SIGNIFIKANSI
Pernapasan hidung yang obligat, nares sempit Infan bernapas hanya melalui hidung yang mudah
tersumbat oleh sekresi
Lidah yang besar
Dapat menyumbat jalan napas dan membuat
laringoskopi dan intubasi lebih sulit
Oksiput yang besar
SIGNIFIKANSI
Jumlah alveoli pada usia 6 tahun 13 kali lebih
banyak dibanding bayi baru lahir
Mengadung otot tipe-1 (yang sangat oksidatif) Bayi lebih mudah lelah
yang lebih sedikit
Kapasitas total paru (TLC) kurang, RR dan
metabolik lebih cepat
Bayi baru lahir tidak mempu meningkatkan curah jantungnya (CO) dengan
cara meningkatkan kontraktilitasnya; CO
peningkatan HR
Bayi dan infan mempunyai tonus vagus yang lebih tinggi sehingga cenderung
bradikardi. Tiga penyebab utama bradikardia adalah hipoksia, stimulasi vagus
(laringoskopi), dan anestetik volatile (mudah menguap). Bradiardi itu Tidak
Baik.
USIA (tahun)
HR
RR
SBP
DBP
<1
120-160
30-60
60-95
35-69
1-3
90-140
24-40
95-105
50-65
3-5
75-110
18-30
95-110
50-65
8-12
75-100
18-30
90-110
57-71
12-16
60-90
12-16
112-130
60-80
Belum pernah menjalani pembedahan atau tidak menerima tuntunan dan pemahaman
perioperatif atau yang gagal berinteraksi positif dengan layanan perawatan kesehatan
saat perioperatif
Cara Pemberian
Midazolam
Ketamin
Fentanyl
Otfc
Diazepam
po, pr, im
Keuntungan
Onset cepat, efek samping
minimal
Onset cepat, analgesia bagus
Rasanya enak, anlagesik bagus,
onset 45 menit
Kerugian
Rasanya tidak enak saat diberikan
per oral, menyengat dalam hidung
Memperlambat emergensi, rasanya
tidak enak, menyengat dalam hidung
Dapat terjadi hipoksemia, mual
Induksi inhalasi adalah teknik induksi pada anak-anak berusia < 10 tahun. Anak-anak disuruh menghirup N 2O
70% dan oksigen 30% selama sekitar 1 menit; halotan kemudian diberikan secara perlahan. Konsentrasi
halotan ditingkatkan 0,5% setiap 3-5 kali bernapas. Jika anak itu batuk atau menahan napas, konsentrasi
halotan tidak boleh dinaikkan sampai batuk atau menahan napas itu berhenti. Sevofluran juga dapat
digunakan dengan atau tanpa N2O.
Induksi inhalasi yang cepat atau brutane digunakan pada anak-anak yang tidak kooperatif. Anak-anak
dibaringkan kemudian dipasangkan sungkup yang mengandung N 2O 70% dan oksigen 30%, dan halotan 3-5%
atau sevofluran 8% pada mukanya. Teknik yang seringkali tidak nyaman ini sebaiknya dihindari jika
memungkinkan. Sekali anestesi telah diinduksi, konsentrasi sevofluran atau halotan harus dinaikkan.
Steal Induction dapat digunakan saat anak-anak telah tidur. Induksi anestesi dilakukan dengan menggunakan
sungkup yangagak jauh dari muka si anak, kemudian konsentrasi halotan atau sevofluran ditingkatkan secara
bertahap. Tujuan hal ini adalah untuk menginduksi anestesi tanpa membangunakan si anak.
Induksi intravena digunakan pada seorang anak yang telah dipasangi infus atau pada anak-anak yang berusia
> 10 tahun. Medikasi yang biasanya digunakan pada anak-anak adalah tiopental 5-7 mg/kg; propofol 2-3
mg/kg; dan ketamin 2-5 mg/kg. Agar prosedur tidak traumatik, krim EMLA (campuran anestesi lokal yang
eutektos/mudah larut) diusapkan paling kurang 90 menit sebelum infus IV dipasang.
ETT yang ber-cuff dapat diguanakan pada anak-anak. Tentu saja cuff tersebut
mengambil tempat sehingga membatasi ukuran ETT. Namun, Khine dkk., telah
memperlihatkan bahwa pipa yang ber-cuff telah sukses digunakan bahkan
pada neonatus tanpa peningkatan komplikasi.
Ukuran LMA
1
Infan 5-10 kg
1
Anak-anak 10-2 kg
2
Anak-anak 20-30 kg
2
Anak-anak/dewasa muda >
3
30 kg
Konsentrasi alveolar minimal (MAC) zat-zat volatile lebih tinggi pada anakanak dibanding dewasa. MAC tertinggi adalah pada infan 1-6 bulan. Bayi
prematur dan neonatus mempunyai MAC yang rendah
Opioid sebaiknya digunakan dengan hati-hati pada anak-anak yang berusia < 1
tahun, yang lebih sensitif terhadap efek depresan pernapasan
< 10 kg 4 ml/kg/jam
10-20
Anak-anak
Estimasi defisit cairan (EFD) sebaiknya dihitung dan diganti dengan cara :
EFD
Seluruh EFD sebaiknya diganti pada kasus-kasus besar. Untuk kasus kecil, 10-20 ml/kg solusi
garam yang ditakar dengan atau tanpa glukosa biasanya sudah adekuat.
Estimasi volume darah (EBV) dan kehilangan darah (ABL) sebaiknya dihitung pada setiap
kasus.
Garam natrium yang ditakar (BSS) seperti RL dengan glukosa (D5RL) atau
tanpa glukosa (RL) direkomendasikan dalam hal ini. Pada bayi yang lahir baik,
terlihat bahwa hipoglikemia dapat terjadi pada anak sehat yang menjalani
prosedur invasif jika tidak digunakan cairan yang mengandung glukosa.
Namun ditemukan adanya hiperglikemia yang terjadi pada mayoritas anakanak yang telah diberikan solusi yang mengandung glukosa 5%. Beberapa
penulis menganjurkan penggunaan cairan yang mengandung glukosa 1% atau
2,5%. Yang lain masih menggunakan solusi glukosa 5% untuk pemeliharaan,
namun direkomendasikan bukan BSS yang mengandung non-glukosa untuk
third space atau kehilangan darah. Pada operasi mayor, sangat penting untuk
memeriksa kadar glukosa secara berseri dan untuk menghindari hiper- atau
hipoglikemia.
USIA
Neonatus
90
Infan sampa 1 tahun 80
Lebih dari 1 tahun 70
EBV (ml/kg)
EBL
Jantung
HR meningkat
bradikardi mengindikasikan
kehilangan darah yang berat dan
mengarah ke kollaps sirkulasi
SSP
Kulit
Kedinginan, berkeringat
Ginjal
LOC
Komatous
Pucat, dingin
UOP minima
Blok epidural kaudal adalah teknik anestesi yang paling sering dilakukan pada
anak-anak. Biasanya, pada anak-anak yang teranestesi diberikan tambahan
analgesia intraoperatif dan post-operatif. Teknik ini paling sering dilakukan
untuk pembedahan ekstremitas bawah, perineum, dan abdomen bawah. Blok
epidural thoraks dan lumbal juga dapat digunakan untuk penhilang nyeri
pasca operasi. Namun hal ini sebaiknya dilakukan hanya oleh operator yang
berpengalaman.
20. Dosisnya
DOSIS (cc/kg)
TINGKAT BLOK
JENIS OPERASI
0,5
Sakral/lumbal
Lumbal/thoraks
Abdominal bawah
1,2
Thoraks atas
Abdominal atas
Dosis toksik bupivakain pada anak-anak = 2,5 mg/kg; pada neonatus = 1,5 mg/kg
Blok fasia iliaka adalah teknik untuk menganestesi nervus femoral, obturator,
dan kutaneus lateralis. Blok ini menghasilkan analgesia pada paha atas dan
baik untuk pasien yang mengalami fraktur femur atau pasien yang menjalani
prosedur-prosedur seperti osteotomi, biopsi otot, atau grafting kulit.
waktu keluar pasien. Terapi terbaik untuk mual dan muntah post-operatif adalah dengan pencegahan. Menghindari opiod
akan mungarangi insidensi mual dan muntah post-operatif sepanjang ada penghilang nyeri yang adekuat (seperti
berfungsinya blok kaudal pada pasien).
Penatalaksanaan yang dapat dilakukan adalah pemberian cairan intravena dan penghentian asupan oral. Jika muntah
menetap, metoklopramid, droperidol, atau ondansetron dapat dicoba. Jika muntah tidak teratasi, pasien sebaiknya
diobservasi.
Faktor-faktor yang Meningkatkan Insidensi Mual dan Muntah Pasca Operasi
Faktor Pasien
Pasien berusia > 6 tahun
Riwayat mual dan muntah sebelumnya
Riwayat motion sickness
Mual pre-operatif
Sangat gelisah saat preoperatif
Faktor Pembedahan/Anestesi
Lama pembedahan > 20 menit
Bedah mata
Tonsilektomi/adenoidektomi
Pemberian narkotik
? Nitrous Oksida
Masalah pernapasan, utamanya laringospasme dan stridor lebih sering ditemukan pada anak-anak dibanding pada orang
dewasa. Penatalaksanaan laringo-spasme antara lain : oksigen bertekanan positif, maneuver Fink (jaw thrust yang nyeri),
suksinilkolin, dan intubasi ulang jika perlu. Stridor biasanya ditangani dengan oksigen yang dihumidifikasi (dilembabkan),
steroid, dan epinefrin rasemik.