Anda di halaman 1dari 20

Manajemen

Jalan Nafas

Oleh:
Dinda Savira
150070200011034

Pembimbing :
dr.Wiwi Jaya, Sp.An-KIC
PENDAHULUAN
Sumbatan jalan nafas merupakan
penyebab kematian tersering
dapat dicegah.
Sumbatan jalan nafas merupakan
pembunuh yang tercepat pada
pasien trauma yang mengalami
hipoksemia.
Pencegahan hipoksemia memerlukan
airway yang terlindungi, terbuka, dan
ventilasi yang cukup prioritas
utama
Anatomi
Inervasi Saluran Nafas
Prinsip Manajemen Jalan
Nafas
Tujuan utama : untuk membebaskan jalan
nafas yang tersumbat, membantu atau
menggantikan ventilasi spontan dan
melindungi paru-paru dari aspirasi.

Pendekatan yang cepat dan pengelolaan


yang tepat dalam mempatenkan jalan
nafas, ventilasi, dan oksigenasi paru sangat
diperlukan untuk mencegah kerusakan
jaringan otak dan organ lain akibat hipoksia
Penyebab Obstruksi Jalan
Nafas
Tanda-Tanda Obstruksi Jalan
Nafas
Snoring
Stridor
Mengi Ekspirasi
Gargling/Suara berkumur
Penurunan kesadaran
Posisi Tripod pada anak-anak

(British Journal of Hospital Medicine, 2012).


Tipe Obstruksi Jalan Nafas
a. Obstruksi Parsial
Masih memungkinkan terjadinya pertukaran
udara yang baik dan pasien masih
menunjukkan respon yang baik. Pasien masih
dapat berbicara dan batuk dengan sedikit
usaha

b.Obstruksi Total
Tidak terjadi pertukaran udara dan pasien
tidak mampu berbicara, bernafas, maupun
batuk.
Evaluasi Jalan nafas
Look / Lihat
Perubahan Status Mental
Agitasi / gelisah Hipoksemia
Obtundasi / teler Hiperkarbia
Gerak Nafas
Normal
See saw / rocking
Retraksi
Deformitas
Debris
Darah / sekret
Muntahan
Gigi
Sianosis
Lanjutan evaluasi jalan
nafas
Listen / Dengar
Bicara normal Tak ada sumbatan
Ada suara tambahan
Snoring Lidah
Gurgling Cairan
Stridor / crowing Penyempitan
Suara parau (hoarseness / dysphonia)
Lanjutan evaluasi jalan
nafas
Feel / Raba
Hawa nafas
Krepitasi / fraktur (maxillofacial /
laryngeal)
Deviasi trakhea
Hematoma
Getaran di leher
Manajemen jalan nafas dasar
Teknik dasar dalam managemen airway,
meliputi:
Sumbatan pangkal lidah dapat dikoreksi
dengan triple manuver airway
menggunakan selang suction untuk
mengeluarkan sumbatan berupa cairan.
Setelah melakukan tindakan tersebut di atas,
periksa ulang patensi airway
Apabila sumbatan belum tersingkirkan
lakukan pemasangan orofaringeal tube atau
nasofaringeal tube.
..Lanjutan Manajemen jalan
nafas
Definitive airway didefinisikan sebagai tabung yang
memiliki cuff untuk menjaga trakea agar tetap
terbuka. Diperlukan apabila:
Pasien apneu
Pasien tidak berhasil tertangani dengan manuver
Didapatkan resiko aspirasi darah atau muntahan
Berpotensi terdapat hambatan jalan nafas
Cedera kepala dengan GCS 8
Tidak mampu mempertahankan oksigenasi yang
adekuat dengan menggunakan face mask
Evaluasi Jalan Nafas Sulit
LEMON
Kesulitan Bag-Mask-
Ventilation(BMV) MOANS
MMask seal/male
sex/Mallampati
OObesity/obstruction
AAge
NNo teeth
SStiff/snoring
Kesulitan EGD: RODS

RRestricted mouth opening


OObstruction/obesity
DDisrupted or distorted airway
SStiff
Kesulitan Cricothyrotomy:
SMART

SSurgery (recent or remote)


MMass
AAccess/anatomy
RRadiation
TTumor
Bagan Airway Sulit
Kesimpulan
Manajemen jalan nafas adalah tindakan
yang dilakukan untuk membebaskan
jalan napas
Tujuannya untuk membersihkan saluran
nafas, mempertahankan jalan nafas agar
tetap paten, serta mempermudah
pemberian ventilasi dan oksigenasi
Cara memastikan penatalaksanaan
pasien dengan jalan nafas sulit adalah
dengan mengenali kesulitan-kesulitan
jalan nafas tersebut.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai