Anda di halaman 1dari 47

BIAYA

EKSTERNAL

Ekonomi
Transportasi
Putu Ayu Govika K.D., S.E., M.M.

POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT BALI


01 Definisi

Agenda
02 Polusi Udara
Pertemuan
03 Polusi Suara (Kebisingan)

04 Kecelakaan

05 Kemacetan
Eksternalitas adalah biaya yang harus ditanggung
atau manfaat tidak langsung yang diberikan dari
suatu pihak akibat aktivitas ekonomi.
Eksternalitas sering disinggung ketika muncul
dampak negatif dari suatu aktivitas ekonomi.

Definisi
Eksternalitas
Bentuk Eksternalitas

Biaya Eksternal digunakan sebagai penunjang


keputusan untuk setidaknya dua tujuan berbeda:
1. Dasar untuk keputusan suatu harga infrastruktur;
2. Perhitungan yang berkaitan dengan Cost Benefit
Analysis (CBA) suatu proyek infrastruktur.
Biaya
Eksternal
yang Timbul
Akibat
Kegiatan
Transportasi

POLUSI UDARA POLUSI SUARA KECELAKAAN

Polusi udara di dalam Polusi suara ternyata Perhitungan biaya


mobil cenderung lebih bisa berdampak buruk kecelakaan lalu lintas
tinggi ketika jam pada kesehatan, mulai didasarkan pada tingkat
sibuk. dari masalah kerugian korban
Hindari berkendara di pendengaran, gangguan
jam-jam sibuk atau tidur, hingga
carilah jalur alternatif peningkatan risiko
yang tidak terlalu gangguan jantung.
padat.
Biaya
Eksternal
yang Timbul
Akibat
Kegiatan
Transportasi

PERAWATAN
KEMACETAN
INFRASTRUKTUR

Biaya Perawatan dan


Kemacetan merupakan Pemeliharaan
biaya perjalanan akibat Infrastruktur adalah
tundaan lalu lintas kegiatan rutin, yang
maupun tambahan dilakukan untuk
volume kendaraan yang mengecek kelayakan
mendekati atau melebihi infrastruktur dalam
kapasitas pelayanan operasional
jalan.
Dampak Polusi Udara
Polusi udara adalah
masuknya atau  Terjadinya gangguan
tercampurnya unsur-unsur pernafasan
berbahaya kedalam  Mengganggu kesehatan
atmosfer bumi yang dapat kulit
mengakibatkan kerusakan  Mengganggu pandangan
lingkungan, gangguan (misalnya asap kebakaran
pada kesehatan manusia hutan yang ada di
secara umum, serta Sumatera)
menurunkan kualitas  Menimbulkan stress dan
lingkungan juga cepat naik emosi
 Pemanasan global
Polusi Udara  Mengganggu
pertumbuhan tanaman

Polusi udara adalah masuknya atau tercampurnya


unsur-unsur berbahaya kedalam atmosfer bumi yang
dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan, gangguan
pada kesehatan manusia secara umum, serta
menurunkan kualitas lingkungan
Misalnya, Bank Dunia pada 2016 menerbitkan laporan berjudul Pollution Management & Environmental
Health Program Annual Report: Supporting Pollution Action for Health. Temuan dalam laporan tersebut adalah
kerugian akibat polusi udara mencapai US$ 225 miliar yang berasal dari gangguan kesehatan,
kematian, stunting, dan sebagainya.

Dalam kasus Indonesia, Bank Dunia memperkirakan polusi udara bisa mengurangi potensi perekonomian
sekitar 1% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pada 2018, PDB Indonesia adalah sekitar Rp 14.000 triliun,
jadi kalau 1% berarti kerugian ekonomi akibat polusi udara mencapai Rp 140 triliun. Bukan jumlah yang
sedikit.

