Anda di halaman 1dari 22

Deteksi Pewarna Makanan Sintetik

dalam Bahan Pangan


Tika Diah Utami M0314073
Yayan Dwi Sutarni M0314078
Desy Maharani M0314083
Latar Belakang
Mutu bahan
pangan:
Gizi Pewarna makanan
Cita Rasa
Warna

Alergi
Ruam-ruam pada kulit
Asma
Gangguan pencernaan
Karsinogenik
Pewarna sintetik Pewarna alami
Kelemahan:
Warna tidak stabil
Variasi warna
sedikit
Metode untuk mendeteksi adanya pewarna
Warna tidak
makanan sintetik dalam bahan pangan
tahan lama
Rumusan Masalah
Metode apa saja yang dapat digunakan untuk
mendeteksi pewarna sintetik pada produk
pangan?

Tujuan

Mengetahui beberapa metode yang dapat


digunakan untuk mendeteksi pewarna sintetik
pada produk pangan.
Pengertian Pewarna Makanan

The Food and Drug Administration (FDA)


Warna, pigmen, atau zat tertentu yang ketika ditambahkan
atau diaplikasikan ke dalam makanan, obat, kosmetik, atau
tubuh manusia mampu (secara sendiri atau melalui reaksi
dengan zat lainnya) memberikan warna.

The European Food Safety Authority (EFSA)


Bahan tambahan pangan yang ditambahkan ke dalam
makanan dengan tujuan untuk memperbaiki warna yang
hilang akibat adanya paparan cahaya matahari, udara,
kelembaban, dan variasi suhu, serta untuk meningkatkan
atau memperkuat warna alami dari makanan tersebut.
Jenis Pewarna Makanan

Sintetik Alami
Kelemahan Pewarna Makanan Alami
Tidak stabil
Mudah terdegradasi
Warna kurang menarik
Kurang ekonomis

Mekanisme umum degradasi pigmen

a. Beta-karoten
b. Klorofil
c. Antosianin
Kelebihan dan Kekurangan Pewarna Makanan Sintetik

Stabil

Tahan lama
Kurang Aman
Kelebihan Warna tajam Kekurangan
Karsinogenik
Warna
bervariasi

Murah
Contoh Pewarna sintetik
1. Tartrazin
Warna: Kuning lemon

2. Sunset Yellow
Warna: Kuning
Contoh Pewarna sintetik
3. Citrus Red
Warna: Orange kekuningan atau Merah gelap

4. Amaranth
Warna: merah kecoklatan
atau merah hingga ungu
Contoh Pewarna sintetik
5. Ponceau
Warna: Merah

6. Allura Red
Warna: merah
Contoh Pewarna sintetik
7. Carmoisine
Warna: Merah hingga marun

8. Brilliant Black BN
Warna: Hitam
Contoh Pewarna sintetik
9. Brown HT
Warna: Coklat

10. Litho/ Rubine BK


Warna: Merah
Contoh Pewarna sintetik

11. Orange B
Warna: Orange
Metode Deteksi Pewarna Sintetik
a. Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
mengidentifikasi secara cepat pewarna makanan dengan
membandingkan nilai Rf dan warna ekstrak sampel terhadap
standar
dipengaruhi oleh eluen, konsentrasi analit, kejenuhan
chamber, kemurnian pelarut, sistem pelarut, fasa diam dan
ketebalan fasa diam, serta suhu ketika KLT dilakukan.

Ekstrak Uji
Murni KLT
ekstrak harus
dimurnikan dari
Makanan di
gula, lemak, dan
ekstrak
zat lain
Metode Deteksi Pewarna Sintetik
a. Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

Perbandingan pewarna dalam minuman ringan yang


tercantum dalam label dan yang teridentifikasi dengan
Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
Metode Deteksi Pewarna Sintetik

b. High Performance Liquid Chromatography


(HPLC)
Memisahkan senyawa berdasarkan perbedaan afinitas
masing-masing komponen dalam dua fase, fase gerak dan
fase diam yang dipengaruhi oleh perbedaan massa,
struktur, dan gugus fungsi di masing-masing molekul zat
warna.
Metode Deteksi Pewarna Sintetik

b. High Performance Liquid Chromatography


(HPLC)
Contoh : identifikasi zat warna azo
Pemisahan dilakukan secara fase terbalik dengan fase diam yaitu
oktadesil (C18) dan monomer oktil (C8). Zat warna azo bersifat sangat
polar menyebabkan elusi terjadi sangat cepat. Oleh karena itu, teknik
HPLC yang digunakan adalah ion-pair HPLC yaitu dengan menambahkan
agen pasangan ion seperti buffer ammonium asetat dan 1-hexadecyl
trimethylammonium bromide (CTAB) ke dalam fase geraknya. Pasangan
ion yang terbentuk di fase gerak dikontrol oleh adanya interaksi dengan
permukaan penjerap.
Parameter penting berupa penambahan zat ionik , perbandingan fasa
organik dari larutan buffer, pH
Metode Deteksi Pewarna Sintetik

b. High Performance Liquid Chromatography


(HPLC)
Range Koefisien Limit Limit
Analit Kalibrasi ( Persamaan Regresi Korelas (r2) Deteksi Kuantifikasi
mg / ml) n=3 (lg/ml) (lg/ml)
Brilian blue 0.00750.3 y= 2000000x - 14,194 0.9997 0.003 0.012

Amaranth 0.33.6 y = 165802x + 43,341 0.9993 0.04 0.090


Tartazin - - - - -
Sunset y = 528510x +
0.061.2 0.9994 0.024 0.058
yellow 472112
Kinerja Kromatografi, metode penentuan pewarna makanan dalam minuman ringan
denga ion-pair HPLC
Metode Deteksi Pewarna Sintetik

c. Metode Spektrofotometri UV Vis


Mendeteksi suatu senyawa yang mempunyai gugus
kromofor atau gugus pembawa warna.

(N=N) Spektrofotometri
UV-Vis
Pewarna sintetik memiliki satu atau lebih Dideteksi oleh spektro
gugus azo
Metode Deteksi Pewarna Sintetik

c. Metode Spektrofotometri UV Vis


Preparasi

Solvent A = e. b.C
pelarutan pewarna Penentuan maksimum
menggunakan pelarut Dihitung dengan Hk.
dan sampel Lambert Beer
yang sesuai
Penutup

Kesimpulan
Pewarna sintetik dapat dianalisis secara kualitatif menggunakan
Kromatografi Lapis Tipis dan analisis secara kuantitatif
menggunakan High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
dan Spektrofotometer Ultraviolet Tampak (UV Vis).

Saran
Perlu dicari suatu metode baru untuk deteksi pewarna makanan
baik secara kualitatif maupun kuantitatif yang lebih efektif.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai