Anestesi Pediatri
1.
SIGNIFIKANSI
SISTEM PULMONAL
ANAK-ANAK
SIGNIFIKANSI
Kemampuan pengembangan
lebih kecil
Kurang elastis
Bayi mempunyai refleks baroreseptor yang immatur dan kemampuan kompensasi yang
terbatas hanya dengan cara meningkatkan denyut jantung (HR). Itu sebabnya bayi lebih
rentan terhadap efek depresi jantung anestetik volitile.
Bayi dan infan mempunyai tonus vagus yang lebih tinggi sehingga cenderung bradikardi.
Tiga penyebab utama bradikardia adalah hipoksia, stimulasi vagus (laringoskopi), dan
anestetik volatile (mudah menguap). Bradiardi itu Tidak Baik.
4.
USIA
(tahun)
HR
RR
SBP
DBP
<1
120-160
30-60
60-95
35-69
1-3
90-140
24-40
95-105
50-65
3-5
75-110
18-30
95-110
50-65
8-12
75-100
18-30
90-110
57-71
12-16
60-90
12-16
112-130
60-80
Anak-anak sering mengalami rasa takut dan gelisah yang sangat besar saat mereka terpisah
dari orang tua mereka dan saat induksi anestesi. Premedikasi dianjurkan oleh Vetter pada anakanak yang berusia 2-6 tahun dan belum pernah menjalani pembedahan atau tidak menerima
tuntunan dan pemahaman perioperatif atau yang gagal berinteraksi positif dengan layanan
perawatan kesehatan saat perioperatif. Telah banyak ditemukan perubahan tingkah laku yang
negatif pasca operasi pada anak-anak yang gelisah selama induksi.
Medikasi Preoperatif Yang Sering Digunakan Dan Cara Pemberiannya
Obat
Midazolam
Cara
Pemberian
Keuntungan
Kerugian
Rasanya tidak enak
samping minimal
Ketamin
Memperlambat
emergensi, rasanya
tidak enak,
menyengat dalam
hidung
Fentanyl
Otfc
Rasanya enak,
anlagesik bagus,
onset 45 menit
Dapat terjadi
hipoksemia, mual
Diazepam
po, pr, im
Murah, efek
samping minimal
Onset lama,
emergensi jadi
berkepanjangan
Induksi inhalasi yang cepat atau brutane digunakan pada anak-anak yang tidak
kooperatif. Anak-anak dibaringkan kemudian dipasangkan sungkup yang mengandung N 2O
70% dan oksigen 30%, dan halotan 3-5% atau sevofluran 8% pada mukanya. Teknik yang
seringkali tidak nyaman ini sebaiknya dihindari jika memungkinkan. Sekali anestesi telah
diinduksi, konsentrasi sevofluran atau halotan harus dinaikkan.
Steal Inductiondapat digunakan saat anak-anak telah tidur. Induksi anestesi dilakukan
dengan menggunakan sungkup yangagak jauh dari muka si anak, kemudian konsentrasi
halotan atau sevofluran ditingkatkan secara bertahap. Tujuan hal ini adalah untuk
menginduksi anestesi tanpa membangunakan si anak.
Induksi intravenadigunakan pada seorang anak yang telah dipasangi infus atau pada
anak-anak yang berusia > 10 tahun. Medikasi yang biasanya digunakan pada anak-anak
adalah tiopental 5-7 mg/kg; propofol 2-3 mg/kg; dan ketamin 2-5 mg/kg. Agar prosedur tidak
traumatik, krim EMLA (campuran anestesi lokal yang eutektos/mudah larut) diusapkan paling
kurang 90 menit sebelum infus IV dipasang.
kemampuan pengembangan paru. Ambilan dan distribusi zat-zat inhalasi hanya terpengaruh
sedikit (minimal); waktu onset zat-zat intravena sedikit memanjang.
8.
Anatomi lesi dan arah aliran darah sebaiknya ditentukan. Resistensi vaskuler pulmonal
(PVR) perlu dijaga. Jika PVR meningkat, shunting kanan-ke-kiri dapat meningkat dan
memperburuk oksigenasi, sementara itu, pasien yang menderita shunt kiri-ke-kanan
mengalami arah aliran darah yang sebaliknya (sindrom Eisenmenger). Jika pasien menderita
shunt kiri-ke-kanan, penurunan PVR akan meningkatkan aliran daraj ke paru-paru dan
mengarah ke edema pulmonal. Menurunkan PVR pada pasien dengan shunt kanan-ke-kiri
dapat memperbaiki hemodinamik.
