Anda di halaman 1dari 71

MANAJEMEN

KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN


OLEH: Gede Pasek Suardika,M.Sc

DIREKTORAT KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT


DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
http://www.hubdat.web.id
Lingkup Safety
Public Safety
Traffic Safety
Food Safety
Building Safety
Chemical Safety
Product Safety

Office Safety
Marine Safety
safety
Occupational
Process Safety safety

Aviation Safety
Industrial Safety
Construction
Safety
Road Safety
Rail Safety Radiation
Safety
Modul 1

Why We Need Safety


Latar Belakang Keselamatan Modul 1

Era Globalisasi membawa pengaruh terhadap


sistem perdagangan dunia.
Persaingan semakin ketat, arus barang antar
kawasan meningkat.
Konsumen semakin kritis.
Standar dan norma-norma global menjadi
persyaratan utama bisnis antar negara.
Setiap perusahaan harus mampu
meningkatkan daya saing, menciptakan nilai -
nilai unggul, meningkatkan efesiensi dan
menekan biaya produksi.
Apa dampak kecelakaan ?
Aspek Kemanusiaan Modul 1

Kecelakaan mengakibatkan cedera dan


kematian menimpa pekerja dan pihak
lainnya
Kecelakaan dapat mengakibatkan tidak
mampu bekerja, menurunnya penghasilan
serta mengakibatkan penderitaan bagi
keluarga
Aspek Ekonomi Modul 1

Kecelakaan mengakibatkan penurunan


kesejahteraan masyarakat
Kecelakaan dapat mengakibatkan
kerugian sosial yang besar
KOMPAS, Sabtu, 18 Oktober 2003
Harga nyawa orang Indonesia ?

KOMPAS, Sabtu, 18 Oktober 2003


Investigasi bukan Bahan
Perbaikan
Aspek Ekonomi Modul 1

Multiple Effect of Accident/Incident


Produktivitas
Keluarga turun
masyarakat
Stake
holder Cedera
manusia
Nilai Kerusakan Biaya
saham materi Produksi naik
Kompetitor
accident
Peluang incident Kerugian
pasar produksi

citra Ganti rugi

Kepercayaan
konsumen
Asuransi
meningkat
Contoh kejadian

Kerusakan
Pendapatan
kendaraan
turun
Kerugian

Cedera manusia Biaya


Sosial
Masyarakat
Biaya perbaikan

Kecelakaan Biaya
bus Produksi naik
Biaya tidak
langsung

Kepercayaan
konsumen
citra Perusahaan
Profit
turun

Premi Asuransi
naik
BERAPA KERUGIAN EKONOMI NASIONAL ?
(PERKIRAAN Tahun 2002)

Keparahan Jumlah Korban Biaya Total (juta Rp)

Fatal 30.464 9.972.037

Serius 450.000 9.614.672

Ringan 2.100.000 12.772.448

PDO 13.515.000 9.036.899


(Property Damage
Only)

TOTAL 41.396.056

PDB 1.421.000.000

% PDB 2,91
Sumber :Pustral UGM Tahun 2002
Mengalami Pemiskinan
13%
Luka Berat 7%
Tingkat Kesejahteraan
Menurun
13% Tidak Mengalami
67% Perubahan Ekonomi
Ekonomi Dapat Pulih

Tidak

Mengalami
Mengalami
KECELAKAAN:
Pemiskinan

37,50%
Pemiskinan DAMPAK TERHADAP
62,50% KESEJAHTERAAN
Mati
Modul 2

New Paradigm of Safety


Management
PARADIGMA PERWUJUDAN
KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT
Kecelakaan Lalu lintas adalah buah
dari kelalaian dan ketidaksiapan.
Penurunan peluang kecelakaan
adalah adalah peluang bisnis.
Upaya perwujudan keselamatan
transportasi darat adalah investasi
Safety Principles
1. Safety is an Ethical Responsibility.

2. Safety is a Culture Not a Program.

3. Management is Responsible.

4. Employees Must Be Trained to Work Safely.

5. Safety is a Condition of Employment.

6. All Injuries Are Preventable.

7. Safety Programs Must Be Site Specific with Recurring Audits of the


Workplace and Prompt Corrective Action.

8. Safety is Good Business.


Safety Is an Ethic Responsibility

Safety adalah
masalah tanggung
jawab moral untuk
melindungi sesama
New Paradigm of Safety Management Modul 2

Responsibility of Safety
Safety adalah tanggungjawab bersama
Safety adalah budaya yang mendasari
perilaku
Safety bukan sekadar program, tetapi
pembangunan budaya (safety culture)
Safety bersifat multidisiplin
Masalah Keselamatan saling terkait antar
semua fungsi misalnya sistim pelatihan dan
pembinaan, jaminan sosial, sistim jam kerja,
prosedur, peralatan kerja, pemeliharaan
tempat kerja, sistim pengawasan dan
penilaian dsb.
Pencegahan Kecelakaan
Apakah Kecelakaan dapat di cegah ??
Aksioma Heindrich
Setiap Kecelakaaan selalu ada sebabnya
Bila penyebab kecelakaan dihilangkan, maka
kecelakaan dapat dihindarkan

Setiap kecelakaan pada dasarnya dapat dicegah !!!!


KOMPAS, Sabtu, 18 Oktober 2003
Kecelakaan = Takdir ?
Kecelakaan berkaitan dengan sistem manajemen

Kecelakaan pada pekerja hanya merupakan


gejala ketimpangan dalam management
system.
Tindakan terhadap pekerja yang salah tidak
sepenuhnya menyelesaikan masalah karena
hanya merupakan symptom
Perbaikan harus dilakukan pada perbaikan
sistim manajemen seperti sistim pembinaan,
pengawasan, prosedur atau sistim operasi.
Safety First - Safety is Equals

Safety setara dengan fungsi lainnya dalam


perusahaan seperti produksi, keuangan, teknis dll
Safety is Equal vs Safety First
Safety adalah bagian integral dalam proses bisnis
Safety harus dikelola sebagaimana mengelola
unsur lainnya dalam perusahaan.
Good Safety
is
Good
business
The Straits Times, July 24, 2003

Safety equals to any other


knowledge, science and technology
for better business profitability and
sustainability
Good Safety = Good
Business
Keselamatan adalah
Tabungan !!!!

Biaya program Penururnan tingkat Biaya yg dapat


keselamatan Kecelakaan dihemat

Beban biaya program


Biaya yg dapat dihemat
keselamatan
KONDISI TRANSPORTASI JALAN
POTRET TRANSPORTASI SAAT INI
Ini sama saja kita
memberikan senjata
untuk bunuh diri

Nyeberang aja
Susah, maka
harus ada ZoSS
Low cost, low donk
travelling time,
high speed and
..high RiSK
Dari 3(tiga) kejadian kecelakaan
sepeda motor, satu kejadian
pasti mengakibatkan kematian

Kecelakaan Bandar Lampung


8 orang meninggal

Kecelakaan di tol Kecelakaan di


Cikampek km 69 Pekan Baru
9 Orang Meninggal 17 Orang
Meninggal
PERMASALAHAN
dan
POTRET KESELAMATAN
PERMASALAHAN KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT
Manajemen
Sumber Daya Manusia
1. Kurangnya koordinasi
1. Rendahnya displin berlalu
2. Kurangnya dukungan kelembagaan
lintas,
3. Pendanaan yang kurang memadai.
2. Rendahnya Public Safety
4. Rendahnya Penegakan hukum
Awareness
5. Sistem Informasi belum memadai.
3. Kurangnya kompetensi petugas

Prasarana
1. Buruknya kondisi jalan dan Jembatan;
2. Perlintasan sebidang;
3. Daerah rawan kecelakaan belum
tertangani,
4. Terbatasnya Perambuan.