"Sekitar 87% dari populasi dunia tinggal di wilayah dengan kualitas udara di bawah standar Badan Kesehatan
Dunia (WHO). Oleh karena itu, manajemen polusi akan berdampak kepada peningkatan kualitas tata kota,
human capital, produktivitas, efektivitas, dan kehidupan," sebut laporan Bank Dunia.
Polusi Suara (Kebisingan)
Polusi Suara atau kebisingan dapat didefinisikan sebagai suara yang tidak dikehendaki
dan mengganggu manusia. Sehingga beberapa kecil atau lembut suara yang
terdengar, jika hal tersebut tidak diinginkan maka akan disebut kebisingan.

Kebisingan lalu lintas berasal dari suara yang dihasilkan dari kendaraan
bermotor,terutama dari mesin kendaraan, knalpot, serta akibat interaksi antara roda
dengan jalan.Kendaraan berat (truk, bus) dan mobil penumpang merupakan sumber
kebisingan utama di jalan raya.

Polusi Suara atau kebisingan dapat didefinisikan sebagai suara yang tidak dikehendaki
dan mengganggu manusia. Sehingga beberapa kecil atau lembut suara yang
terdengar, jika hal tersebut tidak diinginkan maka akan disebut kebisingan.
Getaran yang Diakibatkan oleh Transportasi Darat

Kendaraan Berat Bis Antar Kota Sepeda Motor

51% 36% 73%

73% 42% 21% Mobil


Bis Kota Kendaraan
Muataan Berat
Dampak Kebisingan

Dari segi kesehatan, tingkat Tingkat kebisingan yang dapat


kebisingan yang dapat diterima ditolerir tergantung pada
tergantung pada berapa lama kegiatan yang sedang
kebisingan tersebut diterima. dilakukan.
Berbagai penelitian di beberapa Seseorang yang sedang sakit
negara mendapatkan tingkat atau beribadah akan terganggu
kebisingan yang dapat diterima oleh kebisingan yang rendah
dipemukiman, ditunjukkan pada sekalipun. Sebaliknya
pada gambar disamping seseorang yang berada di
pasar akan dapat menerima
kebisingan yang lebih tinggi.
C O N T O H
PENERAPAN
B A N G U N A N
P E R E D A M
KEBISINGAN

Bangunan Penangkap Bising


Kota Bandung
Biaya Kecelakaan
Biaya yang ditimbulkan akibat
terjadinya suatu kecelakaan
lalin meliputi:
Biaya perawatan korban

Biaya Kerugian Harta Benda

Biaya Penanganan

Biaya Kecelakaan Lalu Lintas


Biaya Kerugian
Produktivitas Korban
Jenis Biaya Kecelakaan
Besaran Besaran
Besaran
Biaya Jumlah
01 Biaya
Kecelakaan 02 Korban
Kecelakaan
03 Korban
Kecelakaan
Lalin
Lalin Lalin

Biaya korban Jumlah korban


Biaya kecelakaan lalin kecelakaan lalin mati, luka berat
yg diakibatkan oleh yg diakibatkan atau luka yang
kecelakaan lalin yg oleh kecelakaan diakibatkan oleh
terjadi pada suatu lalin yg terjadi kecelakaan lalin
ruas jalan, pada suatu ruas yang terjadi pada
persimpangan atau jalan, suatu ruas jalan,
suatu wilayah per persimpangan, persimpangan
tahun atau suatu atau suatu
wilayah per tahun wilayah per tahun
Definisi Kecelakaan (1)

01 Kecelakaan
Lalin
02 Kecelakaan
Fatal 03 Kecelakaan
Berat

Suatu peristiwa dijalan Suatu peristiwa


Suatu peristiwa dijalan yang tidak disangka dijalan yang tidak
yang tidak disangka dan tidak sengaja disangka dan tidak
dan tidak disengaja melibatkan kendaraan sengaja melibatkan
melibatkan kendaraan dengan atau tanpa kendaraan dengan
dengan atau tanpa pemakai jalan lainnya atau tanpa pemakai
pemakai jalan lainnya, mengakibatkan korban jalan lainnya
mengakibatkan korban mati mengakibatkan
manusia atau kerugian korban luka berat
harta benda (PP No. 43
Th. 1993, Pasal 93)
Definisi Kecelakaan (2)

