Anda di halaman 1dari 15

Hiperplasia Endometrium

Pembimbing :
Dr. M. Rizky Pratama Yudha Lubis, M Ked(OG),
Sp.OG
Nama : ADE FITRIYANI LUBIS
7111080349
Anatomi & Fisiologi
Endometrium
Uterus :
Korpus
Servik

Endometrium :
kelenjar-kelenjar
endometrium
sel-sel stroma mesenkim
pembuluh darah
tempat Implantasi

Sensitive Hormone
Estrogen &
Progesterone
Endometrium merupakan lapisan
paling dalam dari rahim.

Lapisan ini tumbuh dan


menebal setiap bulannya
dalam rangka
mempersiapkan diri
terhadap terjadinya
kehamilan, agar hasil
konsepsi bisa tertanam.

Jika tidak terjadi kehamilan, maka


lapisan ini akan keluar saat
menstruasi
Siklus Endometrium Normal
Fase
Fase Menstruasi Fase Pasca Haid Fase Prahaid
Intermenstrum
(Deskuamasi) (Regenerasi) ( Sekresi )
(Proliferasi)
Fase ini Fase ini Pada fase ini Fase ini
berlangsung 3-4 berlangsung 4 endometrium berlangsung
hari. hari (hari 1-4 menebal hingga sejak hari
Terjadi siklus haid). 3,5 mm. setelah ovulasi
pelepasan Terjadi Berlangsung yakni hari ke 14
endometrium regenerasiepitel selama 10 hari sampaihari ke
dari dinding mengganti sel (hari ke 5-14 28.
uterus yakni sel- epitel siklus haid). Fase sekresi dini
sel epitel dan endometrium Fase Proliferasi Fase sekresi
stroma yang luruh. Dini lanjut
yangmengalami Regenerasi ini Fase Proliferasi
disintergrasi dan membuat Madya
otolisis dengan lapisan Fase Proliferasi
stratum basale endometrium Akhir
yang masihutuh setebal 0,5
disertai darah mm.
dari vena dan
arteri yang
mengalami
aglutinasi
danhemolisis
serta sekret dari
uterus, serviks
Hiperplasia Endometrium
Pertumbuhan yang
berlebihdari kelenjar, dan
stroma pembentukan
vaskularisasi dan
infiltrasilimfosit pada
endometrium
Hiperplasia endometrium

rangsangan / stimulasi
hormon estrogen yang tidak
diimbangi oleh progesteron
KLASIFIKASI
WHO dan The International Society of Gynecologic
Pathologists
Tipe Deskripsi Resiko Menjadi Ca
Endometrium
Simple Peningkatan perbandingan kelenjar dengan stroma 1%
dengan kelenjar disekitarnya dan bentuknya yang
ireguler. Kelenjar bisa mungkin berdilatasi atau
kistik (hyperplasia kistik) dan dibatasi oleh tipe
proliferative sel endometrium

Kompleks Kelenjar pada hyperplasia kompleks menunjukan 3% - 5%


peningkatan kepadatan dengan sedikit intervensi dari
stroma diantara elemen kelenjar. Epitel pelapis
berlapis dan memperlihatkan banyak gambaran
mitotic. Sel-sel pelapis mempertahankan polaritas
normal dan tidak menunjukkan pleomorfisme atau
atipia sitologikArsitektur dari kelenjar lebih
kompleks
Simple dengan atipia Atipis ditandai dengan kehilangan poalritas, 8% - 10%
peningkatan perbandingan nuclear dengan
sitoplasmik, nucleus yang besar dan bentuk yang
bervariasi, penebalan membrane nucleus
Kompleks dengan atipia 25% - 30 %
Pathogenesis
Stimulasi
unoppesd
estrogen Menghamba Rangsangan
(estrogen t produksi terhadap
Kadar Regresidan
tanpa Gonadotrpin pertumbuha
estrogen diikuti
pendamping (feedback n
yang tinggi perdarahan.
progesteron mechanism) folikelberku
/estrogen . rang
tanpa
hambatan).

penurunan produksi
Pada wanita Terjadi siklus yang
progesteron oleh
perimenopause anovulatoar
korpus luteum

terjadinya stimulasi
proliferasi berlebih
hormon estrogen estrogen tidak
dan terjadinya
terhadap kelenjar diimbangi oleh
hiperplasia pada
maupun stroma progesteron.
endometrium.
endometrium
Gejala Klinis
Siklus menstruasi tidak teratur
Tidak haid dalam jangka waktu lama
(amenorrhoe)
Menstruasi terus-menerus dan
banyak(metrorrhagia).
Faktor Resiko :
1.Sekitar usia menopause
2.Didahului dengan terlambat haid atau amenorea
3.Obesitas ( konversi perifer androgen menjadi estrogen
dalam jaringan lemak )
4.Penderita Diabetes melitus
5.Pengguna estrogen dalam jangka panjang tanpa disertai
pemberian progestin pada kasus menopause
6.PCOS polycystic ovarian syndrome
7.Penderita tumor ovarium dari jenis granulosa theca cell
tumor5
Diagnosa
Anamnesis
Riwayat
penyakit
Riwayat
dahulu,
penggunaan
Keluhan riwayat Riwayat
kontrasepsi,
Identitas ( perdarahan penggunaan Ginekologi
riwayat
) obat, dan dan Obstetri
penggunaan
riwayat
hormon
penyakit
keluarga.

Pemeriksan Fisik

Tanda
Inspeksi Palpasi Pemriksaan
Tanda Vital tanda
Vagina Uterus Bimanual
anemia
Pemeriksaan Penunjang

USG :
Abdomen
Biopsi MRI
Transvagina
SalineInfusion
Sonohysterography
Histeroskopi

Diagnosis Banding
Karsinoma endometrium,
Abortus inkomplit
Leiomioma
Polip
Terapi Terapi
Kuretase
Progestin

Hiperplasia
Hiperplasia Atipikal
endometrial non Hiperplasia Atipik
atau Kompleks
atipi
Terapi cyclical Terapi continuous Jika memang
progestin progestin dengan terdeteksi ada
(medroxyprogeste megestrol asetat kanker operasi
rone asetat 10-20 (40 mg/hari) pengangkatan
mg/hari untuk 14 Terapi dilanjutkan rahim
hari setiap bulan) selama 2-3 bulan
Terapi continuous dan dilakukan
progestin biopsi
(megestrol asetat endometrial 3-4
20-40 mg/hari) minggu setelah
terapi selesai
untuk
mengevaluasi
respon
Prognosis

Penelitian terbaru menemukan bahwa


pada saat histerektomi 62,5% pasien
dengan hiperplasia endometrium atipikal
yang tidak diterapi ternyata juga
mengalami karsinoma endometrial pada
saat yang bersamaan.
Sedangkan pasien dengan hiperplasia
endometrial tanpa atipi yang di
histerektomi hanya 5% diantaranya yang
juga memiliki karsinoma endometrial. 11,12
Pencegah
an
Melakukan pemeriksaan USG dan / atau pemeriksaan
rahim secara rutin

Melakukan konsultasi ke dokter jika mengalami


gangguan seputar menstruasi

Menurunkan berat badan.

Penggunaan etsrogen pada masa pasca menopause


harus disertai dengan pemberian progestin untuk
mencegah karsinoma endometrium.

Bila menstruasi tidak terjadi setiap bulan maka harus


diberikan terapi progesteron untuk mencegah
pertumbuhan endometrium berlebihan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai