A. DEFINISI
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella yang
menyerang bagian saluran pencernaan, bermultiplikasi dalam sel
fagositik mononuklear dan dilepaskan ke aliran darah (Algerina,
2008; Darmowandowo, 2006).
Masa inkubasi dapat berlangsung 7-21 hari, walaupun pada umumnya adalah 10-12 hari. Pada awal
penyakit keluhan dan gejala penyakit tidaklah khas, berupa : anoreksia, sakit kepala, nyeri otot, lidah
Setelah melewati masa inkubasi 10-14 hari, demam tinggi berpanjangan yaitu setinggi 39C hingga
40C, sakit kepala, pusing, pegal-pegal, anoreksia, mual, muntah, batuk, dengan nadi antara 80-100
kali permenit, denyut lemah, pernapasan semakin cepat dengan gambaran bronkitis kataral, perut
kembung . Pada akhir minggu pertama,diare lebih sering terjadi, Lidah kotor dan tremor, epistaksis,
tenggorokan terasa kering dan beradang. Ruam kulit (rash) umumnya terjadi pada hari ketujuh dan
terbatas pada abdomen disalah satu sisi dan tidak merata, bercak-bercak ros (roseola) berlangsung
Minggu Ketiga
Suhu tubuh berangsung-angsur turun dan normal, bila tanpa komplikasi akan
membaik dan gejala-gejala akan berkurang, bila ada komplikasi perdarahan dan
perforasi cender menunjukkan gejala delirium atau stupor, inkontinensia alvi dan
inkontinensia urin denyut nadi sangat meningkat disertai oleh peritonitis lokal
maupun umum, keringat dingin, gelisah, sukar bernapas dan kolaps dari nadi
yang teraba denyutnya memberi gambaran adanya perdarahan. (Ranjan L, dkk,
2001)
Minggu Empat
Relaps
Pada mereka yang mendapatkan infeksi ringan dengan demikian juga hanya
menghasilkan kekebalan yang lemah, kekambuhan dapat terjadi dan berlangsung dalam
waktu yang pendek. Sepuluh persen dari demam typhoid yang tidak diobati akan
3. 4. 1. Pengumpulan Data
Data diperoleh dari bagian rekam medik, laboratorium patologi klinik, dan
laboratorium mikrobiologi RS.Ibnu Sina Makassar.
3. 4. 2. Pengolahan dan Penyajian Data
Penelitian eksperimental di Laboratorium FK UMI
3. 4. 3. Interpretasi Data
Secara deskriptif
3. 4. 4. Pelaporan Hasil Penelitian
Pelaporan hasil penelitian disusun dalam bentuk laporan penelitian ilmiah.
3.5. TEKNIK PENGAMBILAN
SAMPEL
Pengambilan sampel untuk penelitian ini menggunakan teknik
Purposive Sampling.
Dengan perhitungan besarnya sampel, berdasarkan rumus Slovin:
Keterangan:
n = Besar sampel
N = Jumlah populasi
d = Presisi absolut atau margin of error (0,1)
Dalam hal ini, populasi pasien bergejala demam typhoid di
RS. Ibnu Sina Makassar pada bulan Juli dan Agustus 2016
berjumlah 40 orang, maka dapat dihitung besar sampel
sebagai berikut:
n pasien
3.6. CARA KERJA PENELITIAN
3.6.1. Izin Pengambilan Data Sekunder
penelitian
Data sekunder penelitian berupa rekam medik
pasien yang bergejala demam typhoid dari RS.
Ibnu Sina Makassar dan mendapat izin dari rumah
sakit.
3.6.2. Pengumpulan Sampel
Pengumpulan sampel dilakukan di Laboratorium
Patologi Klinik dan Mikrobiologi RS. Ibnu Shina
Makassar.
Misi :
Melaksanakan dan mengembangkan pelayanan kesehatan unggul yang
menjunjung tinggi moral dan etika (Misi Pelayanan Kesehatan)
Melaksanakan dan mengembangkan pendidikan kedokteran dan profesional
kesehatan lainnya (Misi Pendidikan)
Melangsungkan Pelayanan dakwah dan bimbingan spritual kepada penderita dan
pengelola Rumah Sakit (Misi Dakwah)
Mengupayakan perolehan Finansial dari berbagai kegiatan Rumah Sakit (Misi
Finansial)
Meningkatkan Kesejahteraan pegawai (Misi Kesejahteraan)
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
5.1. HASIL PENELITIAN
TABEL KARAKTERISTIK SAMPEL PENELITIAN
BERDASARKAN JENIS KELAMIN (N=29)
5.1. HASIL PENELITIAN
TABEL KARAKTERISTIK SAMPEL PENELITIAN BERDASARKAN UMUR (N=29)
5.1. HASIL PENELITIAN
TABEL HASIL ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SAMPEL (N=29)
5.2. PEMBAHASAN
Penelitian Yulinda Novita
2008 di RS. UIN Syraif
PREVALENSI Hidayatullah Jakarta (54%)
JENIS KELAMIN
TERBANYAK:
19-27 thn:
11 orang
(37,9%)
5.2.2. USIA
Penelitian di Kenya thn 2000 mengenai Penelitian Agus S. bag. Mikrobiologi FK UI thn
demam tifoid menyatakan bahwa 2003 menunjukkan bahwa klinis awal
penyakit demam tifoid sangat menyerupai
munculnya persepsi penyebab umum klinis peny. Infeksi lain.
demam adalah Tifoid dikarenakan
tingginya profil wabah. TES WIDAL (+)
- Salmonella typhii 13,8 %
- Salmonella paratyphii 3,4%
- TAP 55,2 %
Penelitian pada anak-anak -di perdesaan
Bakteri lain 27,5 %
Afrika thn 2000 menunjukkan peran diagnosis Penelitian Punjabi thn 2003: kerugian RI untuk
klinis dan tes widal pada anak dg suspek pengobatan demam enteric hingga 120jt
tifoid 100-250 x umumnya JARANG, justru dollar USA/thn.
penyebabnya dikarenakan infeksi Resistensi antibiotic meningkat (kloramfenikol
Haemophilus Influenza, Streptococcus 28%) & resiko bakteremi pun meningkat.
Pneumonia, dll