Anda di halaman 1dari 71

MANAJEMEN

ASET DAERAH
LANDASAN HUKUM
MANAJEMEN ASET DAERAH
UU No. 17 Th 2003 tentang Keuangan Negara
UU No. 1 Th 2004 tentang Perbendaharaan Negara
UU No. 32 Th 2004 tentang Pemerintahan Daerah
PP No. 58 Th 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
PP No. 24 Th 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
PP No. 6 Th 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah
Kepmendagri No. 49 Th 2001 tentang Sistem Informasi Manajemen
Barang Daerah
Kepmendagri No. 7 Th 2002 tentang Kode Lokasi dan Nomor Kode
Barang Daerah Provinsi/Kab/Kota
Kepmendagri No. 12 Th 2003 tengtang Penilaian Barang Daerah
Permendagri No. 17 Th 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Barang Daerah (Pengganti Kepmendagri No. 152 th 2004)
Permendagri No. 59 Th 2007 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah (Pengganti Permendagri No. 13 Th 2006)
Kelembagaan Pengelolaan Barang
Milik Daerah
Pemegang Kekuasaan
Kepala Daerah
Pengelolaan BMD

Pengelola BMD Sekretaris Daerah

Pembantu Pengelola Ka. BPKD


BMD
PENGELOLA BARANG
MILIK DAERAH
Pengguna BMD Kepala SKPD

Kuasa Pengguna
Kepala UPTD
BMD

Penyimpan BMD Staf SKPD/UPTD

Pengurus BMD Staf SKPD/UPTD

PP No. 6 Tahun 2006


UU NO. 1 TAHUN 2004
PASAL 5

Gubernur/Bupati/Walikota selaku kepala


pemerintahan daerah:
Menetapkan kebijakan pelaksanaan APBD
Menetapkan Kuasa Pengguna Anggaran
Menetapkan pejabat yang bertugas
melaksanakan pengelolaan barang milik
daerah
Wewenang
Gubernur/Bupati/Walikota Selaku
Pemegang Kekuasaan Pengelolaan
Menetapkan kebijakan pengelolaan BMD
BMD
Menetapkan penggunaan, pemanfaatan, atau
pemindahtanganan tanah dan bangunan
Menetapkan kebijakan pengamanan BMD
Mengajukan usul pemindahtanganan BMD yang
memerlukan persetujuan DPRD
Menyetujui usul pemindahtanganan dan
penghapusan BMD sesuai batas kewenangannya
Menyetujui usul pemanfaatan BMD selain tanah
dan/atau bangunan

Pasal 5 PP No. 6 Tahun 2006


UU No. 1 Tahun 2004
Pasal 6
Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan
Daerah (SKPKD) selaku BUD, berwenang:
Mengesahkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA-SKPD)
Melakukan pengendalian pelaksanaan anggaran
Menyimpan uang daerah
Mengelola/menatausahaan investasi
Melaksanakan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan
daerah
Menyajikan informasi keuangan daerah
Melaksanakan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta
penghapusan barang milik daerah
Wewenang dan Tanggungjawab
Kepala SKPD Selaku Pengguna
BMD

Mengajukan rencana kebutuhan BMD bagi SKPD yang dipimpinnya


Mengajukan permohonan penetapan status untuk penguasaan dan
penggunaan BMD yang diperoleh dari beban APBD dan perolehan lainnya
yang sah
Melakukan pencatatan & Inventarisasi BMD yang berada dalam
penguasaannya
Menggunakan BMD yang berada dalam penguasaannya untuk kepentingan
penyelenggaraan Tupoksi SKPD yang dipimpinnya
Mengamankan dan memelihara BMD yang berada dalam penguasaannya
Mengajukan usul pemindahtanganan BMD berupa tanah dan/atau barang yang
tidak memerlukan persetujuan DPRD dan BMD selain tanah dan bangunan
Menyerahkan tanah dan bangunan yang tidak dimanfaatkan untuk kepentingan
penyelenggaraan tupoksi SKPD yang dipimpinnya kepada
gubernur/bupati/walikota melalui pengelola barang
Melakukan pengawasan dan pengendalian atas penggunaan BMD
Menyusun dan menyampaikan Laporan Barang Pengguna Semesteran (LPBS)
dan Laporan Barang Pengguna Tahunan (LPBT) yang berada dalam
penguasaannya kepada Pengelola Barang