Kecelakaan
dengan
04 Kecelakaan
Ringan
05 Kerugian
Harta Benda

Suatu peristiwa dijalan


Suatu peristiwa dijalan yang tidak disangka
yang tidak disangka dan tidak sengaja
dan tidak disengaja melibatkan kendaraan
melibatkan kendaraan dengan atau tanpa
dengan atau tanpa pemakai jalan lainnya
pemakai jalan lainnya, mengakibatkan korban
mengakibatkan korban mati
manusia atau kerugian
harta benda (PP No. 43
Th. 1993, Pasal 93)
Definisi Korban
01 Korban Mati
Korban
02 Luka Berat

Korban
Korban yang 03 Luka
dipastikan mati Ringan
sebagai akibat Korban yang karena
kecelakaan lalu luka-lukanya
lintas dalam menderita cacat
jangka waktu tetap atau harus Korban yang tidak
paling lama 30 dirawat dalam termasuk dalam
hari setelah jangka waktu lebih katagori korban
kecelakaan dari 30 hari sejak mati dan korban
tersebut (PP No terjadi kecelakaan luka berat (PP No
43 Th l993,Pasal (PP No 43 Th l993, 43 Th
93) Pasal 93) l993, Pasal 93)
KETENTUAN UMUM

1. Mertode The gross output (Human capital) approach,


menghitung biaya dalam 2 kategori yaitu :

a. biaya yang diakibatkan atas hilangnya sumber


daya pada saat kecelakaan terjadi;

b. biaya yang diakibatkan atas hilangnya


produktivitas pada masa yang akan datang.

2. Klasifikasikan kecelakaan ada 4 kelas, yaitu:

a. kecelakaan fatal;
b. kecelakaan berat;
c. kecelakaan ringan;
d. kecelakaan dengan kerugian harta benda.
3. Kategori kecelakaan :

a. korban mati;
b. korban luka berat;
c. korban luka ringan

4. Tahun dasar perhitungan biaya yg digunakan


pada pedoman ini adalah tahun 2003 (T0);

5. Perhitungan biaya kecelakaan dilakukan


berdasarkan klasifikasi kecelakaan,

6. Perhitungan biaya korban kecelakaan


dilakukan berdasarkan kategori kecelakaan
KETENTUAN TEKNIS

1. Jumlah kecelakaan lalu lintas jalan (JKEi) & Korban


(JKOj)

a. Perolehan data jumlah kecelakaan untuk setiap


kelas kecelakaan per tahun didapat dari
Kepolisian.

b. Perolehan data jumlah korban kecelakaan untuk


setiap kategori korban per tahun didapat dari
Kepolisian.
Biaya satuan korban kecelakaan dan biaya satuan
kecelakaan lalu lintas

1. Biaya satuan korban kecelakaan lalu lintas (BSKOj)


adalah :
biaya yang diperlukan untuk perawatan korban
kecelakaan lalin untuk setiap tingkat kategori korban.
Besar biaya satuan korban kecelakaan lalu lintas pada
tahun 2003, BSKOj(T0), dapat diambil dari Tabel 1.
no Ktegori Korban Biaya Satuan
Korban
(Rp/korban)
1 Korban mati 119.016.000

2 Korban luka berat 5.826.000

3 Korban luka ringan 1.045.000

T0 = tahun dasar perhitungan biaya, yaitu tahun


2003.
2. Biaya satuan kecelakaan lalu lintas (BSKEi)
Biaya kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh suatu
kejadian kecelakaan lalu lintas untuk setiap kelas kecelakaan
lalu lintas.
Biaya satuan kecelakaan lalu lintas pada tahun dasar 2003
BSKEi(T0) dibedakan menjadi jalan antar kota dan jalan kota.

no Klasifikasi kecelakaan Biaya Satuan


Kecelakaan (Rp/korban)
1 Fatal 224.541.000 Jalan Kota
2 Berat 22.221.000
3 Ringan 9.847.000
4 Kerugian harta benda 8.589.000

