Anda di halaman 1dari 59

C A R IO G R A M

Skill lab blok 13


Cariogram

Definisi : Program yang berguna


untuk mengetahui resiko karies
Tujuan :
Interaksi faktor resiko karies
Persentase kemungkinan menghindari
karies gigi
Resiko karies berbentuk grafis
Agar perawatan pencegahan karies tepat
sasaran sesuai resiko yang paling
dominan
Faktor resiko terjadinya karies

Berpengaruh secara langsung


Attack : plak, bakteri, diet
Defence : saliva, fluoride
Berpengaruh tidak langsung
Sosioekonomi, dll

Yang menjadi acuan pada cariogram adalah


faktor resiko yg berpengaruh secara
langsung dengan mempertimbangkan dosis,
frekuensi dan durasi faktor resiko tersebut
Bentuk cariogram
Hijau : persentase kemungkinan
menghindari karies

Biru gelap : diet (kombinasi antara


jenis & frekuensi diet

Merah : bakteri (kombinasi antara


jumlah plak & streptococus mutan

Biru terang : kombinasi fluoride,


sekresi saliva & kapasitas buffer
saliva

Kuning : kombinasi past caries


experience & penyakit sistemik yg
berhubungan dng karies
Semakin besar persentase warna hijau,
maka resiko karies akan semakin berkurang
dengan syarat pasien tidak merubah
resiko2 yang lain
Persentase pada warna yang lain
menunjukkan faktor resiko yang mana yang
menjadi penyebab dari resiko karies
Pada cariogram, tidak dipertimbangkan
fraktur, tumpatan dan diskolorasi yang
membutuhkan tumpatan
Gigi dengan tumpatan overhanging, berjejal,
tepi mahkota tidak rapat yg bs jd resiko
karies jg tdk dipertimbangkan
1. Exit = keluar dari program
2. New = screen baru utk pasien baru
3. About = keterangan ttg program
4. Help = informasi tambahan ttg cara penggunaan
program
5. Notes = data pasien
6. Preliminary interpretation and proposed measures
= preventif dan perawatan klinis yang dapat
dilakukan, berdasarkan skor yang didapat
7. Print = utk print cariogram
Tahapan
Klik notes
Input informasi pasien
Klik OK
Detail data pasien
akan terinput pada
bagian atas kiri
screen.
Informasi ini tidak
dapat di save,
sebaiknya diprint dan
dijadikan 1 dengan
data cariogram
Lakukan setting pada country/area dan
group
Pemilihan standard/low/high risk
dilakukan berdasarkan beberapa
pertimbangan.
Country/area = co/ Utk negara tanpa
fluoridasi fluor standard set
Group = high risk = co/ orang tua dengan
permukaan akar gigi terpapar dalam
rongga mulut.
Isi skor dibawah dengan cara merubah
angka atau klik tanda panah
Utk mengetahui keterangan tiap faktor,
letakkan kursor pada nama faktor
resiko
Setelah semua skor dimasukkan, maka
akan keluar diagram dibawah.

Klik no 6
preventif dan perawatan klinis yang dapat
dilakukan,berdasarkan skor yang didapat. Dicatat
dan dikomunikasikan kepada pasien.
Klik no 7 untuk melakukan print out

Klik kedua opsi, pilih print warna atau


hitam putih kemudian Klik OK
H ow to save

Untuk melakukan save pada


cariogram, lakukan copy paste
gambar cariogram pada ms. Words,
atau gunakan snipping tool
Print out juga bisa dilakukan setelah
data dari cariogram dipindahkan ke
ms.Word.
Caries experience

Riwayat karies dimasa lalu, kavitas,


tumpatan, dan gigi yang hilang
karena karies (DMFT)
DATA YANG DIBUTUHKAN :
DMFT = dibandingkan dng indeks
standar DMFT menurut WHO
Karies baru dalam waktu 1 tahun
D M FT
D = decay : jumlah gigi permanen karies yang masih
dapat ditumpat
M = missing : jumlah gigi permanen yang telah/harus
dicabut karena karies
F = filing : jumlah gigi permanen yang telah ditambal dan
masih baik
Klasifikasi jumlah skor DMFT menurut WHO adalah sebagai
berikut :
0-1.2 Sangat rendah
1.2-2.6 Rendah
2.7-4.4 Sedang
4.5-6.5 Tinggi
> 6.6 Sangat tinggi
Caries experience = Skor 0