Pasal 8 PP No. 6 Tahun 2006


Wewenang dan Tanggungjawab
Sekretaris Daerah Selaku
Pengelola
BMD
Menetapkan pejabat yang mengurus dan
menyimpan BMD
Meneliti dan menyetujui Rencana Kebutuhan BMD
Meneliti dan menyetujui Rencana Kebutuhan
Pemeliharaan BMD
Mengatur pelaksanaan pemanfaatan, penghapusan,
dan pemindahtanganan BMD yang telah disetujui
Kepala Daerah dan DPRD
Melakukan koordinasi dalam pelaksanaan
inventarisasi BMD
Melakukan pengawasan dan pengendalian atas
pengelolaan BMD

Pasal 5 PP No. 6 Tahun 2006


Wewenang dan Tanggungjawab
Kepala UPTD Selaku Kuasa
Pengguna
BMD
Mengajukan Rencana Kebutuhan BMD unit kerja yang
dipimpinnya
Melakukan pencatatan & inventarisasi BMD yang berada
dalam penguasannya
Menggunakan BMD yang berada dalam penguasaannya
untuk kepentingan penyelenggaraan tupoksi unit kerja
Mengamankan dan memelihara BMD yang berada dalam
penguasaannya
Melakukan pengawasan dan pengendalian atas
penggunaan BMD
Menyusun dan menyampaikan Laporan Barang Pengguna
Semesteran (LPBS) dan Laporan Barang Pengguna
Tahunan (LPBT) yang berada dalam penguasaannya
kepada Pengelola Barang

PP No. 6 Tahun 2006


Tugas Penyimpan Barang
Menerima, menyimpan dan menyalurkan BMD
Meneliti dan menghimpun dokumen pengadaan
yang diterima
Meneliti jumlah dan kualitas barang yang diterima
sesuai dokumen pengadaan
Mencatat BMD yang diterima ke dalam Kartu
Barang
Mengamankan BMD yang ada dalam persediaan
Membuat Laporan Penerimaan, Penyaluran, dan
Stock Persediaan BMD kepada Kepala SKPD
Tugas Pengurus Barang
Mencatat seluruh BMD yang berada di masing-
masing SKPD dalam KIB, KIR, BI, BII sesuai
kodefikasi dan penggolongan BMD
Melakukan pencatatan BMD yang dipelihara dan
diperbaiki ke dalam Kartu Pemeliharaan
Menyiapkan Laporan Pengguna Barang
Semesteran (LPBS) dan Laporan Pengguna Barang
Tahunan (LPBT) serta Laporan Inventarisasi 5
tahunan yang berada dalam SKPD kepada
Pengelola
Menyiapkan usulan penghapusan BMD yang rusak
atau tidak dipergunakan lagi
UU No. 1 Tahun 2004
Pasal 43 & 44
Gubernur/Bupati/Walikota menetapkan kebijakan
pengelolaan barang milik daerah
Kepala SKPKD melakukan pengawasan atas
penyelenggaraan pengelolaan barang milik
daerah sesuai dengan kebijakan yang telah
ditetapkan
Kepala SKPD adalah pengguna barang bagi
satuan kerja yang dipimpinnya
Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna
Barang wajib mengelola dan menatausahakan
barang milik negara/daerah
PP 71 Tahun 2010
PSAP NO. 05
AKUNTANSI PERSEDIAAN

PSAP NO. 06
AKUNTANSI INVESTASI
PSAP TERKAIT
ASET DAERAH
PSAP NO. 07
AKUNTANSI ASET TETAP

PSAP NO. 08
AKUNTANSI KONSTRUKSI
DALAM PENGERJAAN
Definisi Aset

Sumber Daya yang dimiliki atau dikuasai oleh


entitas yang mempunyai manfaat ekonomi di
masa datang yang berasal dari transaksi masa
lalu dan dapat diukur nilainya secara andal
Barang Milik Daerah

