Senyawakoordinasikompleks 160608024136
Senyawakoordinasikompleks 160608024136
Sumber:
Effendy, 2007. Perspektif Baru KIMIA KOORDINASI JILID 1. Malang: Bayumedia
Lee, JD. 1991. Concise Inorganic Chemistry Fourth Edition I; Chapman & Hall, London.
Pembahasan:
Garam rangkap dan Garam kompleks
Teori Werner
Bilangan Atom Efektif
Ikatan pada Senyawa Koordinasi
Teori Ikatan Valensi (VBT)
Teori Medan Kristal (CFT)
Teori Orbital Molekul (MOT)
Pendahuluan
Secara umum: senyawa yang pembentukannya
melibatkan pembentukan ikatan kovalen
koordinasi dianggap sebagai senyawa
koordinasi.
Dalam konteks lebih khusus: senyawa
koordinasi adalah senyawa yang
pembentukannya melibatkan pembentukan
ikatan kavalen koordinasi antara ion logam
atom logam dengan atom nonlogam.
Contoh:
KCl + MgCl2 + 6H2O KCl.MgCl2.6H2O (carnallite)
KSO4 + Al(SO4)3 + 24H2O KSO4.Al(SO4)3.24H2O (potassium
alum)
Keduanya merupakan garam rangkap. Ketika dilarutkan ke dalam
air akan mengion menjadi K+, Mg2+ , Cl- Al3+ dan SO42-
Contoh:
potasium hexacynoferrate (II) K4[Fe(CN)6]
membentuk potasium ferrocyanide [Fe(CN)6]4-
Elektron valensi Fe = 26
Elektron valensi Fe2+ = 24
Ligan CN menyumbangkan 2 elektron
Maka,
EAN [Fe(CN)6]4- = [24 + (6 x 2)] = 36 sesuai gas
mulia Kr
Bilangan Atom Efektif
Beberapa contoh EAN lain terdapat pada tabel berikut
ini:
Berdasarkan asas
energetika, tingkat energi
kompleks ini paling rendah
pada posisi linear. Fakta
eksperimen membuktkan
hal tersebut, dan bahwa
kompleks bersifat
diamagnetik. Sehingga
struktur hibridisasinya
adalah sp
Teori Ikatan Valensi (VBT)
Pembentukan senyawa kompleks tanpa melibatkan
proses eksitasi
Contoh: [Ni(CN)4]2-
Berdasarkan asas
energetika, tingkat
energi kompleks ini
paling rendah pada
posisi tetrahedral.
Fakta eksperimen
membuktkan hal
tersebut, dan bahwa
kompleks bersifat
diamagnetik.
Sehingga struktur
hibridisasinya
adalah dsp2
Teori Ikatan Valensi (VBT)
Pembentukan senyawa kompleks dengan melibatkan
proses eksitasi
[Fe(CN)6]3-; fakta eksperimen menunujukkan
bahwa kompleks memiliki bentuk geometris
octahedral dan paramagnetik
Teori Ikatan Valensi (VBT)
arah orbital logam dengan arah datangnya ligan Orbital-orbital eg dx2-y2 dan dz2
memiliki bentuk yang berbeda
dan terletak di sepanjang
sumbu.
Bentuk orbital d
Orbital dxy, dxz, dan dyz disebut
dengan orbital t2g
Orbital dx2-y2 dan dz2 disebut
dengan orbital eg
Perbedaan tingkat energi
diantara dua kelompok orbital
dinyatakan dengan 10Dq atau
0.
P (pair energy) adalah energi
pemasangan spin elektron
Tingkat energi rata-rata 5
orbital d disebut barycenter
Energi yang terlibat pada
penstabilan suatu kompleks
disebut dengan energi
penstabilan medan kristal
(CFSE, Crystal Field
Stabilization Energy)
Teori Medan Ligan (CFT)
Kompleks Oktahedral
Pada kompleks oktahedral, logam
berada di pusat oktahedron dengan
ligan di setiap sudutnya.
E (t)
Logam pusat
Ion [FeCl4]2-
berbentuk tetrahedral.
Sifat paramagnetik
Teori Medan Ligan (CFT)
Contoh:
Kompleks [Ni(CN)4]2-
Kompleks ini memiliki atom pusat
Ni2+ dengan konfigurasi elektron
Ni2+ = [Ar] 3d8. Kompleks ini
berwarna kuning, memiliki
struktur bujursangkar, bersifat
diamagnetik.
Pada pengisian elektron ke
orbital-orbital d, elektron kelima
tidak ditempatkan pada orbital
dx2-y2 karena harga 10Dq>P. Sifat
diamagnetik adalah karena semua
elektron pada orbital
berpasangan.
Teori Medan Ligan (CFT)
Energi Penstabilan Medan Kristal
Pada simetri oktahedral bila elektron mengisi orbital t2g akan terjadi
penstabilan dan bila mengisi orbital eg akan terjadi pentidakstabilan.
Pentidakstabilan juga terjadi bila elektron-elektron dipasangkan pada suatu
orbital.
Energi yang terlibat pada penstabilan suatu kompleks disebut energi
penstabilan medan kristal (Crystal Field Stabilization Energy = CFSE).
Teori Medan Ligan (CFT)
Fakta adanya Energi Penstabilan Medan Kristal
Jari-jari atom pusat
Jika tidak ada CFSE yang
menyebabkan pemisahan
orbital d, maka jari-jari ion
logam transisi akan turun
perlahan-lahan dengan
meningkatnya muatan inti
efektif (z). Namun, karena pada
kompleks terjadi pemisahan
orbital d (menjadi t2g dan eg)
maka jari-jari ion logam akan
mengalami kenaikan atau
penurunan bergantung pada
penambahan elektron di
orbital t2g ataukah di orbital eg.
Teori Medan Ligan (CFT)
Fakta adanya Energi Penstabilan Medan Kristal
Entalpi hidrasi
Di dalam larutam dengan
pelarut air, ion-ion logam
transisi deret pertama dapat
dianggap membentuk ion
kompleks aqua dengan
geometri oktahedral.
M2+ + 6H2O [M(H2O)6]2+
hydrasi < 0
Semakin negatif harga
Hidrasi, maka semakin
stabil kompleks yang
dibentuk (semakin pendek
jari-jari ion logam)
Teori Medan Ligan (CFT)
Fakta adanya Energi Penstabilan Medan Kristal
Kestabilan kompleks dengan atom pusat memiliki biloks tertentu
Kestabilan kompleks Situasinya adalah berbeda jika ligannya
dapat ditinjau dari harga merupakan ligan yang lebih kuat
potensial reduksinya. dibandingkan air, karena akan oksidasi
Dalam larutan Co (III) Co2+ menjadi Co3+ menjadi lebih mudah.
adalah tidak stabil jika
direduksi menjadi Co
(II). Meskipun ada
beberapa energi yang
terlibat, hal ini dapat
dianggap karena
tingginya energi ionisasi
ke-3. Ion Co (II) tidak
dapat dioksidasi menjadi
Co (III) karena harga
potensial reaksinya yang
negatif.
Teori Medan Ligan (CFT)
Fakta adanya Energi Penstabilan Medan Kristal
Mengapa ligan yang lebih kuat dapat menstabilkan
kompleks Co3+ daripada Co2+?
Faktanya:
Aspek Medan Medan
Hal ini ditinjau dari nilai lemah kuat
CFSE Konfigura t2g5 eg2 t2g6 eg1
Pada medan lemah, si Co2+
kompleks Co2+ adalah Konfigura t2g4 eg2 t2g6 eg0
lebih stabil dibandingkan si Co3+
kompleks Co3+ Nilai -8Dq + -1,8Dq +
CFSE 2P; 3P;
Pada medan kuat, -4Dq + P -2,4Dq +
kompleks Co3+ adalah 3P
lebih stabil dibandingkan
kompleks Co2+
Teori Medan Ligan (CFT)
Faktor faktor yang mempengaruhi kekuatan medan kristal
Kelemahan CFT:
Medan yang ditimbulkan oleh ligan negatif seharusnya
lebih kuat dibandingkan dengan medan yang
ditimbulkan oleh ligan netral.
Ligan yang memiliki momen dipol lebih besar
seharusnya menimbulkan medan yang lebih kuat
dibandingkan dengan ligan yang momen dipolnya lebih
kecil.
Senyawa kompleks dengan atom pusat memiliki
bilangan oksidasi nol dan ligan netral seperti [Ni(CO)4]
seharusnya tidak mungkin terbentuk karena tidak terjadi
interaksi elektrostatis antara atom pusat dengan ligan-
ligan. Dalam kenyataannya senyawa tersebut dapat
terbentuk dan bersifat stabil.
Ikatan pada Senyawa Koordinasi
Teori Orbital Molekul (MOT)
Teori orbital molekul merupakan teori yang paling
lengkap karena menyangkut baik interaksi
elektrostatik maupun interaksi kovalen.
MOT
Kompleks Oktahedral
[Co(NH3)6]3+
Fakta eksperimen menunjukkan bahwa ion
kompleks [Co(NH3)6]3+ memiliki bentuk oktahedral
dan bersifat diamagnetik.
MOT
Kompleks Oktahedral
[CoF6]3-
Fakta eksperimen menunjukkan bahwa ion
kompleks [CoF6]3- memiliki bentuk oktahedral dan
bersifat paramagnetik