Anda di halaman 1dari 39

DEMOKRASI DAN DESSY PUTRIANA SARI

SEPTIANI ABMILASARI
3425161134
3425164999

PENDIDIKAN DEMOKRASI MUNA


DANNY ROZANO
5423164822
2815161408
OUTLINE
1. Arti dan Makna Demokrasi
2. Jenis-Jenis Demokrasi
3. Nilai-Nilai Demokrasi
4. Keunggulan Demokrasi
5. Demokrasi dan Pelaksanaannya di Indonesia
6. Pelaksanaan Demokrasi pada Orde Reformasi
7. Makna dan Urgensi Pendidikan Demokrasi
ARTI DAN MAKNA DEMOKRASI
Demokrasi adalah salah satu istilah global yang sangat popular dan
berpengaruh dalam wacana akademik dan praktik politik.
Istilah demokrasi lahir di Yunani kuno kira-kira 2500 tahun yang lalu,
oleh orang Athena (Negara kota yang paling terkenal di Yunani).
Istilah demokrasi atau demokratika berasal dari kata Yunani, yaitu
demos dan kratos. Demos artinya rakyat dan kratos berarti
pemerintahan.
Jadi, demokrasi artinya pemerintahan rakyat, yaitu pemerintahan
yang menempatkan rakyat sebagai pemegang peranan penting dalam
menentukan kebijakan disuatu Negara.
Menurut International commission for jurist, demokrasi adalah suatu
bentuk pemerintahan di mana hak-hak untuk membuat keputusan-
keputusan politik di selenggarakan oleh warga Negara melalui wakil-
wakil yang di pilih oleh mereka dan yang bertanggung jawab kepada
mereka melalui proses pemilihan yang bebas.

Menurut C.F Strong, demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan


dalam mana mayoritas anggota dewasa dari masyarakat politik ikut
serta atas dasar sistem perwakilan yang menjamin bahwa
pemerintahan akhirnya bmempertanggungjawabkan tindakan-
tindakan kepada mayoritas
Menurut Samuel Huntington, sistem politik sebagai demokratis sejauh
para pembuat keputusan kolektif yang paling kuat dalam sistem itu di
pilih melalui pemilihan umum yang adil, jujur, dan berkala dan di
dalam sistem itu para calon bebas bersaing untuk memperoleh suara
dan hamper semua penduduk dewasa berhak memberikan suara.

