Anda di halaman 1dari 18

Oleh:

Rusthavia Afrilianti
FAA 110 001
Pembimbing:
dr. Djunifer H. Sagala, Sp.OT
Sendi panggul merupakan sendi yang paling
mengalami tekanan fisik dibanding sendi
anggota gerak lainnya. Letak epifisis femur-
atas adalah oblik terhadap sumbu tulang
femur, sehingga lempeng epifisis merupakan
suatu titik lemah.
Slipped Capital Femoral Epiphysis (SCFE) dikenal
juga sebagai epifisiolisis atau coxa vara
adolesen adalah gangguan panggul yang
paling lazim pada remaja.
Slipped Capital Femoral Epiphysis (SCFE) atau
pergeseran epifisis femur proksimal atau coxa
vara adolesen atau Slipped Upper Femoral
Epiphysis (SUFE) adalah pergeseran dari caput
femur (bagian epifisis) terhadap collum femur
(bagian metafisis), terjadi selama fiseal
(pertumbuhan plat) masa awal adolesen baik
kearah medial maupun posterior yang
disebabkan oleh stress bearing.
Terbatas pada anak-anak yang sedang
menginjak masa pubertas.
Secara umum terjadi antara usia 10-16 tahun.
Anak laki-laki lebih sering terkena daripada
anak perempuan.
Insidensi diperkirakan 10,8 kasus per 100.000
anak.
Sebagian besar kasus merupakan kondisi
idiopatik.
Kondisi idiopatik dapat disebabkan oleh
banyak faktor, termasuk obesitas, orientasi
fiseal, kelainan dalam arsitektur fiseal, dan
perubahan hormon selama masa adolesen yang
mempengaruhi kekuatan fiseal.
Pada epifisis yang bergeser, batang femur berputar
pada rotasi eksternal dan leher femur berpindah
ke depan sementara epifisis tetap berada pada
acetabulum. Gangguan terjadi melalui daerah
hipertrofik pada fisis tersebut dan secara relatif
epifisis bergeser ke posterior pada leher femur.
Epifisis femoralis biasanya akan bergeser secara
perlahan dan akan menyebabkan terjadinya
deformitas coxa vara yang progresif dengan diikuti
remodeling sekunder dari leher femur, perlekatan
periosteal tetap dalam kondisi intak
Berdasarkan tingkat pergeseran epifisis:
Berdasarkan stabilitas:
Stabil: Pasien mengalami penurunan rotasi
pinggul internal dan abduksi, serta terjadi
peningkatan fleksi pinggul, hanya nyeri pada
pergerakan ekstrem.
Tidak stabil: Pergerakan pasien terbatas,
berjalan dengan bantuan kurk, adanya
abnormalitas gaya berjalan, nyeri dalam
melakukan pergerakan.
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan radiologi
- foto X-ray (AP dan lateral pelvis/frog-lateral)
- Angiografi
Pada keadaan normal, garis
klein melewati sebagian dari
caput femoral, pada pasien
dengan SCFE, garis mungkin
berpotongan lebih kecil atau
tidak ada bagian caput
femoral.
Foto Lauenstein lateral pelvis (frog-lateral)
Terlihat epifisis femur akan terangkat ke arah belakang
Tujuan terapi adalah
(1) memelihara persediaan darah epifisis.
(2) menstabilkan fisis.
(3) mengoreksi setiap deformitas yang tersisa.
Pemilihan terapi tergantung pada tingkat
pergeseran.
Pergeseran ringan-
sedang
Epifiseodesis Heyman
dan Herndon.

Pergeseran sedang dapat diterima


dan difiksasi secara internal; pen
berulir atau sekrup perlu
dimasukkan secara anterior
kedalam femur agar tidakterjadi
pergeseran lebih lanjut.
Pergeseran Berat

Operasi Dunn

Osteotomi
Pergeseran pada panggul yang lain
Nekrosis avaskuler
Kondrolisis artikuler
Coxa vara

prognosis
Prognosis biasanya baik dengan pengobatan
Slipped Capital Femoral Epiphysis (SCFE) merupakan
pergeseran dari caput femur terhadap collum
femur. Insidensi diperkirakan 10,8 kasus per
100.000 anak. Meskipun SCFE sering dihubungkan
dengan gangguan endokrin, tetapi pada sebagian
besar kasus merupakan kondisi idiopatik.
Diagnosis dapat dibuat berdasarkan gejala dan
tanda yang diperoleh dari pasien, namun harus
dikonfirmasi dengan pemeriksaan radiologis.
Penatalaksanaan bergantung pada tingkat
pergeseran epifisis, yang terbagi menjadi
pergeseran ringan, sedang dan berat.
Thompson GH, Scoles PV. Gangguan tulang dan sendi: epifisis kaput femoris tergelincir.
Dalam: Wahab AS, editor. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Edisi 15. Volume 3. Jakarta:
EGC; 2000. p: 2358-9.
Rasjad C. Reksoprodjo S, Hadi SA, Yurianto H, Roeshadi D, Ferdiansyah, dkk. Sistem
muskuloskeletal: slipped upper femoral epiphysis. Dalam: Sjamsuhidajat S, editor. Buku ajar
ilmu bedah de jong. Edisi 3. Jakarta: EGC; 2010. p: 985-6.
Helmi ZN. Selip epifisis kepala femur (slipped capital femoral epifisis). Buku ajar
gangguan muskuloskletal. Jakarta: Salemba Medika: 2012. p: 133-7.
Murray, J, Holmes EJ, Misra RR. AZ of Musculoskeletal and Trauma. New York-USA:
Cambrigde University Press; 2008. p. 687-90.
Chaeruddin R. Ilmu Bedah Ortopedi. Makassar: Bintang Lamumpatue; 2010. p. 154-9.
Apley AG, Solomon L. Pergeseran epifisis. Dalam: Kartini A, editor. Buku ajar ortopedi
dan fraktur sistem apley. Edisi 7. Jakarta: Widya Medika; 1995. p: 135-9.
Salter, Bruce, Robert. Text Book Of Disorder and Injuries Of The Musculoskeletal System.
Edisi 3. Baltimore: Williams and Wilkins; 2008. p. 1021-9.
Skinner B, Fitzpatrick M. Current Essential Orthopedics. USA: Mc GrawHill Company;
2008. p. 556-60.
Thompson. Netter's Concise Atlas of Orthopaedic Anatomy. Edisi 1. Philadelphia: Elvesier
inc; 2001. p. 1126-30.
Rachman MD. Angiografi, angiografi substraksi digital dan limfografi. Dalam: Ekayuda
I, editor. Radiologi Diagnostik. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2009. p. 201-2; 505.

Anda mungkin juga menyukai