0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
64 tayangan20 halaman
Batuan metamorf terbentuk dari batuan asli yang mengalami perubahan akibat pengaruh suhu dan tekanan dalam kondisi bawah permukaan. Proses ini disebut metamorfisme yang mengakibatkan rekristalisasi, reorientasi, dan pembentukan mineral baru. Ada tiga jenis metamorfisme yaitu kontak, dinamik, dan regional.
Batuan metamorf terbentuk dari batuan asli yang mengalami perubahan akibat pengaruh suhu dan tekanan dalam kondisi bawah permukaan. Proses ini disebut metamorfisme yang mengakibatkan rekristalisasi, reorientasi, dan pembentukan mineral baru. Ada tiga jenis metamorfisme yaitu kontak, dinamik, dan regional.
Batuan metamorf terbentuk dari batuan asli yang mengalami perubahan akibat pengaruh suhu dan tekanan dalam kondisi bawah permukaan. Proses ini disebut metamorfisme yang mengakibatkan rekristalisasi, reorientasi, dan pembentukan mineral baru. Ada tiga jenis metamorfisme yaitu kontak, dinamik, dan regional.
Batuan yeng terbentuk dalam suatu siklus sendimentasi (pelapukan-transprotasi- sendimentasi-diagenesa). Komposisi Batuan Sedimen Mineral Autigenic Allogenik Terbentuk didaerah Terbentuk diluar diluar daerah sendimentasi sendimentasi dan langsung Telah mengalami transportasi diendapkan dan kemudian diendapkan Contoh : gypsum, kalsit, didaerah sendimentasi. Harus tahan pelapukan dan anhidrit, aksida besi, halit, tahan terhadap pengikisan glaukonit. selama tertranportasi sampai pengendapan. Fragmen mineral atau kristal, seperti mineral silikat, yaitu kuarsa, feldspar, mineral lempung, dan lain-lain. Klasifikasi Batuan Sedimen Oleh karena keragaman pembentukan , tekstur, komposisi dan penampilan batuan sedimen. Maka dasar klasifikasinya pun bermacam-macam. Pengelompokan yang sederhana dalam batuan sedimen adalah dua kelompok besar : 1. Batuan sedimen klastik, Terbentuk dari fragmen-fragmen batuan lain. 2. Batuan sedimen non klastik, kimiawi dan organik terbentuk oleh proses biologi. Klasifikasi Batuan Sedimen Klastik Non Klastik Tekstur yang harus di perhatikan dalam Umumnya terdiri dari mineral autigenik Pada P dan T tertentu sering kali batuan Besar butir (grain size) : unsur memperlihatkan gejala diagenesa,akibatya utama dari tekstur klastik, yang porositas batuan menjadi sangat rendah atau berhubungan dengan tingkat enersi pada hilang. saat transportasi dan pengendapan. Porositas primer rendah dan memperlihatkan tekstur mozaik (contoh : 1. Fragmen : butiran klastik ( yang tertransport ) batu gamping). disebut sebagai fragmen. Kadang-kadang terdapat butiran yang amorf 2. Masa dasar ( matrik ) : lebih halus dari (seperti kalsedon dan opal)sebagai semen. butiran/fragmen, diendapkan bersama-sama Pengaruh diagenesa pada batuan sedimen non klastik (kristalin) dengan fragmen. Butiran/Kristal yang mula-mula kecil akibat 3. Semen ( cement ) : berukuran halus, mengikat diagenesa akan menjadi besar sehingga butiran/fragmen, dan matriks, terbentuk porositas mengecil. sebagian komponen autigenik selama proses Terjadi rekristalisasi siagenesa. Tidak ada perubahan mineral Contoh Batuan Sedimen Klastik Sedimen Non-Klastik Konglomerat Limestone / Batu gamping Batu lempung gypsum Batu serpih 3. Pemilahan (Sortasi) Merupakan tingkat keseragaman ukuran butir penyusun batuan, dibedakan atas : Terpilah sangat baik (Very Well Sorted) Tekstur Batuan Sedimen Terpilah Baik (Well Sorted) 1. Ukuran butir Terpilah sedang (Moderatly Sorted) 2. Tingkat kebundaran (Roundness) : Terpilah buruk (Poorly Sorted) Tingkat kebundaran dikontrol oleh Terpilah sangat buruk (Very Poorly Sorted) transportasi dan bentuk kebundaran ini tergantung pada bentuk dari material/mineral 4. Kemas asalnya. Jadi pemberian untuk Menyatakan hubungan antar butir penyusun batuan, dimana hal ini kebundaran adalah dengan di kontrol oleh tingkat diagenesa yang dialami oleh batuan, melihat sifat permukaan dari dibedakan atas : butiran, dibedakan atas: Kemas terbuka, bila kontak antar butir tidak bersentuhan. Menyudut (Angular) Kemas tertutup, bila kontak antar butiran saling bersentuhan. Menyudut tanggung (Sub- Angular) 5. Porositas Membulat tanggung (Sub- Di maksudkan dalam tingkat/kemampuan dalam menyerap air, di Rounded) bedakan atas : Membulat (Rounded) Porositas baik, bila mampu menyerap air. Sangat membulat (Well Rounded) Porositas buruk, bila tidak mampu menyerap air. Porositas sedang, bila kemampuan menyerap air di antara baik dan buruk. Tabel Ukuran Butir Lingkungan Pengendapan Darat Transisi 1. Kipas Aluvial (Alluvial fans): Alluvial fans umum Delta: endapan berbentuk kipas, terbentuk berada di daerah kering sampai semi-kering dimana ketika sungai mengaliri badan air yang diam curah hujan jarang tetapi deras, dan laju erosi besar. seperti laut atau danau. Pasir adalah endapan Endapan alluvial fan khas akan kwarsa, pasir dan yang paling umum ditemui. gravel bersorting buruk. Pantai dan barrier islands: didominasi oleh pasir 2. Lingkungan Fluvial (Fluvial Environments): Saluran- dengan fauna marine. Barrier islands terpisah saluran sungai, ambang sungai, tanggul, dan dataran-dataran banjir adalah bagian dari dari pulau utama oleh lagoon. Umumnya lingkungan fluvial. Contoh endapan : kwarsa, berasosiasi dengan endapan tidal flat. lempung dan lanau. Tidal flats: membatasi lagoons, secara periodik 3. Lacustrine environments (danau): mempunyai mengalami pasang surut (biasanya 2 kali sehari), karakteristik yang bermacam-macam; besar atau mempunyai relief yang rendah, dipotong oleh kecil, dangkal atau dalam; diisi oleh sedimen saluran yang bermeander. Terdiri dari lapisan- evaporit, karbonatan, atau terrigeneous lapisan lempung, lanau, pasir halus. 4. Gurun (Aeolian or aolian environments): biasanya Lagoons: badan dari air yang menuju darat berupa daerah luas dengan bukit-bukit dari dari barrier islands. Lagoons dilindungi dari endapan pasir. gelombang laut yang merusak oleh barrier 5. Rawa (Paludal environments): air yang diam islands dan mengandung sediment berbutir dengan tumbuhan hidup didalamnya. Terdapat lebih halus dibandingkan dengan yang ada di endapan batu bara. pantai (biasanya lanau dan lumpur) Lingkungan Pengendapan di Laut Reefs: tahan terhadap gelombang, strukturnya terbentuk dari kerangka berbahan calcareous dari organisme seperti koral dan beberapa jenis alga. Continental shelf: terletak pada tepi kontinen, relative datar (slope < 0.1o), dangkal (kedalaman kurang dari 200 m), lebarnya mampu mencapai beberapa ratus meter. Continental shelf ditutupi oleh pasir, lumpur, dan lanau. Continental slope dan continental rise : adalah pusat pengendapan sedimen yang tebal akibat dari arus turbidity. Abyssal plain: merupakan lantai dasar samudera. Pada dasarnya datar dan dilapisi oleh very fine-grained sediment, tersusun terutama oleh lempung Gambar Lingkungan Pengendapan Batuan Metamorf Definisi Batuan Metamorf Batuan metamorf adalah batuan ubahan dari batuan yang sebelumnya ada, pada tekanan padat, akibat pengaruh suhu ( T ), dan tekanan ( P ), atau keduanya, dan larutan yang aktif secara kimiawi. Proses tersebut disebut metamorfisme yang berlangsung pada komdisi bawah permukaan. Proses metamorfisme meliputi : - Rekristalisasi - Reorientasi - Pembentukan mineral baru, dari unsur yang telah ada sebelumnya. Macam-Macam Proses metamorfisma Berdasarkan pengaruh terbentuknya, proses metamorfisma dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu: 1. metamorfisma kontak ini juga disebut dengan metamorfosis sentuh, dimana metamorfosis jenis ini merupakan metamorfosis yang terjadi saat batu- batuan mengalami sentuhan oleh magma panas di sekitar dapur magma atau tubuh batuan intrusive. Contoh dari metamorfosis termal atau sentuh ini adalah batu gamping yang berubah menjadi batu marmer. 2. metamorfisma dinamik adalah Jenis dari metamorfosis yang selanjutnya adalah metamorfosis dinamo atau yang juga sering disebut dengan metamorfosis tekanan. Metamorfosis jenis ini merupakan metamorfosis yang terjadi dimana ada batuan yang terkena tekanan yang berasal dari peristiwa tetonik (pada kulit bumi hanya terjadi di bagian atas) sehingga akan mengalami metamorfosis. Contoh dari metamorfosis jenis ini adalah pada bidang patahan akan terbentuk sebuah cermin gesekan atau tepung milonit. 3. matemorfisma regional adalah proses metamorfisma yang akan menghasilkan batuan metamorf dengan factor utama yag mempengaruhinya adalah berupa suhu dan tekanan yang tinggi. Contoh nya schist ( sekis ). Jenis Jenis Batuan Metamorf Batuan metamorf kontak adalah Jenis batuan metamorf yang pertama akan kita bahas adalah jenis batuan metamorf kontak. Batuan metamorf kontak merupakan jenis batuan metamorf yang mengalami metamorfose sebagai akibat dari adanya suhu yang sangat tinggi atau sebagai akibat dari adanya aktivitas magma. Ada yang menyatakan pula bahwa batuan metamorf kontak ini adalah batuan yang terbentuk karena adanya pengaruh intrusi magma pada suhu yang sangat tinggi. Contoh dari batuan metamorf kontak ini adalah batu kapur atau gamping menjadi batu marmer, kemudian batuan batolit, batuan lakolit, dan juga batuan sill. Batuan metamorf dinamo adalah Jenis batuan metamorf yang kedua adalah batuan metamorf dinamo. Batuan metamorf dinamo merupakan jenis batuan yang mengalami metamorfose sebagai akibat adanya tekanan yang tinggi yang berasal dari tenaga endogen dalam waktu yang lama, serta dihasilkan dalam proses pembentukan kulit bumi karena adanya tenaga endogen. Batuan metamorf dinamo ini biasanya terjadi atau ada di bagian atas kerak bumi. Contohnya adalah batuan serbuk dan juga serpih. Contoh lain dari batuan metamorf dinamo ialah batu lumpur atau mud stone menjadi batu tulis atau slate Batuan metamorf kontak pneumatolistis Jenis dari batuan metamorf selanjutnya adalah batuan metamorf kontak pneumatolistis. Jenis batuan ini merupakan batuan yang mengalami proses metamorfose sebagai akibat dari adanya pengaruh dari gas- gas yang ada pada magma. Pengaruh dari gas yang panas ini menyebabkan perubahan komposisi kimiawi mineral dari batuan ini. Contoh dari batuan metamorf kontak pneumatolistis ialah batu kuarsa dengan gas borium berubah menjadi turmalin atau sejenis batu permata. Contoh lain dari jenis batu ini yaitu batu kuarsa dengan gas florium dan berumah menjadi topas. Struktur Foliasi (dari kata foliatus ( daun ) Non Foliasi (tidak berlampis atau atau berlembar-lembar) berlembar) Slaty Cleavage Umumnya ditemukan pada batuan Hornfelsic/granulose Terbentuk oleh mozaic metamorf berbutir sangat halus (mikrokristalin) mineral-mineral equidimensional dan equigranular yang dicirikan oleh adanya bidang-bidang belah dan umumnya berbentuk polygonal. Batuannya planar yang sangat rapat, teratur dan sejajar. disebut hornfels (batutanduk) Batuannya disebut slate (batusabak). Kataklastik Berbentuk oleh pecahan/fragmen Phylitic Struktur ini hampir sama dengan struktur batuan atau mineral berukuran kasar dan umumnya slaty cleavage tetapi terlihat rekristalisasi yang lebih membentuk kenampakan breksiasi. Struktur besar dan mulai terlihat pemisahan mineral pipih kataklastik ini terjadi akibat metamorfosa dengan mineral granular. Batuannya disebut phyllite kataklastik. Batuannya disebut cataclasite (filit) (kataklasit). Schistosic Terbentuk adanya susunan parallel Milonitic Dihasilkan oleh adanya penggerusan mineral-mineral pipih, prismatic atau lentikular mekanik pada metamorfosa kataklastik. Ciri struktur (umumnya mika atau klorit) yang berukuran butir ini adalah mineralnya berbutir halus, menunjukkan sedang sampai kasar. Batuannya disebut schist kenampakan goresan-goresan searah dan belum (sekis). terjadi rekristalisasi mineral-mineral primer. Gneissic/Gnissose Terbentuk oleh adanya Batiannya disebut mylonite (milonit). perselingan., lapisan penjajaran mineral yang Phylonitic Mempunyai kenampakan yang sama mempunyai bentuk berbeda, umumnya antara dengan struktur milonitik tetapi umumnya telah mineral-mineral granuler (feldspar dan kuarsa) terjadi rekristalisasi. Cirri lainnya adlah kenampakan dengan mineral-mineral tabular atau prismatic kilap sutera pada batuan yang ,mempunyai struktur (mioneral ferromagnesium). Penjajaran mineral ini ini. Batuannya disebut phyllonite (filonit). umumnya tidak menerus melainkan terputus-putus. Batuannya disebut gneiss. Tekstur Berdasarkan Ketahanan Berdasarkan Ukuran Butir Relict/Palimset/Sisa Merupakan tekstur Fanerit, bila butiran kristal masih dapat batuan metamorf yang masih menunjukkan dilihat dengan mata sisa tekstur batuan asalnya atau tekstur batuan asalnya nasih tampak pada batuan metamorf tersebut. Afanitit, bila ukuran butir kristal tidak dapat dilihat dengan mata. Kristaloblastik Merupakan tekstur batuan metamorf yang terbentuk oleh sebab proses metamorfosa itu sendiri. Batuan dengan tekstur ini sudah mengalami rekristalisasi sehingga tekstur asalnya tidak tampak. Penamaannya menggunakan akhiran blastik. Tekstur Bentuk Kristal Bentuk Mineral Euhedral, bila kristal dibatasi oleh bidang Epidoblastik, apabila mineralnya permukaan bidang kristal itu sendiri. penyusunnya berbentuk tabular. Subhedral, bila kristal dibatasi oleh sebagian bidang permukaannya sendiri dan sebagian Nematoblastik, apabila mineral oleh bidang permukaan kristal disekitarnya. penyusunnya berbentuk Anhedral, bila kristal dibatasi seluruhnya oleh bidang permukaan kristal lain prismatic. disekitarnya. Granoblastik, apabila mineral Berdasarkan bentuk kristal tersebut maka tekstur penyusunnya berbentuk granular, batuan metamorf dapat dibedakan menjadi: equidimensional, batas 1. Idioblastik, apabila mineralnya dibatasi oleh kristal berbentuk euhedral. mineralnya bersifat sutured (tidak 2. Xenoblastik/Hypidioblastik, apabila teratur) dan umumnya kristalnya mineralnya dibatasi oleh kristal berbentuk berbentuk anhedral. anhedral. Selain tekstur yang diatas terdapat beberapa tekstur khusus lainnya diantaranya adlah sebagai berikut: Perfiroblastik, apabila terdapat mineral yang ukurannya lebih besar tersebut sering disebut porphyroblasts. Poikloblastik/Sieve texture, tekstur porfiroblastik dengan porphyroblasts tampak melingkupi beberapa kristal yang lebih kecil. Mortar teksture, apabila fragmen mineral yang lebih besar terdapat padamassadasar material yang barasal dari kristal yang sama yang terkena pemecahan (crhusing). Decussate texture yaitu tekstur kristaloblastik batuan polimeneralik yang tidak menunjukkan keteraturan orientasi. Saccaroidal Texture yaitu tekstur yang kenampakannya seperti gula pasir. Batuan mineral yang hanya terdiri dari satu tekstur saja, sering disebut berstektur homeoblastik. Contoh Batuan Metamorf Slate Filit Gneiss Sekis Marmer Kuarsit Milonit Filonit Serpetinit Hornfels