Anda di halaman 1dari 20

COLON CANCER

KASUS
Pasien Tn.A 54 tahun BB 57 Kg TB 165 cm Diagnosa menderita Ca sigmoid
stage IV dan 20 hari yang lalu telah dilakukan pembedahan dan diketahui
telah terjadi metastase ke jaringan disekitarnya saat ini dokter telah
merencanakan pemberian kemoterapi dengan regimen :
- Avastin 285 mg dalam 100 ml D5%
- Rexta 137,7 mg dalam 250 ml D5 %
- Leucovorin 648 mg dalam 250 ml D5%
- Curacil 648 mg secara IV bolus
- Curacil 1944 mg dalam syiring pump selama 12 jam
Cat : Curacil diberikan 2 hari berturut-turut dengan dosis yang sama
SUBJECTIVE

NAMA : Tn. A
UMUR : 54 Tahun
KELUHAN :-
RIWAYAT PENYAKIT : kanker kolon
OBJECTIVE

BERAT BADAN : 57 kg
TINGGI BADAN : 165 cm
Metastase kejaringan sekitar
Pengobatan saat ini : Avastin 285 mg, Rexta 137,7 mg, Leucovorin 648
mg, Curacil 648 mg, Curacil 1944 mg syiring pump
PATOFISIOLOGI

Kanker kolorektal adalah suatu tumor malignan yang muncul dari


jaringan epitel dari kolon atau rectum. Kanker kolorektal ditujukan pada
tumor ganas yang ditemukan di kolon dan rektum. Kolon dan rektum
adalah bagian dari usus besar pada sistem pencernaan yang disebut
juga traktus gastrointestinal. Lebih jelasnya kolon berada di bagian
proksimal usus besar dan rektum di bagian distal sekitar 5-7 cm di atas
anus. Kolon dan rektum berfungsi untuk menghasilkan energi bagi tubuh
dan membuang zat-zat yang tidak berguna.
ETIOLOGI

Etiologi kanker kolorektal hingga saat ini masih belum diketahui,


Penelitian saat ini menunjukkan bahwa faktor genetik memiliki korelasi
terbesar untuk kanker kolorektal. Mutasi dari gen APC adalah penyebab
familial adenomatosa poliposis (FAP), yang mempengaruhi individu
membawa resiko hampir 100% mengembangkan kanker usus besar pada
usia 40 tahun (Tomislav Dragovich, 2014).
ASSESMENT

PROBLEM KET TERAPI ANALISIS DRP


MEDIK
Kanker Kolon Terapi Avastin 285 mg Merupakan rekombinan
( Bevacibumab) monoklonal antibodi manusia
yang berikatan dengan semua
isotipe vascular endothelial growth
factor
Kanker Kolon Terapi Rexta 137,7 mg Derivat generasi kketiga senyawa
( oxaliplatin ) platinum dan termasuk dalam
golongan obat pengalkilasi.
Kanker Kolon Terapi Leucovarin 648 Menghambat enzim timidilat
mg sintase, sehingga menghambat
sintesis asam deoksiribonukleat
(DNA)
Kanker Kolon Terapi Curacil 648 mg Mekanisme kerja menghambat
(5FU IV Bolus) metilasi asam deoksiuridilat
Curacil 1944 mg menjadi asam timidilat
(5FU Syring
Pump)
ASSESMENT

Avastin ( bevacizumab ) minimal sekali memberikan efek samping


mual, memberikan efek ruam-ruam pada kulit penanganan yang
penting adalah perawatan dasar kulit pada umumnya yaitu diberikan
pelembab kulit, tabir surya.
Penggunaan bevacizumab harus memonitoring tekanan darah yang
harus diukur paling tidak 2-3 minggu.
Penanganan diare karena induksi Curacil diberikan loperamid atau
tinctura opii
Penanganan mual muntah pada penggunaan obat kemoterapi
diberikan antiemetika
PLAN

Pemberian pelembab kulit atau tabir surya untuk mengurangi efek


samping pemakaian avastin (bevacizumab)
Pemberian antidiare loperamid untuk mengatasi efek samping dari
penggunaaan Curacil
Pelarut yang digunakan untuk melarutkan avastin tidak cocok
digunakan D5. Usul pelarut yang digunakan diganti dengan
menggunakan NS/WFI
Memberikan antiemetik yang cocok untuk mengatasi mual dan muntah
Terapi tambahan meningkatkan kualitas pasien dengan memberikan
dukungan
MONITORING

