Anda di halaman 1dari 7

PERALATAN PENGENDAP DAN

PEMISAH
O
L
E
H
KELOMPOK 5 :

1. ANDHIKA SANDI PANORAMA ( 061540421931 )


2. PUTU YOGA ANDRE SUKMANA ( 061540422263 )

2 KI B
PENGERTIAN SEDIMENTASI ( PENGENDAPAN )
Pengendapan adalah suatu peristiwa turunnya partikel-partikel padat, yang semula

tersebar (tersuspensi) dalam cairan, karena gaya berat (gravitasi). Setelah pengendapan terjadi,

cairan jernih dapat di pisahkan dari zat padat yang menumpuk di dasar (endapan)

Pengendapan adalah salah satu operasi pemisahan campuran padatan dan cairan (slurry)

menjadi cairan bening dan sludge (slurry yang lebih pekat konsentrasinya) pemisahan

dapat berlangsung karena gaya grafitasi yang terjadi pada butiran tersebut.

Operasi sedimentasi termasuk pada kelompok pemisahan liquid constrained-particles

free, karena walaupun fluidanya bergerak kecepatan gerak butiran relatif lebih cepat

dibandingkan kecepatan gerak fluidanya.


Tujuan Sedimentasi

1. Untuk memisahkan partikel-partikel dari alur fluida sehingga fluida tersebut bebas dari
kontaminan partikel.
2. untuk memulihkan partikel-partikel sebagai produk(seperti pemulihan fasa terdispersi pada
ektraksi cair cair)
3. untuk memisahkan partikel-partikel menjadi fraksi-fraksi dengan ukuran atau densitas yang
berbeda dengan cara menyuspensikan partikel-partikel terssebut ke dalam suatu fluida.
BENTUK DAN BAGIAN BAK SEDIMENTASI

Bak sedimentasi umumnya dibangun dari bahan beton bertulang dengan bentuk
lingkaran, bujur sangkar, atau segi empat.
Bentuk bak sedimentasi:
1. Segi empat (rectangular)
Bentuk bak ini umumnya digunakan pada instalasi pengolahan air dengan kapasitas
besar. Bak berbentuk segi empat umumnya mempunyai lebar 1,5 hingga 6 meter,
panjang bak sampai 76 meter, dan kedalaman lebih dari 1,8 meter. Pada bak ini, air
mengalir horizontal dari inlet menuju outlet, sementara partikel mengendap ke
bawah. Bentuk kolam memanjang sesuai arah aliran, sehingga dapat mencegah
kemungkinan terjadinya aliran pendek (short-circuiting
2. Lingkaran (circular)
Bentuk bak ini umumnya digunakan pada instalasi pengolahan air dengan kapasitas yang lebih kecil. Bak
berbentuk lingkaran umumnya berdiameter 10,7 hingga 45,7 meter dan kedalaman 3 hingga 4,3 meter
(Anonim, 2007). Aliran air dapat secara horizontal ke arah radial dan umumnya menuju ke tepi lingkaran atau
dengan aliran arah vertikal. IPada kapasitas yang sama, pada kolam pengendapan berbentuk lingkaran ini
kemungkinan terjadinya aliran pendek (short-circuiting) lebih besar daripada kolam pengendapan berbentuk
segi empat, terutama apabila ambang peluapan tidak level sehingga aliran air menuju ke satu sisi tertentu saja.
Bentuk ini secara hidraulika kurang baik karena tampang alirannya tidak seragam, sehingga kecepatan alirannya
tidak konstan.
1. Kolam Pengendap Lumpur (KPL) bertujuan untuk mengendapkan material padat yang terbawa
oleh air impasan dari tambang akibat erosi di areal pertambangan atau areal timbunan
sebelum dibuang ke perairan umum. Hal ini dilakukan agar sesuai dengan baku mutu
lingkungan sesuai ketentuan berlaku.
PROSES SEDIMENTASI
1. Temperatur
Kelarutan semakin meningkat dengan naiknya suhu, jadi dengan meningkatnya suhu maka
pembentukan endapan akan berkurang disebabkan banyak endapan yang berada pada larutannya.

2. Sifat alami pelarut


Garam anorganik mudah larut dalam air dibandingkan dengan pelarut organik seperti alkohol atau
asam asetat. Perbedaan kelarutan suatu zat dalam pelarut organik dapat dipergunakan untuk
memisahkan campuran antara dua zat. Setiap pelarut memiliki kapasitas yang berbeda dalam
melarutkan suatau zat, begitu juga dengan zat yang berbeda memiliki kelarutan yang berbeda pada
pelarut tertentu.

3. Pengaruh ion sejenis


Kelarutan endapan akan berkurang jika dilarutkan dalam larutan yang mengandung ion sejenis
dibandingkan dalam air saja. Sebagai contoh kelarutan Fe(OH)3 akan menjadi kecil jika kita larutkan
dalam larutan NH4OH dibanding dengan kita melarutkannya dalam air, hal ini disebabkan dalam
larutan NH4OH sudah terdapat ion sejenis yaitu OH- sehingga akan mengurangi konsentrasi Fe(OH)3
yang akan terlarut. Efek ini biasanya dipakai untuk mencuci endapan dalam metode gravimetri.

4. Pengaruh pH
Kelarutan endapan garam yang mengandung anion dari asam lemah dipengaruhi oleh pH, hal ini
disebabkan karena penggabungan proton dengan anion endapannya. Misalnya endapan AgI akan
semakin larut dengan adanya kenaikan pH disebabkan H+ akan bergabung dengan I- membentuk HI.

5. Pengaruh hidrolisis
Jika garam dari asam lemah dilarutkan dalam air maka akan dihasilkan perubahan konsentrasi H+
dimana hal ini akan menyebabkan kation garam tersebut mengalami hidrolisis dan hal ini akan
meningkatkan kelarutan garam tersebut.

6. Pengaruh ion kompleks


Kelarutan garam yang tidak mudah larut akan semakin meningkat dengan adanya pembentukan
kompleks antara ligan dengan kation garam tersebut. Sebagai contoh AgCl akan naik kelarutannya
jika ditambahkan larutan NH3, hal ini disebabkan karena terbentuknya kompleks Ag(NH3)2Cl.

Anda mungkin juga menyukai