Sarana
a. Rendahnya kelaikan;
b. Fasilitas keselamatan kendaraan;
c. Belum terstandarisasi; Perkiraan ADB, Tahun 2002
d. Pemeliharaan rendah.
KECELAKAAN LALU LINTAS SEBAGAI
PENYEBAB KEMATIAN SECARA GLOBAL

1990 2020
Penyakit atau Kerugian Penyakit atau Kerugian
1. Infeksi Radang Pernafasan 1. Penyakit Jantung
2. Penyakit Diare 2. Tekanan pada Katup Tunggal Utama
3. Kondisi Perinatal 3. Kecelakaan Lalu Lintas
4. Tekanan pada Katup Tunggal 4. Penyakit pada Cerebro Vaskuler
Utama
5. Penyakit Jantung 5. Chronic obstraktive pulmonary
diease
6. Penyakit pada Cerebro 6. Infeksi Radang Pernafasan
Vaskuler
7. TBC 7. TBC
8. Campak 8. Perang
9. Kecelakaan Lalu Lintas 9. Penyakit Diare
10 Kelainan sejak Lahir 10 HIV
Sumber WHO .
POTRET KESELAMATANT RANSPORTASI JALAN

Di Dunia/Global (Laporan WHO /2004):

Lebih dari 1.2 juta korban meninggal per


tahun atau 3.288 jiwa per hari.
Setara dengan 2,2% kematian di dunia.
85% diantaranya terjadi di negara-negara
berkembang yang hanya memiliki 32% dari
jumlah kendaraan di dunia.
Lebih dari 50 juta korban luka-luka /cacat
akibat kecelakaan lalu lintas pertahun atau
136.986 jiwa per hari.
POTRET KESELAMATANTRANSPORTASI JALAN
Di Asia Pasifik (Arrive Live )
Tahun 2005, 440.000 orang meninggal dan 2
juta lebih luka-luka akibat kecelakaan jalan.

Di ASEAN (Arrive Live)


Lebih dari 75.000 orang meninggal dan
mendekati 4,7 juta luka-luka akibat kecelakaan
jalan tiap tahun.
Kerugian akibat kecelakaan diperkirakan $15
billion per tahun (sekitar 2.23% PDB ).
POTRET KESELAMATANTRANSPORTASI SAAT INI

Di Indonesia (Kepolisian Indonesia 2010)


Jumlah kejadian kecelakaan tahun
2007 sebesar 48.508 kejadian.
Korban meninggal 31,234 orang
pada tahun 2010.
Di mana Posisi Indonesia?
Seberapa Bagus di antara
negara ASEAN?

Indonesia peringkat ke-9/10 di atas Kamboja


OVERALL

Brunei

Cambodia

9/10
Indonesia

Lao PDR

Malaysia

Myanmar

Philippines

Singapore

Thailand

Vietnam
MANAJEMEN KESELAMATAN
JALAN
PENDEKATAN MANAJEMEN
KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN

PENCEGAHAN KECELAKAAN
(ACTIVE SAFETY)

PENCEGAHAN LUKA
(PASSIVE SAFETY)

PENANGANAN KORBAN
(EMERGENCY SERVICES)
Standar
keselamatan Koordinasi
kendaraan dan
Peraturan manajemen
lalulintas keselamatan
jalan Sistem data
Polisi kecelakaan
lalulintas dan lalulintas
penegakan
hukum
Kecelakaan lalulintas (crashes) dan faktor-
faktor penyebabnya (Austroads, 2002)
Perencanaan
Perhitungan dan desain
interaksi
biaya keselamatan
kecelakaan jalan
lalulintas manusia kendaraan

Kecelakaan lalin:
penyebab utama
kematian &
Pertolongan Perbaikan
interaksi kerugian ekonomi
pertama bagi lokasi-lokasi
interaksi
korban berbahaya
kecelakaan (black spots &
laluintas black zone)
jalan raya & lingkungan