Semua kekayaan daerah baik yang dibeli


atau diperoleh atas beban APBD maupun
yang berasal dari perolehan lain yang sah
baik yang bergerak maupun yang tidak
bergerak beserta bagian-bagiannya ataupun
yang merupakan satuan tertentu yang dapat
dinilai, dihitung, diukur atau ditimbang
termasuk hewan dan tumbuh-tumbuhan
kecuali uang dan surat-surat berharga
lainnya

Permendagri No. 17 Tahun 2007


KATEGORI ASET
(KEKAYAAN)
Benda tak bergerak (Real Property):
Tanah, Bangunan, Jalan dan Jembatan, Instalasi, Jaringan,
dan Monumen/Bangunan Bersejarah (Heritage)
Benda bergerak (Personal Property):
Mesin, Kendaraan, dan Peralatan
Hewan dan Tanaman
Persediaan:
Barang Habis Pakai, Persediaan barang donasi, dsb
Surat-Surat Berharga (Instrumen Investasi):
Deposito, Obligasi, Saham, dsb.
KATEGORI ASET

ASET PEMDA

ASET KEUANGAN ASET NONKEUANGAN

KAS DAN SETARA KAS ASET TETAP


SURAT BERHARGA ASET LAINNYA
INVESTASI KEU JK PANJANG PERSEDIAAN
KATEGORI ASET

ASET PEMDA

LOCAL GOVERNMENT
SOCIAL USE ASSETS SURPLUS PROPERTY
USE ASSETS

ASET PEMDA YANG ASET PEMDA YANG TDK


ASET PEMDA YANG
DIGUNAKAN UNTUK SEDANG DIGUNAKAN
DIGUNAKAN UNTUK
OPERASI PEMERINTAH UNTUK PEMERINTAH
SOSIAL (PUBLIK)
DAERAH MAUPUN SOSIAL (PUBLIK)
NERACA
ASET KEWAJIBAN

ASET LANCAR *JK PENDEK


*JK PANJANG
INVESTASI JK PANJANG EKUITAS
ASET TETAP
DANA CADANGAN
ASET LAINNYA
SIKLUS MANAJEMEN ASET DAERAH

Perencanaan
Perencanaan

Pengadaan
Pengadaan

Penggunaan/
Penggunaan/
Pemanfaatan
Pemanfaatan

Rehabilitasi
Rehabilitasi

Penghapusan
Penghapusan
PENGELOLAAN BARANG MILIK
DAERAH
Perencanaan kebutuhan dan penganggaran

Pengadaan
Penerimaan, penyimpanan, penyaluran
Penggunaan
Penatausahaan
Pemanfaatan
Pengamanan dan Pemeliharaan
Penilaian
Penghapusan
Pemindahtanganan
Pembinaan, Pengawasan, dan Pengendalian
Pembiayaan
Tuntutan Ganti Rugi

Permendagri No. 17 Tahun 2007


PRINSIP MANAJEMEN ASET
DAERAH
PERENCANAAN ASET
Pengadaan aset tetap harus dianggarkan yang
terdokumentasi dalam rencana anggaran
investasi/modal Rencana Kebutuhan Barang
Milik Daerah (RKBMD)
Perencanaan kebutuhan aset daerah disusun
dalam Rencana Kerja dan Anggaran SKPD
Perencanaan kebutuhan aset daerah
berpedoman pada standar sarana & prasarana
perkantoran, standar barang, standar kebutuhan,
dan standar harga
PRINSIP MANAJEMEN ASET
DAERAH
PENGADAAN ASET
Pengadaan aset daerah didasarkan pada
prinsip ekonomi, efisiensi, dan efektivitas
(Value for Money), transparan dan terbuka,
bersaing, adil/tidak diskriminatif dan
akuntabel
Pada saat pembelian harus ada dokumen
transaksi yang jelas mengenai tanggal
transaksi, jenis aset dan spesifikasinya, dan
nilai transaksi.
Pengadaan Aset

Swakelola
Penunjukkan Langsung
Tender
VALUE FOR MONEY

Value for Money


(3E)

INPUT INPUT OUTPUT OUTCOME


INPUT INPUT OUTPUT OUTCOME
PRIMER (Rp) (Masukan) (Keluaran) (Hasil)
PRIMER (Rp) (Masukan) (Keluaran) (Hasil)

EKONOMI EFISIENSI EFEKTIVITAS


(Spending Less) (Spending Well) (Spending Wisely)
INPUT konversi INPUT konversi KEGIATAN
KEGIATAN
INPUT INPUT
PRIMER SEKUNDER PEMDA
PEMDA
PRIMER SEKUNDER

K
O
ANGGARAN
ANGGARAN tenaga
tenagakerja,
kerja, N
V
bahan,
bahan,
E
R
infrastruktur,
infrastruktur,dan
dan
S
I
barang
barangmodal
modal output
output
kegiatan
kegiatan
Harga
Pasar
VFM Dalam Pengadaan Aset Daerah

Standar Harga

Pengontrakan

ANGGARAN PENGADAAN Terder Kompetitif


(APBD) ASET DAERAH
Sewa Beli (leasing)

Kerjasama Operasi

Kemitraan Pemda
PRINSIP MANAJEMEN ASET
DAERAH Lanjutan
PENGGUNAAN ASET

Pada saat digunakan harus dilakukan


pencatatan mengenai maksud dan tujuan
penggunaan aset (status penggunaan aset)
Mutasi dan disposisi aset tetap harus dicatat
Biaya pemeliharaan dan depresiasi harus
dicatat
PRINSIP MANAJEMEN ASET
DAERAH Lanjutan
PEMANFAATAN ASET

Sewa (jangka waktu mak. 5 th, dapat


diperpanjang)
Pinjam Pakai (jangka waktu mak. 2 th, dapat
diperpanjang)
Kerjasama Pemanfaatan (jangka waktu mak. 30
th, dapat diperpanjang)
Bangun Guna Serah (BOT) dan Bangun Serah
Guna (jangka waktu mak. 30 th)
PRINSIP MANAJEMEN ASET
DAERAH Lanjutan
PENGHENTIAN, PEMBINAAN, DAN PENGAMANAN ASET

Pada saat penghentian aset tetap harus dicatat dan


mendapat otorisasi
Pembinaan terhadap aset milik daerah harus
dilakukan mulai dari inventarisasi aset, pengamanan
aset, pemanfaatan aset, penghapusan, dan revaluasi
Pengamanan aset meliputi pengamanan administrasi
dan catatan, pengamanan secara hukum, dan
pengamanan fisik.
PRINSIP MANAJEMEN ASET
DAERAH Lanjutan

PENGAMANAN ADMINISTRASI

Kartu Inventaris Barang


Daftar Inventaris Barang & Nilai Buku
Laporan Mutasi Barang
Laporan Tahunan
PRINSIP MANAJEMEN ASET
DAERAH Lanjutan

PENGAMANAN HUKUM

Bukti Kepemilikan Barang


Sertifikat Tanah
BPKB atau STNK
Kuitansi atau Faktur Pembelian
PRINSIP MANAJEMEN ASET DAERAH
Lanjutan

PEMINDAHTANGANAN
Penjualan

Tukar-Menukar

Hibah

Penyertaan Modal Pemerintah Daerah


SISTEM DAN PROSEDUR
AKUNTANSI ASET
Pengadaan Aset

Swakelola (pengadaan sendiri)


Penunjukan Langsung
Seleksi
Sayembara
Kontes
Tender (Lelang)
Pelelangan Umum
Pelelangan Terbatas
Pelelangan sederhana
Prosedur pengadaan Barang
Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa dilaksanakan
oleh Tim (Panitia Pelaksana Pengadaan Barang Daerah)
untuk tertib administrasi dan optimalisasi pendayagunaan
serta tertib inventarisasi.
Pengadaan barang dapat melalui pengadaan/pemborong
pekerjaan, swakelola, hibah/sumbangan, sewa beli,
pinjaman, dan guna-usaha.
Prosedur pengadaan barang dimulai dari perencanaan
kebutuhan barang oleh masing-masing SKPD dan diakhiri
dengan dilaksanakannya pengadaan barang yang
dibutuhkan oleh panitia pelaksana pengadaan barang
daerah.
Pengadaan Barang Milik Daerah harus mengikuti peraturan
perundangan tentang pengadaan barang dan jasa
Fungsi/Fihak Yang Terkait

1. Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja sebagai


pengguna/kuasa pengguna barang bertugas dan bertanggungjawab
atas perencanaan pengadaan, pemeliharaan, perbaikan,
penggunaan, penyimpanan, inventarisasi, mutasi, pengamanan dan
pengawasan dalam lingkungan wewenangnya.

2. Pengelola Barang Milik Daerah , sebagai pelaksana pembinaan


dan pengelolaan barang bertugas dan bertanggungjawab atas
terlaksananya standarisasi barang, perencanaan, pengadaan,
penyimpanan, penyaluran, pemeliharaan/perbaikan, penghapusan,
penjualan, pemanfaatan, inventarisasi dan pengendalian/
pengawasan barang milik daerah.
DOKUMEN YANG DIBUTUHKAN

Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah (RKBMD)


Daftar Barang Milik Daerah (DBMD)

Daftar Barang Pengguna (DBP)

Daftar Barang Kuasa Pengguna (DBKP)

Daftar Kebutuhan Barang Daerah (DKBD)

Daftar Kebutuhan Pemeliharaan Barang (DKPB)

Daftar Hasil Pemeliharaan Barang


Laporan yang Diperlukan
Laporan Barang Pengguna Semesteran (LBPS)
Laporan Barang Pengguna Tahunan (LBPT)
Laporan Barang Kuasa Pengguna Semesteran
(LBKPS)
Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan
(LBKPT)
Laporan Barang Milik Daerah (LBMD)
Laporan Pengelola Barang Semesteran
Laporan Pengelola Barang Tahunan
Penerimaan BMD oleh
Pengurus/Penyimpan Barang
Membuat Berita Acara Penerimaan Barang
Mencatat pada Buku Penerimaan Pengadaan
Barang dan
Mencatatkan kedalam Buku Barang
(Inventaris) dan Buku Barang (Pakai Habis)
selanjutnya
Dapat menyimpan atau menyerahkan atau
mendistribusikan barang tersebut kepada
pemakainya sesuai dengan perintah Kepala
Satuan Unit Kerjanya.
Prosedur Penyimpanan
dan Penyaluran

Penyimpanan adalah kegiatan untuk melakukan


pengurusan, penyelenggaraan, dan pengaturan barang
persediaan dalam gudang/ruang penyimpanan.
Sedangkan penyaluran adalah kegiatan melakukan
pengiriman barang dari gudang induk/unit ke unit
satuan kerja pemakai barang.

Prosedur penyimpanan dan penyaluran barang dimulai


dari penerimaan barang dari supllier/fihak ketiga dan
diakhiri dengan disalurkannya barang yang dibutuhkan
oleh unit/satuan kerja yang memerlukan.
Fungsi/Fihak Yang Terkait
1. Pengurus Barang Daerah pada Gudang Induk/Unit, yang
bertugas untuk menerima, menyimpan dan mengeluarkan
barang-barang milik daerah untuk masa satu tahun angaran.

2. Panitia Pemeriksa Barang Daerah/Unit (PPBD/U), yang


bertugas melaksanakan pemeriksaan atas kuantitas, kualitas dan
spesifikasi lainnya atas barang yang diterima.

3. Fungsi Perlengkapan, sebagai pelaksanaan pembina pengelola


barang bertugas dan bertanggungjawab atas terlaksananya
standarisasi barang, perencanaan, pengadaan, penyimpanan,
penyaluran, pemeliharaan atau perbaiakan, penghapusan,
penjualan, pemanfaatan, inventarisasi dan
pengendalian/pengawasan barang.

