Anda di halaman 1dari 28

DIKLAT TIMBER CRUISING

Tafnaldi
Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah selesai
mengikuti pelajaran
ini, peserta mampu
menjelaskan dan
melaksanakan teknik
timber cruising
dengan baik dan
benar sesuai dengan
petunjuk teknis yang
berlaku

10/23/2017 Diklat Timber Cruising 2


Tujuan Pembelajaran Khusus

Menjelaskan macam-macam teknik sampling.

Menjelaskan teknik sampling yang tepat dalam pelaksanaan


timber cruising

Menjelaskan pengertian dan persiapan timber cruising.

Menjelaskan teknik pelaksanaan timber cruising

Menjelaskan pengolahan data dan pelaporan timber cruising

10/23/2017 Diklat Timber Cruising 3


Pokok Bahasan
Macam-macam teknik sampling.

Pengertian timber cruising.

Perencanaan timber cruising

Teknik tehnik timber cruising

Pelaksanaan timber cruising

Pengolahan data dan pelaporan timber cruising

10/23/2017 Diklat Timber Cruising 4


KENALI POHON YANG AKAN DI CRUISING

10/23/2017 Diklat Timber Cruising 5


URUTAN KEGIATAN
PERENCANAAN HUTAN IUPHHK

IHMB
RKU
ITSP
RKT
TIMBER CRUISING

HUTAN TANAMAN
Pertukangan/Perkakas HUTAN ALAM DIRJEN

URKT Oleh
Ht. Tnm BK 100 % Perusahaan
1%
Perkakas
DINAS KAB / KOTA
LHC/
IUPHHK TIMBER CRUISING) RLHC
ttd pimp KADIS PROV PENILAIAN
Perushaan

HSL SURVAI
IPK SURVAI POTENSI
ttd Pmgng Ijin

RKT/ BKT
HT. PROD. U BKT Oleh SAH
KONVERSI, Pmgng ijin
PINJAM PAKAI
APL, KBNK

10/23/2017 Diklat Timber Cruising 7


PERENCANAAN

LHC/
IUPHHK ALAM :
RLHC
Cruising

USULKAN
LAPORKAN KE : RKT SAH
DISHUT PROV UNTUK
TEMBUSAN : PENGESAHAN
DISHUT KAB/KOTA

LHC
IUPHHK TANAMAN :
Cruising

SETELAH PENGESAHAN
IPHHK

SETELAH PENGESAHAN
USULKAN KE :
BKT DISHUT PROV
UNTUK TEMBUSAN :
PENGESAHAN DIRJEN BPK
IPK :
Survey Potensi

BALAI DIKLAT KEHUTANAN


ITSP
DASAR HUKUM TUJUAN

PENUNJANG PERBEDAAN

KEMBALI
RKT
DASAR HUKUM TUJUAN

PENUNJANG PERBEDAAN

KEMBALI
DASAR HUKUM ITSP
PP No.6/2007, psl 73, butir b
Setiap pemegang izin usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam hutan
tanaman dan hutan alam diwajibkan menyusun RKT berdasarkan RKU

Permenhut No.56/2009, lamp 3, Bab I , Butir 2


Dasar Penyusunan RKT
1. RKUPHHK 10 (sepuluh) tahunan dalam Hutan Alam yang telah disahkan.
2. Peta areal kerja sesuai Keputusan RKUPHHK dalam Hutan Alam.
3. Rekapitulasi Laporan Hasil Cruising (LHC) Blok Kerja Tebangan
Tahunan.
4. Peta hasil penafsiran citra satelit skala 1 : 50.000 atau 1 : 100.000
dengan waktu liputan 1 (satu) tahun terakhir.

KEMBALI
Pengertian

Rencana Kerja Tahunan (RKT) Usaha


Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam
Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem
dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi
adalah rencana kerja dengan jangka
waktu 1 (satu) tahun yang merupakan
penjabaran dari RKUPHHK.

KEMBALI
TUJUAN ITSP
Mengetahui penyebaran pohon
dalam tegakan yang meliputi
jumlah dan komposisi jenis serta
volume yang akan ditebang

Informasi di atas akan digunakan


untuk pembuatan trace jalan,
jumlah dan kapasitas mesin serta
tenaga yang harus disiapkan
BIDANG PENUNJANG ITSP
Pengukuran
Pohon

Pengenalan
Pohon ITSP Pemetaan

Analisis
Data
PERBEDAAN ITSP

- Pengukuran dia. 20 cm up
- Mengukur dia dan tinggi
- Pengukuran dia 10 cm up
- Volume dihitung dengan f 0,7
- Mengukur dia saja
- Pohon inti tidak sepenuhnya
diukur, n minimal 25, sensus - Menggunakan tabvol , kurva tinggi
- Pohon inti sepenuhnya diukur, sampling
DASAR HUKUM RKT

PP No.6/2007, psl 73, Butir b


Setiap pemegang izin usaha Pemanfaatan Hasil
Hutan Kayu dalam hutan tanaman dan hutan alam
diwajibkan menyusun RKT berdasarkan RKU
Permenhut No.56/2009
Setiap pemegang IUPHHK dalam Hutan Alam pada
Hutan Produksi dan pemegang IUPHHK Restorasi
Ekosistem wajib menyusun Buku Usulan RKT.
TUJUAN RKT

Tujuan penyusunan Rencana Kerja dan Rencana


Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan
Kayu dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem
dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi adalah
untuk menentukan kelestarian hutan berdasarkan
kelestarian hasil, kelestarian usaha,
keseimbangan lingkungan dan sosial ekonomi
masyarakat setempat.
BIDANG PENUNJANG RKT
Pengukuran

Analisis
Sist. Silv.
biaya

Teknik
HRD Evaluasi

Sosial
Budaya
PERBEDAAN

- satu sist silv


- Bisa multi sist silv
APA YANG ANDA KETAHUI
TENTANG TIMBER CRUISING

APA YANG BELUM ANDA KETAHUI


TENTANG TIMBER CRUISING

APA YANG INGIN ANDA KETAHUI


TENTANG TIMBER CRUISING

10/23/2017 Diklat Timber Cruising 20


Timber cruising :
Adalah kegiatan pengukuran,
pengamatan dan pencatatan terhadap
pohon (yang direncanakan akan
ditebang), pohon inti, pohon yang
dilindungi, permudaan, data lapangan
lainnya, untuk mengetahui jenis,
jumlah, diameter, tinggi pohon, serta
informasi tentang keadaan
lapangan/lingkungan, yang
dilaksanakan dengan intensitas
tertentu sesuai dengan ketentuan
yang telah ditetapkan.
( P.55/Menhut-II/2006 )

10/23/2017 Diklat Timber Cruising 21


Menurut Dilworth, timber cruising adalah
inventarisasi tegakan untuk menentukan
kuantita produksi suatu hutan. Keterangan
yang diperoleh dari cruising biasanya tidak
dibatasi kuantita, akan tetapi termasuk kualita
pohon, bonita (kelas kesuburan tanah), umur
pohon komposisi jenis, informasi tentang
topografi, kemungkinan pemungutan hasil riap
tegakan.

10/23/2017 Diklat Timber Cruising 22


Laporan Hasil Cruising
(LHC) :
adalah hasil pengolahan
data pohon dari
Pelaksanaan kegiatan
timber cruising pada
petak kerja tebangan
yang memuat nomor
pohon, jenis, diameter,
tinggi pohon bebas
cabang, dan taksiran
volume kayu.

10/23/2017 Diklat Timber Cruising 23


RINGKASAN TABEL ITSP

10/23/2017 Diklat Timber Cruising 24


Bukti / Fakta Pemanasan Global

10/23/2017 Diklat Timber Cruising 27


10/23/2017 Diklat Timber Cruising 28

Anda mungkin juga menyukai