Anda di halaman 1dari 27

PEMERIKSAAN KULTUR,

BIOKIMIA DAN SENSITIVITY TEST


PEMERIKSAAN KULTUR
Pemerisaan kultur/pembiakan di laboratorium
butuh media sbg nutrisi(zat hara),yg
dibutuhkan o/MO u/pertumbuhan, sintesis sel
,bergerak dan kebutuhan energi dalam
metabolisme.
Media/perbenihan harus berisi air, sumber
energi, sumber karbon, nitrogen, sulfur, fosfat,
oksigen, hidrogen, dan unsur-unsur trace
element,dpt juga ditambah faktor
pertumbuhan, as.amino, vitamin,/nukleotid.
MEDIA :
Pendahuluan :
Menyediakan media untuk biakan bakteri, sangat
ditentukan oleh tindakan persiapan sblumnya,
juga beberapa tindakan setelah siap jadi dan saat
digunakan.
Mutu media ditentukan sjk stok bahan baku
dipesan,disimpan sampai dibuat dan disimpan lg
stlh jadi.
Berbagai kesalahan dpt terjadi pd proses
pembuatan,shg butuh uji kualitas dari masing2
bahan stlh jadi dgn bakteri standar.
* Untuk menyimpan stok media perlu
diperhatikan suhu ruangan,lemari pendingin yg
sesuai dgn petunjuk suhu penyimpanannya.
Umumnya media atau reagent sangat higroskopis,shg
penutupan hrs benar.
KESALAHAN AKIBAT PROSES PEMBUATAN :
Kualitas aquades yg jelek.
Wadah tidak steril.
Proses pembuatan terlalu panas.
Terlalu lama disimpan pd suhu 50 drjt C.
pH tidak sesuai.
Cara melarutkan tdk sempurna.
Kesalahan penyimpanan bahan baku media.
AKIBAT DARI KESALAHAN PEMBUATAN MEDIA :

Terjadi kekeruhan/pengendapan.
Warna terlalu gelap(gosong).
Agar-agar terlalu lunak.
Pertumbuhan kuman yang jelek/tidak tumbuh
Media dpt digolongkan jadi 2 yaitu :
1. MEDIA HIDUP :
Digunakan di Lab Virologi, u/ membiak bbg.
Virus.
Di Lab. Bakteriologi hanya beberapa bakteri yg
di biak dlm media hidup(Rickettsia &
Chlamydia).
Contoh : Hewan peercobaan tmsk manusia,
telur berembrio, biakan jaringan,& sel bakteri
tertentu u/ pertumbuhan Bakteriophage.
2. MEDIA MATI :
Banyak macamnya seperti :
A. Media Padat :
Dibuat dgn cara menambah agar.
Bisa dibuat sebagai agar miring, deep dan
plate.
Dpt digunakan sbg media murni.
Dapat melihat morphologi koloni dari MO.
Contoh :
Media ENDO AGAR :
Digunakan u/ mentukn (determinasi)bakteri yg
hdp ddlm usus(dlm feces),selalu ada
Escherishia coli, baik pd org sehat dan sakit.
Escherishia coli dlm media ini berwarna koloni
merah,bakteri lain yg patogen warna mrhmda.
Media BUYLION AGAR:
Koloni dari tiap bakteri memiliki btk tetap,shg
dgn melihat btk bakteri sdh dpt menduga jenis
