Anda di halaman 1dari 5

RESUME

PROSES PEMBENTUKAN BUMI

(TEORI PELAT TEKTONIK DAN PROSES DINAMIKA BUMI)

Disusun oleh:
Nama : I Gede Nayaka Adi Praptama Putra
NIM : 2305511146
Kelas :5
Mata Kuliah : Pengantar Geologi

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2024
Proses Pembentukan Bumi
(Teori Pelat Tektonik dan Proses Dinamika Bumi)

 Teori KANT, LAPLACE, dan HELMHOLTZ adalah teori yang beranggapan bahwa
bumi berasal dari suatu bintang yang berbentuk kabut raksasa bersuhu tidak terlalu panas
dan penyebarannya terpencar dalam kondisi berputar dan dikenal sebagai awalmula dari
matahari. Akibat perputaran tersebut menyebabkan matahari ini kehilangan daya
energinya dan akhirnya mengkerut. Sebagai akibat dari proses pengkerutan tersebut,
maka ia akan berputar lebih cepat lagi. Dalam keadaan seperti ini, maka pada bagian
ekuator kecepatannya akan semakin meningkat dan menimbulkan terjadinya gaya
sentrifugal. Gaya ini akhirnya akan melampaui tarikan dari gayaberatnya, yang semula
berfungsi sebagai penyeimbang, dan menyebabkan sebagian dari bahan yang berasal dari
matahari tersebut terlempar. Bahan-bahan yang terlempar ini kemudian dalam
perjalanannya juga berputar mengikuti induknya, juga akan mengkerut dan membentuk
sejumlah planit-planit, salah satunya adalah planit bumi.

 Teori PLANETESI MAL dari CHAMBERLIN dan MOULTON. Teori ini


mengemukakan adanya suatu Bintang yang besar yang menyusup dan mendekati
MATAHARI. Akibat dari gejala ini, maka sebagian dari bahan yang membentuk
MATAHARI akan terkoyak dan direnggut dari peredarannya. Mereka berpendapat bahwa
bumi kita ini terbentuk dari bahan-bahan yang direnggut tersebut yang kemudian
memisahkan diri dari MATAHARI.

 ASTRONOMI adalah ilmu yang mempelajari keadaan Tata Surya, dan mungkin
merupakan ilmu yang tertua di Bumi. Kaitannya terhadap bumi hanya terbatas kepada
aspek bahwa bumi merupakan bagian dari Tata Surya. Dari segi ilmu astronomi, bumi
kita ini hanya merupakan suatu titik yang tidak penting dalam Tata Surya dibandingkan
dengan benda-benda lainnya.

 Susunan I nterior Bumi: (1) Inti, yang terdiri dari dua bagian. Inti bagian dalam yang
bersifat padat, dan ditafsirkan sebagai terdiri terutama dari unsur besi, dengan jari-jari
1216 Km., Inti bagian luar, berupa lelehan (cair), dengan unsur–unsur metal mempunyai
ketebalan 2270 Km; (2) Mantel Bumi setebal 2885 Km; terdiri dari batuan padat, dan
berikutnya (3) Kerak Bumi, yang relatif ringan dan merupakan “kulit luar” dari Bumi,
dengan ketebalan berkisar antara 5 hingga 40 Km.

 Kerak Bumi tersusun dari selaput batuan (litosfir), selaput udara (atmosfir), dan selaput
air (hidrosfir).

 Hipotesa “Continental Drift” : Pada hakekatnya hipotesa pengapungan benua adalah


suatu anggapan bahwa benua-benua yang kita kenal saat ini dahulunya bersatu dan
dikenal sebagai super-kontinen yang bernama Pangaea. Super-kontinen Pangea ini diduga
terbentuk pada 200 juta tahun yang lalu yang kemudian terpecah-pecah menjadi beberapa
bagian yang lebih kecil yang kita kenal sebagai benua-benua yang ada saat ini.
 Hipotesa “Sea Floor Spreading” : Hipotesa pemekaran lantai samudra dikemukakan
pertama kalinya oleh Harry Hess (1960) dalam tulisannya yang berjudul “Essay in
geopoetry describing evidence for sea-floor spreading”. Hipotesa pemekaran lantai
samudra adalah suatu hipotesa yang menganggap bahwa bagian kulit bumi yang berada
didasar samudra Atlantik tepatnya di Pematang Tengah Samudra mengalami pemekaran
yang diakibatkan oleh gaya tarikan (tensional force) yang berasal dari arus konveksi yang
berada di bagian mantel bumi (astenosfir).

 Paleomagnetisme adalah kajian tentang arah-arah magnet bumi pada masa lalu yang
terekam dalam batuan ketika batuan tersebut terbentuk. Arah magnet bumi akan terekam
oleh mineral dalam batuan ketika melewati temperatur 5800 Celcius (Temperatur Curie).

 Teori Plate Tectonic adalah teori yang membahas tentang kerak bumi (litosfir) yang
bersifat mobil / dinamis. Dalam teori ini, kerak bumi tersusun dari 7 lempeng utama dan
6 lempeng yang lebih kecil dimana batas-batas lempeng berada pada batas divergen,
batas konvergen, dan batas transform.

 Orogenesa adalah pembentukan pegunungan yang dipengaruhi oleh konsep tegasan yang
dicirikan oleh lapisan lapisan sedimen tebal yang terlipat dengan arah sumbu lipatan yang
berbeda beda, serta dicirikan oleh proses deformasi yang berlangsung berkali kali dan
merupakan pengaruh dari berbagai proses yang berbeda-beda, termasuk intrusi dan gejala
pelengseran gaya berat, yang bekerja pada suatu bahan yang berlainan sifat dan
kedalamannya.

 Volkanisma didefinisikan sebagai tempat atau lubang diatas muka Bumi dimana
daripadanya dikeluarkan bahan atau bebatuan yang pijar atau gas yang berasal dari
bagian dalam bumi ke permukaan, yang kemudian produknya akan disusun dan
membentuk sebuah kerucut atau gunung.
RESUME

PROSES PEMBENTUKAN BUMI

(TEORI PELAT TEKTONIK DAN PROSES DINAMIKA BUMI)

Disusun oleh:
Nama : I Kadek Lanang Darma Putra
NIM : 2305511145
Kelas :5
Mata Kuliah : Pengantar Geologi

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2024

Anda mungkin juga menyukai