Menurut Abraham Lincoln, demokrasi adalah pemerintahan dari


rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Rakyat adalah pemegang
kekuasaan tertinggi atau kedaulatan tertinggi di Negara tersebut.
Pemerintahan yang menempatkan rakyat sebagai pemegang
kekuasaan tertinggi. Pemerintahan demokrasi dapat dinyatakan pula
sebagai sistem pemerintahan kedaulatan rakyat
Demokrasi langsung di Indonesia dapat dilihat di dalam pemerintahan
desa. Kepala desa atau lurah dipilih langsung oleh rakyat desa itu sendiri.
Pemilihan kepala desa itu dilakukan secara sederhana sekali. Para calon
menggunakan tanda gambar hasil pertanian, seperti padi atau pisang.
Rakyat memberikan suara kepada calon masing-masing, yang dipilih
dengan memasukkan lidi ke dalam tabung bambu milik calon yang
dipilihnya.
Calon yang memiliki lidi terbanyaklah yang terpilih menjadi kepala desa.
Disamping memilih kepala desa, pada hari-hari tertentu warga desa
dikumpulkan oleh kepala desa di balai desa untuk membicarakan masalah
yang menyangkut kepentingan bersama. Peristiwa semacam ini dikenal
dengan nama musyawarah desa.
Kemajuan ilmu dan teknologi berimplikasi pada kota-kota terus
berkembang dan penduduknya pun bertambah sehingga demokrasi
langsung tidak lagi diterapkan karena hal-hal berikut :
a. Tempat yang dapat menampung seluruh warga kota yang jumlahnya
besar tidak mungkin disediakan.
b. Musyawarah yang baik dengan jumlah peserta yang besar tidak
mungkin dilaksanakan
c. Hasil persetujuan secara bulat atau mufakat tidak mungkin tercapai
karena sulitnya memungut suara dari semua peserta yang hadir.
Bagi negara-negara modern, demokrasi tidak langsung
dilaksanakan karena hal-hal berikut :
a. Penduduk yang selalu bertambah sehingga suatu musyawarah
pada suatu tempat tidak mungkin dilakukan
b. Masalah yang dihadapi oleh suatu pemerintah makin rumit dan
tidak sesederhana seperti yang dihadapi oleh pemerintah desa
yang tradisional
c. Setiap warga negara mempunyai kesibukan sendiri-sendiri di
dalam kehidupannya sehingga masalah pemerintahan cukup
diserahkan kepada orang yang berminat dan mempunyai
keahlian di bidang pemerintahan Negara.
MACAM-MACAM DEMOKRASI
Demokrasi dari segi Macam-macam demokrasi
1. Penyaluran/pengumpulan aspirasi a. Demokrasi langsung
rakyat b. Demokrasi tidak langsung
2. Hubungan antar alat kelengkapan a. Demokrasi perwakilan dengan sistem
negara parlementer
b. Demokrasi dengan sistem referendum
c. Demokrasi perwakilan dengan sistem
pemisahan kekuasaan
d. Demokrasi perwakilan dengan sistem
referendum dan inisiatif rakyat
3. Ideologi atau prinsip yang mendasari a. Demokrasi liberal
b. Demokrasi rakyat/ social komunisme
c. Demokrasi Pancasila (Indonesia)
demokrasi bila ditinjau dari segi penyaluran kehendak rakyat

Demokrasi langsung dan tidak langsung


Demokrasi langsung adalah sistem pemerintahan demokrasi yang
mengikutkan seluruh warga negara tersebut untuk ikut langsung dalam
membicarakan, merencanakan, serta mengesahkan urusan negara
Demokrasi tidak langsung adalah sistem pemerintahan demokrasi yang
mengikutkan seluruh warganya dalam pengambilan keputusan melalui
perwakilan (representative) yang telah mereka pilih sebelumnya secara
berkala
demokrasi bila ditinjau dari segi hubungan antar kelengkapan
rakyat

Demokrasi perwakilan dengan sistem parlementer


Merupakan sistem demokrasi yang didalamnya terdapat hubungan kuat
antara badan eksekutif dan badan legilatif

Demokrasi perwakilan dengan sitem referendum


Yaitu suatu macam demokrasi yang masih memberikan control kepada
rakyat dalam menentukan kebijakan melalui perwakilan mereka melalui
referendum atau perjanjian yang telah dibuat
Demokrasi perwakilan dengan sistem pemisahan kekuasaan
Merupakan sistem demokrasi dimana kedudukan antara eksekutif dan
legilatif terpisah sehingga keduanya tidak berkaitan secara langsung
seperti sistem parlementer
Demokrasi perwakilan dengan sistem referendum dan inisiatif
rakyat
Merupakan sistem demokrasi gabungan dari demokrasi
perwakilan/tidak langsung dan demokrasi secara langung. Dalam
sistem tersebut masih tetap ada badan perwakilan namun dikontrol
oleh rakyat melalui referendum dan sifatnya obligator dan fakultati
DEMOKRASI BERDASARKAN IDEOLOGI ATAU PRINSIP YANG
MENDASARI

Demokrasi liberal
Adalah demokrasi berdasarkan atas hak individu suatu warga negara yang
menekan sebuah kebebaan setiap individunya dan sering mengabaikan
kepentingan umum
Demokrasi rakyat
Adalah demokrasi berdasarkan atas hak pemerintah dalam suatu negara yang
didasari dari paham sosialisme dan komunisme yang mementingkan
kepentingan negara dan kepentingan umum
Demokrasi Pancasila
Adalah demokrasi yang bersumber dari tata nilai social dan budaya bangsa
Indonesia dengan berdasarkan musyawarah dan mufakat yang mengutamakan
kepentingan umum. Demokrasi Pancasila merupakan ideologi negara Indonesia
dan berasal dari indonesia
NILAI-NILAI DEMOKRASI
Menjamin tegaknya keadilan (ensure justice)
Penggunaan kebebasan bertanggung jawab
Kepemimpinan dipilih secara teratur sehingga tidak tercipta rezim
Penyelesaian sengketa ataupun perselisihan atau konflik dapat diselesaikan
secara kelembagaan (jalur hukum) ataupun jalur damai
Perubahan social kemayarakatan yang mengarah ke perkembangan kemajuan
dapat terjadi dengan aman menjamin terselenggaranya perubahan dalam
masyarakat secara damai/tanpa gejolak
Pengakuan terhadap keanekaragaman. Untuk demokrasi Pancasila hal ini
bukan masalah Karena telah menjadi unsur dalam demokrasi Pancasila.
KEUNGGULAN DEMOKRASI
Sistem Pemerintahan Kelebihan Kekurangan
Demokrasi 1. Melindungi kepentingan rakyat Lebih mengedepankan prinsip
2. Berdasarkan prinsip kesetaraan menang-kalah yang bersandar
3. Selalu memikirkan kepentingan pada suara terbanyak.
bersama
Oligarki Lebih efektif menjalankan 1. Pemerintahan dijalankan hanya
pemerintahannya karena hanya untuk kepentingan kelompok
dipimpin oleh kelompok elit kecil dari 2. Memicu penyalahgunaan
masyarakat. wewenang.

Anarki Memberikan kebebasan kepada 1. Kekuasaannya tidak jelas


rakyat 2. Tidak ada peraturan yang
benar-benar dapat dipatuhi
Mobokrasi Yang menjalankan pemerintahan jelas Mementingakan kelompok yang
berkuasa
Diktator Pemerintahan terpusat pada Tidak memberikan kebebasan
seseorang berpendapat kepada rakyat
DEMOKRASI DAN
PELAKSANAANNYA DI INDONESIA
Negara Indonesia pernah menerapkan beberapa macam demokrasi,
yaitu:
1. Demokrasi Liberal
2. Demokrasi Terpimpin
3. Demokrasi Pancasila : - pada masa orde baru
- pada masa reformasi
DEMOKRASI PARLEMENTER (LIBERAL)
Telah dipraktikkan pada masa berlakunya UUD1945 periode pertama,
UUD RIS 1949, dan UUDS 1950.
Pada saat itu kehidupan politik dan pemerintahan tidak stabil sehingga
proker suatu kabinet tidak berjalan dengan baik.
Faktor kehidupan politik dan pemerintahan tidak stabil :
1. Sering bergantinya kabinet yang bertugas.
2. Timbulnya perbedaan pendapat yang sangat mendasar diantara
parpol yg ada pasa masa itu.
Berakhir pada 5 Juli 1959.
DEMOKRASI PANCASILA TERPIMPIN

Istilah Demokrasi Terpimpin pertama kali dipakai secara resmi


dalam pidato presiden Soekarno pada 10 November 1956.
Demokrasi terpimpin dalam banyak aspek telah menyimpang dari
Demokrasi Konstitusional.
Secara teoritis, Demokrasi terpimpin memiliki kelebihan yang dapat
mengatasi permasalahan yang dihadapi masyarakat pada waktu itu.
Amanat Bung Karno tentang pokok-pokok Demokrasi Terpimpin:
1. Demokrasi Terpimpin bukanlah dictator, berlainan dengan demokrasi
sentralisme, dan berbeda pula dengan demokrasi lineral yang dipraktikkan
selama ini.
2. Demokrasi Terpimpin adalah demokrasi yang cocok dengan kepribadian dan
dasar hidup bangsa Indonesia.
3. Demokrasi Terpimpin adalah demokrasi disegala soal kenegaraan dan
kemasyarakatan yang meliputi bidang politik, ekonomi, dan sosial.
4. Inti pimpinan dalam Demokrasi Terpimpin adalah permusyawaratan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan, bukan oleh perdebatan dan penyiasatan
dan diakhiri dengan pengaduan kekuatan dan penghitungan suara pro dan
kontra.
5. Oposisi dalam arti melahirkan pendapat yang sehat dan yang membangun
diharuskan dalam alam Demokrasi Terpimpin. Inti Demokrasi Terpimpin adalah
yang penting ialah para permusyawaratan yang dipimpin dengan hikmat
kebijaksanaan.
DEMOKRASI PANCASILA PADA ORDE BARU