4. Fungsi Keuangan, yang bertugas untuk melaksanakan


pembayaran kepada fihak penyedia barang/jasa sesuai dengan
prosedur pengeluaran kas yang berlaku.

5. Fungsi Akuntansi, yang bertugas mencatat barang ke dalam


buku catatan barang yang ada.
DOKUMEN YANG DIGUNAKAN:

1. Surat Perintah Pengeluaran/Penyaluran


Barang
2. Surat Tanda Terima (untuk penyerahan barang
inventaris)
3. Bukti Pengambilan Barang Dari Gudang
CATATAN YANG DIGUNAKAN:
1. Buku Barang Inventaris
2. Buku Barang Pakai Habis
3. Buku Hasil Pengadaan Barang
4. Buku Penerimaan Barang
5. Buku Pengeluaran Barang
6. Kartu Barang
7. Kartu Persediaan Barang
Prosedur Penyimpanan
Barang
Penyimpan Barang
Melaksanakan pembukuan terhadap keluar masuk
barang dari dan keluar gudang.
Melaksanakan penyimpanan barang secara tertib dan
teratur.
Melaksanakan perawatan barang selama dalam
penyimpanan serta pemeliharaan kebersihan ruangan
tempat penyimpanan barang.
Merencanakan tempat penyimpanan barang untuk
keperluan barang baru atau yang akan diterima dan
barang yang tidak dipakai lagi/yang belum dihapuskan.
Mengadakan pencatatan atau stock opname pada tiap-
tiap akhir tahun.
Buku Catatan Penyimpanan
Barang
Buku Barang
Kartu Barang
Kartu Persediaan
PROSEDUR PEMANFAATAN
Pemanfaatan barang adalah aktivitas yang meliputi
sewa barang dan penggunausahaan (misal KSO,
BOT, dan BT) dengan pihak ketiga.
Prosedur pemanfaatan barang dimulai dari
pengusulan tentang barang yang akan disewa atau
digunausahaan dari unit kerja ke Kepala Daerah
dan diakhiri dengan dilaksanakannya prosedur
penerimaan kas daerah.
FUNGSI/PIHAK YANG TERKAIT:

Fungsi/pihak yang terkait dalam prosedur pemanfaatan barang


adalah:
1. Unit/Satuan Kerja sebagai pengelola barang.
2. Fungsi Perlengkapan, sebagai pelaksana pembina pengelola
barang bertugas dan bertanggungjawab atas terlaksananya
pemanfaatan, barang.
3. Panitia Penelitian dan Penilaian Usulan Kerjasama yang
bertugas untuk meneliti dan menilai kelayakan usulan/proposal
kerjasama dari pihak ketiga
4. Fungsi Keuangan yang bertugas menerima uang hasil sewa.
DOKUMEN YANG DIGUNAKAN:

1. Daftar Pemanfaatan Barang


2. Surat Perjanjian Sewa
3. Berita Acara Penelitian dan Penilaian
Usulan Kerjasama
4. Surat Perjanjian Kerjasama
PROSEDUR PEMELIHARAAN
Pemeliharaan barang adalah upaya mencegah kerusakan
yang diyakini lebih baik daripada memperbaikinya
Prosedur pemeliharaan barang ini meliputi kegiatan agar
semua barang (khususnya semua barang inventaris yang
tercatat dalam buku inventaris yang sedang dalam
pemakaian) selalu dalam keadaan baik dan siap untuk
digunakan
Prosedur ini dimulai dari perencanaan pemeliharaam barang
oleh masing-masing unit dan diakhiri dengan
dilaksanakannya pemeliharaan barang
FUNGSI/PIHAK YANG TERKAIT:

Fungsi/pihak yang terkait dalam prosedur pengadaan


barang adalah:
1. Unit/Satuan Kerja sebagai pemakai barang bertugas dan
bertanggungjawab atas perencanaan dan pelaksanaan
pemeliharaan, perbaikan, penggunaan dan pengawasan
barang inventaris. dalam lingkungan wewenangnya.
2. Fungsi Perlengkapan, sebagai pelaksana pembina
pengelola barang bertugas dan bertanggungjawab atas
terlaksananya, pemeliharaan atau perbaiakan dan
pengendalian/pengawasan barang.
3. Panitia Pemeriksa Barang Daerah/Unit (PPBD/U).
DOKUMEN YANG DIGUNAKAN:

1. Rencana Kebutuhan Pemeliharaan


Barang Unit (RKPBU)
2. Rencana Tahunan Pemeliharaan Barang
Unit (RTPBU)
3. Kartu Pemeliharaan Barang
4. Surat Perjanjian Kerja/Surat Perintah
Kerja (SPK)
PROSEDUR TUNTUTAN
PERBENDAHARAAN DAN TUNTUTAN
GANTI RUGI
Dalam rangka (TPTGR)
pengamanan dan penyelamatan barang daerah
perlu dilengkapi dengan ketentuan-ketentuan yang mengatur
tentang sanksi-sanksi terhadap para pemegang barang daerah.
Ketentuan tersebut dapat berupa:
1. tuntutan perbendaharaan (TP) terhdap pemegang barang jika
didalam pengurusannya terdapat kekurangan
perbendaharaan, dan
2. tuntutan ganti rugi (TGR) terhdap para pegaai negeri/pegawai
perusahan daerah dalam kedudukannya bukan sebagai
bendaharawan/pemegang barang yang karena perbuatannya
melanggar hukum dan atau melalaikan kewajibannya
sebagaimana mestinya sehingga merugikan daerah.
FUNGSI/PIHAK YANG TERKAIT:

1. Majelis Pertimbangan TPTGR. Majelis ini dibentuk oelh


Kepala Daerah yang bertugas memberikan pendapat dan
pertimbangan kepada Kepala Daerah pada setiap kal ada
persoalan yang menyangkut TPTGR.
2. Biro/Bagian Keuangan sebagai sekretaris Majelis
Pertimbangan TPTGR.
3. Pemegang Barang Daerah yang bertugas mengelola dan
bertanggungjawab atas kekurangan perbendaharaan
barang yang terjadi dalam pengurusannya.
DOKUMEN YANG DIGUNAKAN:

1. Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak


2. Laporan Perkembangan Penyelesaian
Kasus Kerugian Daerah
PROSEDUR PERUBAHAN STATUS
HUKUM
Perubahan status hukum adalah setiap tindakan
hukum dari pemerintah daerah yang mengakibatkan
terjadinya perubahan status pemilikan atas barang
daerah
Termasuk dalam tindakan ini adalah penghapusan
barang dan pelepasan hak atas tanah dan atau
bangunan. Sedangkan tukar guling/ruislag adalah
salah satu vara dari pelepasan hak atas tanah dan
atau bangunan milik pemerintah daerah
FUNGSI/PIHAK YANG TERKAIT

1. Unit/Satuan Kerja sebagai pemakai barang bertugas dan


bertanggungjawab atas penggunaan dan pengawasan
barang inventaris dalam lingkungan wewenangnya
2. Biro/Bagian Perlengkapan, sebagai pelaksana pembina
pengelola barang bertugas dan bertanggungjawab atas
terlaksananya pengapusn barang daerah
3. Panitia Penghapusan Barang Daerah (PPhBD)
4. Bagian Keuangan
5. Bagian Akuntansi
DOKUMEN YANG DIGUNAKAN

1. Beritan Acara Penghapusan Barang


2. Laporan Penghapusan barang
3. Buku barang inventaris
4. Kartu Barang
Inventarisasi dan Pelaporan
Aset/BMD
Kartu Inventaris Barang
(KIB)
KIB-A: Tanah,
KIB-B: Mesin dan Peralatan
KIB-C: Gedung dan Bangunan
KIB-D: Jalan, Irigasi dan Jaringan
KIB-E: Aset Tetap Lainnya
KIB-F: Konstruksi dalam Pengerjaan
Mutasi Barang
(Penambahan/Pengurangan
BMD)yang disebabkan:
Bertambah
a. Pengadaan baru karena pembelian
b. Sumbangan atau hibah.
c. Tukar-menukar.
d. Perobahan karena peningkatan kualitas (guna susun).

