Anda di halaman 1dari 48

Penyusunan Program Kerja dan

Key Performance Indicator (KPI)


Sesuai Renstra Instalasi Gizi

Asep Ahmad Munawar, SKM.,MKM.,RD


081312075135/08156033867
asepmnwr@yahoo.com

Pelatihan Asuhan Gizi dan Dietetik (PAGD)


Palembang, 12-15 Oktober 2016
Contents
Latar Belakang

Program Kerja dan Review Renstra

Ukuran Kinerja Organisasi

Faktor yang harus diketahui dalam menyusun KPI

Contoh langkah penyusunan KPI di RSHS

Praktek Penyusunan KPI


Latar Belakang

Visi Misi

Analisis SWOT PROGRAM


KERJA

Rencana Strategi

KPI
Permasalahan
Apakah Instalasi Gizi memiliki program kerja ?
Apakah sudah memiliki indikator dan target kinerja ?
Apakah sudah memiliki KPI ?

Tidak
Memiliki

Tidak ada pedoman kerja


DAMPAK Sulit mengukur kinerja
Penilaian tidak objektif
Program Kerja
Program Kerja adalah suatu rencana kegiatan
organisasi yang dibuat untuk jangka waktu tertentu
yang disepakati oleh pengurus organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi
Program kerja harus dibuat secara sistematis,
terpadu, terperinci serta terarah
Program kerja sebagai panduan atau pegagangan
(blue print) organisasi untuk mencapai visi, misi
serta tujuan organisasi
Hal yang perlu diperhatikan Dalam
penyusunan Program Kerja
1. SWOT
Strength (Kekuatan Organisasi) : sejauh mana organisasi
memiliki kemampuan serta keunggulan sumber daya
Weekness (Kelemahan organisasi) : Bagaimana mengatasi
kelemahan organisasi
Opportunity (Peluang bagi organisasi) : Menganalisis
peluang-peluang untuk mencapai target atau sasaran
(goals)
Threats (Ancaman organisasi) : organisasi menganalisis
serta mampu mengantisipasi ancaman internal dan
eksternal yang dimungkinkan akan terjadi
Strategi SWOT
Mengembangkan kekuatan
Meminimalkan kelemahan
Menangkap kesempatan dan peluang
Menghilangkan ancaman
Hal yang perlu diperhatikan Dalam
penyusunan Program Kerja
2. Waktu
Kapan kegiatan akan dilaksanakan, time schedule
dibuatkan
3. Siapa yang melaksanakan dan apa tugasnya
Pembagian tugas sesuai kompetensi ang dimiliki anggota,
serta dibuatkan deskripsi tugas

4. Program kerja yang dibuat harus lebih baik


dari realisasi kerja periode sebelumnya
Prioritas Kerja
Dalam melaksanakan program kerja, sebaiknya
diprioritaskan target kerja yang lebih penting (urgent),
lebih mudah dan ringan untuk dikerjakan serta
penyesuaian dengan situasi dan kondisi
Penetapan Tujuan/Target Kerja/Sasaran
kerja (Goal Setting)
1. Target tahunan
Key
2. Target semesteran Performance
Indicator
3. Target triwulan (KPI)
4. Target bulanan
KPI

Customer
Indicator

Financial Process
Organizational
Indicator Indicator
KPI

Learning &
Growth
indicator
RUMAH
SAKIT
Apakah sdh
ada KP I d i
Instalasi Gizi?

Untuk Apa Ada


KPI,
apa Manfaatnya
KPI
?? Pentingkah K
PI?

Bagaimana
menyusun
KPI ??
Manfaat KPI dalam Organisasi

1. Memberikan informasi yang lebih informatif dan terstruktur tentang


sejauh mana organisasi telah berhasil mewujudkan target kerja yang
ditetapkan

2. Meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kualitas dalam laju


perkembangan kinerja

3. Mengevaluasi kinerja setiap karyawan secara lebih obyektif dan


terukur

4. Menyediakan umpan balik (feedback) bagi setiap karyawan

5. Menciptakan proses pembinaan karyawan secara lebih transparan dan


sistematis

6. Dapat dijadikan dasar yang obyektif dalam pemberian reward and


punishment bagi karyawan

7. Mengidentifikasi secara tepat dimana kinerja harus diperbaiki,


sehingga dapat digunakan sebagai dasar career planning
Kata Bijak Pentingnya KPI dalam Organisasi

If you can measure it, we can manage it.


If you can manage it, we can achieve it
Jika kita dapat mengukur setiap kinerja yang kita lakukan untuk
organisasi, maka kita dapat melakukan monitoring terhadap seberapa
baik kinerja tersebut telah dilakukan, hingga dapat meraih kinerja
excellent seperti yang diharapkan.
Renstra

KPI
Rencana Strategis (Renstra)

TUJUAN

Panduan dalam menentukan arah strategis dan


prioritas tindakan selama periode lima tahunan
Pedoman strategis dalam pola penguatan dan
pengembangan mutu organisasi
Dasar rujukan untuk menilai keberhasilan pemenuhan
misi organisasi dan dalam pencapaian visi yang telah
ditentukan
Salah satu rujukan untuk membangun arah jalinan
kerjasama dengan para stakeholders .
Tahapan Penyusunan Renstra-KPI

Harapan StakeHolder
Posisi
Visi & Misi Organisasi organisasi

Analisis SWOT Diagram


Kartesius
Analisis TOWS

Sasaran Strategis Perspektif

Learning &
Growth
Peta strategis BSC Proses Bisnis
Stakeholder
Finansial
KPI
VISI 2019 INSTALASI GIZI
PETA STRATEGI Menjadi Pelayanan Gizi yang Unggul dan Transformatif dalam menurunkan terjadinya
malnutrisi pasien (Hospital Malnutrition) di RSHS.

Perspektif Perspektif Stakeholder


Finansial
Terwujudnya pelayanan gizi yang
berkualitas bagi pelanggan.

Terwujudnya pengembangan layanan Perspektif BPI


gizi dengan konsep
Better Hospital Food
Terwujudnya
efisiensi biaya
Terwujudnya pelayanan Terwujudnya Tewujudnya
operasional Asuhan Gizi pada pasien promosi gizi
pelayanan gizi malnutrisi & berisiko
pelayanan makanan
dan dietitik di
malnutrisi yang memenuhi yang aman dan masyarakat
kebutuhan Gizi pasien berkualitas RS.

Perspektif L & G
Terwujudnya Transformasi
budaya kinerja yang lebih baik

Terwujudnya Terwujudnya Terwujudnya


pengembangan sistem kuantitas & kualitas Fasilitas, Sarana dan
pelayanan gizi berbasis SDM yg Profesional Prasarana dan
IT yg terintegrasi sesuai kompetensi peralatan gizi
19
Ukuran Kinerja Organisasi

Indikator Yang Digunakan oleh


Manajemen dalam rangka :
Mengukur
Melaporkan
Memperbaiki Kinerja
Type Ukuran Kinerja Organisasi

1. Key Result Indicator (KRI)

2. Result Indicator (RI)

3. Performance Indicator (PI)

4. Key Performance Indicator


(KPI)
Key Result Indicator (KRI)

Ukuran yang merupakan hasil dari banyak tindakan


Memberikan gambaran apakah kegiatan berjalan kearah
yang benar?
Ukuran ini tidak memberitahukan apa yang diperlukan
untuk meningkatkan hasil
Contoh :
Kepuasan pasien terhadap pelayanan gizi
Peningkatan status gizi pasien
Laba Bersih
Result Indicator (RI)dan
Performance Indicator (PI)
PI merupakan ukuran nonfinansial dan merupakan
pelengkap KPI
RI merangkum aktivitas, Semua ukuran kinerja finansial
adalah RI
RI dan PI berada di bawah KRI
Contoh :

Keluhan Pasien terhadap pelayanan makanan atau


asuhan gizi (PI)
Laba bersih (RI)
Perbedaan RI dan PI
RI PI
Dapat bersifat finansial dan non Ukuran non finansial (tidak dinyatkanan
finansial dalam rupiah)
Diukur harian, mingguan, bulanan, Idem
triwulan
Tidak menjelaskan apa yang seharusnya Semua staf memahami tindakan apa
dilakukan yang perlu dilakukan untuk
memperbaiki PI