Tidak ada karies & tumpatan :


Tidak ada karies
Tidak ada kavitas & tumpatan lama
Tidak ada gigi yang hilang karena karies
Indeks DMFT = sangat rendah
Caries experience = Skor 1
Indeks DMFT rendah

Caries experience = Skor 2


Indeks DMFT sedang

Caries experience = Skor 3


Indeks DMFT tinggi
Jika terdapat beberapa kavitas yang muncul
selama setahun terakhir, walaupun jumlah F
nya sedikit.
Related generaldisease

Penyakit atau kondisi tertentu yang dapat


meningkatkan resiko terjadinya karies.
Beberapa penyakit atau kondisi dapat
mempengaruhi proses karies secara
langsung/tidak langsung melalui :
Saliva (pembentukan dan komposisi)
Pola makan
Obat2an
DATA YANG DIBUTUHKAN :
Riwayat medis
Obat obatan
Contoh penyakit :
Penyakit atau kondisi pada masa kecil
yg dapat mempengaruhi pembentukan
enamel
Penyakit autoimun : sjogrens syndrome
Obat2an yang berpengaruh pd saliva
Radiasi kepala-leher
Contoh kondisi :
Pasien dengan disabilitas /cacat
Pasien dengan daya penglihatan rendah
Related generaldisease = skor
0
Tidak ada penyakit :
Pasien sehat, tidak ada riwayat penyakit
yang berhubungan dengan karies gigi
Related generaldisease = skor
1
Kondisi penyakit, derajat ringan :
Ada penyakit yang secara tidak
langsung berpengaruh terhadap proses
karies
Atau ada kondisi lain yang dapat
mempengaruhi resiko karies, co :
diabilitas, tidak mampu bergerak, dll.
Related generaldisease = skor
2
Kondisi penyakit, derajat berat,
berlangsung lama :
Pasien rawat inap
Pasien dengan medikasi jangka panjang
yang dapat mempengaruhi sekresi
saliva.
Pasien dengan terapi radiasi kepala-
leher jangka panjang
D iet,contents (kandungan)

Diet berpengaruh penting dalam


perkembangan karies gigi.
Diet kariogenik (sukrosa, glukosa, fruktosa)
minuman manis (dari gula), makanan
lengket & manis (coklat, biskuit,roti, kue),
permen,dll.
Diet non kariogenik Pemanis buatan yg
non kariogenik (cyclamate, aspartam,
sakarin, sorbitol, xylitol, isomalt), makanan
berserat (buah, sayuran, dll)
DATA YANG DIBUTUHKAN : riwayat diet
D iet,content = skor 0

Very low fermentable carbohydrate


Diet kariogenik sangat sedikit
Pasien banyak diet non kariogenik
(sayur & buah2an)
D iet,content = skor 1

low fermentable carbohydrate, non


cariogenic diet
Diet kariogenik sedikit
Pasien mengkonsumsi gula buatan yang
non kariogenik
D iet,content = skor 2

Moderate fermentable carbohydrate


content
Diet kariogenik banyak
D iet,content = skor 3

High fermentable carbohydrate


intake inappropriate diet
Diet kariogenik tidak terkontrol
Intake gula dan karbohidrat kariogenik
sangat tinggi
D iet, frekuensi
Estimasi rata rata jumlah makanan dan snack
perhari
Snack kecil seperti biskuit atau permen dapat
meningkatkan produksi asam dalam rongga
mulut. Snack yang sifatnya non kariogenik atau
air putih tidak dihitung dalam frekuensi diet
DATA YANG DIBUTUHKAN : hasil kuesioner
(recall 24 jam / recall 3 hari)
Beberapa cara utk mengetahui frekuensi diet :
Interview : recall 24 jam
Catatan pola makan dan frekuensi selama 3 hari.
D iet,frekuensi= Skor 0

Maksimal 3 kali makan sehari


(termasuk snack)
D iet,frekuensi= Skor 1

Maksimal 5 kali makan sehari


(termasuk snack)
D iet,frekuensi= Skor 2

Maksimal 7 kali makan sehari


(termasuk snack)
D iet,frekuensi= Skor 3

Lebih dari 7 kali makan sehari


(termasuk snack)
Jum lah plak

Perhitungan plak menggunakan


indeks Silness-Loe Plaque Index (PI).
Plak pada gigi yang berjejal sulit
untuk diangkat masuk
pertimbangan
DATA YANG DIBUTUHKAN : indeks
plak
Jum lah plak = skor 0

Plak indeks <0,4


Tidak ditemukan plak
Semua permukaan gigi bersih
Pasien menggunakan sikat gigi dan
dental floss
Jum lah plak = skor 1

Plak indeks 0,4-1.0


Plak menempel pada margin gingiva.
Plak dapat terlihat hanya setelah aplikasi
agen disklosing atau saat menggunakan
probe pada permukaan gigi
Jum lah plak = skor 2

Plak indeks 1,1-2,0


Deposit lunak terakumulasi dan dapat
terlihat dengan mata telanjang.
Jum lah plak = skor 3

Plak indeks >2,0


Akumulasi deposit lunak dalam poket
gingiva atau pada margin gingiva
Pasien tidak tertarik untuk
membersihkan giginya atau sulit
membersihkan gigi.
Streptococcus m utan

Streptococcus mutans & sobrinus


merupakan bakteri yang berperan
pada proses karies
Pasien yang akan dilakukan tes
pengukuran S. Mutan harus
memenuhi syarat berikut :
Dalam kondisi sehat
Tidak boleh konsumsi antibiotik dalam
rentang waktu 1 bulan
Streptococcus m utan = skor 0
Jumlah s. mutan sangat rendah atau 0
pada saliva
Hanya sekitar 5 % permukaan gigi
yang terkolonisasi oleh bakteri
Streptococcus m utan = skor 1
Jumlah s. mutan rendah pada saliva
Sekitar 20% permukaan gigi yang
terkolonisasi oleh bakteri
Streptococcus m utan = skor 2
Jumlah s. mutan banyak pada saliva
Sekitar 60% permukaan gigi yang
terkolonisasi oleh bakteri
Streptococcus m utan = skor 3
Jumlah s. mutan sangat banyak pada
saliva
Sekitar 80% permukaan gigi yang
terkolonisasi oleh bakteri
Asupan Fluoride

Fluoride merupakan salah satu faktor


pertahanan gigi terhadap karies
Data pemakaian fluoride didapat dari
interview dengan pasien
Asupan Fluoride = skor 0

Mendapatkan asupan fluoride


maksimal
Pasta gigi fluoride
Tablet atau obat kumur fluoride dan
varnish secara rutin
Asupan Fluoride = skor 1

Penambahan fluoride tidak rutin


Pasta gigi fluoride
Tablet/obat kumur dan varnish tidak
rutin
Asupan Fluoride = skor 2

Pasta gigi fluoride saja tanpa


suplemen
Fluoride program m e = skor 3

Tidak ada asupan fluoride sama sekali


Tidak menggunakan pasta gigi
berfluoride
jum lah Sekresisaliva
Pengukuran jumlah sekresi saliva yang digunakan
pada cariogram adalah yang di stimulasi
Berkurangnya jumlah sekresi saliva berpengaruh
pada menurunnya kualitas saliva
Kondisi yang dapat menurunkan jumlah sekresi
saliva :
Medikasi
Terapi radiasi pada kepala dan leher
Batu pada saluran saliva
Anorexia nervosa
Penyakit autoimun (sjogren syndrome)
Diabetes mellitus
Tes pengukuran sekresisaliva

Syarat :
Dilakukan diawal perawatan, atau di jadwalkan
terpisah dengan perawatan lain
Pasien diinstruksikan jika ingin makan, merokok
atau menyikat gigi harus dilakukan 1 jam
sebelum perjanjian tes sekresi saliva
Pasien diinstruksikan untuk duduk tegak namun
tetap rileks dan tenang

Perhitungan kuantitas saliva (skala ml) dibagi


5 menit = ml/menit, kemudian disesuaikan
dengan skor.
Jum lah sekresisaliva
Skor 0 = sekresi saliva normal
Laju sekresi saliva yang distimulasi >1.1 ml/ menit
Skor 1 = Sekresi saliva sedikit rendah
Laju sekresi saliva yang distimulasi antara 0.9-1.1 ml/
menit
Skor 2 = Sekresi saliva rendah
Laju sekresi saliva yang distimulasi antara 0.5-0.9 ml/
menit
Skor 3 = Sekresi saliva sangat rendah
Laju sekresi saliva yang distimulasi < 0.5 ml/ menit
Mulut kering
Berkurangnya sekresi saliva kmgknn sudah terjadi
dalam jangka panjang
Kapasitas buff
er saliva