bakteri yg sedang diselidiki.
Contoh :
Koloni Vibrio cholerae,bening sep.ttes embun.
Koloni Staphylococcus dan Streptococcus
pyogenes, keruh seperti nanah/pus (koloni
Staphylococcus lbh bsr dr Staphylococcus ).
Koloni Vibrio cholerae ,permukaan dan tepi
koloninya licin /Smooth colony(Type S).
Koloni Corynebacterium diphteriae,
permukaan dan tepi koloni bergerigi(Type R).
Media AGAR DARAH :
Dbuat dari media Buylion agar ditambah darah
yg tdk beku, steril sebanyak 10 %.
Penambahan darah u/ menyuburkan media.
Digunakan u/ menumbuhkan bakteri yg sulit
tmbh pd media biasa.
Ada 2 kelompok bakteri yg tumbuh disini yaitu
a) Bersifat HAEMOLYSIS :
- Menghabiskan eritrosit,shg disekitar koloni
tmpk ada zona jernih sep : Streptococcus
hemolyticus; Vibrio eltor,dll.
b) Bersifat HEMODIGESTI/HEMOGLOBINOPEPSI
Bakteri mhslkn toxin,shg Hb keluar dari
eritrosit, krn ada H2O2,mk warna berubah jd
kehijauan,shg dsktr koloni tampak adanya
zona kehijauan.sep. Vibrio cholerae; dll.
c) Media Mac CONKAY AGAR :
Khusus yg tumbuh disini hanya bakteri GRAM
NEGATIP.(media selektip).
Escherishia coli akan bwarna merah mengkilat.
Salmonella typhi,tdk berwarna/transparant.
B. Media SETENGAH PADAT :
Dibuat sama dengan media padat, yang berbeda
hanya komposisi agarnya, atau dikenal juga dgn
media semi solid.
Digunakan untuk mengamati gerak kuman secara
mikroskopik.
C.Media CAIR/BROTH :
AIR PEPTON :
Pepton adl hasil pemecahan protein.
Pepton akan diurai jd asam amino sbg sumber
energi membangun sitoplasma.
KALDU BUYLION :
Susunannya sama dgn air pepton, hanya air
diganti dgn kaldu.
Kaldu banyak mengandung proteiin dan
mineral yg dbutuhkan u/ khdpn bakteri.
1kg daging tanpa lemak bisa dibuat 2 liter
kaldu.
PERBENIHAN GULA-GULA/BOUNTREY :
Berisi air pepton ditambah gula.
Gula yg digunakan ada 5 yaitu Glc, Lac, Mn, Mlt
& Sac + Indikator.
Bakteri yg menguraikan gula, akan selalu mhslkn
asam, dan dpt diamati dgn adanya indicator yg
digunakan sbb:
INDIKATOR SUASANA BASA SUASANA ASAM
Phenol red Merah Kuning
Methyl red Kuning Merah
Brom cresol green Biru Kuning.
* Bakteri kdg mghslkn gas,maka ditambah
tabung Durham terbalik,u/ melihat adanya gas.
Sifat bakteri dlm menguraikan gula adl
tetap,shg digunakan sbg salah satu cara
identifikasi bakteri
BAKTERI GLUCOSA LACTOSA MANITOL MALTOSA SACHAROSA
Salmonella typhi + - + + -
Salmonella paratyphi A +g - +g +g -
Vibrio cholerae + - + + +
Shigella shiga + - - - -