Berkurang karena disebabkan:


a. Dijual/dihapuskan.
b. Musnah/hilang/mati.
c. Dihibahkan/disumbangkan.
d. Tukar-menukar/Tukar guling (ruilslag)/dilepaskan dengan ganti
rugi.

Dilaporkan dalam Laporan Mutasi Barang dan Daftar Mutasi Barang


Buku Inventaris (BI) dan
Buku Induk Inventaris (BII)
Buku Inventaris (BI): himpunan catatan data teknis dan
administratif yang diperoleh dari catatan kartu-kartu inventaris
barang dari KIB-A, s/d KIB-F ditiap-tiap SKPD.
Buku Induk Inventaris (BII): merupakan gabungan/kompilasi
dari Buku Inventaris dari semua SKPD yang dikirimkan ke
Bagian Perlengkapan/Sekretariat Daerah Kab/Kota sebagai
pusat inventarisasi dan Pusat Informasi Barang Daerah. Buku
Induk Inventaris ini dikompilasi oleh pembantu/pengelola barang
dan berlaku untuk masa 5 (lima) tahun.
Untuk keperluan laporan maka Buku Induk Inventaris Barang
Kabupaten/Kota dibuat Rekapitulasi Induk untuk
menggambarkan jumlah kekayaan Kabupaten/Kota tersebut.
Rekapitulasi Buku Inventaris pertahun untuk menggambarkan
jumlah kekayaan Kabupaten/Kota tersebut
PENILAIAN
(APPRAISAL)
BARANG MILIK
DAERAH
Kegunaan Penilaian BMD
Penyusunan Neraca
Pemindahan hak: penjualan, tukar-menukar, hibah,
penyertaan modal
Pemanfaatan: sewa, kerjasama, bangun guna
serah, bangun serah guna
Go Publik
Asuransi
Meger
Likuidasi
Pinjaman
Pajak
Penilaian BMD
Penilaian BMD dilakukan oleh Tim yang dibentuk
dengan SK Kepala Daerah dan dapat melibatkan
penilai independen bersertifikat
Penilaian BMD berupa tanah dan/atau bangunan
dilaksanakan untuk memperoleh nilai wajar dengan
estimasi terendah dengan menggunakan NJOP
Penilaian BMD selain tanah dan/atau bangunan
didasarkan pada nilai perolehan dan/atau HPU
(Harga Pasaran Umum) dikurangi penyusutan serta
memperhatikan kondisi fisik aset
Pendekatan Penilaian BMD

Perbandingan Data Pasar: Dilakukan


berdasarkan pada estimasi harga pasar pada
saat itu atas barang yang sejenis
Berdasarkan Biaya Pengganti (Replacement
Cost): Dilakukan berdasarkan estimasi biaya
pengganti atau biaya reproduksi barang saat
itu dikurangi biaya penyusutan
Kapitalisasi pendapatan: Dilakukan khusus
untuk barang milik daerah yang memiliki
karakteristik menghasilkan pendapatan
Kriteria Penilaian
Tanah menggunakan harga pasar dan NJOP
Bangunan menggunakan umur ekonomis, faktor
fisik, bahan material, dan konstruksi
Kendaraan dan mesin menggunakan faktor fisik,
umur ekonomis, merk, jenis, tipe, tahun pembuatan,
spesifikasi teknis, dan harga pasar (Harga Pasaran
Umum/Nilai Jual Kendaraan Bermotor)
Perlengkapan alat kantor dan rumah tangga
menggunakan faktor fisik, manfaat, dan umur
ekonomis
Hewan dan tanaman menggunakan faktor fisik,
jenis, umur, manfaat, dan harga pasar
Obyek Penilaian

Seluruh BMD yang dimiliki atau dikuasai


BMD yang memiliki nilai ekonomis

Anda mungkin juga menyukai