NO Klasifikasi kecelakaan Biaya satuan Kecelakaan


Jalan Antar
(Rp/kecelakaan Kota

1 Fatal 131.205.000
2 Berat 18.997.000
3 Ringan 12,632.000
4 Kerugian harta benda 15.725.000
Estimasi Biaya Satuan Korban dan
Biaya Satuan Kecelakaan Lalu Lintas

1. Biaya satuan korban kecelakaan Lalin untuk tahun tertentu


(Tn) dpt dihitung menggunakan persamaan sbb :

BSKOj(Tn) = BSKOj(T0) x (1 + g) ................ (1)

Ket :
BSKOj(Tn) = Biaya satuan kecelakaan lalin pada tahun n
untuk setiap kategori korban, dalam
Rp/korban
BSKOj(T0) = Biaya satuan korban kecelakaan lalin pada
tahun 2003 untuk setiap kategori korban,
dalam Rp/korban (tabel 1)
G = Tingkat inflasi biaya satuan kecelakaan,
dalam % (nilai default g = 11%).
Tn = Tahun perhitungan biaya korban
T0 = Tahun dasar perhitungan biaya korban
(tahun 2003)
t = Selisih tahun perhitungan (Tn – T0)
j = Kategori korban
2. Biaya Satuan Kecelakaan Lalin untuk tahun tertentu (Tn)
dapat dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut :

BSKEi (Tn) = BSKE (T0) x (1 + g)𝒕 ......................... (2)

dengan pengertian :

BSKEi (Tn) = biaya satuan kecelakaan lalin pd Tahun n untuk


setiap kelas kecelakaan, dalam Rupiah/
kecelakaan
BSKEi (T0) = biaya satuan kecelakaan lalu lintas pada tahun
2003 untuk setiap kelas kecelakaan, dalam
rupiah/kecelakaan, lihat Tabel 2 atau Tabel 3
g = tingkat inflasi biaya satuan kecelakaan, dlm %
(nilai default g = 11%)
Tn = tahun perhitungan biaya kecelakaan
T0 = tahun dasar perhitungan biaya kecelakaan
(Tahun 2003)
t = Selisih tahun perhitungan (Tn – T0)
i = kelas kecelakaan
3. Besaran biaya korban kecelakaan lalu lintas (BBKO)
Besaran (total) biaya korban kecelakaan lalu lintas
dihitung pada tahun n dengan menggunakan
persamaan sbb:
m
BBKO (Tn) = Σ (JKOj x BSKOj (Tn)) ................. (3)
j=1
Ket :
BBKO = besaran biaya korban kecelakaan lalu
lintas disuatu ruas jalan atau
persimpangan atau wilayah, dalam
rupiah/tahun
JKOj = Jumlah korban kecelakaan lalu lintas
untuk setiap kategori korban, dalam
korban/tahun
BSKOj (Tn) = Biaya satuan korban kecelakaan lalu
lintas pada tahun n untuk setiap
kategori korban, dalam rupiah/korban
j = Kategori korban
4. Besaran biaya kecelakaan lalu lintas (BBKE)
Besaran biaya kecelakaan lalu lintas dihitung pada
tahun n dengan menggunakan persamaan sbb :

k
BBKE (Tn) = Σ (JKEi x BSKEi (Tn)) ................... (4)
i=1
Ket :

BBKE = besaran biaya kecelakaan lalu lintas


pada tahun n disuatu ruas jalan atau
persimpangan atau wilayah, dalam
rupiah/tahun.
JKEi = jumlah kecelakaan lalu lintas untuk
setiap kelas kecelakaan, dalam
kecelakaan/tahun.
BSKEi (Tn) = biaya satuan kecelakaan lalu lintas
pada tahun n untuk setiap kelas
kecelakaan, dalam rupiah/ kecelakaan
i = kelas kecelakaan lalu lintas
TAHAPAN PERHITUNGAN BIAYA KECELAKAAN

Untuk menghitung besaran biaya kecelakaan lalin dan biaya korban


kecelakaan dengan tahapan sbb:

1. Persiapan
Persiapan yang dilakukan meliputi :

a. tentukan lokasi kecelakaan yang akan dihitung biaya


kecelakaannya (ruas jalan, persimpangan atau wilayah);
b. tentukan tahun perhitungan (Tn);
c. tentukan selisih tahun perhitungan (t) dengan menggunakan
rumus no. 5;

t = Tn – T0 ....................... (5)

Ket :
t = Selisih tahun perhitungan
Tn = Tahun perhitungan
T0 = Tahun awal (2003)

d. kumpulkan data kecelakaan lalin dan korban dari kepolisian


setempat.
Analisis perhitungan

1. Perhitungan besaran biaya korban kecelakaan pada


tahun n, BBKOj (Tn)

a. Kompilasi data korban kecelakaan menurut


kategori korban mati, luka berat, dan luka ringan;

b. Hitung biaya satuan korban pada tahun ke n untuk


masing-masing kategori korban dengan
menggunakan rumus dan tabel 1

c. Hitung besaran biaya korban dengan


menggunakan rumus 3.
2. Perhitungan besaran biaya kecelakaan lalu
lintas pada tahun n, BBKEi (Tn)

a. Kompilasi data menurut klasifikasi jumlah


kecelakaan fatal, luka berat, luka ringan dan
kerugian harta benda;

b. Hitung biaya satuan kecelakaan pada tahun ke n


untuk masing-masing klasifikasi jumlah
kecelakaan dengan menggunakan rumus 2, tabel
2 dan atau tabel 3;

c. Hitung besaran biaya kecelakaan lalu lintas


dengan menggunakan rumus 4.
Metode the gross output (human capital)

Metode perhitungan satuan biaya kecelakaan lalin,


terdiri dari dua biaya utama yaitu :

a. biaya yang dihitung karena adanya kerugian langsung


(direct cost);

b. biaya yg dihitung sbg kerugian/hilangnya pendapatan


korban kecelakaan lalin (indirect cost).
Kerugian langsung terdiri dari 3 komponen biaya, yaitu :

a. biaya perbaikan dan penggantian kerusakan


kendaraan dan atau materi, data diperoleh tempat
perbaikan;

b. biaya perlakuan rumah sakit untuk perawatan korban,


data diperoleh dr rumah sakit termasuk lama waktu
istirahat sebelum aktifitas;

c. biaya penanganan dan administrasi kecelakaan, data


diperoleh dari kepolisian, terdiri :

1) biaya penanganan di tempat kejadian perkara


(TKP)
2) biaya pengolahan TKP
3) biaya penyidikan perkara, dan
4) biaya penelitian sebab kecelakaan.
Nilai produktifitas yg hilang dialami oleh korban
hidup dihitung berdasarkan :

a. lama waktu korban kecelakaan tidak dapat


berproduksi

b. Tingkat pendapatan rata-rata masyarakat (nilai


produktifitas).
Untuk korban mati :

lama waktu tidak berproduksi diasumsikan


berdasarkan selisih antara rata-rata usia harapan
hidup (BPS) dan rata-rata usia korban mati akibat
kecelakaan (POLRI).

Sedangkan nilai produktifitas dapat dihitung


berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) per kapita (BPS).
Contoh penggunaan 1

Perhitungan besaran biaya korban kecelakaan lalu lintas di


suatu kota pada tahun tertentu

1) Lokasi : Kota B
2) Tahun Perhitungan : 2005; t = 2005 – 2003 = 2
3) Jumlah korban :
- Korban mati = 50 orang/tahun
- Korban luka berat = l00 orang/tahun
- Korban luka ringan = 200 orang/tahun

4) Biaya satuan korban kecelakaan (BSKO (T2005)) :


Rumus : BSKOj(Tn) = BSKOj(T0) x (1 + g) ................ (1)

- Korban mati =
(1 + 0,11)² x Rp 119.016.000= Rp 146.639.614/korban

- Korban luka berat =


(1 + 0,11)² x Rp 5.826.000 = Rp. 7. 178.215/korban

- Korban luka ringan =


(1 + 0,11)² x Rp 1.045.000 = Rp. 1. 287.545/korban
5) Besaran biaya korban kecelakaan lalu lintas (BBKO
T2005) :
m
rumus BBKO (Tn) = Σ (JKOj x BSKOj (Tn)) ................. (3)
j=1
Ket :
- Korban mati =
50 x Rp 146.639.614 = Rp. 7.331.980.700/tahun

- Korban luka berat =


100 x Rp 7.178.215 = Rp. 717.821.500/tahun

- Korban luka ringan =


200 x Rp. 1.287.545 = Rp. 257.509.000/tahun
= Rp 8.307.311.200/tahun

Besaran biaya korban kecelakaan lalu lintas di Kota B


Tahun pada Tahun 2005 adalah :

Rp. 8.307.311.200,-/tahun (delapan milyar tiga ratus


tujuh juta tiga ratus sebelas ribu dua ratus rupiah).
Contoh penggunaan 2

Perhitungan besaran biaya kecelakaan lalu lintas di suatu


ruas jalan antar kota pada tahun tertentu

a. Lokasi : Jalan A (jalan antar kota)


b. Tahun Perhitungan : 2006 ; t = 2006 – 2003 = 3
c. Jumlah kecelakaan :

1) Kecelakaan fatal = 2 kecelakaan/tahun


2) Kecelakaan berat = 5 kecelakaan/tahun
3) Kecelakaan ringan = 10 kecelakaan/tahun
4) Kec dg kerugian harta = 15 kecelakaan/tahun
4) Biaya satuan kecelakaan lalu lintas (BSKE (T2006)) :

- Kecelakaan fatal =
(1 + 0,11)3 x Rp 224.541.000 = Rp 307.089.232/kecelakaan

- Kecelakaan berat =
(1 + 0,11)3 x Rp 22.221.000 = Rp 30.390.128/kecelakaan

- Kecelakaan ringan =
(1 + 0,11)3 x Rp 9.847.000 = Rp 13.467.062/kecelakaan

- Kec dg kerugian harta benda =


(1 + 0.11)3 x Rp 8.589.000 = Rp 11.746.583/kecelakaan
5) Besaran biaya kecelakaan lalu lintas (BBKE T2006) :
k
Rumus BBKE (Tn) = Σ (JKEi x BSKEi (Tn)) ............ (4)
i=1

- Kecelakaan fatal =
2 x Rp 307.089.232 = Rp 614.178.464/tahun

- Kecelakaan berat =
5 x Rp 30.390.128 = Rp 151.950.640/tahun

- Kecelakaan ringan =
10 x Rp. 13.467.062 = Rp 134.670.620 /tahun

- Kec dg kerugian harta =


15 x Rp. 11.746.583 = Rp 176.198.745/tahun
Rp 1.076.998.469/tahun

Besaran biaya kecelakaan lalu lintas di Jalan A Tahun


pada Tahun 2006 adalah :
Rp. 1.076.998.469,-/tahun (satu milyar tujuh puluh
enam juta sembilan ratus sembilan puluh delapan ribu
empat ratus enam puluh sembilan rupiah).
BIAYA
EKSTERNALITAS

CONTOH PERHITUNGAN BIAYA KECELAKAAN


1. Taruna STTD Karang Kadempel dalam kegiatan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) di Republik Amarta antara lain survey
tingkat kecelakaan lalu lintas di ruas jalan yang
menghubungkan kota Madukoro dan kota Tanjung Anom
dalam rangka menghitung besaran biaya korban kecelakaan
lalu lintas dan besaran biaya kecelakaan lalu lintas,
diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 1 Biaya Satuan Korban Kecelakaan Lalin BSKOj(TO)


(tahun 2013)

no Kategori Korban Biaya Satuan


Korban (Rp/korban)
1 Korban mati 119.016.000
2 Korban luka berat 5.826.000

3 Korban luka ringan 1.045.000


Tabel 2 biaya satuan kecelakaan lalu lintas di jalan antar
kota BSKEi(T0) 2003

no Klasifikasi kecelakaan Biaya Satuan


Kecelakaan (Rp/korban)
1 Fatal 224.541.000
2 Berat 22.221.000
3 Ringan 9.847.000
4 Kerugian harta benda 8.589.000