Catatan : + = Dapat menguraikan


- = Tidak dapat menguraikan.
g = Menghasilkan Gas
Perbenihan Taroszi :
Khusus u/ mnumbuhkan bakteri Anaerob sep:
Clostridium tetani.
Perbenihan ini kaldu hati dgn 5% gula.
Tujuan dgnkn kaldu hati u/ mdpt enzim
peroxidase.(ada dlm hati).u/bakt.anaerob.
U/ Anaerob ,maka permukaan ditutup parafin
liquid,dan t6bg ditutup dgn parafin solid.
MEDIA MENURUT KEGUNAANNYA :
Media Transport :Stuart, Amies, Carry&Blair,dl
Media Enrichment:Media penyubur u/ bakteri yg sulit
tumbuh dan selektip sep . Air Pepton Alkali, Broth
darah/kaldu darah,dll
Media Isolasi : Media yg digunakan u/ mengisolasi bakteri,
sep. Agar Darah.
Media Maintenance :media pemeliharaan sep. Buylion Agar,
BHI Agar,dll.
Media Karakteristik :media khusus u/ melihat jenis bakteri
sep. Bountry/gula-gula.
Media Screening :Selektip u/ Enterobacteriaceae ;sep. Media
TSIA(Triple Sugar Iron Agar).
Penanaman dan Isolasi :
Kultur/penanaman MO, pertama dilakukan
dengan cara menanam dalam media broth
,baru kmd untuk mendapatkan biakan murni
dilakukan dgn menginokulasi ke dalam media
padat, menggunakan alat inokulasi yaitu ose
dan jarum ent,pipet,dll.
Inokulasi dilakukan secara aseptic didepan
nyala api, dgn tujuan untuk menghindari
terjadinya kontaminasi.
Alat inokulasi ose dan jarum ent sebaiknya ,
Dibuat dari kawat nikrom atau platina, dgn
mensterilkan ose dan jarum ent
Mulut tabung reaksi berisi isolat jg harus
dipanaskan didepan api (aseptic),baru kmd
dpt digunakan u/ mengambil isolat/inokulum
dan menginokulasikan dalam media padat,
secara goresan.
Kultur atau penanaman jg dpt menggunakan
pipet, atau cara pengenceran.
Biakan murni yg didapat akan dilanjutkan
dengan uji Biokimia, yg mrpkn uji identifikasi.
Bbrp patogen memiliki kekhususan,yi
membutuhkan media yg disuplementasi dgn
Peptida, gula dan prekursor asam nukleat(ada
dlm darah dan serum).
Selain itu kondisi atmosfer jg hrs tersedia, sep.
u/ golongan aerob, anaeron dlsb, bahkan
temperatur pengeraman (jamur 30 derajat C).
Identifikasi dilakukan berdasarkan morphologi
koloni pd media padat, Pewarnaan Gram,
pewarnaan spora, serangkaian uji biokimia
sederhana seperti katalase dan koagulase,
uji bountry : glukosa, Laktosa, Manitol, Maltosa
Sacharosa, jg urease, Methyl Red, Simon Citrat,
Voges Proskauer,SIM (sulfur Indol methyl),dan
TSIA=Triple Sugar Iron Agar.
Setelah identifikasi sampai dengan species
selesai, maka koloni ditanam kembali dalam
media Broth dgn kekeruhan tertentu, dgn
inkubasi 4 jam 37 derajat C.u/ uji sensitivity.
Inokulum ditanam dgn cara swab pd permkan
agar Mueller Hinton secara merata, untuk
melakukan uji sensitivity thd anti biotik.
* Media MHA yg sudah ditanami isolat,
bubuhkan antibiotik disk diatas permukaannya.
Dieramkan 37 derajat C selama 24 jam, dan
keesokan diamati, adakah zona jernih disekitar
disk antibiotik.
Ukur zona jernih yg ada menggunakan kertas
milimeter,catat hasilnya dan cocokan dgn buku
pedoman, diameter tsb apakah Sensitive
,Intermediate atau Resisten. Bila tidak ada
zona jernih, maka otomatis disk antibiotik tsb
adl resisten.
Pemeriksaan Serologi-Imunologi :
Infeksi dpt didiagnosis dgn mendeteksi respon
imun terhadap patogen.
Metode yg digunakan meliputi aglutinasi, fiksa
si komplemen, netralisasi virus, dan EIA
(Enzyme Immunoasssay).
Diagnosis ditegakkan dgn mendeterksi
peningkatan atau penurunan kadar antibodi
pd specimen,yg diperoleh pd rentang waktu
berselang lbh dr 1 mgg, atau dgn mendeteksi
adanya IgM spesifik.
Contoh : Tehnik aglutinasi dpt dignkan u/ men-
deteksi antigen kapsular bakteri pd LCS.
Pemeriksaan Molekuler :
Southern Blotting dan Hibridisasi Asam Nukleat.
Suatu probe DNA berlabel akan berikatan dgn
specimen jika mengandung sekuen spesifik yg
dicari.
Probe yg terikat,akan terdeteksi melalui
aktifitas label. Tehnik ini spesifik, cpt, kurang
sensitif dibanding metode amplifikasi.
Metode Amplifikasi Asam Nukleat :
Metode ini dgnkn u/ mendiagnose infeksi.
Msg-msg mggnkan metode yg sdkt beda dlm
mengamplifikasi DNA atau RNA target patogen
,sampai duplikat ckp u/ terdeteksi.
Contohnya dlm uji amplifikasi asam nekleat
(NAAT), DNA patogen dipisah menjadi untai
tunggal dan primernya didesain u/ terikat ke
sekuen target, kmd polimerase mengkatalisis
sintesis dari DNA baru. Hasil yg positip dpt di
peroleh hanya dari 1 DNA target.
* Tehnik ini berguna u/mendiagnose MO, yg sulit
,lambat atau bahaya u/ dibiak, seperti :

Mycobacterium tuberculosis dan Chlamydia


trachomatis.
Berbagai metode dignakan u/mendeteksi gen
resistensi antibiotik , shg memberikan hasil
kerentanan yg mewakili.(sep. mendeteksi
mutasi gen u/ resistensi rifampisin pada
Mycobacterium tuberculosa ).
Selesai

Anda mungkin juga menyukai