Lakukan monitoring terhadap tekanan darah pasien karena pengguna


Avastin dapat meningkatkan tekanan darah lakukan pemeriksaan
darah rutin
Monitoring efek samping obat curacil dimana terdapat gangguan
pencernaan seperti diare
Monitoring penggunaan oxaliplatin yaitu neurotoksisitas akibat induksi
oxaliplatin
Monitoring progresivitas kanker
PERTANYAAN

1. Apakah kombinasi terapi sudah tepat?


2. Apakah dosis tiap obat yang diberikan telah sesuai?
3. Apakah pelarut dan volume pelarut yang digunaka telah sesuai?
4. Hitung konsentrasi akhir dari obat yang telah diencerkan!
5. Berapa lama stabilitas obat tersebut setelah dicampur dengan
larutan infus?
6. Bagaimana cara pemberian obat obat tersebut?
APAKAH KOMBINASI TERAPI SUDAH TEPAT?
SUDAH

Sumber : Panduan Penatalaksanaan Kanker


Kolon
APAKAH DOSIS TIAP OBAT YANG DIBERIKAN TELAH SESUAI? SESUAI

BSA =/3600

= 57 X 165 / 3600 = 1,616


Rexta (oxaliplatin) = 85 mg/m2 X 1,616 = 137,36 mg
Leucovorin = 400 mg/m2 X 1,616 = 646,4 mg
Curacil (5FU IV BOLUS) = 400 mg/m2 X 1,616 = 646,4 mg
Curacil (5FU Syiring Pump) = 1200 mg/m2 X 1,616 = 1939,2 mg
Avastin = 5 mg/kg X 57 kg = 285 mg
APAKAH PELARUT DAN VOLUME PELARUT YANG DIGUNAKAN TELAH
SESUAI?

Pelarut yang digunakan untuk Avastin (Bevacizumab) tidak sesuai,


karena seharusnya dilarutkan dalam 100 mL WFI/NS
UNTUK PELARUT LAINNYA SUDAH TEPAT
HITUNG KONSENTRASI AKHIR DARI OBAT
YANG TELAH DIENCERKAN
kons. Rexta = dosis x BSA / volume
= 85 mg/m2 X 1,616 / 250 ml= 0,54 mg/ml
kons Leucovorin = 400 mg/m2 X 1,616 / 250 ml = 2,58 mg/ml
kons Curacil = 400 mg/m2 X 1,616 (bolus tidak diencerkan)
kons Avastin = 5 mg/kg X 57 kg / 100 ml = 2,85 mg/ml
5. Berapa lama stabilitas obat tersebut
setelah dicampur dengan larutan infus?

Oxaliplatin setelah direkonstitusi stabil


sampai 48 jam dalam suhu 2 8 C

Leucovorin
Bevacizumab jangan dikocok

5-Fluorouracil
6. BAGAIMANA CARA PEMBERIAN OBAT OBAT
TERSEBUT?
DAFTAR PUSTAKA

National Comprehensive Cancer Network [NCCN]. (2005). Colon and Recatal cancer treatments guidline
for patients. NCCS
Koda-Kimble, M.A., et al. 2013. Applied Therapeutics. The Clinical Use of Drug 10th Edition. Lippinncot
Williams & Wilkins : Philadelpia.
Chambers P., Daniels S. (2012). Antiemetic Guidelines for Adult Patients Receiving Chemotherapy and
Radiotherapy. Cancer Commissioning Network. University College Hospital NHS Foundation Trust.
Depkes RI. 2009. Pedoman Pencampuran Obat Suntik dan Penanganan Sediaan Sitostatika. Jakarta.
Lawrence A.T. et al. 2009. Handbook on Injectable Drugs 15th edition. New York.
M Vaughan, D Gibbs. S Ellery (2012). Antiemetic Guidelines for Chemotherapy and Radiation Therapy
Canterbury District Health Board Oncology Department
Wells, BG., Dipiro, JT., Schwinghammer, TL., Dipiro, CV., 2015., Pharmacotherapy Handbook, Ninth
edition., McGraw-Hill Education Hal. 206

Anda mungkin juga menyukai