, face mask dan rebrething mask tapi
yang membedakannya adalah alat ini dilengkapi
dengan klep agar udara inspiras dan ekspirasi
tidak tercampur.
PEMBERIAN VENTILASI
Indikasi
korban tidak responsif, tidak bernapas
tidak bernapas normal (yaitu, hanya
terengah-engah)
Ditemukan korban tiba-tiba jatuh tidak
sadarkan diri dengan gambaran 2 diatas
Kontraindikasi
DNAR (do not attempt resuscitation)
Tidak ada manfaat fisiologis karena fungsi
vital telah menurun
Ada tanda kematian yang reversibel
(rigormotis (kaku mayat), dekapitasi,
dekomposisi, atau pucat)
2010 AHA GUIDELINES FOR CPR
^ Aman Korban
1. Keberhasilan Kompresi
2. Kedalaman Kompresi
3. Kecepatan
4. Minimal interupsi
5. Berikan jeda untuk recoil
Compression (Teknik Kompresi)
No Tindakan
1 Posisikan diri penolong disebelah badan korban
2 Pastikan korban di posisi terlentang,di atas alas keras
dan rata
3 Tempatkan tangan ditengah dada korban
4 Tekan cepat dan keras
Tekan sedalam 2 incj (5 cm)
-Kecepatan : 100x/menit
5 Pastikan recoil (dada ke posisi awal kembali)
6 Minimalkan interupsi
Airway (Buka Jalan Nafas) Sniffing Position
Teknik pembebasan jalan nafas : Pembebasan jalan nafas pada bayi dilakukan
- Head tilt-chin lift (angkat dagu tengadahkan kepala)
dengan cara memberikan sedikit ganjalan pada
punggung penderita.Hal ini untuk
menyeimbangkan dengan bentuk kepala bayi
yang secara proporsi lebih besar dibandingkan
tubuhnya.
Gambar AED
Langk Tindakan
ah
1 Periksa respon bayi dan cek Langk Tindakan
nafas.jika tidak ada respon dan ah
tidak ada nafas,minta bantuan 1 Letakkan bayi dipermukaan
2 Jika ada oranglain,minta orang yang keras dan rata
tersebut untuk mengaktifkan 2 Letakkan 2 jari di tengadah dada
sistem gawat darurat dan ambil bayi
AED
3 Tekan keras dan cepat.Untuk
3 Cek nadi brachialis bayi (< 10 memberikan kompresi,tekan
detik) dinding dada sedalam 1/3
4 Jika tidak ada nadi,berikan nafas ketebalandada (1,5 inch atau 4
bantuan,nadi < 60x/menit cm).Lakukan sebanyak
dengan tanda kurangnya 100x/menit
perfusi,lakukan CPR dengan 4 Perhatikan recoil pada saat
BUKA JALAN NAFAS
Cara membuka jalan nafas pada bayi,sama seperti dewasa.Tetap hati hati saat menengadahkan kepala.Untuk bayi,tidak boleh terlalu tengadah karena ini akan menutup jalan nafas korban.
VENTILASI
(Pemberian nafas buatan ) pada bayi
Sama seperti pada orang dewasa,gunakan barrier device.Pilih alat sesuai ukuran bayi.Alat harus bisa menutup bagianmulut dan hidung.Jangan lupa untuk selalu membuka jalan nafas korban.
Lakukan kompresi dengan teknik 2 jempol.Teknik ini menghasilkan aliran darah yang lebih baik.
Langkah Tindakan
1 Letakkan 2 jempol dikedua sisi yang bertumpu
ditengadah dada
2 Lingkarkan tangan di dada bayi untuk menyangga
punggung bayi
3 Tekan dada dengan kedalaman 1,5 inch (4 cm)
4 Lakukan kompresi sebanyak 100x/menit
5 Perhatikan recoil
6 Setelah 15 kompresi,penolong 2 berikan nafas
sebanyak 2x.Dada korban harus naik ketika diberika
nafas
7 Lanjutkan kompresi dan nafas dengan rasio 15 ; 2
(untuk penolong),ganti peran setiap 2 menit untuk
mencegah kelelahan penolong.
TERIMAKASIH . . .
Semoga Bermanfaat