Kebijakan pertanahan

Nur Hesthria
Winda Dwi Wahyuni

Mata Kuliah: Pembangunan dan

Kebijakan Pertanian
Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Idham
Alamsyah, M.Si.
 LATAR BELAKANG KEBIJAKAN PERTANAHAN

TANAH MENJADI SUATU

KEBUTUHAN POKOK

PERLU ADANYA PAYUNG

HUKUM YANG JELAS
MENGENAI PERTANAHAN

MERUPAKAN MASALAH
KLASIK DALAM MASYARAKAT
AGRARIS
 SEJARAH KEBIJAKAN PERTANAHAN

KONFLIK
PADA AKHIR ABAD 20

SELAIN TANAH PERTANIAN,

TERJADI AKIBAT
KONFLIK JG MERAMBAH PD
PERUBAHAN STRUKTUR
SEMUA JENIS PROYEK
EKONOMI TAHUN 1980
PEMBANGUNAN

ARTI DARI SEMUA KONFLIK SEBAGAI PERTENTANGAN

ANTARA HAK DAN KEPENTINGAN ANTARA PENDUDUK
LOKAL DAN INVISIBLE HAND YANG MENCARI
KEUNTUNGAN KOMERSIL
KEBIJAKAN PERTANAHAN
KEBIJAKAN PADAKOLONIAL
PADA MASA MASA KOLONIAL

MENCIPTAKAN SISTEM
RAFLLES PERPAJAKAN BARU
MEMPERKENALKAN DAN MENGHAPUS
SISTEM SEWA TANAH SISTEM YG
DITETAPKAN VOC

ADANYA PERATURAN NAMUN ATURAN INI

AGRARIA YAKNI TIDAK PERNAH
AGRARISCHE WET & MENGAKUI HAK MILIK
AGRARISCHE BESLUIT INDIVIDUAL PETANI
 KEBIJAKAN PERTANAHAN
KEBIJAKANPADA
MASAMASA
ORDEORDE
LAMALAMA

UNDANG-UNDANG POKOK AGRARIA

Di dalam UUPA, terkandung landreform sebagai satu konsepsi
struktur agraria yang di dalamnya terdapat usulan tentang
perombakan dan penggunaan tanah.

Tujuan landreform di Indonesia untuk mengadakan pembagian

yang adil atas sumber penghidupan rakyat tani berupa tanah, agar
ada pembagian hasil yang adil. Dengan demikian, dalam UUPA ada
pemberian perlindungan terhadap golongan ekonomi lemah.

NAMUN TERDAPAT HAMBATAN UNTUK MEREALISASIKAN

LandreformINI YAKNI PERLAWANAN TUAN TANAH, BELUM
MERATANYA SOSIALISASI MENGENAI KONSEP LANDREFORM DAN
GEJOLAK POLITIK ERA SOEKARNO
 HAL POSITIF
- MELAKUKAN REVOUSI HIJAU SEPERTI INTENSIFIKASI,
INVESTASI BESAR BESARAN MEREHABILITASI IRIGASI
- MEMANFAATKAN LAHAN SEBAGAI DAERAH
TRANSMIGRASI
- PENGEMBANAGAN REVOLUSI HIJAU MENJADI
AGROINDUSTRI

KEBIJAKAN PADA MASA

ORDE BARU

HAL NEGATIF
- SANGAT KECIL PERHATIAN PEMERINTAH DALAM
PENCATATAN PEMILIKAN DAN PERUBAHAN
KEPEMILIKAN TANAH
- ADANYA KETIMPANGAN DALAM STRUKTUR
PERTANAHAN
 PELAKSANAAN LANDERDORM BELUM ADA PEMBARUAN AGRARIAN
MUNCUL Tap MPR No IX/MPR/2001 MENGANGENDAKAN REDISTRIBUSI UNTUK KONDISI PERTANAHN DI
ERA BAPAK ABDURRAHMAN WAHID TANAH KEMBALI ERA BAPAK SBY INDONESIA

LANDERDORM TTP MENJADI

WEWENANG PUSAT NAMUN ASPEK
DALAM LANDERFORM DPT
DIPERANKAN KE DAERAH
 1. Masalah pertanahan merupakan masalah masyarakat
agraris, untuk membangun atau membentuk atau menata
kembali struktur pertanian baru.
2. Kebijakan pertanahan dan
pelaksanaan landreform dipengaruhi oleh hukum agrarian
pada masing-masing rezim.
3. Landreform masih membutuhkan perhatian yang serius.
4. Penegakan dan penguatan hak petani terhadap
penguasaan lahan merupakan hasil dari produk hukum dan
Kesimpulan 5.
kebijakan pemerintah yang sedang berkuasa.
Prinsip pokok yang menjadi landasan dalam pemanfaatan
tanah adalah prioritas penggunaan, yaitu: pertama untuk
kepentingan umum, kedua negara, dan ketiga baru untuk
masyarakat.
6. Masalah pokok agrarian di Indonesia dalam Tap MPR No. IX
Tahun 2001, yaitu: pemilikan tanah yang sempit dan
timpang, konflik pertanahan, inkosistensi hukum, serta
kerusakan SDA.