Kondisi-kondisi yang Dapat Mningkatkan Shunting
Shunt Kiri-Ke-Kanan
Hematokrit rendah
SVR meningkat
PVR menurun
Hiperventilasi
Hipotermia
Zat anestetik : Isofluran
Shunt Kanan-Ke-Kiri
SVR menurun
PVR meningkat
Hipoksia
Hiperkarbia
Asidosis
Zat anestetik: N2O,Ketamin ?
Gelembung udara harus dihindari dengan sangat cermat. Jika terdapat komunikasi
antara sisi jantung kanan dan kiri (defek septum ventrikel, defek septum atrium), injeksi udara
secara iv dapat berjalan melintasi komunikasi tersebut dan masuk ke sistem arteri. Hal ini
akan mengarah ke gejala-gejala SSP (susunan saraf pusat) jika udara tersebut menyumbat
suplai darah ke otak dan medulla spinalis (emboli udara paradoksikal).
Hindari Bradikardi
Mengenali dan mampu menangani tet spell. Anak-anak dengan tetralogy of fallot
mengalami obstruksi aliran sebelah kiri (RVOT/right outflow tract ), overriding aorta, dan
stenosis atau atresia pulmonal. Beberapa diantaranya akan mengalami ucapan hipersianotik
(tet spell) akibat suatu stimulasi saat usianya bertambah. Episode seperti itu ditandai oleh
memburuknya obstruksi RVOT, mungkin sebagai akibat hipovolemia, peningkatan
kontraktilitas, atau takikardi saat stimulasi atau stress. Pasien sering ditangani dengan beta
blocker, yang sebaiknya dilanjutkan saat perioperatif. Hipovolemia, asidosis, menangis atau
gelisah yang berlebihan, dan peningkatan tekanan jalan napas sebaiknya dihindari.
Resistensi vaskuler sistemik (SVR) sebaiknya tetap terpelihara. Jika ucapan hipersianotik
terjadi saat periode perioperatif, penatalaksanaan yang dapat dilakukan antara lain :
memelihara jalan napas, infus volume, meningkatkan kedalaman anestesia atau mengurangi
stimulus pembedahan. Fenilefrin sangat bermanfaat dalam meningkatkan SVR. Dosis
tambahan dari beta blocker juga dapat dicoba. Asidosis metabolik sebaiknya dikoreksi.
10.
USIA
3,0 3.5
3,5 4,0
12 18 bulan
4,0
2 tahun
4,5
> 2 tahun
Ukuran ETT =
ETT sebaiknya dipasang pada kedalaman sekitar 3 kali dari diameter internanya.
Ukuran LMA
Neonatus sampai 5 kg
Infan 5-10 kg
Anak-anak 10-2 kg
Anak-anak 20-30 kg
14. Mengapa farmakologi obat-obat anestetik yang sering digunakan pada anak-anak
berbeda?
Konsentrasi alveolar minimal (MAC) zat-zat volatile lebih tinggi pada anak-anak
dibanding dewasa. MAC tertinggi adalah pada infan 1-6 bulan. Bayi prematur dan neonatus
mempunyai MAC yang rendah
Anak-anak mempunyai toleransi yang lebih tinggi terhadap efek disritmik epinefrin pada
mempunyai distribusi volume yang lebih besar (lebih banyak lemak, lebih banyak cairan
tubuh)
Opioid sebaiknya digunakan dengan hati-hati pada anak-anak yang berusia < 1 tahun,
Infan < 10 kg
4 ml/kg/jam
10-20 kg
Anak-anak > 20 kg
Estimasi defisit cairan (EFD) sebaiknya dihitung dan diganti dengan cara :
solusi garam yang ditakar dengan atau tanpa glukosa biasanya sudah adekuat.
Estimasi volume darah (EBV) dan kehilangan darah (ABL) sebaiknya dihitung pada
setiap kasus.
16. Cairan pengganti apa yang paling sering digunakan pada anak-anak ? Mengapa?
Garam natrium yang ditakar (BSS) seperti RL dengan glukosa (D5RL) atau tanpa glukosa (RL)
direkomendasikan dalam hal ini. Pada bayi yang lahir baik, terlihat bahwa hipoglikemia dapat
terjadi pada anak sehat yang menjalani prosedur invasif jika tidak digunakan cairan yang
mengandung glukosa. Namun ditemukan adanya hiperglikemia yang terjadi pada mayoritas
anak-anak yang telah diberikan solusi yang mengandung glukosa 5%. Beberapa penulis
menganjurkan penggunaan cairan yang mengandung glukosa 1% atau 2,5%. Yang lain masih
menggunakan solusi glukosa 5% untuk pemeliharaan, namun direkomendasikan bukan BSS
yang mengandung non-glukosa untuk third space atau kehilangan darah. Pada operasi mayor,
sangat penting untuk memeriksa kadar glukosa secara berseri dan untuk menghindari hiperatau hipoglikemia.
17. Nilai-nilai EBV pada anak-anak?
USIA
EBV (ml/kg)
Neonatus
90
80
70
Dimana ABL = kehilangan darah, EBV = estimasi volume darah, px = pasien, dan hct
=hematokrit. Nilai hematokrit terendah bervariasi antara tiap individu. Transfusi darah biasanya
dipertimbangkan saat hematorkit kurang dari 21-25%. Jika terdapat masalah pada tanda-tanda
vital, transfusi darah perlu diberikan lebih dini. Sebagai contoh, seorang infan berusia 4 bulan
dijadwalkan untuk rekonstruksi kraniofasial. Dia sehat, dengan asupan oral terakhir diperoleh 6
jam sebelum tiba di ruang operasi. BB = 6 kg, hct preoperatif = 33%, nilai hct terendah = 25%.
Pemeliharaan
= BB x 4 ml/jam = 24 ml/jam
EFD
= pemeliharaan x 6 kg = 144 ml
EBV
= BB x 80 ml/kg = 480 ml
EBL
Sistem
Organ
Kehilangan
Darah <25 %
Kehilangan Darah
25-40%
Kehilangan
Darah > 45%
Jantung
HR meningkat
Penurunan TD,
peningkatan HR ,
bradikardi
mengindikasikan
kehilangan darah
yang berat dan
mengarah ke
kollaps sirkulasi
SSP
Lesu, bingung,
cengeng
Perubahan LOC,
kurang berespon
terhadap nyeri
Komatous
Kulit
Kedinginan,
berkeringat
Sianotik,
penurunan
pengisian kapiler ,
ekstremitas dingin
Pucat, dingin
Ginjal
UOP minimal
HR = denyut jantung, TD = tekanan darah, LOC = tingkat kesadaran, UOP = produksi urine
21. Anestesi regional yang sering dilakukan pada anak-anak
Blok epidural kaudal adalah teknik anestesi yang paling sering dilakukan pada anak-anak.
Biasanya, pada anak-anak yang teranestesi diberikan tambahan analgesia intraoperatif dan
post-operatif. Teknik ini paling sering dilakukan untuk pembedahan ekstremitas bawah,
perineum, dan abdomen bawah. Blok epidural thoraks dan lumbal juga dapat digunakan untuk
penhilang nyeri pasca operasi. Namun hal ini sebaiknya dilakukan hanya oleh operator yang
berpengalaman.
22. Anestetik lokal apa yang biasanya digunakan
Bupivakain dengan konsentrasi 0,125-0,25% adalah anestesi lokal yang paling sering
digunakan. Bupivakain 0,25% menghasilkan analgesia intraoperatif yang bagus dan
menurunkan kebutuhan MAC pada anestesi inhalasi. Namun, obat ini dapat menyebabkan
blokade motorik yang mengganggu proses keluarnya pasien dari rumah sakit. Bupivakain
0,125% menghasilkan blok motorik pasca operatif yang minimal, namun tidak memberikan
analgesia intraoperatif dan tidak menurunkan keperluan MAC. Gunter memperlihatkan bahwa
bupivakain 0,174% menghasilkan analgesia intraoperatif yang baik dan blok motorik yang
minimal serta menurunkan kebutuhan MAC zat volatile.
23. Dosisnya
Dosis Anestesi Lokal yang Sering Diterapkan pada Blok Kaudal
DOSIS
(cc/kg)
TINGKAT BLOK
JENIS OPERASI
0,5
Sakral/lumbal
Lumbal/thoraks
Abdominal bawah
1,2
Thoraks atas
Abdominal atas
24. Apa yang dimaksud dengan blok fasia iliaka dan diindikasikan untuk apa ?
Blok fasia iliaka adalah teknik untuk menganestesi nervus femoral, obturator, dan kutaneus
lateralis. Blok ini menghasilkan analgesia pada paha atas dan baik untuk pasien yang
mengalami fraktur femur atau pasien yang menjalani prosedur-prosedur seperti osteotomi, biopsi
otot, atau grafting kulit.
25. Gambarkan komplikasi pasca operasi yang tersering !
Mual dan muntah merupakan penyebab tersering dari tertundanya waktu keluar pasien.
Terapi terbaik untuk mual dan muntah post-operatif adalah dengan pencegahan. Menghindari
opiod akan mungurangi insidensi mual dan muntah post-operatif sepanjang ada penghilang
nyeri yang adekuat (seperti berfungsinya blok kaudal pada pasien). Penatalaksanaan yang
dapat dilakukan adalah pemberian cairan intravena dan penghentian asupan oral. Jika
muntah menetap, metoklopramid, droperidol, atau ondansetron dapat dicoba. Jika muntah
tidak teratasi, pasien sebaiknya diobservasi.
Faktor-faktor yang Meningkatkan Insidensi Mual dan Muntah Pasca Operasi
Faktor Pasien
Faktor Pembedahan/Anestesi
Masalah pernapasan, utamanya laringospasme dan stridor lebih sering ditemukan pada
anak-anak dibanding pada orang dewasa. Penatalaksanaan laringo-spasme antara lain :
oksigen bertekanan positif, maneuver Fink (jaw thrust yang nyeri), suksinilkolin, dan intubasi
ulang jika perlu. Stridor biasanya ditangani dengan oksigen yang dihumidifikasi
(dilembabkan), steroid, dan epinefrin rasemik.
KONTROVERSI
26.
Rigiditas otot masseter bisa jadi gejala pertama hipertermia maligna (MH), tapi juga
dapat terjadi pada pasien yang tidak diduga MH.
27.
Saat rigiditas otot masseter terjadi, masalah utama adalah apakah mengganti teknik
yang tidak memicu atau menghentikan prosedur. Penulis biasanya setuju pada teknik yang
tidak memicu dan operasi tetap dilanjutkan, kecuali terjadi tanda-tanda MH atau spasme otot
masseter yang berat sehingga intubasi tidak memungkinkan.
Pasien sebaiknya dipantau setelah post operatif untuk melihat adanya peningkatan kadar
kreatin fosfokinase (CPK) dan tanda-tanda MH yang lain (HR, TD, suhu, mioglobin urine).
Jika kadar CPK postoperatif > 20.000, pasien sebaiknya ditangani dan didiagnosis sebagai
MH. Jika CPK < 20.000, namun masih meningkat signifikan, penatalaksanaan MH sebaiknya
dipertimbangkan, termasuk biopsi otot. Jika CPK normal atau meningkat minimal, pasien
mungkin tidak berisiko MH.
28. Gambarkan penatalaksanaan pasien yang mengalami infeksi saluran napas atas ?
1. Risiko memburuknya pernapasan setelah dua minggu menderita infeksi saluran napas atas
(ISPA), 9-11 kali lebih besar. Penyebab gangguan pulmonal antara lain :
4. Pada anak-anak yang demam, ronkhi yang tidak jelas dan batuk, sinar X dada abnormal,
hitung sel darah putih yang tinggi, atau penurunan derajat aktivitas sebaiknya dibuat jadual
ulang.
29. Apa keuntungan dan kerugian sistem sirkuit dan sirkuit bain pada anak-anak?
Keuntungan dan Kerugian Sistem Sirkuit dan Sirkuit Otak Bain
Sirkuit
Keuntungan
Kerugian
Sirkuit Bain
Kebanyakan mesin
anestesi memerlukan
pemasangan khusus pada
alat ini
Pipa dalam dapat
bengkok atau tidak
terhubung
Ringan
Baik untuk ventilasi
spontan atau terkontrol
Resistensi minimal
Gas yang diekshalasi
dari luar pipa membuat
gas yang akan
diinspirasikan lebih hangat
dan lebih lembab (dalam
teori)
30. Apakah orang tua dibolehkan untuk menemani anaknya saat induksi anestesi ?
Anak-anak yang lebih muda dapat sangat gelisah dan ketakutan saat mereka dipisahkan dari
orang tuanya sebelum pembedahan. Mengizinkan orang tua untuk menemani anak di ruang
operasi dapat memfasilitasi induksi anestesi pada beberapa kasus. Orang tua dan anak-anak
sebaiknya diberitahu dan disiapkan menganai apa yang akan dilakukan. Orang tua sebaiknya
siap meninggalkan ruang operasi saat anestesiologis yakin hal tersebut memang lebih tepat.
Keberadan orang tua sering merasa gelisah, enggan, dan histeris di ruang operasi dapat sangat
mengganggu. Seorang anestesiologis yang tidak nyaman dengan mengizinkan orang tua pasien
untuk ikut serta saat induksi mungkin sebaiknya tidak mengizinkan mereka untuk ikut serta.
Pada anak-anak yang tidak kooperatif atau ketakutan, keberadaan orang tua dapat bermanfaat,
namun juga dapat sebaliknya.
REFERENSI
Rita Agarwal, Anestesia Secrets, 3 Ed, Chapter 60.