Pendidikan Riset
keselamatan keselamatan
jalan untuk jalan
anak
Prinsip pendekatan 5E:
Engineering Pelatihan dan Kampanye
Education pengujian dan
Penjaminan
pengemudi sosialisasi
Enforcement atas
keselamatan keselamatan
Encouragement
dan peran jasa jalan
Emergency Preparedness
asuransi

Sektor-sektor yang dapat diintervensi untuk mengurangi


resiko dan dampak kecelakaan (ADB, 1999)
DEKLARASI DEKADE
AKSI KESELAMATAN
JALAN
REPUBLIK INDONESIA
DEKADE AKSI KESELAMATAN JALAN
REPUBLIK INDONESIA (2011-2020)

Tujuan Kegiatan
Mengajak semua pihak untuk
berkontribusi dalam mengurangi 50%
angka korban kecelakaan di jalan melalui
program Dekade Aksi Keselamatan Jalan
RI (2011-2020).
Mengesahkan dan meluncurkan dokumen
Rencana Umum Nasional Keselamatan
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Republik
Indonesia.
Tag Decade of Action for Road
Safety
Logo
Dekade Aksi Keselamatan Jalan Indonesia
2011-2020
Filosofi simbol Dekade Aksi
Indonesia

Bentuk dan warna dasar diadopsi dari


Tag Decade of Action for Road Safety
Internasional
Bendera Merah Putih sebagai simbol
Indonesia. Ini juga menunjukkan
pentingnya tindakan dari seluruh bangsa
Indonesia untuk misi ini.
Bendera Merah Putih sebagai lambang
keberanian untuk bertindak, serta
Kata Aksi Keselamatan Jalan Indonesia
merupakan terjemahan Decade of Action
for Road Safety disambung dengan
'Indonesia' untuk menunjukkan identitas
negara pelaksana.
Kata Aksi Keselamatan Jalan Indonesia
singkat, kuat dan mudah diingat.
2011-2020 menandakan periode
keberlangsungan, serta menjadi durasi
untuk evaluasi.
Motto Waktunya Bertindak menyatakan
KILAS BALIK PROGRAM SINERGI
Pekan Nasional Keselamatan Jalan 2007
Dibuka Presiden RI di TMII Jakarta, 23 April 2007.
Didonasikan 1000 helm SNI anak (SD)
6 pokok keselamatan dalam pidato Presiden:
1. Pembentukan Lembaga Kordinasi untuk
mewujudkan transportasi jalan berkeselamatan.
2. Cetak biru program keselamatan dari semua
instansi terkait.
3. Sistem informasi keselamatan transportasi jalan.
4. Sumber pendanaan yang dapat membiayai program
keselamatan secara berkelanjutan.
5. Pendidikan berlalu lintas sejak dini.
6. Sosialisasi perilaku berlalu lintas, hukum dan etika
berlalu lintas.
Pihak yang ikut bersinergi:
Dep.PU, Polri, Yamaha Motor Kencana Indonesia,
AIHI, IKALL, ISEI, ASBEKINDO, GAIKINDO, AISI,dll

Sponsorship oleh YAMAHA MOTOR KENCANA


INDONESIA
Pekan Nasional Keselamatan Jalan
2008
Dibuka Wakil Presiden RI,Bp. Jusuf Kalla di
Silang Monas Jakarta, 20 April 2008,

Didistribusikan 5,000 helm-SNI-anak


kepada pegawai dari 12 Instansi (Komisi
V DPR-RI, Polri, DepHub, Dep.PU,
Depdiknas, Depperin, Depdagri, Deparlu,
Kominfo, BPPT, Kantor Menko Kesra).