Secara konsepsional, Demokrasi Pancasila masih dianggap dan


dirasakan paling cocok diterapkan di Indonesia.
Dalam Demokrasi Pancasila nilai-nilai perbedaan tetap diperlihara
sebagai sebuah kekayaan dan anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam Demokrasi Pancasila, kehidupan ketatanegaraan harus
berdasarkan atas kelembagaan.
Menurut S. Pamudji dalam bukunya Demokrasi Pancasila dan Ketahanan
Nasional, aspek-aspek yang terkandung dalam demokrasi pancasila
adalah sebagai berikut:
1. Aspek formal
2. Aspek materil
3. Aspek normative
4. Aspek optative
5. Aspek organisasi
6. Aspek kejiwaan
Penyimpangan Demokrasi Pancasila pada masa orde baru:
1. Pemilu tidak jujur dan adil
2. Monoloyalitas
3. Interverens pemerintah terhadap lembaga peradilan
4. Kurangnya jaminan kebebasan mengemukakan pendapat
5. Sistem kepartaian yang tidak otonom dan berat sebelah
6. Maraknya praktik KKN
7. Menteri dan gubernur anggota DPR
8. Menciutkan jumlah partai
9. Pembatasan kebebasan pers dan media massa melalui pencabutan /
pembatalan SIUP
F. PELAKSANAAN DEMOKRASI PADA
ORDE REFORMASI
PEMBANGUNAN DEMOKRASI (ABDURRAHMAN WAHID)
Dalam sidang MPR hasil pemilu 1999, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) terpilih
sebagai presiden dan Megawati Soekarnoputri sebagai wakil presiden. Di
bawah kepemimpinan Gus Dur, pembangunan demokrasi dilanjutkan dan
dikembangkan secara luas. Beberapa reformasi diupayakan penyelesaiannya,
seperti:

a. Pengadilan bagi para pejabat negara yang melakukan KKN;


b. Pemberian prinsip otonomi yang luas kepada daerah otonom;
c. Pengadilan bagi para pelaku pelanggaran hak asasi manusia.
Pada bulan Juli 2001 melalui Pada masa reformasi ini juga terdapat
peningkatan prinsip-prinsip demokrasi yang penting, misalnya, adanya jaminan
penegakan hak asasi manusia dan dicabutnya larangan etnis Tionghoa untuk
berpartisipasi dalam politik dan budaya. Berkat kebijakan-kebijakan tersebut,
maka tumbuh suburlah lembaga-lembaga swadaya masyarakat di bidang
kemanusiaan. Etnis Tionghoa pun mulai dapat berpartisipasi aktif dalam dunia
politik, serta dapat merayakan Imlek (hari raya kaum Tionghoa) karena hari
raya Imlek secara resmi diakui dan ditetapkan oleh pemerintah.
Sidang Istimewa MPR, Presiden Abdurrahman Wahid dicopot dari
jabatannya sebagai presiden dan digantikan oleh wakilnya saat itu, yaitu
Megawati Soekarnoputri. Jabatan wakil presiden sendiri akhirnya dipegang oleh
Hamzah Haz. Megawati Soekarnoputri dan Hamzah Haz membentuk Kabinet
Gotong Royong untuk menyelenggarakan pemerintahan yang berlangsung dari
tahun 2001 sampai dengan 2004. Pada masa itu, tuntutan dan aspirasi
demokrasi masih banyak disuarakan oleh masyarakat.
LENGSERNYA ABDURRAHMAN WAHID DARI
KEPRESIDENAN
Sidang Istimewa MPR, Presiden Abdurrahman Wahid dicopot dari
jabatannya sebagai presiden dan digantikan oleh wakilnya saat itu, yaitu
Megawati Soekarnoputri. Jabatan wakil presiden sendiri akhirnya
dipegang oleh Hamzah Haz. Megawati Soekarnoputri dan Hamzah
Haz membentuk Kabinet Gotong Royong untuk menyelenggarakan
pemerintahan yang berlangsung dari tahun 2001 sampai dengan 2004.
Pada masa itu, tuntutan dan aspirasi demokrasi masih banyak disuarakan
oleh masyarakat.
Pelaksanaan demokrasi yang sangat penting pada masa reformasi ini adalah
adanya perubahan terhadap UUD RI Tahun 1945 sebanyak empat kali.
Dengan perubahan tersebut, berarti keseluruhan lembaga negara dan
mekanisme penyelenggaraan negara disesuaikan dan berdasarkan pada
UUD RI Tahun 1945 yang telah diubah. Masa kepemimpinan Megawati
Soekarnoputri dan Hamzah Haz resmi berakhir pada tahun 2004.
CIRI CIRI PELAKSANAAN DEMOKRASI
PADA ORDE REFORMASI
1. Mengutamakan musyawarah mufakat.
2. Mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi
3. Menghargai setiap pendapat dari orang lain, dll
CIRI-CIRI UMUM DEMOKRASI PANCASILA
ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
a. Mengutamakan musyawarah mufakat.
b. Mengutamakan kepentingan Negara dan masyarakat.
c. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
d. Selalu diliputi oleh semangat kekeluargaan.
e. Adanya rasa tanggungjawab dalam melaksanakan hasil keputusan
musyawarah.
f. Dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
g. Keputusan dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada
TuhanYang Maha Esa berdasarkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
KELEBIHAN PELAKSANAAN DEMOKRASI PADA MASA
REFORMASI
Berhasil menata kehidupan ketatanegaraan dengan amandemen UUD 1945.
Mendorong warganegara meningkatkan kapasitas pribadinya; misalnya - meningkatkan kesadaran
politik, meningkatkan pengetahuan pribadi dll.
Kebebasan bicara dan berpendapat mulai berjalan.
Lebih mudah diterapkan dalam masyarakat yang lebih kompleks.
Menjamin stabilitas politik.
Penegakan hukum dan diplomasi antar bangsa.
Terbukanya pintu informasi yang begitu lebar, sehingga banyak manfaat yang dapat dipetik.
Jumlah partai politik tidak dibatasi.
Politisasi birokrat.
Membangun klientelisme ekonomi.
KEKURANGAN PELAKSANAAN DEMOKRASI
PADA MASA REFORMASI
1. Masyarakat yang terlalu bebas, dan mengartikan kebebasan dengan boleh berbuat
sebebas-bebasnya. Akibatnya : banyak demo yang berakhir rusuh, pilkada yang
berakhir rusuh.
2. Kebijakan pemerintah yang tidak menguntungkan publik tidak dapat dikontrol
langsung oleh rakyat, tetapi harus melalui DPR.
3. Masih banyak pemaksaan yang dilakukan pihak - pihak tertentu.
4. Pendidikan politik rakyat masih rendah.
5. Masih adanya diskriminasi dalam pengambilan keputusan.
6. KKN
7. Lemahnya stabilitas keamanan (konflik kebangsaan).
8. Banyak orang/masyarakat yang salah tafsir mengenai reformasi.
Demokrasi Indonesia saat ini telah dimulai dengan terbentuknya DPR MPR hasil Pemilu 1999 yang telah
memilih presiden dan wakil presiden sertaterbentuknya lembaga lembaga tinggi yang lain. Masa reformasi
berusaha membangun kembali kehidupan yang demokratis antara lain dkeluarkannya :

Ketetapan MPR RI No. X/MPR/1998 tentang pokok pokok reformasi.

Ketetapan No. VII/MPR/1998 tentang pencabutan tap MPR tentang Referandum.

Tap MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bebas dari KKN.

Tap MPR RI No. XIII/MPR/1998 tentang pembatasan Masa Jabatan Presiden dan Wakil Presiden RI.

Amandemen UUD 1945 sudah sampai amandemen I, II, III, IV.

Amandemen terhadap UUD 1945 telah dilaksanakan oleh MPR melalui 4 tahap. Tahap kesatu mencakup 9
pasal, disahkan pada 19 oktober 1999. Tahap kedua mencakup 25 pasal, disahkan pada 18 agustus 2000. tahap
ketiga mencakup 32 pasal, disahkan pada 9 november 2001. Tahap keempat mencakup 13 pasal, disahkan apda
10 agustus 2002.
G. MAKNA DAN URGENSI
PENDIDIKAN DEMOKRASI
PENDIDIKAN DEMOKRASI MENURUT
WINATAPUTRA
Pendidikan demokrasi menurut Winataputra (2005:15) adalah
upaya sistematis yang dilakukan negara dan masyarakat untuk
memfasilitasi individu warganegara agar memahami, menghayati,
mengamalkan, dan mengembangkan konsep, prinsip, dan nilai demokrasi
sesuai dengan status dan perannya dalam masyarakat.
TUJUAN PENDIDIKAN DEMOKRASI
Tujuan pendidikan demokrasi adalah untuk mempersiapkan
warga masyarakat berpikir kritis dan berpikir demokratis, selain itu agar
warga negara mengerti, menghargai kesempatan dan tanggung jawab
sebagai warga negara yang demokratis. Demikian, pendidikan demokrasi
demokrasi bukan hanya sekedar memberikan pengetahuan dan praktek
demokrasi, tetapi juga menghasilkan masyarakat dan warga negara yang
berpendirian teguh, mandiri, memiliki sikap selalu ingin tahu, dan
berpandangan jauh kedepan.
PENANAMAN NILAI DEMOKRASI PADA
GENERASI MUDA
Pendidikan demokrasi mutlak diperlukan, sebagai sosialisasi nilai-nilai
demokrasi supaya bisa diterima dijalankan oleh rakyat (warga dan
pemerintahan) oleh karena itu perlu aktivitas penanaman akan pengetahuan,
kesadaran, dan nilai nilai demokrasi ke generasi muda yang meliputi :

1. Kesadaran bahwa demokrasi adalah pola kehidupan yang paling menjamin


hak-hak warga masyarakat, demokrasi adalah pilihan yang baik diantara
yang terburuk tentang pola hidup bernegara.
2. Demokrasi adalah learning process yang lama dan tidak sekedar meniru
dari masyarakat yang lain.
3. Kelangsungan demokrasi yang tergantung pada keberhasilan
mentransformasikan nilai-nilai demokrasi pada masyarakat
2 HAL PENTING DALAM PENDIDIKAN DEMOKRASI
Dalam pendidikan demokrasi ada dua hal yang harus ditekankan,
demokrasi sebagai konsep dan demokrasi sebagai praksis. Sebagai konsep
berbicara mengenai arti, makna dan sikap perilaku yang tergolong
demokratis, sedang sebagai praksis sesungguhnya demokrasi sudah menjadi
sistem. Sebagai suatu sistem kinerja demokrasi terikat suatu peraturan main
tertentu.
Apabila dalam dua sistem itu ada orang yang tidak mentaati aturan
main yang telah disepakati bersama, maka aktivitas itu akan merusak
demokrasi dan menjadi anti demokrasi. (Sunarso. 2004:3). Karena tugas
seorang pendidik adalah mensosialisasikan dua tataran tersebut dalam
konsep dan fraksisnya, sehingga peserta didik memahami dan ikut terlibat
dalam kehidupan demokrasi.
KESIMPULAN
Pendidikan Demokrasi sangat diperlukan dan juga harus
dikembangkan, supaya generasi muda kita tidak buta akan
Pengetahuan Demokrasi, nilai nilai Demokrasi, serta yang paling
penting adalah Penanaman Demokrasi itu sendiri yang diharapkan
dapat mengembangkan dan menggunakan seluruh potensi
sebagai indivdu dan warganegara dalam masyarakat bangsa-
negara yang demokratis.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai