kepada Allah dengan benar, ikhlas dan tunduk. Berusaha menjadi Mumin, Muhsin dan Muttaqi.
2. Menolak Syirik, Bidah dan Khurafat.
CIRI-CIRI ORANG MUMIN
4: 162. Tetapi orang-orang yang mendalam
ilmunya di antara mereka dan orang-orang mu'min, mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu (Al Qur'an), dan apa yang telah diturunkan sebelummu dan orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. Orang-orang itulah yang akan Kami berikan kepada mereka pahala yang besar. 8: 2. Sesungguhnya orang-orang mumin ialah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. 3. (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. 4. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar- benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki (ni'mat) yang mulia. 9: 71. Dan orang-orang mumin, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka ta'at pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. 49: 15. Sesungguhnya orang-orang mumin itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar. CIRI-CIRI MUHSININ, MUTTAQIN 2: 2. Kitab (Al Quraan) ini tidak ada keraguan padanya; petunju bagi mereka yang bertaqwa 3. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka. 4. dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur'an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat 5. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung 2: 177. Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab- kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta- minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.(MUTTAQUN) 3: 133. Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan buni yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa (Muttaqin) 134. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang . Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (Muhsinin). 135. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat kepada Allah , lalu memohon ampun atas dosa-dosa mereka. Siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedangkan mereka mengetahui. B. DALAM AKHLAQ (PERILAKU)
1. Wajib memiliki perilaku mulia sehingga
menjadi teladan bagi sesama (Uswatun hasanah). Berusaha mempunyai sifat-sifat Nabi saw: Siddiq, Amanah, Tabligh, Fathanah. Dan juga sifat-sifat Nabi Musa as: Al-Qawiyy dan Al-Amin (ini juga sifat Nabi Muhammad). 2. Perbanyak perbuatan baik (amal salih). Dalam beramal hendaklah dengan niyat ikhlas, bukan riya (karena ingin dilihat orang). Hindari sifat-sifat sombong, boros, suka merusak, keji dan tidak patut.
3. Usahakan berperilaku mulia sehingga disukai dan
diteladani, hindari perilaku tercela sehingga dibenci dan dijauhio sesama.
4. Jauhi tindak korupsi dan kolusi, dan praktik-praktik
buruk lainnya yang merugikan orang banyak dan membawa kehancuran umat manusia. SIDDIQ:
.Jujur, berkata benar, mengatakan kebenaran.
Membenarkan kebenaran (Tasdiq), mengimani dan
melaksanakan imannya.
Dermawan (suka sadaqah)
Sifat ini mensyaratkan adanya pengetahuan tentang
yang benar dan juga kekuatan ekonomi supaya bisa menjadi dermawan. AMANAH (Al-Amin) Bisa dipercaya (tidak sekedar menyampaikan amanat). Kalau diserahi tugas bisa dikerjakan dan diselesaikan dengan baik.
Untuk mencapai tingkat al-Amin tentunya
diperlukan kepandaian dan ketrampilan yang memadai. Al-Amin menyangkut kejujuran, kepandaian dan ketrampilan. AL-QAWIYY (Orang Kuat)
Di dalam al-Quran dan Hadits serta
Bahasa Arab lainnya, Kuat itu menyangkut banyak hal: fisik, ilmu (kepandaian), harta, derajat (keturunan), senjata, pengaruh (jabatan), dan usia. DALAM IBADAH
Orang Islam selalu berusaha
membersihkan hati dan jiwa sampai kepada tingkatan kesadaran bahwa hidup itu semuanya untuk beribadah.
Berusaha selalu melaksanakan ibadah
wajib sebaik-baiknya. Menambah ibadah dengan melaksanakan ibadah-ibadah yang sunat sesuai tuntunan Rasulullah. DALAM MUAMALAH DUNYAWIYYAH (KEHIDUPAN DUNIAWI)
1.Menyikapi kehidupan dunia secara aktif dan
positif. 2.Tidak menjauhi kehidupan dunia atau tidak menghindar dari pergumulan hidup. 3. Berusaha membuahkan karya-karya pemikiran dan amaliyah yang bermanfaat. 4. Mempunyai etos kerja Islami: kerja keras, disiplin, tidak menyia-nyiakan waktu, selalu berusaha keras untuk mencapai tujuan..