Anda di halaman 1dari 14

Nama: Wahyu Dwi H.

Nim : 141101026
Kelas : A

Fakultas Teknologi Mineral IST


AKPRIND
JAMAN KAPUR (CRETACEOUS)
Maastrichtian 65
Campanian
AKHIR Santonian
(K2) Coniacian
Turonian
Cenomanian
97,5
Albian
Aptian
AWAL Barremian
(K1) Hauterivian
Valanginian
Berriasian
144
BENUA-BENUA MEKAR SECARA
MERATA. JALUR LAUT
MENGARAH KE SEGALA ARAH
BAIK MENGIKUTI BUJUR MAU-
PUN LINTANG, SUHU MUKA
LAUT SAMA DI SEMUA BAGIAN
BUMI. IKLIM DIMUKA BUMI
HAMPIR SERAGAM : HANGAT
AKIBAT KESAMAAN SUHU
PERMUKAAN, SIRKULASI AIR
SECARA VERTIKAL
TERGANGGU, BAGIAN
BAWAH MENGALAMI DEPLESI
OKSIGEN -> GLOBAL EUXINIC
CONDITION
Pada akhir Cretaceous diduga bumi bertumbukan dengan meteor
yang besar yang mempunyai diameter > 10 km yang terjadi di
sekitar mexico. Hal ini menyebabkan kepunahan massal akibat
pollen yang banyak di udara, akibat adanya efek rumah kaca yang
disebabkan adanya hempasan meteor, dan naiknya muka air laut
yang menenggelamkan daratan menjadi
Selain itu, pada akhir kapur pemecahan benua juga semakin
menjadi, proses subdaksi berjalan sangat intensif, produksi abu
sangat banyak akibat aktivitas vulkanik sehingga bumi seolah-
olah terselubung oleh abu, akibatnya sinar matahari tidak dapat
menembus dan terjadi efek rumah es (suhu dingin).Hal tersebut
juga diperkirakan penyebab punahnya organisme.
KEHIDUPAN LAUT PADA
AKHIR JAMAN KAPUR

Belemnite

Ammonite

Anda mungkin juga menyukai