Pihak yang ikut bersinergi:


DepKes, Polri, Dep.PU, Astra Honda Motor,
AIHI, RSA, dll

Sponsorship oleh Astra Honda Motor


Pekan Nasional Keselamatan Jalan
2009
Dibuka Menteri Perhubungan, Bp
Jusman Syafii Djamal, di Teater
Tanah Airku TMII Jakarta pada
tanggal 17 Juni 2009.
Penyampaian penghargaan
kepada Dinas Perhubungan dan
Dunia Usaha yang telah ikut aktif
berpartisipasi dalam
meningkatkan keselamatan jalan
di Indonesia.
Penyampaian secara simbolis
mendistribusikan 3,750 Helm-SNI-
anak kepada tujuh Provinsi
Diselenggarakan dengan APBN
Pekan Nasional Keselamatan Jalan
2010
Dilaksanakan di 7 (tujuh) Propinsi
NAD,
Lampung,
Jawa Barat,
Kalimantan Barat,
Kalimantan Timur,
Sulawesi Utara,
Sulawesi Selatan

Pada kesempatan itu lima Propinsi


(NAD, Lampung, Sulut, Sulsel, Kalbar)
menandatangani Deklarasi
Keselamatan Jalan di depan Gubernur
Propinsi masing-masing.
Setiap Provinsi mendistribusikan 500
helm-SNI-anak.
Diselenggarakan dengan APBN
RENCANA UMUM
NASIONAL
KESELAMATAN LLAJ
REPUBLIK INDONESIA

Menyongsong

DECADE OF ACTION FOR ROAD SAFETY


EVOLUSI ISUE
KESELAMATAN

1. Pada awalnya masalah keselamatan jalan


hanyalah permasalahan di bidang transportasi.
2. Keselamatan merupakan bagian dari masalah
kesehatan
3. Keselamatan merupakan bagian dari masalah
sosial kemasyarakatan dalam rangka mencapai
tujuan pembangunan milineum ( Milenium
Development Goal).
4. Keselamatan saat ini diusulkan juga menjadi bagian
dari Hak Azasi Manusia ( Road safety is a part of The
Human Right issue).
LATAR BELAKANG
Kecendrungan Meningkatnya Masalah
keselamatan global :
1,3 juta/thn meninggal = + 3000 org/hari
meninggal diperkirakan akan menjadi 2,4 juta/thn
meninggal
20 -25 juta cidera
90 % kematian akibat kecelakaan di negara miskin
& berkembang
Usia korban 5 44 thn
Kerugian 1% - 3% dari GNP (total + US$ 500
milyar)
Resolusi PBB Nomor: A/64/L.44/ tanggal 24 Februari
2010
VISI DAN MISI
Visi : Keselamatan Jalan Terbaik di Asia
Tenggara melalui Penguatan
Koordinasi
Misi:
Mengarusutamakan keselamatan jalan
menjadi prioritas nasional;
Membudayakan safety first dalam
penyelenggaraan jalan;
Mensinergikan segala potensi guna
memaksimalkan kinerja keselamatan jalan;
TARGET DAN SASARAN
Target Jangka Panjang penyelenggaraan keselamatan
jalan Indonesia ini akan dicapai secara inkremental
menjadi target 5 tahunan, sebagai berikut:
Target 5 tahun pertama: menurunkan tingkat fatalitas dan
tingkat keparahan sebesar 30%
Target 5 tahun kedua: Menurunkan tingkat fatalitas dan
tingkat keparahan sebesar 50%
Target 5 tahun ketiga: Menurunkan tingkat fatalitas dan
tingkat keparahan sebesar 65%
Target 5 tahun keempat: Menurunkan tingkat fatalitas dan
tingkat keparahan sebesar 75%
Target 5 tahun kelima: Menurunkan tingkat fatalitas dan
tingkat keparahan sebesar 80%
PENDEKATAN PENANGANAN
KESELAMATAN LLAJ

