Anda di halaman 1dari 19

Mohammad Ridha, S.Sos, M.

Si
Manajemen Industri biasa juga disebut Manajemen
Operasi.
Berkaitan dengan berbagai kegiatan produksi barang
dan jasa.
Produk yang dihasilkan diperoleh berdasarkan
pengawasan manajer pabrik.
Manajer pabrik adalah seseorang yang
bertanggungjawab terhadap segala aktivitas pabrik
dalam mencapai tujuan.
Selain manajer pabrik adalagi manajer produksi,
manajer logistik, manajer mutu, dan supervisor, juga
temasuk manajer operasi dimana mereka secara
bersama-sama bertanggung jawab untuk
menghasilkan produk pada kegiatan manufaktur.
Manajer operasi industri tidak hanya bekerja
pada industri manufaktur saja, tetapi juga pada
industri jasa. Contohnya adalah para manajer
operasi pada departemen pemerintahan
(PARPOSTEL, DEPHUB), hotel, restoran, toko
eceran, perbankan dan lain-lain.
Industri jasa maupun manufaktur
mentransformasikan berbagai input berupa
bahan baku, energi, tenaga kerja, dan modal
menjadi output yang berupa barang dan jasa,
secara efisien dan efektif.
Perekonomian Indonesia telah mengalami
keruntuhan sejak terjasinya krisis ekonomi Asia
yang dimulai sejak akhir 1997.
Krisis diperparah oleh kurangnya tepatnya
strategi yang kita pilih, yang terlalu
memfokuskan perhatian kepada industri Hi-Tech
(pesawat terbang) tanpa mempertimbangkan
keunggulan kompetitif negara kita.
Karena adanya krisis, banyak industri manufaktur
yang bergeser ke industri jasa/perdagangan.
Amerika sebagai negara dengan ekonomi yang
stabil , mempunyai 80 persen tenaga kerja pada
sektor jasa.
Industri manufaktur tetap kita pertahankan
juga, sebagaimana Amerika Serikat dan
Jepang, tetapi dengan pengembangan yang
tepat dan sesuai dengan keunggulan
komparatif alam dan bangsa Indonesia.
Setelah kita memahami indutri manufaktur,
kita akan dengan mudahnya memahami
industri jasa.
Manajemen operasi berfungsi sebagai pengelola
sistem transformasi yang mengubah input
menjadi output barang dan jasa.
Jenis masukan yang digunakan antar industri
berbeda-beda.
Operasi pada perusahaan manufaktur mobil,
misalnya membutuhkan masukan berupa modal
dan energi untuk mesin-mesinnya, fasilitas dan
peralatannya. Tenaga kerja dibutuhkan untuk
mengoperasikan dan memelihara peralatan,
sedangkan masukan berupa material menjadi
dasar proses konversidari bahan baku menjadi
barang jadi.
Operasi pada industri jasa penerbangan,
memerlukan masukan berupa modal untuk
penyediaan pesawat terbang, fasilitas
pendukung, dan sejumlah besar energi.
Kebutuhan masukan bahan baku pada
industri jasa jauh lebih sedikit daripada yang
dibutuhkan industri manufaktur.
Jasa utama yang ditawarkan jasa
penerbangan adalah transportasi, dan jasa
lainnya seperti paket wisata dan angkutan
barang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi:
A.Teknologi, Ekonomi, Material, Tenaga,
Dana, Mesin, Informasi, Politik, Sosial
Di-Transformasi menjadi:
B.Produk, Limbah, Informasi
Transformasi tersebut terjadi didukung oleh:
C. Dana, Proses, Manajemen
Dalam proses, pengendalian melalui umpan balik
merupakan hal mendasar demi terciptanya produk
yang diinginkan.
Manajer Operasi bertanggung jawab untuk
menggunakan informasi umpan balik ini agar
kebutuhan masukan dan teknologi proses mencapai
output yang diinginkan.
Sistem transformasi informasi selalu berinteraksi
dengan lingkungannya.
Jenis-jenis lingkungan:
1. Fungsi bisnis lain atau tingkat manajemen yang
lebih tinggi yang berada di dalam perusahaan, yang
mungkin mengubah kebijakan, sumber daya,
peramalan, asumsi, tujuan, dan kendala. Sistem
transformasi perlu adaptasi untuk menyesuaikan diri
dengan keadaan lingkungan internal yang baru.
2. Lingkungan diluar perusahaan yang mungkin
mengalami perubahan dilihat dari segi hukum,
politik, sosial, atau ekonomi, sehingga
mengakibatkan perubahan pula pada input, output
ataupun transformasi operasi.
Perubahan terus menerus dalam lingkungan operasi
telah menjadi sesuatu yang lazim, bukan lagi sebagai
suatu pengecualian.
Pengelolaan sistem transformasi memerlukan
pengawasan yang terus menerus terhadap sistem dan
lingkungan.
Suatu perubahan pada lingkungan dapat
menyebabkan manajemen mengubah input, output,
sistem pengendalian, maupun sistem transformasi itu
sendiri.
Operasi Input Output
Bank Kasir, staf, Jasa Keuangan
komputer, (deposito,
fasilitas, tenaga pinjaman, dll)
R.S Dokter, perawat Jasa kesehatan
Peralatan medis
Universitas Fakultas, dosen, Mahasiswa,
Tenaga adm Riset,konsultan
Pabrik Peralatan, Barang jadi
mesin, fasilitas
penunjang
Selama beberapa dekade, ketika bidang operasi
lebih banyak berhubungan dengan manufaktur,
Manajemen Operasi disebut Manajemen Produksi
dan Operasi.
Ketika terjadi perubahan minat dari bidang
manufaktur menjadi bidang jasa, seperti di
Amerika, maka istilahnya menjadi Manajemen
Produksi saja.
Manajemen Industri berusaha mempelajari
manajemen kuantitatif yang terlibat, baik dalam
pengelolaan industri jaksa maupun manufaktur.
1. Fungsi, Manajer operasi bertanggung jawab untuk
mengelola departemen atau organisasi yang
menghasilkan barang dan jasa. Tanggung jawab
tersebut menyangkut tanggung jawab khusus berupa
perencanaan strategis, penentuan kebijaksanaan,
penganggaran, koordinasi dengan manajer lainnya.

2. Sistem, mengacu pada sistem transformasi yang


menghasilkan jenis-jenis sistem produksi, yaitu barang
dan jasa. Menjadi dasar yang kuat untuk rancangan dan
analisis operasi.

3.Keputusan, sebagai elemen penting dari manajemen


operasi. Pengambilan keputusan adalah tema pokok
operasi. Fokusnya adalah membagi operasi berdasarkan
keputusan utama manajer operasi dalam bidang proses,
kapasitas, sediaan, tenaga kerja dan mutu.
Revolusi Industri, berupa pengaplikasian tenaga mesin untuk
menggantikan tenaga manusia, dimulai tahun 1764, sejak
James Watt menciptakan mesin uap. Tahun 1800, dia
menciptakan mesin berbahan bakar dan listrik, dengan
konsep produksi massalnya. Perkembangannya menjadi era
otomisasi manufaktur dengan perhatian pada alam (green
technology) dan terjadinya pergeseran ke industri jasa
(1960).
Spesialisasi Tenaga Kerja, diperkenalkan oleh Adam Smith
(1776). Spesialisasi kerja dapat meningkatkan produktivitas,
karena peningkatan ketrampilan kerja, terhindarnya
kehilangan waktu karena pertukaran pekerjaan antar pekerja
dan penambahan alat-alat dan mesin yang memudahkan. Th
1832, Charles Babbage menyimpulkan bahwa spesialisai
kerja selain meningkatkan produktivitas juga memungkinkan
untuk membayar tingkat upah berdasarkan keahlian khusus.
Efek negatifnya adalah kebosanan pekerja, yang menurunkan
prestasi.
Manajemen Ilmiah, yang menyatakan bahwa Scientific
Management dapat digunakan untuk menemukan metode
terbaik dalam melakukan kerja dengan cara mengamati metode
kerja yang baru dengan melakukan analisis dan pengukuran
kerja secara ilmiah, dan menerapkan metode terbaru dengan
mendapatkan umpan balik dari pekerja. Konsep ini
diperkenalkan Frederick Taylor (1911) dan diperbaharui oleh
Frank dan Lillian Gilberth, dikenal juga dengan disiplin ilmu: Tata
Cara dan Pengukuran Kerja dalam bidang Teknik Industri.
Metode Kuantitatif, menggunakan model-model matematis
dalam menyelesaikan model-model keputusan manajemen,
seperti Jumlah Pemesanan Ekonomis (EEQ) untuk keputusan
menentukan persediaan barang yang dikembangkan F.W Harris
(1915), model Pengendalian Kualitas Statistik oleh Shewart
(1931), Metode Simplex untuk optimasi keputusan tujuan
tunggal pembatas program Linier oleh George Dantzig (1951)
dan berlanjut dengan model-model simulasi komputer.
Teori motivasi dikembangkan oleh Elton Mayo
(1930) yang menyatakan bahwa motivasi kerja
merupakan elemen terpenting dalam peningkatan
produktivitas. Teori motivas mengarahkan kita
pada penekanan aspek non-teknis dari rancangan
kerja (kebalikan dari manajemen ilmiah), seperti
pengayaan pekerjaan untuk memanusiawikan
pekerjaan dan menghindarkan kebosanan.
Standarisasi ukuran, konsep yang berangkat dari
pemikiran akan pentingnya pembuatan ukuran
yang standar untuk bagian-bagian dari produk.
Contohnya, ukuran ulir dari lampu harus standar,
sehingga merek lampu apapun dapat digunakan.
Konsep ini dikembangkan Henry Ford (1950) untuk
suku cadang kendaraan bermotor.
Komputerisasi, telah digunakan secara luas untuk
otomisasi operasi jasa maupun manufaktur. Sejak
tahun 1950, pertukaran informasi yang berupa SIM
dan mengambilan keputusan dengan model
matematis, sampai expert system yang menempatkan
komputer sebagai alat bantu penting dalam
manajemen operasi.
Ketujuh bidang konsep (momen) diatas telah
membantu meningkatkan efektivitas dari manajemen
operasi modern hingga berkembang sedemikian
canggih saat ini. Program-program yang dulu manual
sekarang telah terkomputerisasi sehingga sangat
mampu mempercepat pengambilan keputusan,
penyelesaian operasi, serta pengendaliannya.
1. Keputusan-keputusan strategis, yaitu keputusan-
keputusan yang mempunyai efek dalam jangka waktu lama
dan menjadi landasan bagi keseluruhan arah organisasi.
2. Keputusan-keputusan taktis, yang bersifat jangka
menegah.
3.Keputusan-keputusan operasional yang bersifat jangka
pendek.
Dasar berpijak suatu organisasi adalah misi organisasi, yaitu
pernyataan yang menggambarkan keseluruhan maksud,
tujuan, dan keyakinan-keyakinan yang melatarbelakangi
berdirinya organisasi.
Misi ini menjadi acuan bagi keputusan-keputusan strategis
lainnya, yang mendefinisikan strategi perusahaan (corporate
strategies). Ketika strategi perusahaan ditetapkan,
rangkaian-rangkaian keputusan strategi dapat dibuat untuk
bermacam-macam fungsi dalam organisasi tersebut.
Permaslahan utama adalah kapasitas.
Keputusan-keputusan strategis menciptakan skenario situasi
untuk perencanaan pada tingkatan yang lebih rendah.
Keputusan-keputusan tersebut diperluas menjadi perencanaan-
perencanaan taktis berupa perencanaan agregat dan jadwal
induk.
Penjadwalan agregat menerjemahkan peramalan permintaan dan
perencanaan kapasitas menjadi rencana produksi untuk
kelompok-kelompok produksi, untuk beberapa bulan kedepan.
Perencanaan selanjutnya adalah memperluas perencanaan
agregat menjadi jadwal induk. Jadwal-jadwal ini menunjukkan
suatu tabel untuk memproduksi item-item individu, biasanya
dalam jadwal mingguan.
Langkah terakhir perencanaan adalah penggunaan jadwal induk
utnuk membuat jadwal jangka pendek, yang memberikan
perencanaan terperinci untuk job-job individual, peralatan dan
sumber daya lainnya, yang biasanya dibuat dalam jadwal harian.

Anda mungkin juga menyukai