Berdasarkan data-data tersebut di atas taruna STTD Bekasi


diminta untuk menghitung :

a. besaran biaya korban kecelakaan Lalin, dan


b. besaran biaya kecelakaan lalu lintas

di jalan antar kota tersebut dengan menggunakan metoda the


gross output (human capital), bila diketahui : luka berat
a. Tahun Perhitungan : 2007; t = 2007 – 2003 = 4
b. Jumlah korban :
- Korban mati = 50 orang/tahun
- Korban luka berat = l00 orang/tahun
- Korban luka ringan = 200 orang/tahun
c. Jumlah kecelakaan :

1) Kecelakaan fatal = 10 kecelakaan/tahun


2) Kecelakaan berat = 5 kecelakaan/tahun
3) Kecelakaan ringan = 10 kecelakaan/tahun
4) Kec dg kerugian harta = 15 kecelakaan/tahun

d. g = tingkat inflasi biaya satuan kecelakaan, dlm % (nilai


default g = 10%)
Jawaban :

a. Tahun Perhitungan : 2007; t = 2007 – 2003 = 4


b. g = tingkat inflasi biaya satuan kecelakaan, dlm % (nilai
default g = 10%)

Biaya satuan korban kecelakaan (BSKO (T2007)) :


Rumus : BSKOj(Tn) = BSKOj(T0) x (1 + g)t ................ (1)

- Korban mati =
(1 + 0,10) x Rp 119.016.000 = Rp 191.676.458/korban

- Korban luka berat =


(1 + 0,10) x Rp 5.826.000 = Rp. 8.529.847/korban

- Korban luka ringan =


(1 + 0,10) x Rp 1.045.000 = Rp. 1.529.985/korban
Besaran Biaya korban kecelakaan (BSKO (T2007)) :

m
Rumus BBKO (Tn) = Σ (JKOj x BSKOj (Tn)) ................. (3)
j=1
Ket :
- Korban mati =
(50 x Rp 191.676.458 ) = Rp 9.583.822.900/ th

- Korban luka berat =


(100 x Rp 8.529.847) = Rp. 852.984.700/th

- Korban luka ringan =


( 200 x Rp 1.529.985) = Rp 305.997.000/th
Besar Biaya korban = Rp 11.048.801.600/th
Biaya satuan kecelakaan lalu lintas (BSKE (T2006)) :
Rumus BSKEi (Tn) = BSKE (T0) x (1 + g)t ......................... (2)

- Kecelakaan fatal =
(1 + 0,1) x Rp 224.541.000 = Rp 328.750.478/kecelakaan

- Kecelakaan berat =
(1 + 0,1 ) x Rp 22.221.000 = Rp 32.533.766/kecelakaan

- Kecelakaan ringan =
(1 + 0,1 ) x Rp 9.847.000 = Rp 14.416.993/kecelakaan

- Kec dg kerugian harta benda =


(1 + 0.1 ) x Rp 8.589.000 = Rp 12.575.155/kecelakaan
Besaran biaya kecelakaan lalu lintas
k
Rumus : BBKE (Tn) = Σ (JKOi x BSKOj (Tn)) .......... (3)
i=1
- Kecelakaan fatal =
(10 x Rp 328.750.478) = Rp 3.287.504.780/th

- Kecelakaan berat =
(5 x Rp 32.533.766) = Rp 162.668.830/th

- Kecelakaan ringan =
(10 x Rp 14.416.993) = Rp 144.169.930/th

- Kec dg kerugian harta benda =


(15 x Rp 12.575.155) = Rp 188.627.325/th

Besaran biaya kecelakaan


lalin = Rp3.782.970.865/th
BIAYA
EKSTERNALITAS

“Biaya Kemacetan” akan dibahas pada pertemuan selanjutnya


- EXERCISE -

Anda mungkin juga menyukai