Merupakan pengukuran untuk mengetahui


kualitas saliva
Saliva memiliki fungsi diantaranya untuk
proteksi gigi dan mukosa, self cleansing
rongga mulut dan buffer
Buffer = mengembalikan pH saliva yang
asam ke pH normal.
DATA YANG DIBUTUHKAN :
Hasil pemeriksaan kapasitas buffer saliva
dengan Dentobuff Strip atau dengan produk GC
Kapasitas buff
er saliva

Skor 0 = Kapasitas buffer saliva


normal
Skor buffer saliva 10-12
Skor 1 = Kapasitas buffer saliva
rendah
Skor buffer saliva 6-9
Skor 2 = Kapasitas buffer saliva
sangat rendah
Skor buffer saliva 0-5
Clinicaljudgm ent
Clinical judgment adalah pendapat klinis dari dokter
sangat bersifat subyektif.
Pendapat klinis ini didasarkan pada opini dokter terhadap :
Kooperatif pasien dalam upaya preventif
Kondisi diet pasien -> misal, ada kemungkinan pasien merubah
pola diet menjadi lebih baik atau lebih buruk.
Pendapat dokter terhadap cariogram
faktor lain yang mempengaruhi resiko karies, yang mungkin tidak
tercakup pada cariogram (sosioekonomi, gaya hidup, edukasi,
pekerjaan)
Setting clinical judgment akan otomatis ter set dengan
skor 1, dapat dirubah tergantung clinical judgment
Clinical judgement harus diskor paling terakhir, setelah
klinisi melihat hasil cariogram yang tersusun dari faktor
yang sudah dijelaskan diatas.
Clinicaljudgem ent = skor 0
Klinisi merasa resiko terjadinya karies pada pasien tersebut lebih
kecil drpd apa yg ditampilkan pada cariogram, pendapat ini dapat
terjadi karena :
Pasien memiliki keinginan kuat untuk merubah perilaku yang dapat
menyebabkan resiko karies tinggi
Pasien bersikap kooperatif dalam upaya pencegahan terjadinya
karies baru
Pasien memahami penjelasan klinisi dan sanggup melakukan saran
yang diberikan klinisi
faktor lain yang mempengaruhi resiko karies, yang mungkin tidak
tercakup pada cariogram (sosioekonomi, gaya hidup, edukasi,
pekerjaan) memperingan resiko terjadinya karies.
Clinicaljudgem ent = skor 1
Skor 1 merupakan skor normal dan otomatis akan
terinput setelah klinisi mengisi faktor resiko yang lain.
Klinisi merasa faktor lain yang mempengaruhi resiko
karies, yang mungkin tidak tercakup pada cariogram
(sosioekonomi, gaya hidup, edukasi, pekerjaan) sesuai
besarnya resiko karies yg ditampilkan pada cariogram.
Clinicaljudgem ent = skor 2
Klinisi merasa resiko terjadinya karies pada pasien tersebut
lebih besar drpd apa yg ditampilkan pada cariogram,
pendapat ini dapat terjadi karena :
Keinginan pasien untuk merubah perilaku rendah
Pasien kurang kooperatif dalam upaya pencegahan
terjadinya karies baru
Pasien kurang memahami penjelasan klinisi tentang saran
yang diberikan.
faktor lain yang mempengaruhi resiko karies, yang mungkin
tidak tercakup pada cariogram (sosioekonomi, gaya hidup,
edukasi, pekerjaan) memperberat resiko terjadinya karies.
Clinicaljudgem ent = skor 3
Klinisi merasa resiko terjadinya karies pada pasien tersebut
jauh lebih besar drpd apa yg ditampilkan pada cariogram
Contoh :
pasien dengan tingkat sosial ekonomi rendah , tanpa
karies, kondisi saliva normal, namun semua giginya
mengalami resesi gingiva dengan akar terbuka dan
beresiko karies akar.
Pasien tanpa ada karies namun kondisi gigi hampir
keseluruhan sudah ditumpat dng kondisi tumpatan
overhanging, berjejal / tepi mahkota tidak rapat yg bs jd
resiko karies tidak masuk pertimbangan chart
cariogram

Anda mungkin juga menyukai