Merupakan hasil lebih dari satu Memusatkan pada aktivitas tertentu


aktivitas
Tidak terikat pada aktivitas yang Terikat pada aktivitas yang berbeda
berbeda
Key Performance Indicator (KPI)
KPI merupakan seperangkat ukuran yang fokus terhadap
aspek kinerja organisasi yang paling kritis bagi
kesuksesan organisasi saat ini maupun di masa
mendatang
KPI merupakan Indikator atau ukuran yang akan
memberikan informasi sejauh mana keberhasilan
mewujudkan sasaran strategis yang telah di tetapkan
KPI merupakan ukuran sederhana yang terkait
dengan target
KPI sering digunakan untuk menilai seberapa jauh
pencapaian dari target (dibawah atau diatas target).
Contoh

1. % Sisa makan pasien


2. % Ketepatan diet pasien
Contoh KPI di Instalasi Gizi

1. % Sisa makan Pasien, Apabila Sisa makan pasien banyak


berarti :
Peningkatan Pemborosan biaya makan RS
Peningkatan ketidak puasan pasien terhadap
pelayanan makanan RS
Tidak terpenuhinya asupan makan pasien sesuai
kebutuhan gizi
Memperlambat proses penyembuhan pasien
Secara tidak sadar meningkatkan LOS
Menurunkan citra pelayanan gizi dan pelayanan RS
Contoh KPI di Instalasi Gizi

2. % Ketepatan Diet Pasien, Apabila pemberian diit tidak


tepat berarti :
Peningkatan Hospital malnutrition
Tidak tercapainya tujuan pemberian terapi diit
Tidak terpenuhinya kebutuhan diet pasien
Memperlambat proses penyembuhan pasien
Berkontribusi dalam meningkatkan LOS
Dapat menghilangkan kepercayaan stake holder (DPJP,
Manajemen dll) terhadap Instalasi Gizi
Tujuh Karakteristik KPI

1. Ukuran non finansial


2. Frekuensi pengukuran sering (harian, mingguan)
3. Dilaksanakan oleh tim manajemen
4. Mengidentifikasikan secara jelas tindakan yang perlu
dilakukan oleh staf (Staf memahami ukuran dan
mengetahui bagaimana memperbaikinya)
5. Ukuran yang mengikat tanggung jawab tim
6. Memiliki dampak signifikan (mempengaruhi satu
atau lebih satu perspektif BSC)
7. Mendorong tindakan yang tepat
Kriteria KPI

Berorientasi pada outcome


Memiliki target
Memiliki nilai ambang batas.
CONTOH :

Kepuasan pasien terhadap


pelayanan Gizi

KRI
Keluhan Pasien
terhadap pelayanan
makanan atau asuhan
gizi

RI dan PI
% Sisa makan
pasien

KPI
Faktor Yang Harus Diperhatikan Dalam
Menyusun KPI

1. Sasaran Strategis

Guiding star/Landasan dari kegiatan bisnis di RS/ startup

Kemana kegiatan bisnis akan di posisikan


Apa Kiblat kegiatan bisnis

Revenue (Profit) / Efisiensi / Sosial

Terwujudnya Efisiensi biaya operasional


pelayanan gizi
2. Key Result Area (KRA)

Ruang lingkup kategori kegiatan yang akan dilakukan


Menginformasikan bagaimana kinerja dari satu
perspektif
Memberi gambaran apakah kegiatan berjalan ke arah
yang benar?
KRI menyediakan informasi yang ideal bagi anggota
manajemen yang tidak terlibat dalam kegiatan sehari-
hari
Mencakup periode yang lebih lama dari pada KPI
(bulanan atau triwulan dst)
Contoh : kepuasan pelanggan, laba bersih,
profitabilitas, tingkat pengembalian atas modal yang
digunakan dll
3. Tugas-Tugas

Menjelaskan rincian tugas dari KRA

4. Key Performance Indicator (KPI)

Seperangkat ukuran yang fokus terhadap aspek kinerja organisasi


yang paling kritis bagi kesuksesan saat ini dan masa yang akan
datang
Tolak ukur pencapaian KRA dan Tugas-Tugas

5. Bobot

Bobot setiap KRA harus 100, agar setiap pelaku tahu manakah tugas
yang harus di prioritaskan

6. Target
KPI yang harus tercapai
Penetapan Target

Specific : Target harus bersifat spesifik, detail dan terfokus, contoh :


Menurunkan sisa makanan pasien sebesar 5 % per tahun
Measurable : Target dapat diukur, Contoh : penurunan persentase sisa
makanan pasien sebesar 5%
Achievable : Target yang ditetapkan merupakan hal yang realistis dan
dapat dicapai, ada nilai atau hasil
Relevant : Target yang dipilih merupakan aspek-aspek yang relevan dan
berkaitan dengan tugas pokok
Time : Waktu untuk mencapai target tersebut (deadline), Contoh : Akhir
tahun
Contoh Langkah Penyusunan KPI
di Instalasi Gizi
(pengalaman di RSHS Bandung)
1. Merumuskan Sasaran Strategis/Kunci (Area Kinerja Utama)

N Perspektif Sasaran Strategis Key Bo Tar Realisa Skor Skor


o (Area Kinerja Utama) Performanc bot get si akhir
e Indicator

1 Stake Holder Terwujudnya pelayanan gizi


yang berkualitas bagi pelanggan
Sasaran Strategis/Area kinerja
utama adalah bidang tanggung
2 Terwujudnya pengembangan jawab pokok Manajer (Ka.
layanan gizi dengan konsep
Better Hospital Food Instalasi Gizi)
3
Bisnis Proses Terwujudnya pelayanan Asuhan
Gizi pada pasien malnutrisi &
berisiko malnutrisi yang
memenuhi kebutuhan Gizi pasien

4 Terwujudnya pelayanan makanan


yang aman dan berkualitas
5 Learning & Terwujudnya transformasi budaya
kerja yang baik
Growth

6 Terwujudnya Efisiensi biaya


Financial operasional pelayanan gizi
2. Menetapkan KPI

No Sasaran Strategis Key Performance Bo Tar Realis Skor Skor


(Area Kinerja Utama) Indicator bot get asi akhir

1 Terwujudnya pelayanan gizi yang % penurunan pasien


berkualitas bagi pelanggan Malnutrisi di RS
(Hospital Malnutrition).
Key performance
2 Terwujudnya pengembangan layanan % Ketepatan diet Pasien
gizi dengan konsep Better Hospital
indicators adalah
Food indikator yang terukur
3 Terwujudnya pelayanan Asuhan Gizi % Sisa Makanan Pasien untuk menilai hasil
pada pasien malnutrisi & berisiko kerja.
malnutrisi yang memenuhi kebutuhan Masing-masing Area
Gizi pasien
Kinerja Utama (AKU)
4 % ketepatan waktu pemberian
minimal memiliki satu
Terwujudnya pelayanan makanan yang makan pasien
aman dan berkualitas
KPI
% Tidak diketemukannya e
coli pada makanan. Jumlah total KPI
5 % Respon pasien terhadap Sebaiknya berjumlah
terapi diet tercatat dalam antara 5 s/d 10 buah.
Terwujudnya transformasi budaya kerja rekam medis
yang baik % kepatuhan penggunaan APD
bagi pengolah makanan

6 % efisiensi biaya makanan


Terwujudnya Efisiensi biaya dan bahan makanan
operasional pelayanan gizi
3. Menetapkan Bobot
No Sasaran Strategis Key Performance Bob Tar Realis Skor Skor
(Area Kinerja Utama) Indicator ot get asi akhir

1 Terwujudnya pelayanan gizi yang % penurunan pasien 15


berkualitas bagi pelanggan Malnutrisi di RS
(Hospital Malnutrition).

2 Terwujudnya pengembangan layanan % Ketepatan diet Pasien 15 Bobot setiap KPI


gizi dengan konsep Better Hospital ditentukan.
Food
Bobot ditentukan
3 Terwujudnya pelayanan Asuhan Gizi % Sisa Makanan Pasien 15
berdasar tingkat
pada pasien malnutrisi & berisiko
malnutrisi yang memenuhi kebutuhan kepentingan
Gizi pasien (prioritas) KPI
4 % ketepatan waktu pemberian 10 dan juga sumber
Terwujudnya pelayanan makanan yang makan pasien daya yang
aman dan berkualitas % Tidak diketemukannya e
coli pada makanan.
15 dialokasikan.
% Respon pasien terhadap
Total bobot harus
5 10
terapi diet tercatat dalam berjumlah 100.
Terwujudnya transformasi budaya kerja rekam medis
yang baik
% kepatuhan penggunaan APD 10
bagi pengolah makanan

6 % efisiensi biaya makanan 10


Terwujudnya Efisiensi biaya dan bahan makanan
operasional pelayanan gizi

JUMLAH 100
4. Menetapkan Target
No Sasaran Strategis Key Performance Bo Tar Realis Skor Skor
(Area Kinerja Utama) Indicator bot get asi akhir

1 Terwujudnya pelayanan gizi yang % penurunan pasien 15 5%


berkualitas bagi pelanggan Malnutrisi di RS
(Hospital Malnutrition).

2 Terwujudnya pengembangan layanan % Ketepatan diet Pasien 15 100 Target


gizi dengan konsep % ditentukan
Better Hospital Food
berdasar
3 Terwujudnya pelayanan Asuhan Gizi % Sisa Makanan Pasien 15 Ma kesepakatan
pada pasien malnutrisi & berisiko ks
malnutrisi yang memenuhi kebutuhan
20 dan juga data
%
Gizi pasien pencapaian
4 % ketepatan waktu pemberian 10 100 tahun
Terwujudnya pelayanan makanan yang
makan pasien % sebelumnya.
aman dan berkualitas % Tidak diketemukannya e 15 100 Penulisan
coli pada makanan. % angka target
5 % Respon pasien terhadap 10 100 bisa berupa %
terapi diet tercatat dalam % atau nominal
Terwujudnya transformasi budaya kerja rekam medis
yang baik atau rupiah;
% kepatuhan penggunaan APD 10 100
bagi pengolah makanan %
tergantung
jenis KPI-nya.
6 Terwujudnya Efisiensi biaya % efisiensi biaya makanan 10 5%
operasional pelayanan gizi dan bahan makanan

JUMLAH 100
5. Menghitung Realisasi di Akhir Tahun
N Sasaran Strategis Key Performance Indicator Bob Targ Realisasi Sk Skor
o (Area Kinerja Utama) ot et or akhi
r

1 Terwujudnya pelayanan gizi yang % penurunan pasien Malnutrisi 15 5% 4%


berkualitas bagi pelanggan di RS
(Hospital Malnutrition).

2 Terwujudnya pengembangan layanan % Ketepatan diet Pasien 15 100 98%


gizi dengan konsep Better Hospital %
Food
3 Terwujudnya pelayanan Asuhan Gizi % Sisa Makanan Pasien 15 Maks 20 %
pada pasien malnutrisi & berisiko 20%
malnutrisi yang memenuhi kebutuhan
Gizi pasien
4 % ketepatan waktu pemberian 10 100 97%
makan pasien %
Terwujudnya pelayanan makanan yang
aman dan berkualitas % Tidak diketemukannya e coli 15 100 90%
pada makanan. %

5 % Respon pasien terhadap terapi 10 100 80%


diet tercatat dalam rekam medis %
Terwujudnya transformasi budaya kerja
yang baik % kepatuhan penggunaan APD bagi 10 100 85%
pengolah makanan %

6 Terwujudnya Efisiensi biaya % efisiensi biaya makanan dan 10 5% 4%


operasional pelayanan gizi bahan makanan

JUMLAH 100
6. Menghitung Nilai Skor
No Sasaran Strategis Key Performance Bob Targe Realisa Sk Sko
(Area Kinerja Utama) Indicator ot t si or r
akh
ir

1 Terwujudnya pelayanan gizi yang % penurunan pasien 15 5% 4% 80


berkualitas bagi pelanggan Malnutrisi di RS
(Hospital Malnutrition).

2 Angkapengembangan
Terwujudnya skor didapat dari
layanan % Ketepatan diet Pasien 15 100% 98% 98
realisasi/target
gizi dengan konsep x 100
Better Hospital Food
atau juga bisa
3 target/realisasi
Terwujudnya x 100;
pelayanan Asuhan Gizi % Sisa Makanan Pasien 15 maks 25 % 80
pada pasien malnutrisi & berisiko 20%
tergantung
malnutrisi jeniskebutuhan
yang memenuhi KPI-nya,
apakah KPI maximize
Gizi pasien
4 atau KPI minimize. % ketepatan waktu pemberian 10 100 97% 97
Terwujudnya pelayanan makanan yang makan pasien %
aman dan berkualitas % Tidak diketemukannya e 15 100% 90% 90
coli pada makanan.
5 % Respon pasien terhadap 10 100% 80% 80
terapi diet tercatat dalam rekam
Terwujudnya transformasi budaya kerja medis
yang baik
% kepatuhan penggunaan APD 10 100% 85% 85
bagi pengolah makanan

6 Terwujudnya Efisiensi biaya % efisiensi biaya makanan 10 5% 4% 80


operasional pelayanan gizi dan bahan makanan

JUMLAH 100
7. Menghitung Nilai Skor Akhir
No Sasaran Strategis Key Performance Bo Tar Realisas Sko Skor
(Area Kinerja Utama) Indicator bo get i r akhir
t

1 Terwujudnya pelayanan gizi yang % penurunan pasien 15 5% 4% 80 12


berkualitas bagi pelanggan Malnutrisi di RS
(Hospital Malnutrition).

2 Terwujudnya pengembangan layanan % Ketepatan diet Pasien 15 100 98% 98 14,7


gizi dengan konsep %
Better Hospital Food
Nilai skor akhir didapat
3 dari =pelayanan
Terwujudnya skor x bobot
AsuhanKPI
Gizi / % Sisa Makanan Pasien 15 mak 25 % 80 12
pada pasien malnutrisi & berisiko s
100yang memenuhi kebutuhan
malnutrisi
20
%
Gizi pasien
4 % ketepatan waktu pemberian 10 100 97% 97 9,7
Terwujudnya pelayanan makanan yang makan pasien %
aman dan berkualitas % Tidak diketemukannya e
coli pada makanan.
15 100 90 90 13.5
5 % Respon pasien terhadap 10 100 80% 80 8
terapi diet tercatat dalam rekam %
Terwujudnya transformasi budaya kerja medis
yang baik % kepatuhan penggunaan APD 10 100 85% 85 8,5
bagi pengolah makanan %

6 Terwujudnya Efisiensi biaya % efisiensi biaya makanan dan 10 5% 4% 80 8


operasional pelayanan gizi bahan makanan

JUMLAH 86,4
Daftar Bacaan
David Parmenter, Mengembangkan, mengimplementasikan
dan Menggunakan Key Performance Indicators, PPM
Manajemen, Jakarta, 2010
Mulyadi, Sistem Terpadu Pengelolaan Kinerja Personal
Berbasis Balanced Score Card, UPP STIM YKPN, UGM, 2014
Dirjen BUK Kemenkes, Pedoman Penyusunan Rencana
Strategis Bagi Satuan Kerja Unit Pelaksana Teknis Vertikal di
Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan,
Jakarta, 2014
Dokumen Rencana Strategis Instalasi Gizi RSHS
Bandung, 2015
Praktek Penyusunan Program
Kerja dan KPI
Di Unit Kerja Masing-Masing

Pelatihan PGRS
Bandung, 3 7 Mei 2017
Langkah-Langkah Penyusunan KPI
1. Menyiapkan hasil analisis SWOT, TOWS dan
Renstra unit kerja masing2 (hasil praktek
sebelumnya)
2. Menentukan dan mengisikan sasaran strategis
sebagai area kinerja utama unit kerja pada kolom
(2), sasaran strategis diambil berdasarkan
sasaran strategis terpilih unit kerja (Perspsektif
penyusunan BSC)
3. Mengisikan KPI pada kolom (3), KPI dibuat
mengacu kepada sasaran strategis (area kinerja
utama), masing-masing area kinerja utama
minimal 1 KPI, total KPI disarankan 5 10 buah
Langkah-Langkah Penyusunan KPI

4. Menentukan dan Mengisikan bobot pada kolom (4)


Bobot ditentukan berdasar tingkat kepentingan
(prioritas) KPI dan juga sumber daya yang
dialokasikan. Total bobot harus berjumlah 100.
5. Menentukan dan Menuliskan target pada kolom (5),
Target ditentukan berdasar kesepakatan dan juga
data pencapaian tahun sebelumnya (bila ada).
Penulisan angka target bisa berupa % atau nominal
atau rupiah; tergantung jenis KPI-nya.
6. Mengisikan realisasi pencapaian pada kolom (6),
dalam latihan ini simulasikan saja nilai
pencapaiannya
Langkah-Langkah Penyusunan KPI

7. Menghitung Skor dan menuliskannya di kolom


(7), Angka skor didapat dari realisasi/target x
100 atau juga bisa target/realisasi x 100;
tergantung jenis KPI-nya, apakah KPI maximize
atau KPI minimize.
8. Menghitung Skor Akhir dan menuliskannya di
kolom (8), Nilai skor akhir didapat dari = skor x
bobot KPI /100

Anda mungkin juga menyukai