5 PILAR PENINGKATAN
KESELAMATAN LLAJ

PENINGKATAN
PENINGKATAN PERILAKU PENINGKATAN
PENINGKATAN PENINGKATAN
MANAJEMEN PENGGUNA KEND. YG
JALAN YG PERAWATAN
KES. LLAJ JALAN BERKESELAMATA
BERKESELAMAT PASKA LAKA
(Safe BERKESELAMAT N ( Safer
AN (Safer Road) (Post Crash)
Management) AN (Safer Vehicles)
People)
PILAR 1
Kebijakan Pilar 1: Manajemen Keselamatan Jalan ( Road Safety
Management)

Target : Mendorong terciptanya kemitraan multi-sektoral untuk


mengembangkan dan menetapkan strategi keselamatan jalan
nasional, rencana dan target yang didukung oleh
pengumpulan data dan bukti penelitian untuk menilai desain
penanggulangan dan memantau implementasi dan efektifitas.
Rencana Aksi :
1. Penyelarasan dan Koordinasi Keselamatan Jalan
2. Protokol Kelalulintasan Kendaraan Darurat
3. Riset Keselamatan Jalan
4. surveilence injury dan sistem informasi terpadu
5. Dana Keselamatan Jalan
6. Kemitraan Keselamatan Jalan
7. Sistem Manajemen Keselamatan Angkutan Umum
8. Penyempurnaan Regulasi Keselamatan Jalan
PILAR 2
Kebijakan Pilar 2 : Jalan Yang Berkeselamatan ( Safer Road
)

Target : Meningkatkan keselamatan kualitas


perlindungan atas kualitas jaringan jalan untuk
kepentingan semua pengguna jalan, terutama yang
paling rentan (misalnya pejalan kaki, sepeda dan
sepeda motor). Hal ini akan dicapai melalui
implementasi penilaian infrastruktur jalan dan
peningkatan perencanaan, desain, konstruksi dan
pengoperasian jalan yang berkeselamatan.
Rencana Aksi : 1. Badan Jalan yang Berkeselamatan
2. Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan jalan
(termasuk perlengkapan jalan) yang
berkeselamatan
3. Menyelenggarakan peningkatan standar kelaikan
jalan yang berkeselamatan
4. Lingkungan jalan yg berkeselamatan
PILAR 3
Kebijakan 3 : Kendaraan Yang Berkeselamatan (Safer Vehicle )
Target : Perkembangan global peningkatkan teknologi
keselamatan kendaraan, baik untuk keselamatan pasif
maupun aktif melalui kombinasi, harmonisasi standar
global yang relevan, informasi konsumen dan skema
insentif untuk mempercepat penyerapan teknologi baru
Rencana Aksi :
1. Kepatuhan Pengoperasian Kendaraan
2. Penyelenggaraan dan Perbaikan Prosedur Uji Berkala dan Uji Tipe
3. Pembatasan Kecepatan Kendaraan
4. Penanganan Overloading
5. Penghapusan Kendaraan (scrapping)
6. Standar Keselamatan Kendaraan Angkutan Umum
7. Penyempurnaan Prosedur Uji Tipe bagi Kendaraan Bermotor yang
diimpor dalam Keadaan Bukan Baru dan Modifikasi
8. Pengembangan Riset & Desain Kendaraan Bermotor
PILAR 4
Kebijakan 4 : Perilaku Pengguna Jalan Yang Berkeselamatan (Safer
People)
Target : Penegakan hukum lalu lintas jalan yang berkelanjutan dan
standar standar peraturan yang dikombinasikan dengan
kesadaran masyarakat atau kegiatan pendidikan (Disektor
publik maupun sektor swasta) yang akan meningkatkan
kepatuhan terhadap peraturan yang mengurangi dampak dari
faktor faktor risiko.
Rencana Aksi :
1. Pemeriksaan Kondisi Pengemudi
2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Sistem Uji SIM
3. Penyempurnaan Prosedur Uji SIM
4. Pembinaan Teknis Sekolah Mengemudi
5. Penanganan Terhadap 5 Faktor Risiko Utama Plus
6. Penggunaan Elektronik Penegakan Hukum
7. Pendidikan Formal dan Informal Keselamatan Jalan
8. Kampanye Keselamatan : 1) 5 faktor resiko utama plus (helm, sabuk
keselamatan, speeding, mabuk, penggunaan telepon seluler, penguna jalan
rentan); 2) Perilaku sehat di jalan
PILAR 5
Kebijakan 5 : Penanganan Korban Pasca Kecelakaan
(Post Crash)
Target : Peningkatan responsivitas untuk keadaan darurat
dan meningkatkan kemampuan sistem kesehatan
untuk memberikan perawatan darurat yang sesuai
dan rehabilitasi jangka panjang.
Rencana Aksi : 1. Sistem Layanan Gawat Darurat Terpadu
2. Sistem Komunikasi Gawat Darurat One access code (Nomor Darurat)
3. Penjaminan Korban Kecelakaan yang Dirawat di Rumah Sakit Rujukan
4. Asuransi Pihak Ketiga
5. Pengalokasian Sebagian Premi Asuransi untuk Dana Keselamatan Jalan
6. Program Rehabilitasi Pasca Kecelakaan
7. Riset Penanganan Korban Kecelakaan
PENUTUP
RUNK sebagai dokumen perencanaan mempunyai
kedudukan strategis dalam tata aturan perencanaan
transportasi jalan nasional. Secara hierarkhi dokumen
RUNK ini merupakan turunan dari UU No. 22 Tahun
2009 tentang lalulintas dan angkutan jalan.
langkah-langkah yang perlu dilakukan apabila terjadi
perubahan arah pengembangan:
Mengidentifikasi target, strategi dan kebijakan yang
dipengaruhi oleh perubahan arah pengembangan tersebut;
Merevisi target dan kebijakan yang dipengaruhi oleh
perubahan arah pengembangan tersebut dan menyusun
kembali target, strategi dan kebijakan sesuai dengan
perubahan arah pengembangan yang baru.
Apa yang dapat Anda
Lakukan untuk mendukung
Aksi Keselamatan Jalan
Indonesia 2011-2020 ?
Pembuat Kebijakan (Pemerintah)
Meluncurkan Rencana Umum Nasional
atau Lokal Keselamatan yang sejalan
dengan Global Plan
Membuat peraturan atau meningkatkan
penegakan hukum dari peraturan yang
telah ada
Menjamin pendanaan untuk mendukung
rencana nasional
Organisasi non Pemerintah (NGO)
Mengupayakan peningkatan kesadaran
akan keselamatan jalan
Mengorganisir kegiatan publik yang masiv
Mempengaruhi (ikut memberikan
pengaruh) dalam pembuatan dan
perubahan peraturan-peraturan
Perusahaan Swasta
Meluncurkan kebijakan keselamatan di
perusahaan masing-masing
Mendukung kampanye keselamatan di
komunitas sekitar
Berkontribusi secara finansial dalam Dana
Keselamatan Jalan
Generasi Muda
Berperan sebagai Duta keselamatan
jalan
Bergabung dalam perkumpulan remaja
yang positif
Ikut berperan dalam keselamatan jalan di
sekitar sekolah
Korban Kecelakaan
Berbagi pengalaman tentang konsekuensi
kecelakaan jalan
Menjadi pembicara dalam kegiatan
Peringatan Hari Korban Kecelakaan
Sedunia (World Day of Remembrance for
Road Traffic Victims)
Mendukung organisasi non pemerintah
Media
Berkomitmen untuk melaporkan
pemberitaan dan tulisan lainnya tentang
keselamatan jalan
Melaporkan pemberitaan kecelakaan jalan
yang dapat dipertanggung jawabkan, agar
dapat digunakan sebagai upaya
pencegahan kecelakaan selanjutnya.
Turut berperan dalam mengkampanyekan
keselamatan jalan melalui media massa
Mari bersama-sama
kita selamatkan
nyawa anak bangsa
!
Time For Action

Keselamatan tanggung jawab kita bersama


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai