Anda di halaman 1dari 21

PROFIL PENYAKIT CAMPAK PADA ANAK DI

RUMAH SAKIT UMUM UNIVERSITAS KRISTEN


INDONESIA PERIODE 2012 2016

Elisabeth Douw
1361050133

Dosen Pembimbing: dr.Keswari Aji Patriawati, MSc,SpA


BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

WHO kematian akibat penyakit campak diseluruh dunia pada tahun 2007 adalah
197.000, di mana 177.000 kematian terjadi pada anak-anak usia di bawah lima tahun.
2005 di Provinsi Jawa Barat dilaporkan KLB campak sebanyak 43 kali dengan jumlah
kasus sebanyak 646.
2006 KLB campak terjadi sebanyak 43 kali dengan jumlah kasus 398.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan pertanyaan
penelitian sebagai berikut:
Bagaimana profil penyakit campak pada anak dan faktor-faktor risiko penyakit campak ?
1.3 Tujuan

Tujuan Menyusun profil penyakit campak pada anak di RSU UKI


Umum Periode 2012-2016

Prevalensi penyakit campak yang di rawat di RSU UKI Periode


2012-2016.
Tujuan Faktor risiko penyakit campak pada anak di RSU UKI Periode 2012-
2016.
Khusus Komplikasi penyakit campak pada anak di RSU UKI Periode 2013-
2016.
1.4 Manfaat

Sebagai tugas akhir program studi sarjana kedokteran


Bagi Peneliti Menambah pengetahuan mengenai campak .

Bagi Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan


Masyarakat informasi tentang penyakit campak pada anak.

Bagi Institusi Memberikan gambaran umum penyakit campak sebagai


Pendidikan referensi yang dapat membantu mahasiswa mahasiswi
dan peneliti berikutnya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Epidemiologi Campak
Campak merupakan penyakit endemik pada masyarakat metropolitan dan
mencapai proporsi untuk menjadi epidemik setiap 2-4 tahun ketika terdapat 30-
Menurut
Orang 40% anak yang rentan atau belum mendapat vaksinasi.

Penyakit campak dapat terjadi dimana saja kecuali didaerah yang sangat
Menurut terpencil.
Tempat

Negara tropis dimana kebanyakan kasus terjadi pada musim panas.


Menurut
Ketika virus menginfeksi populasi yang belum mendapatkan kekebalan atau
Waktu vaksinasi maka 90-100% akan sakit dan menunjukan gejala klinis.
Pada sebagian besar masyarakat, maternal antibodi akan melindungi bayi terhadap campak
selama 6 bulan dan penyakit tersebut akan dimodifikasi oleh tingkat maternal antibodi yang
tersisa sampai bagian pertama dari tahun kedua kehidupan.
Di Amerika Utara, Eropa Barat, dan Australia anak-anak menghabiskan banyak waktu
Umur dirumah, tetapi ketika memasuki sekolah jumlah anak yang menderita campak menjadi
meningkat

Berdasarkan penelitian Suworno di Kediri dengan desain penelitian kasus control didapatkan
Jenis bahwa berdasarkan jenis kelamin, penderita campak lebih banyak pada anak laki-laki yakni
Kelamin 62%.

Kejadian kematian karena campak lebih tinggi terjadi pada kondisi malnutrisi.
Status Gizi
Patogenesis Campak
2.11 Kerangka Teoritis
2.12 Kerangka Konseptual
BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Penelitian deskriptif retrospektif dengan desain studi dokumen dengan membuka rekam medis.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


RSU UKI Jakarta bulan November 2016-Januari 2017

3.3 Populasi dan Subyek Penelitian


Populasi dari penelitian ini adalah semua pasien anak dengan diagnosis campak di RSU UKI periode 2012 - 2016.

3.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi


3.4.1 Kriteria Inklusi
Semua pasien anak usia 0 - 18 tahun dengan diagnosis campak yang di rawat di RS UKI
3.4.2 Kriteria Eksklusi
Isi rekam medis yang tidak terbaca.
Angka kejadian campak
3.5 Cara Pengumpulan Data
Data berasal dari rekam medis semua pasien anak dengan diagnosis campak yang di rawat di RS UKI periode 2012-2016.

3.6 Identifikasi variabel


Variabel bebas adalah meliputi umur, jenis kelamin dan gejala klinis.

3.7 Definisi Operasional


Anak: Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, pasal 1 Ayat 1, Anak
adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.
Usia ditentukan dalam dibagi atas
o 0 1 tahun
o 1 tahun 1 hari 5 tahun
o 5 tahun 1 hari 13 tahun
o > 13 tahun
Campak: Gambaran klinis biasanya ditandai dengan bercak koplik, fotofobia, stomatitis, kemerahan (eritematosa), ruam
makulopapular eritem, demam biasanya di atas 38C, batuk, pilek (coryza), atau mata merah (konjungtivitis). (WHO 2004)
Jenis kelamin meliputi laki laki atau perempuan.
Status gizi: Berdasarkan berat badan/umur pada laki-laki atau berat badan/umur berdasarkan perempuan.
3.8 Rencana Pengolahan Data dan Analisis Data
Pengumpulan data
Data dikumpul dari rekam medis sesuai diagnosis campak selama periode 2012 - 2016.
Tabulating
Peneliti menyusun data tersebut ke dalam tabel untuk analisis, semua data dimasukan ke dalam aplikasi komputer SPSS (
Stastistica Package for the Sosial Science).
Editing
Peneliti melakukan pengecekan terhadap data yang diambil,semua data yang di edit menggunakan program aplikasi
komputer SPSS ( Stastistica Package for the Sosial Science).
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian di Padang tahun 2009 menyebutkan bahwa penyakit campak terutama


menyerang anak usia kurang dari 1-5 tahun yang disebabkan oleh virus dan dapat
dicegah dengan imunisasi
Berdasarkan penelitian Suworno di Kediri mendapatkan hasil bahwa berdasaran jenis kelamin,
penderita campak lebih banyak pada anak pria yakni 62% dan perempuan 38%.
Pada penelitian Padri prevalensi tertinggi kejadian campak didapatkan
berdasarkan status imunisasi lengkap 77 anak (51,33%) dan tidak
lengkap 73 orang (48,67%).
Penelitian Endah komplikasi penyakit campak yang sering terjadi adalah diare 7% otitis media 6%
pneumonia 0,1% dan gejala yang sering timbul adalah ruam kemerahan 60% batuk 23% koplik spot
15%
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Angka kejadian campak tertinggi terjadi pada tahun 2006 dengan 32 kasus.
Insidens penyakit campak terjadi tertinggi pada anak kelompok umur 2 tahun 4 tahun ( 31,3%), jenis
kelamin pria, pada status imunisasi tidak lengkap dan tidak mendapat vitamin A.
Gejala klinis penyakit campak didapatkan pada sebagian besar kasus, dengan komplikasi terbanyak
adalah diare, sedangkan hanya didapatkan 2 kasus ensefalitis.

5.2 Saran
Peneliti berharap profil penyakit campak pada anak perlu dilakukan secara kontinyu dengan rekam data medis yang
lengkap dan terprogram.
Bagi peneliti selanjutnya agar dapat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai campak, sehingga dapat
menambah pengetahuan lebih lagi dan dapat dijadikan acuan dalam pencegahan campak.
Pemerintah dan orang tua harus merekomendasikan bahwa anak harus diberi vaksin MMR pada waktu yang tepat
DAFTAR PUSTAKA

Rudolph AM, Hoffman JIE, Rudolph CD. Buku Ajar Pediatri Rudolph. Jakarta : EGC,2014 : 740-74.
Halim R G. Campak pada anak. CDK 2016 ; 43: 86-8.
Kutty P, Rosa J,Belliniw, Redd SB, Barskey A,et al Measles . In Manual for the surveillance of vaccine-preventable Disease. 6 th
Ed.CDC,2013.
Depkes RI profil kesehatan jawa tengah tahun 2013. Diunduh dari
www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PROVINSI_2013/13_Prov_... 8 Oktober 2016.
Khotimah H. Hubungan antara usia, status gizi, dan status imunisasi dengan kejadian campak balita. Jurnal Obstretika Scientia.
23-8.
Documentation and Verification of Measles, Rubella and Congenital Rubella Syndrome Elimination in the Region of the
Americas. CDC Report: Elimination of Measles, Rubella, and CRS. 2012.
Faradila N. Campak (Morbili). Skripsi. FK UNRI. 2009.
Hikmah F, Amareta D, Febrian I. Pemetaan Digital Penyakit Campak Menggunakan Quantum Gis Di Kabupaten Bondowoso
Tahun 2012-2014.
Giarsawan N, Asmara I,Yulianti A. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian campak di wilayah puskesmas Tejakula I
Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng Tahun 2012. Jurnal Kesehatan Linekunean. 2014; 4(2): 140-5.
Mantang I, Rantung M, Lumy F. Hubungan pengetahuan ibu dengan pemberian imunisasi campak pada bayi di Puskesmas Bilalang
Kota Kotamobagu. Jurnal Imiah Bidan. 2013; 1(1).
dll

Anda mungkin juga menyukai