umum. Transplantasi yang berhasil pertama kali diumumkan pada 4 Maret 1954 di Rumah Sakit Peter Bent Brigham di Boston, Massachusetts. Operasi ini dilakukan oleh Dr. Joseph E. Murray, yang pada 1990 menerima Penghargaan Nobel dalam fisiologi atau kedokteran Pengertian Transplantasi adalah pergantian organ atau jaringan tubuh yang tidak lagi berfungsi dengan organ atau jaringan sehat yang berasal dari tubuh sendiri atau orang lain Pencangkokan (transplantasi) adalah pemindahan sel, jaringan maupun organ hidup dari seseorang (donor) kepada orang lain (resipien atau dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya (misalnya pencangkokan kulit), dengan tujuan mengembalikan fungsi yang telah hilang Resipien Resipien adalah pasien Gagal Ginjal Terminal dengan fungsi ginjal < 10%, memiliki tanda/kelainan laboratorium dan timbul gejala/keluhan Bahaya Transplantasi Ginjal Bahaya cangkok ginjal. Dengan persiapan yang baik biasanya bahayanya minim: a.l. penolakan akut (acute rejection), terjadi arus darah tidak lancar (klot), kebocoran urin, infeksi luka operasi. Komplikasi yang timbul kemudian adalah penolakan kronis (chronic rejection), infeksi, penyempitan arteri, penyakit ginjal asli kambuh. Proses Transplantasi Ginjal Proses cangkok ginjal merupakan serangkaian tindakan berikut: 1. Menentukan calon resipien dan calon donor. 2. Pemeriksaan jasmani. 3. Pemeriksaan laboratorium. 4. Pemeriksaan penunjang. 5. Tindakan bedah memindahkan ginjal dari donor sehat kepada resipien. 6. Pemberian obat anti penolakan jangka pendek dan jangka panjang Sumber Ginjal
Sumber ginjal yang dapat dicangkokkan
kepada penderita gagal ginjal terminal berasal dari donor hidup yang masih ada hubungan kerabat dengan penderita (live-related donor), donor hidup yang tidak ada hubungan kerabat dengan penderita, dan dari donor yang sudah meninggal (kadaver). komplikasi Potensial komplikasi : 1. instabilitas hemodinamik 2. hipervolema/hipovolema 3. gagal ginjal ( donor ginjal) 4. rejeksi jaringan donor 5. imunosuspresin yang berlebihan 6. ketidakseimbangan elektrolit 7. trombosis vena propunda 8. sepsis Diagnosa keperawatan Adapun yang menjadi diagnosa keperawatan adalah : 1. ketakutan yang berhubungan dengan diagnosis dan antisipasi pengalaman pembedahan. ( preoperatif ) 2. ansietas yang berhubungan dengan penantian donor ginjal sampai tersedia. ( preoperatif ) 3. resiko tinggi terhadap infeksi yang berhubungan dengan perubahan sistem Imun sekunder akibat obat-obatan imunosupresan ( postoperatif ) 4. resiko tinggi terhadap perubahan membran mukosa Oral yang berhubungan dengan peningkatan kerentanan terhadap infeksi sekunder akibat imunosupresin. ( postoperatif ) 5. resiko tinggi untuk gangguan konsep diri yang berhubungan dengan pengalaman transplantasi, potensial terhadap penolakan serta efek samping Obat-obatan ( postoperatif ) 1. ketakutan yang berhubungan dengan diagnosis dan antisipasi pengalaman pembedahan. ( preoperatif ) INTERVENSI RASIONAL 1. uraikan posisi anatomi normal dan fungsi ginjal 1. pengetahuan kenormalan membantu 2. uraikan pilihan pengobatan untuk klien untuk memahami keadaan penyakitt ginjal tahap akhir : penyakitnya. hemodialisis, dialisi peritonela, dan 2. Pengetahuan tentang semua pilihan transplantasi memungkinkan bagi klien untuk 3. uraikan pengalaman pembedahan, mengambil keputusan yang penuh pembedahan penembatan ginjal, masa pertimbangan rawat khusus, dan metode penanganan 3. Pengetahuan mennghilangkan nyeri ketakutan dan menyiapkan klien untuk 4. diskusikan dengan klien harapan- pembedahan transplan yang khusus harapan setelah pulang 4. Penguatan dimana klien dan donor harus memperhatikan obat-obatan dan perawatan lanjutan yang tepat 2. ansietas yang berhubungan dengan penantian donor ginjal sampai tersedia. ( preoperatif 1. menguraikan secara umu 1.pengetahuan tentang sistem kebijaksanaan untuk akan menurunkan ansietas distribusi ginjal mayat ketika menungggu 2. menguraikan secara umu 2.memberikan pengetahuan prosedur pembedahan pada resipien tentang usaha donor hidup donor 3. resiko tinggi terhadap infeksi yang berhubungan dengan perubahan sistem Imun sekunder akibat obat- obatan imunosupresan ( postoperatif ) 1. pantau dengan cermat tanda & gejala infeksi 1. dengan memantau tanda dan 2. lakukan perawatan jalur invasif, gejala infeksi dapat mengurangi kateter,luka dan drain secara resiko infeksi teliti 2. dengan melakukan perawatan jalur infasif, kateter, luka dan drain resiko infeksi dapat dikurangi 4. resiko tinggi terhadap perubahan membran mukosa Oral yang berhubungan dengan peningkatan kerentanan terhadap infeksi sekunder akibat imunosupresin. ( postoperatif ) 1. lakukan perawatan mulut yang baik 2. kaji adanya lesi pada mulut 1. dengan melakukan perawatan mulut 3. kaji adanya hipertropi gusi infeksi dapat dicegah 4. ajarkan klien manfaat dan prosedur 2. keadaan imunosupresi klien perawatan mulut yang baik dan juga memungkinkan kerentanan terhadap pentingnya pemeriksaan kedokter gigi infeksi selanjutnya secara teratur 3. salah satu efek obat imunosupresin siklosporin adanya hipertropi pada gigi 4. dengan memberikan pendidikan kesehatan yang benar diharapkan kebersihan mulut terpenuhi dan dengan mengajarkan manfaat pemeriksaan kedokter gigi dapat membuat klien lebih hati-hati terhadap pemberian antibiotik selain resep dari dokter 5. resiko tinggi untuk gangguan konsep diri yang berhubungan dengan pengalaman transplantasi, potensial terhadap penolakan serta efek samping Obat-obatan ( postoperatif ) 1. siapkan klien dengan perubahan gaya hidup 1. pengetahuan dapat mengurangi 2. ajarkan tentang kemungkinan cemas perubahan fisik, peningkatan 2. dapat meningkatkan harga diri tingkat energi, peningkatan 3. kerjasama yang baik dengan libido, dan kemampuan untuk keluarga dapat mengurangi kembali bekerja atau sekolah. resiko tinggi konsep diri 3. dorong keluarga untuk bekerja 4. saran dapat menurunkan sama dalam memperbaiki peran ketakutan perubahan fisik tubuh klien dan meningkatkan konsep diri 4. berikan saran pada klien untuk yang positif meminimalkan beberapa efek samping obat-obatan, seperti pemutihan,waxing, dan pergi kesalon Daftar Pustaka Dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro - Konsultan Ginjal- Hipertensi RS Medistra www. Medicastore.com www.sinarharapan.com www.sahabatginjal.com www.laparoscopic.com carpenito,lynda juall, 1999.rencana asuhan & dokyumentasi keperawatan :EGC.jakarta
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis