RESPIRATORY SYNDROME)
NAMA KELOMPOK 1 :
1.PENGKAJIAN KEPERAWATAN
“Demografi:
pada tahun 2003, hanya berbeda jenis virusnya. Gejalanya mirip
dengan SARS, namun angka kematian SARS (9,6%) lebih tinggi
dibanding COVID-19 (kurang dari 5%), walaupun jumlah kasus COVID-
19 jauh lebih banyak dibanding SARS. COVID-19 juga memiliki
penyebaran yang lebih luas dan cepat ke beberapa negara dibanding
SARS.
1.Pengkajian
B.Pemeriksaan fisik
Inspeksi:
Palpasi :
Perkusi :
Auskultasi :
2.DIAGNOSA KEPERAWATAN
DEFINISI :
Kelebihan atau kekuarangan oksigenasi dan atau eleminasi karbondioksida
pada membran alveolus-kapiler.
PENYEBAB :
1. Ketidakseimbangan ventilasi-perfusi.
2. Perubahan membran alveolus-kapiler.
REFERENSI :
Zeitoun, S. S., Liliane, J., Michel, M., & Ca, A. R. (2007). Clinical
validation of the signs and symptoms and the nature of the respiratory
nursing diagnosis in patients under invasive mechanical ventilation. Journal
of Clinical Nursing, 16, 1417-1426. http://doi.org/10.1111/j.1365-
2702.2006.01632.x.
Kategori : Fisiologis
Subkategori : Respirasi
Penyebab : Fisiologis
3. Disfungsi neuromuskuler
8. Proses infeksi
9. Respon alergi
10. Efek agen farmakologis (mis.anastesi)
Situasional
1. Merokok aktif
2. Merokok pasif
3. Terpajan polutan
Subjektif Objektif
3. Sputum berlebih
Subjektif Objektif
1. Dipsnea 1. Gelisah
REFERENSI
Ackley,B.J.,Ladwig,G.B.,&Makic,M.B.F.(2017).Nursing Diagnostik
Hnadbook,An Evidence-Based Guide to Planning Care.11th Ed.St.Louis:Elsevier.
Newfield,S.A.,Hinz,M.D.,Tiley,D.S.,Sridaromon,K.L.,Maramba,P.J.(2012).Coxs
Clinical Applications of Nursing Diagnosis Adult,Child,Womens,Mental
Health,Gerontic,and home Health Considerations.6th Ed.Philadelphia:F.A.Davis
Company.
Pascoal,L.M.,Lopes,M.O.,da
Silva,V.M.,Beltrao,B.A.,Chaves,D.R.,Herdman,T.H.,&…Costa,A.S.
(2016).Clonical Indicators of the ineffective airway clearance in children with
acute respiratory infection.Journal of Child Health Care:For Professionals
Working With Children In The Hospital And Community,20(3),324-
332.doi:10.1177/1367493515598648.
Kategori : Fisiologis
Subkategori : Respirasi
Penyebab :
Subjektif Objektif
(mis.Takipnea,bradipnea,hiperventilasi,
kussmaul,cheyne-stokes)
Subjektif Objektif
REFERENSI
Ackley,B.J.,Ladwig,G.B.,&Makic,M.B.F.(2017).Nursing Diagnostik
Hnadbook,An Evidence-Based Guide to Planning Care.11th Ed.St.Louis:Elsevier.
Newfield,s.a.,hinz,m.d.,tiley,d.s.,sridaromont,k.l.,marimba,p.j.(2012).coxs clinical
applications of nursing diagnosis adult,child,womens,mental health,gerontic,and
home health considerations.6th Ed.philadelphia:f.a.davis company.
Parshall,m.b.,schwartzstein,r.m.,adams.l.,et al.(2011).an official American
thoracic society statement:update on the mechanisms,assessment,and management
of dipsnea.american journal of respiratory&critical care medicine,185(4),35-452.
Zeitoun,s.s.,de barros,a.l.,michel’,j.m.,&debettencort,a.c.
(2007).clinicalvalidationofthesignsandsymptomsandthenatureoftherespiratorynurs
ingdiagnosesinpatientsunderinvasivemechanicalmechanicalventilationjournalofcli
nicalnursing,16(8),1417-1426.
3.INTERVENSI KEPERAWATAN
Intervensi utama:
1. Pemantauan respirasi (I.01014 ) SIKI Halaman 247
Tindakan :
Observasi
-monitor nilai A G D
Terapeutik
Edukasi
REFERENSI
Berman,A.,Synder.S.& Fradsen,G.(2016).Kozier&Erb’s Fundamental of
nursing(10thed.).USA:Pearson Education
Wilkinson,J.M.,Treas,L.S.,Barnett K.&Smith,M.H(2016).Fundamentals of
Nursing(3thed.).Philapeldia:F.A,Davis Company
Definisi
Tindakan
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
REFERENSI
Pickstock, S., 2016. Providing best practice oxygen therapy in the community.
JCN, 30(6), Siela, D. & Kidd, M. (2017). Oxygen Requirements for Acutely and
Critically III Patients. American Association of Critical-Care Nurses,37(4).
Waish, B.K., Faarc, R.R.R.A. & Rrt, C.D.S. (2017). Pediatric Oxygen Therapy. A
Review and Update. Respiratory Care, 62(6). 645-662.
INTERVENSI PENDUKUNG:
Fisioterapi Dada (1.01004) SIKI Halaman 118
Definisi
Memobilisasi sekresi jalan napas melalui perkusi, getaran, dan drainase postural.
Tindakan
Observasi
Terapeutik
Edukasi
REFERENSI
Berman, A., Snyder. S. & Fradsen, G. (2016). Kozier & Erb's Fundamentals of
Nursing (10" ed.). USA: Pearson Education
Perry, A.G. & Potter, P.A. (2014). Nursing Skills & Procedures (8 ed.). St Louis:
Mosby Elsevier Wilkinson, J. M., Treas, L. S., Barnett K. & Smith, M. H. (2016).
Fundamentals of Nursing (3" ed.). Philadelphia: F.A. Davis company.
Definisi
Tindakan
Observasi
- Periksa indikasi ventilator mekanik (mis. kelelahan otot napas, disfungsi
neurologis, asidosis respiratorik)
- Monitor efek ventilator terhadap status oksigenasi (mis. bunyi paru, Xray
paru, AGD. SaO, SVO, ETCO., respon subyektif pasien)
Terapeutik
- Lakukan perawatan mulut secara rutin, termasuk sikat gigi setiap 12 jam
Kolaborasi
REFERENSI
Intervensi utama :
REFERENSI
- Berman, A., Snyder, S. & Fradsen, G. (2016). Kozier & Erb’s
Fundamentals of Nursing (10th ed.). USA: Pearson Education.
- Dougherty, L. & Lister, S. (2015). Manual of Clinical Nursing
Proseduras (9th ed.). UK: The Royal Marsden NHS Foundation Trust.
- Perry, A.G. & Potter, P. A. (2014). Nursing Skills & Procedures (8th
ed.). St Louis: Mosby Elsevier Wilkinson, J. M., Treans, L. S., Barnett,
K. & Smith, M. H. (2016). Fundamentals of Nursing (3rd ed,).
Philadelphia: F.A. Davis Company.
INTERVENSI PENDUKUNG:
1.) Manajemen Jalan Nafas Buatan (1.01012) SIKI Halaman187-188)
Tindakan :
1. Observasi
o Monitor posisi selang endotrakeal (ETT), terutama setelah mengubah
posisi
o Monitor tekanan balon ETT setiap 4-8 jam
o Monitor kulit area stoma trakeostomi (mis. Kemerahan, drainase,
perdarahan)
2. Terapeutik
o Kurangi tekanan balon secara periodik tiap shift
o Pasang oropharingeal airway (OPA) untuk mencegah ETT tergigit
o Cegah ETT tertipat (kinking)
o Berikan pre-oksigenasi 100% selama 30 detik (3-6 kali ventilasi)
sebelum dan setelah penghisapan
o Berikan volume pre-oksigenasi (bagging atau ventilasi mekanik) 1,5
kali volume tidal
o Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik jika diperlukan
(bukan secara berkala/rutin)
o Ganti fiksasi ETT setiap 24 jam
o Ubah posisi ETT secara bergantian (kiri dan kanan) setiap 24 jam
o Lakukan perawatan mulut (mis. Dengan sikat gigi, kasa, pelembap
bibir)
o Lakukan perawatan stoma trakeostorni
3. Edukasi
o Jelaskan pasien dan/atau keluarga tujuan dan prosedur pemasangan
jalan napas buatan
4. Kolaborasi
o Kolaborasi intubasi ulang jika terbentuk mucous plug yang tidak dapat
dilakukan penghisapan.
REFERENSI
Tindakan :
1. Observasi
2. Terapeutik
o Tempatkan pada matras/tempat tidur terapeutik yang tepat
o Tempatkan pada posisi terapeutik
o Tempatkan objek yang sering digunakan dalam jangkauan
o Tempatkan bel atau lampu panggilan dalam jangkauan
o Sediakan matras yang kokoh/padat
o Atur posisi tidur yang disukai, jika tidak kontraindikasi
o Atur posial untuk mengurangi sesak (mis. Semi-Fowler)
o Atur posisi yang meningkatkan drainage
o Posisikan pada kesejajaran tubuh yang tepat
o Imobilisasi dan topang bagian tubuh yang cedera dengan tepat.
o Tinggikan bagian tubuh yang sakit dengan tepat
o Tinggikan anggota gerak 20° atau lebih di atas level jantung
o Tinggikan tempat tidur bagian kepala
o Berikan bantal yang tepat pada leher
o Berikan topangan pada area edema (mis. Bantal dibawah lengan dan
skrotum)
o Posisikan untuk mempermudah ventilasi/perfusi (mis. Tengkurap/good
lung down)
o Motivasi melakukan ROM aktif atau pasif
o Motivasi terlibat dalam perubahan posisi, sesuai kebutuhan
o Hindari menempatkan pada posisi yang dapat meningkatkan nyeri
o Hindari menempatkan stump amputasi pada posisi fleksi
o Hindari posisi yang menimbulkan ketegangan pada luka
o Minimalkan gesekan dan tarikan saat mengubah posisi
o Ubah posisi setiap 2 jam
o Ubah posisi dengan teknik log roll
o Pertahankan posisi dan integritas traksi
o Jadwalkan secara tertulis untuk perubahan posisi
3. Edukasi
o Informasikan saat akan dilakukan perubahan posisi
o Ajarkan cara menggunakan postur yang baik dan mekanika tubuh yang
baik selama melakukan perubahan posisi
4. Kolaborasi
o Kolaborasi pemberian premedikasi sebelum mengubah posisi, jika perlu
REFERENSI
Berman, A., Snyder, S. & Fradsen, G. (2016). Kozier & Erb’s Fundamentals
of Nursing (106 ed.). USA: Pearson Education.
Intervensi utama :
Tindakan :
1. Observasi
o Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
o Monitor bunyi napas tambahan (mis. Gurgling, mengi, weezing,
ronkhi kering)
o Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
2. Terapeutik
o Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan chin-lift
(jaw-thrust jika curiga trauma cervical)
o Posisikan semi-Fowler atau Fowler
o Berikan minum hangat
o Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
o Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
o Lakukan hiperoksigenasi sebelum
o Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsepMcGill
o Berikan oksigen, jika perlu
3. Edukasi
o Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak kontraindikasi.
o Ajarkan teknik batuk efektif
4. Kolaborasi
o Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika
perlu.
REFERENSI
Burns, S. M. (2014). AACN Essentials of Critical Care Nursing (3h ed.). New
York: McGraw-His Education.
Gosselink, R., Bott, J., Johnson, M., et al. (2008). Physiotherapy for adult
patients with critical liness: Recommendations of the European respiratory
society and European Society of critvical care medicina Task force on
physiotherapy for critically il patients. Intensive Care Medicine, 347) 1188-
1189
Wong, M., & Eliot, M. (2009). The use of medical orders in acute care
oxygen therapy. British Journal of Nursing, 18(8). 462-484.
Definisi :
Tindakan :
Observasi
REFERENSI
Berman, A., Snyder, S. & Fradsen, G. (2016). Kozier & Erb's Fundamentals of
Nursing (1021 ed.). USA: Pearson Education.
