PROFESI
BB (berat badan)
IMT Tinggi badan (meter)2
NORMAL BARREL
CHEST CHEST
Suara Napas
VESIKULER bunyi napas normal
KREKELS/RALES
bunyi yang berlainan, non kontinu akibat penundaan
pembukaan kembali jalan napas yang menutup.
Terdengar selama: INSPIRASI.
RONKHI
bunyi gaduh yang dalam akibat obstruksi napas. (sekresi,
odema, atau tumor). Terdengar selama : EKSPIRASI.
MENGI/WHEEZING
bunyi seperti bersiul, kontinu, yang durasinya lebih
lama dari krekels. Terdengar selama : INSPIRASI dan
EKSPIRASI, secara klinis lebih jelas pada saat ekspirasi.
PLEURAL FRICTION RUB
bunyi gesekan, jelas terdengar pada akhir inspirasi dan
permulaan ekspirasi, dan biasanya disertai juga dengan
keluhan NYERI PLEURA.
Rhonki
Rales
DEPTH
RATE REGULARITY
POLA
RESPIRASI
POLA RESPIRASI
Normal
Takipnea ------ Cepat + dangkal
Hiperpnea/ Hiperventilasi/ Kussmaul ----- Cepat +
dalam
Bradipnea ----- Lambat
Cheyne-Stoke ----- Dalam + Apnea
Ataksia ----- irreguler
Sighing Respiration ----- Menghela Napas
Obstruktif ----- Ekspirasi memanjang
PERKUSI THORAK+ABDOMEN
S2 DUP
Dihasilkan akibat penutupan katup
pulmonalis dan aorta.
Terdengar jelas di basis jantung.
Bunyi jantung abnormal
S3 terdengar setelah S2
Menyerupai suara kuda berlari/gallop S3.
Dijumpai pada pasien CHF.
S3 S3 S3
S1 S1 S1
S2 S2 S2
Bunyi jantung abnormal
S4 terdengar sebelum S1
Dijumpai pada pasien dengan hipertensi,
penyakit jantung koroner dan stenosis katup
aorta.
S4 S4 S4
S1 S1 S1
TEKNIK AUSKULTASI
S2 JANTUNG.exe
S2 S2
EKSTREMITAS
Edema
Derajat 1 0-2 mm
Derajat 2 3-4 mm
Derajat 3 5-6 mm
Derajat 4 7-8 mm
Kekuatan otot
0 = Tidak teraba kontraksi.
1 = Teraba ada kontraksi otot, tetapi tidak ada
gerakan.
2 = Rentang pergerakan sendi lengkap dengan
bantuan untuk melawan gravitasi.
3 = Rentang pergerakan sendi lengkap, bergerak
melawan gravitasi, tetapi tidak dapat melawan
tekanan.
4 = Rentang pergerakan sendi lengkap, bergerak
melawan gravitasi, sedikit dapat melawan
tekanan.
5 = RPS lengkap, bergerak melawan gravitasi dan
tekanan penuh
Contoh:
5 5
5 5
PENGKAJIAN SARAF
1. N. Olfaktorius sensasi bau-bauan
2. N. Optikus ketajaman penglihatan
3. N. Okulomotorius gerakan mata, pupil, kelopak mata
4. N. Troklear gerakan mata, pupil, kelopak mata
5. N. Trigeminus sensasi wajah, refleks kornea
6. N. Abdusen gerakan mata, pupil, kelopak mata,
mengunyah
7. N. Fasialis gerakan otot wajah, ekspresi wajah,
pengecapan anterior
8. N. Vestibulokoklear keseimbangan dan pendengaran
9. N. Glosofaringeus pengecapan bagian posterior
10. N. Vagus kontraksi faring, gerakan uvula dan palatum
11. N. Aksesorius gerakan otot sternokleidomastoideus dan
trapezius
12. N. Hipoglosus gerakan lidah
GCS Glasgow Coma Scale
REFLEKS MEMBUKA MATA (E)
4 : membuka secara spontan
3 : membuka dengan rangsangan suara
2 : membuka dengan rangsangan nyeri
1 : tidak ada respon
REFLEKS VERBAL (V)
5 : orientasi baik
4 : kata baik, kalimat baik, tapi isi percakapan membingungkan
3 : kata-kata baik tapi kalimat tidak baik
2 : kata-kata tidak dapat dimengerti, hanya mengerang
1 : tidak ada respon
REFLEKS MOTORIK (M)
6 : melakukan perintah dengan benar
5 : mengenali nyeri lokal tapi tidak melakukan perintah dengan benar
4 : dapat menghindari rangsangan dengan tangan fleksi.
3 : hanya dapat melakukan fleksi (dekortikasi)
2 : hanya dapat melakukan ekstensi (deserebrasi)
1 : tidak ada respon
TAMBAHAN
Pengkajian nyeri
Skala nyeri
1. Ringan : 1-3
2. Sedang : 4-6
3. Berat : 7-9
4. Sangat berat : 10
Ringan Sedang Berat
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Visual Analog Scale (VAS)
ULKUS DEKUBITUS
(Pressure Ulcers)
STADIUM 1 --- utuh, suhu berubah, perubahan
konsistensi, warna berubah.
SKIN TRACTION
Menghitung
Balance cairan
Balance cairan
input-output
OUTPUT CAIRAN
Dikeluarkan melalui:
Urine 0,5 cc/kgBB/jam
IWL (insensible water loss) 15 cc/kg.BB/hari
Keringat /SWL (sensible water loss)
Paru-paru 400mL/hari
Feses 100mL/hari
Rumus Menghitung IWL
Keterangan:
TBSA = Total Body Surface Area
TBSA = TB BB
3600
Luas Luka Bakar
Resusitasi Cairan Luka Bakar
Kebutuhan cairan =
4mL kgBB %Luas Luka Bakar
Resusitasi Rumatan
Laki-laki
(140 Umur ) BB
GFR =
Kreatinin 72
Perempuan
(140 Umur) BB
GFR = 0,85
Kreatinin 72
Menghitung Kebutuhan
Transfusi Darah
Keterangan:
Hb = Hb normal - Hb saat ini
BB = berat badan
Jenis transfusi
PRC 3
WBC 6
INTERPRETASI RONTGEN
PARU
INTERPRETASI RONTGEN
CTR (Cardiothoracic Ratio)
A B
CTR 100%
C
Keterangan: C
A+B= Lebar Jantung (cm)
C = Lebar Thorak (cm)
Jenis Lesi Stroke pada CT-Scan
Menghitung Volume
Perdarahan
GELOMBANG S
Merupakan defleksi negatif (ke bawah)
setelah gelombang R atau Q.
Kompleks QRS
Gambaran yang ditimbulkan oleh
depolarisasi ventrikel.
Normal :
- Lebar : 0,06 - 0,12 detik
- Tinggi : Tergantung lead
Kepentingan :
- Mengetahui adanya Bundle branch
block (BBB)
- Mengetahui adanya hipertrofi
ventrikel
- Mengetahui adanya infark
GELOMBANG T
Hasil repolarisasi di kedua
ventrikel.
Normal: positif (ke atas),
inverted (terbalik) di aVR.
Fungsi: kelainan elektrolit dan
iskemik
T inversi iskemik
T yang runcing hiperkalemia
GELOMBANG U
Sinus takikardia
Atrial flutter
Ventrikel fibrilasi
SA blok
Sinus arrest
AV Blok
Derajat I
Derajat II
Derajat III
Ventrikel takikardia
Ventrikel trigemini
Asistole
Analisa Gas Darah (AGD)
AGD adalah salah satu metode yang dilakukan
untuk mengetahui keasaman darah.
Hasil pemeriksaan diketahui: tekanan partial
oksigen, saturasi oksigen, pH, PaCO2 dan
PaHCO3-.
Nilai normal:
PaO2 = 80-100 mmHg
SaO2 = 95-100%
pH = 7,35-7,45
PCO2 = 35-45 mmHg
PHCO3- = 22-26 mEq/L
1. Asidosis Respiratoris
Terjadi akibat pengeluaran CO2 terhambat.
Contohnya: pada klien depresi pusat
pernapasan, PPOK, edema paru.
Hasil AGD:
pH < 7,35
PCO2 > 45 mmHg
PHCO3- normal
2. Alkalosis Respiratoris
Terjadi akibat pengeluaran CO2 berlebihan.
Contohnya pada klien yang cemas atau
hiperventilasi.
Hasil AGD:
pH > 7,45
PCO2 < 35 mmHg
PHCO3- normal
3. Asidosis Metabolik
Terjadi akibat produksi asam non-volatil
meningkat. Contohnya pada keadaan
kelaparan, klien DM, aktivitas fisik yg berat
atau pengeluaran ion bikarbonat yg
berlebihan, seperti pada klien diare.
Hasil AGD:
pH < 7,35
PCO2 normal
PHCO3- < 22 mmHg
4. Alkalosis metabolik
Kondisi pH
Asidosis respiratorik Normal, < 7,4
Alkalosis repiratorik Normal, > 7,4
Asidosis metabolik Normal, < 7,4
Alkalosis metabolik Normal, > 7,4
Latihan...
1. Hasil pemeriksaan sampel darah arteri
Bpk. M adalah pH = 7,32, PaCO2 = 32,
HCO3- = 18.
2. Hasil pemeriksaan sampel darah arteri
Bpk. M adalah pH = 7,35, PaCO2 = 48,
HCO3- = 28.
3. Hasil pemeriksaan sampel darah arteri
Bpk. M adalah pH = 7,33, PaCO2 = 62,
HCO3- = 35.
4. Hasil pemeriksaan sampel darah arteri
Bpk. M adalah pH = 7,43, PaCO2 = 48,
HCO3- = 36.
Pelajari Temuan Normal dan Abnormal
dari Pemeriksaan Laboratorium
Hemoglobin --- hb BUN
Hematokrit --- ht Kreatinin
Eritrosit Ureum
Leukosit Asam urat
Trombosit --- Platelet Kolesterol
Albumin Gula darah
SGOT Urine
SGPT Bilirubin
Troponin T Elektrolit
Terimakasih...
Semoga Bermanfaat...