Anda di halaman 1dari 17

NAMA KELOMPOK :

DEVI LAKSMINAWATI (1351610035/A1-16)


DEWI SETIOWATI (1351610037/A1-16)
DINY FRISKA F (1351610039/A1-16)
DITIA AYU A (1351610041/A1-16)
DWI CHORINA R (1351610043/A1-16)
EKO BUDI S (1351610045/A1-16)
ELOK WARDATUL J (1351610047/A1-16)

KELOMPOK 3 TEORI FARMASETIKA 2


SEDIAAN AEROSOL,
INHALER & NEBULIZER
BAB I
A. DEFINISI
AEROSOL :
Aerosol adalah sediaan yang mengandung satu atau lebih zat berkhasiat dalam wadah
yang diberi tekanan, berisi propelan atau campuran propelan yang cukup untuk memancarkan
isinya hingga habis, dapat digunakan untuk obat luar atau obat dalam dengan menggunakan
propelan yang cukup. (Farmakope Indonesia Edisi III)
Aerosol farmasetik adalah sediaan yang dikemas dibawah tekanan,mengandung zat aktif
terapeutik yang dilepas pada saat sistem katup yang sesuai ditekan. Sediaan ini digunakan untuk
pemakaian topical pada kulit dan juga pemakaian lokal pada hidung (aerosol nasal), mulut
(aerosol lingual), atau paru-paru (aerosol inhalasi), ukuran partikel untuk aerosol inhalasi harus
lebih kecil dari 10 m, sering disebut juga inhaler dosis terukur. (Farmakope Indonesia Edisi IV)
Jenis Jenis Aerosol :
1. Sistem dua fase(gas dan cair)
Terdiri atas larutan zat aktif dalam propelan cair dan propelan bentuk uap. Pelarut: etanol,
propilenglikol, PEG untuk menambahkan kelarutan zat aktif. Aerosol sistem dua fase wadahnya
berisi:
A. Fase gas dan fase air
B. Fase gas dan fase padat
Fase cair dapat terdiri dari kompenen komponen zat aktif atau campuran zat aktif dengan
dan propelan cair atau propelan yang didalamnya. Bekerja pada tekanan 30-40 p.s.i.g pada suhu
21C
Contoh: insektisida, deodoran, (aerosol ruang/spacespray) dancat, hairspray (aerosol pelapis
ruang/surface coating spray)
2. Sistem tiga fase (gas, cair, padat atau cair)
Terdiri atas suspensi atau emulsi zat aktif propelan cair, dan uap propelan. Suspensi terdiri atas
zat aktif yang dapat dispersikan dalam sistem propelan dengan zat tambahan yang sesuai. Zat
tambahan bisa berupa zat pembasah atau zat pembawa padat seperti talk atau silika koloid.BJ
propelan< BJ zat aktif maka propelan cair berada diantara lapisan uap dan zat aktifnya
beroperasi pada tekanan15 p.s.i.g pada suhu 21C.
(Moh.Anief, Ilmu Farmasi, Ghalia Indonesia, Jakarta : 1984)
INHALER :
Sediaan obat atau larutan atau suspensi terdiri dari satu atau lebih bahan obat yang
diberikan melalui saluran pernapasan hidung atau mulut untuk memperoleh efek lokal atau
sistemik. (Farmakope Indonesia Edisi IV)

MACAM INHALER :
1. MDI (Metered Dose Inhaler) : Dikemas dalam tabung aerosol kecil, ketika ditekan alat ini
mengeluarkan obat ashma dengan dosis terukur. (Rahajoe, 2008)
2. DPI (Dry Powder Inhaler) : Menyalurkan obat yang berbentuk bubuk, bukan aerosol.
Pemakaian DPI harus menghirup bubuk obat dengan cepat dan bertenaga. (NACA, 2008)
NEBULIZER :
Nebulizer merupakan alat inhalasi yang mengubah sediaan obat dari cair menjadi bentuk
uap, sehingga lebih mudah untuk dihirup masuk ke dalam paru-paru. Nebulizer efektif untuk
pemberian obat asma pada bayi, anak kecil dan siapa saja yang memiliki kesulitan menggunakan
obat asma dalam bentuk inhaler. (Senoputra, Muh.Andrian.2011.Nebulizer)
Jenis & Model Nebulizer
a. Model Nebulizer
1. Nebulizer dengan penekan udara ( Nebulizer compressors )
Memberikan tekanan udara dari pipa ke tutup ( cup ) yang berisi obat cair. Kekuatan dari
tekanan udara akan memecah cairan ke dalam bentuk partikel- partikel uap kecil yang daapt
dihirup secara dalam ke saluran pernafasan.
2. Nebulizer ultrasonik ( ultrasonic nebulizer)
Menggunakan gelombang ultrasound, untuk secara perlahan merubah dari bentuk obat
cair ( catatan: pulmicort tidak dapat digunakan pada sebagian nebulizer ultrasonic) ke bentu uap/
aerosol basah.
3. Nebulizer generasi baru ( A new generation of nebulizer)
Digunakan tanpa menggunakan tekanan udara maupun ultrasound. Alat ini sangat kecil,
dioperasikan dengan menggunakan baterai, dan tidak berisik. Alat ini menghasilkan aerosol
melalui osilasi frekuensi tinggi dari piezo-electric crystal yang berada dekat larutan dan cairan
memecah menjadi aerosol.
Keuntungan jenis nebulizer ini adalah tidak menimbulkan suara bising dan terus menerus dapat
mengubah larutan menjadi aerosol, sedangkan kekurangan alat ini mahal dan memerlukan biaya
perawatan lebih besar.

Jenis Nebulizer
1. Disposible nebulizer, sangat ideal apabila digunakan dalam situasi kegawat daruratan/
ruang gawat darurat atau di rumah sakit dengan perawatan jangka pendek. Apabila nebulizer
di tempatkan di rumah dapat digunakan beberapa kali dan harus dibersihkan setelah
digunakan.
2. Re-usable nebulizer, dapat digunakan lebih lama sampai kurang lebih 6 bulan. Keuntungan
dari nebulizer jenis ini adalah desainnya yang lebih komplek dan dapat menawarkan suatu
perawatan dengan efektivitas yang ditingkatkan dari dosis pengobatan, dapat direbus untuk
proses desinfeksi. Digunakan untuk terapi setiap hari.
(Sasha, anisa.2012. Suction dan Nebulizer)
B. PERBEDAAN

AEROSOL INHALER NEBULIZER


Mudah digunakan dan Alat berukuran kompak Alat medis yang umumnya
sedikit kontak dengan sehingga mudah di bawa agak besar, bersuara agak
tangan ke mana-mana berisik & membutuhkan
daya listrik
Biasanya berbentuk gas Obat berbentuk serbuk & Obat berbentuk cairan dan
dan cair atau gas, cair & yang paling umum dosis diubah ke bentuk uap
padat. diresepkan oleh dokter

Moh.Anief, Ilmu Farmasi, Ghalia Indonesia, Jakarta :1984


BAB II
A. Contoh Sediaan Aerosol

Bahan Aktif :
Metaproterenol Sulfate Bahan Aktif :
Diindikasikan untuk perawatan asma Beclomethasone Dipropionate
bronkial, bronkospasme reversibel dan Diindikasikan dalam
kondisi lainnya. perawatan rhinitis alergi
B. Contoh Sediaan Inhaler

Bahan Aktif :
Bahan Aktif :
Menthol & Camphor
Budesonide & Formoterol Fumarate
Diindikasikan untuk melegakan
Diindikasikan pada terapi reguler untuk
secara simtomatis hidung
asma dimana diperlukan terapi kombinasi
tersumbat yang menyertai rhinitis
kortikosteroid inhalasi
dan keadaan lain sejenis pada
saluran pernapasan
C. Contoh Inhaler

Bahan Aktif : Bahan Aktif :


Salbutamol Fluticasone Propionate
Diindikasikan untuk menangani Diindikasikan untuk meredakan
dan mencegah serangan penyakit gejala & eksaserbasi asma pada
asma dan untuk penangan rutin pasien yang sebelumnya diterapi
brokospasme krinik dan asma dengan bronkodilator saja atau
berat akut dengan terapi profilaksis lain.
BAB III
A. AEROSOL
B. INHALER
C. NEBULIZER

(Moh.Anief, Farmasetika Gajah Mada University Press. Yogyakarta :1990)


BAB IV
A. BAHAN TAMBAHAN AEROSOL

Aerosol Hair Styling Mousse (Aerosol Foam) Aerosol Shaving foam (Aerosol Foam)
Polyquats/pseudoquats : conditioner Fatty acod surfactant : foam stabilizier
Pvp : setting agent Glycerine : lubricant
Alcohol : solvent Tricthanolamine : neutralizer
Surfactant : emulsifier
Surfactant 2 : emulisier
Perfume oil : fragrance
Potassium hydroxide : neutralisier
Water : solvent
Perfume oil : fragrance
Propane/butane/sobutane : propellant
Water : solvent
Howard C. Ansel. Pengantar Bentuk Sediaan Propane/butane/sobutane : propellant
Farmasi
(Terjemahan). UI- Press. Jakarta. 1989.
B. BAHAN TAMBAHAN INHALER

Anda mungkin juga menyukai