Perry, AG & Potter, P.A (2014) Nursing Skills & Procedures (8th ed.). St Louis:
Mosby Elsevier
INTERVENSI PENDUKUNG:
Definisi :
Memfasilitasi penerimaan kondisi emosional selama masa stress
Tindakan :
Observasi
-Identifikasi fungsi marah,frustasi, dan amuk bagi pasien
-Identifikasi hal yang telah memicu emosi
Terapeutik
-Fasilitasi mengungkapakan perasaan cemas,marah, atau sedih
-Buat pernyataan suportif atau empati selama fase berduka
-lakukan sentuhan untuk memeberikan dukungan
(mis.merangkula,menepuk-nepuk)
Tetap Bersama pasien dan pastikan keamanan selama ansietas,jika perlu
-Kurangi tuntutan berpikir saat sakit atau Lelah
Edukasi
-Jelaskan konsekuensi tidak menghadapi rasa bersalah dan malu
-Anjurkan mengungkapkan perasaan yang dialami
(mis.ansietas,marah,sedih)
-Anjurkan mengungkapakan pengalaman emosional sebelumnya dan pola
respons yang biasa digunakan
-Ajarkan penggunaan mekanisme pertahanan yang tepat
Kolaborasi
-Rujuk untuk konseling jika, perlu
REFERENSI
Tindakan :
Observasi
-Identifikasi adanya kelelahan otot bantu napas
-Identifikasi efek perubahan posisi terhadap status pernapasan
-Monitor status respirasi dan oksigenasi (mis. Frekuensi dan kedalaman
napas,penggunaan
otot bantu napas,bunyi napas tambahan,saturasi oksigen )
Terapeutik
-Pertahankan kepatenan jalan napas
-Berikan posisi semi fowler atau fowler
-Fasilitasi mengubah posisi senyaman mungkin
-Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan (mis. Nasal kanul,masker
wajah,masker rebreathing
atau non rebreathing )
-Gunakan bag-valve mask,jika perlu
Edukasi
-Ajarkan melakukan Teknik relaksasi napas dalam
-Ajarkan mengubah posisi secara mandiri
-Ajarkan Teknik batuk efektif
Kolaborasi
-Kolaborasi pemberian bronchodilator,jika perlu
Referensi:
4.)EVALUASI KEPERAWATAN
A. Diagnosis Keperawatan : Gangguan Pertukaran Gas
Luaran Utama:
1. Pertukaran gas (L.01003) SLKI Halaman 94
Definisi :Oksigenasi dan/atau eliminasi karbondioksida pada
membrane alveolus-kapiler dalam batas normal.
Ekspetasi : Meningkat
Kriteria Hasil :
Luaran Tambahan:
Luaran Tambahan
Luaran Tambahan
1. Keseimbangan Asam Basa ( L.04034 ) SLKI Halaman 40
Definisi : Ekuilibrium antara ion hidrogen di ruang irttraseluler dan
ekstra seluler
Ekspektasi: Meningkat
Kriteria Hasil
Tingkat 1 2 3 4 5
kesadaran
Istirahat 1 2 3 4 5
Frekuensi 1 2 3 4 5
napas
Irama napas 1 2 3 4 5
pH 1 2 3 4 5
Kadar CO2 1 2 3 4 5
Kadar 1 2 3 4 5
bikarbonat
Kadar fosfat 1 2 3 4 5
Kadar 1 2 3 4 5
natrium
Kadar klorida 1 2 3 4 5
Kadar protein 1 2 3 4 5
Kadar 1 2 3 4 5
hemoglobin
Tingkat 1 2 3 4 5
kesadaran
Reaksi pupil 1 2 3 4 5
Orientasi 1 2 3 4 5
kognitif
Status kognitif 1 2 3 4 5
Kontrol 1 2 3 4 5
motorik pusat
Fungsi 1 2 3 4 5
sensorik
kranial
Fungsi 1 2 3 4 5
sensorik spinal
Fungsi 1 2 3 4 5
motorik
kranial
Fungsi 1 2 3 4 5
motorik spinal
Fungsi otonom 1 2 3 4 5
Komunikasi 1 2 3 4 5
Frekuensi 1 2 3 4 5
kejang
Hipertermia 1 2 3 4 5
Diaforesis 1 2 3 4 5
Pucat 1 2 3 4 5
Kongesti 1 2 3 4 5
konjungtiva
Kongesti nasal 1 2 3 4 5
Parastesia 1 2 3 4 5
Sensasi logam 1 2 3 4 5
di mulut
Sindrom 1 2 3 4 5
Horner
Padangan 1 2 3 4 5
kabur
Penile erection 1 2 3 4 5
Tekanan darah 1 2 3 4 5
sistolik
Frekuensi nadi 1 2 3 4 5
Ukuran pupil 1 2 3 4 5
Gerakan mata 1 2 3 4 5
Pola napas 1 2 3 4 5
Pola istirahat 1 2 3 4 5
tidur
Frekuensi 1 2 3 4 5
napas
Denyut 1 2 3 4 5
jantung apikal
Denyut naai 1 2 3 4 5
radialis
Refleks 1 2 3 4 5
pilomotorik
DAFTAR PUSTAKA